mas-mas-ino-2
Tunggu kami di 2025 🚀
Tuwaga siap menjadi teman finansialmu!
/
/
/
PPN Indonesia Tertinggi di ASEAN? Bandingkan dengan Tetangga!

PPN Indonesia Tertinggi di ASEAN? Bandingkan dengan Tetangga!

Ditulis oleh
 113 views
Terakhir diupdate Thu, 21 Nov 2024
PPN Indonesia Tertinggi di ASEAN? Bandingkan dengan Tetangga!

Indonesia sedang bersiap menaikkan PPN menjadi 12%. Tapi, bagaimana ini dibandingkan dengan negara tetangga? Dan yang lebih penting, apa yang bisa kita lakukan untuk mengelola dampaknya? 

Yuk, kita bahas detailnya supaya kamu bisa tetap cerdas mengatur pengeluaran!

💡Key takeaways:

  1. Tarif PPN Tertinggi: Indonesia akan punya PPN tertinggi di Asia Tenggara (12%), tetapi daya beli kita jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura.
  2. Strategi Negara Tetangga: Negara seperti Singapura dan Malaysia punya strategi untuk meringankan dampak pajak, seperti bantuan tunai dan pajak selektif. Indonesia diharapkan bisa meniru langkah ini.
  3. Tips Hemat PPN Naik: Kamu tetap bisa hemat dengan tips sederhana: manfaatkan aplikasi cashback, pantau promo e-commerce, dan coba alternatif produk lokal yang berkualitas.

Perbandingan PPN di Asia Tenggara

Coba lihat tabel ini dulu:

📊 Sumber: Statista, Kompas, Databooks

Setiap negara punya cara yang berbeda dalam mengatur PPN, tergantung pada kondisi ekonomi, daya beli masyarakat, dan tujuan pembangunan mereka. Kita coba breakdown satu per satu, ya!

Indonesia🇮🇩

Indonesia bersiap menaikkan PPN dari 11% menjadi 12%, yang tertinggi di Asia Tenggara. Dengan GDP per kapita hanya USD 4.500, daya beli masyarakat berpotensi tertekan, terutama pada kelompok berpenghasilan rendah.

Kenaikan PPN bisa memperlambat konsumsi domestik yang menyumbang sekitar 57-60% dari GDP. Jika daya beli turun, pertumbuhan ekonomi dapat melambat ke angka 4-4,5%, berdampak pada UMKM, lapangan kerja, dan penerimaan pajak.

Baca Juga: Siap-Siap, PPN Naik Jadi 12%! Ini 5 Cara Hemat Menghadapinya

Singapura🇸🇬

Singapura baru saja menaikkan PPN dari 8% menjadi 9%, tapi mereka memiliki GDP per kapita yang sangat tinggi (USD 91.000). Dengan daya beli masyarakat yang kuat, dampak kenaikan ini relatif kecil. Selain itu, pemerintah Singapura langsung memberikan bantuan tunai hingga SGD 200 – SGD 600 (sekitar Rp2 – Rp6 juta) untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.

Jika Indonesia tetap menaikkan PPN, pemerintah bisa meniru langkah Singapura dengan memberikan kompensasi langsung, seperti subsidi untuk barang kebutuhan pokok atau bantuan tunai.

Malaysia🇲🇾

Malaysia memilih jalur berbeda dengan menghapus GST (versi PPN mereka) pada 2018. Sebagai gantinya, mereka menerapkan SST (Sales and Service Tax) dengan tarif lebih ringan, yaitu 6%-10%. Hasilnya? Konsumsi masyarakat meningkat, dan pertumbuhan ekonomi melonjak hingga 8,86% pada 2022—salah satu yang tertinggi di kawasan.

Pajak yang lebih selektif bisa menjadi solusi untuk menjaga daya beli masyarakat. Jika PPN naik, pemerintah bisa mempertimbangkan pengecualian untuk barang kebutuhan pokok atau barang tertentu agar dampaknya tidak terlalu besar.

Thailand🇹🇭

Thailand mempertahankan tarif PPN mereka di 7%, yang terendah di Asia Tenggara. Strategi ini membantu menjaga konsumsi domestik tetap stabil, meskipun pertumbuhan ekonomi mereka relatif lambat (2,8%). Fokus utama Thailand adalah mengurangi beban pajak pada masyarakat, terutama untuk menjaga stabilitas ekonomi di masa-masa sulit.

Apa Artinya untuk Kita?

1. Kenaikan PPN dan Dampaknya pada Harga Barang

Setiap kenaikan PPN otomatis membuat harga barang yang kita beli jadi lebih mahal. Misalnya, belanja bulanan Rp100.000 dengan tarif PPN 11% sebelumnya membuat kamu membayar tambahan Rp11.000. Tapi, dengan kenaikan PPN menjadi 12%, kamu akan membayar tambahan Rp12.000.

Artinya, total belanja yang tadinya Rp111.000 sekarang jadi Rp112.000. Selisih Rp1.000 mungkin terlihat kecil, tapi jika diakumulasikan ke seluruh transaksi bulanan, beban ini bisa terasa berat😟

Tips Praktis yang Bisa Kamu Lakukan:

  • Gunakan aplikasi  cashback: Unduh aplikasi seperti Shopback untuk mendapatkan potongan harga dan cashback saat belanja online.
  • Pantau promo di supermarket: Banyak supermarket seperti Hypermart atau Alfamart punya aplikasi dengan fitur diskon khusus. Misalnya, promo mingguan untuk bahan pokok seperti minyak dan beras.

2. Kelola Anggaran dengan Lebih Bijak

Kenaikan PPN artinya kamu harus menyesuaikan cara mengatur pengeluaran agar tetap stabil. Mulai dari membuat anggaran yang realistis hingga mencari alternatif belanja yang lebih hemat.

Tips cerdas mengelola anggaran sehari-hari:

  • Gunakan Aplikasi Pengelola Keuangan
    Rekomendasi Aplikasi: Money Lover atau Spendee untuk mencatat pengeluaran harian. Aplikasi ini bisa kasih insight kemana uangmu banyak habis, jadi kamu bisa lebih bijak mengatur prioritas.
  • Belanja Cerdas di E-commerce
    Belanja barang kebutuhan pokok lewat platform seperti Tokopedia atau Shopee bisa lebih hemat karena mereka punya program diskon seperti Harbolnas atau Promo Gajian setiap bulan.
  • Pilih Alternatif Produk Lokal
    Produk lokal berkualitas, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga fashion dan lifestyle, sering kali lebih terjangkau dibandingkan merek impor. Belanja lokal tidak hanya menghemat pengeluaranmu, tapi juga mendukung ekonomi nasional dengan menjaga perputaran uang tetap di dalam negeri.

Contoh Barang Lokal:

  • Fashion & Lifestyle: Merek seperti Erigo, Brodo, hingga Eiger menawarkan kualitas premium dengan harga bersahabat.
  • Kosmetik: Brand lokal seperti Wardah dan Make Over menghadirkan produk berkualitas internasional.

Tips Belanja Smartly:

  • Cari promo di e-commerce seperti kampanye Bangga Buatan Indonesia.
  • Jelajahi rekomendasi produk lokal di media sosial.
  • Belanja langsung di pasar atau toko kecil untuk mendukung UMKM.

Dengan memilih produk lokal, kamu bisa hemat, tetap stylish, dan berkontribusi untuk perekonomian Indonesia!🇮🇩

Apa yang Bisa Kita Harapkan dari Pemerintah?

Untuk meringankan dampak kenaikan PPN, Indonesia bisa belajar dari Singapura atau Malaysia, seperti:

  • Subsidi atau Bantuan Langsung: Subsidi bahan pokok atau bantuan tunai bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
  • Pengecualian Barang Penting: Pastikan tarif PPN lebih rendah untuk barang-barang kebutuhan pokok, seperti beras, gula, atau obat-obatan.

Bersiap Hadapi Kenaikan PPN dengan Bijak

Kenaikan PPN memang bikin pengeluaran sehari-hari terasa lebih berat, tapi kamu bisa tetap mengelola dampaknya dengan langkah yang cerdas. Mulai dari memanfaatkan aplikasi belanja hemat, mengatur anggaran lebih baik, hingga memanfaatkan promo dan diskon yang ada.

💡 Jangan lupa juga untuk terus memantau program bantuan pemerintah yang bisa membantu meringankan beban. Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menjaga keseimbangan keuangan meski tantangan ini datang. 💪

Jadi, sudah siap belanja lebih cerdas?😉

Bagikan ke

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Tuwaga siap menemani perjalanan finansialmu!​
🚀 Coming Soon 2025
Langganan newsletter sekarang, dapat 

500 ribu✨ buat pemenang!*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Bersama tuwaga semua bisa
Bersama tuwaga semua bisa - mobile
Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?