Kenaikan PPN dari 11% ke 12% mungkin terlihat kecil, hanya 1%. Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya kenaikan itu setara dengan 9,09%? Terus, apa dampaknya buat kantong kita?
💡Key takeaways:
- Kenaikan PPN dari 11% ke 12% terlihat kecil, tapi sebenarnya itu setara dengan kenaikan 9,09%!
- Harga barang dan jasa naik, dampaknya langsung terasa di kantong kita, terutama untuk kelompok berpenghasilan rendah.
- Kamu tetap bisa mengelola dampaknya dengan langkah sederhana: gunakan aplikasi keuangan, manfaatkan promo, dan atur prioritas belanja.
Kenapa Kenaikan PPN 1% Setara 9,09%?
Kenaikan PPN dari 11% ke 12% mungkin terlihat kecil, hanya “1%” saja. Tapi, kalau kita hitung dengan cermat, kenaikan ini sebenarnya setara dengan 9,09%. Bingung? Tenang, yuk kita bahas pelan-pelan.
Coba lihat perhitungan ini:
Jadi, kenaikan dari 11% ke 12% dihitung seperti ini:
Misalnya, kamu biasa belanja bulanan dengan budget Rp2 juta. Saat PPN 11%, kamu perlu membayar Rp2.220.000 ke kasir. Tapi, pas PPN naik ke 12%, kamu perlu bayar sebesar Rp2.240.000 (12% 2.000.000 = 240.000).
Ada selisih 20.000 dari harga lama ke harga baru, yang berarti:
Ada kenaikan 9,09% dari harga barang sebelumnya yang kamu beli.
Baca Juga: Siap-Siap, PPN Naik Jadi 12%! Ini 5 Cara Hemat Menghadapinya
Apa Dampaknya bagi Daya Beli Kita?
1. Daya Beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah Tertekan
Bagi masyarakat yang pengeluarannya sebagian besar untuk kebutuhan pokok, kenaikan PPN ini terasa lebih berat. Bayangkan, kebutuhan seperti beras, gula, dan minyak goreng akan lebih mahal.
Tips:
- Gunakan aplikasi: Aplikasi seperti Alfagift dari Alfamart atau Klik Indomaret dari Indomaret sering memberikan diskon khusus untuk bahan pokok. Selain itu, ada juga aplikasi startup lainnya kayak Astro, Sayurbox, Happyfresh, dan sebagainya.
- Pantau program pemerintah: Jika ada subsidi seperti kartu sembako murah, pastikan kamu mendaftar atau memanfaatkannya.
2. Potensi Inflasi dan Perilaku Konsumen
Kenaikan PPN bisa memicu inflasi karena produsen sering menaikkan harga untuk mengimbangi pajak tambahan. Akibatnya, konsumen mungkin mengurangi belanja barang tertentu atau mencari alternatif lebih murah.
Tips:
- Prioritaskan kebutuhan penting: Gunakan aplikasi seperti Money Lover untuk melacak pengeluaran dan mengatur prioritas belanja bulanan.
- Beli produk lokal: Pilih produk lokal yang cenderung lebih murah dibandingkan produk impor.
Bagaimana Kita Bisa Mengelola Dampaknya?
1. Buat Anggaran yang Fleksibel
Dengan kenaikan harga, penting banget untuk membuat anggaran yang realistis. Coba aplikasi seperti Spendee untuk mencatat pengeluaran dan menentukan prioritas belanja.
2. Manfaatkan Teknologi untuk Hemat
- Promo dan diskon: Gunakan platform seperti GoPay atau ShopeePay yang sering menawarkan cashback untuk transaksi kebutuhan sehari-hari.
- Beli grosir: Belanja kebutuhan pokok di toko grosir seperti Lotte Mart atau gunakan aplikasi seperti Ranch Market untuk diskon lebih besar.
3. Edukasi Diri tentang Kebijakan Pajak
Pahami bagaimana pajak yang kamu bayar digunakan. Dengan begitu, kamu bisa mendukung kebijakan yang tepat sambil tetap mengelola keuangan pribadi.
Naik 1%, Tapi Dampaknya Terasa Besar
Kenaikan PPN dari 11% ke 12% memang terlihat kecil, tapi efeknya setara kenaikan 9,09%. Dampaknya akan terasa pada daya beli kita, terutama untuk kelompok berpenghasilan rendah.
Tapi kamu nggak perlu panik! Dengan langkah kecil seperti memanfaatkan aplikasi keuangan, berburu promo, dan mengatur prioritas belanja, kamu tetap bisa menjaga stabilitas keuangan di tengah tantangan ini.
💡 Yuk, hadapi kenaikan ini dengan lebih cerdas dan terencana. Kalau kamu punya tips hemat lainnya, share di kolom komentar ya! 😊