‘Kita ngontrak dulu, atau langsung nyicil rumah ya?’ Pertanyaan ini pasti pernah jadi topik buat pasutri baru. Ngontrak itu enak karena fleksibel, tapi uang sewanya nggak balik lagi. Sementara itu, nyicil rumah memang berat di awal, tapi rumahnya bisa jadi aset berharga di masa depan.
Buat pasutri dengan double income yang pas-pasan, keputusan ini sering bikin galau. Soalnya, keputusan ini nggak cuma soal tempat tinggal sekarang, tapi juga soal rencana hidup ke depan.
Jadi, mana yang lebih cocok buat kamu dan pasangan? Yuk, kita kita bahas bareng-bareng!🏡
💡Key takeaways:
- Pahami kondisi finansialmu: Cicilan rumah maksimal 30% dari penghasilan gabungan.
- Prioritaskan fleksibilitas atau rasa aman: Ngontrak cocok jika mobilitas tinggi, nyicil ideal untuk investasi jangka panjang.
- Rencana jangka panjang itu penting: Jangan tergesa-gesa membeli rumah tanpa mempertimbangkan lokasi dan stabilitas pekerjaan. Rumah adalah komitmen jangka panjang, jadi pastikan kamu sudah memiliki rencana yang matang.
Faktor yang Harus Dipertimbangkan
Sebelum memutuskan, penting banget buat kamu dan pasangan untuk mempertimbangkan beberapa hal, biar pilihan yang diambil sesuai kebutuhan dan nggak bikin kantong jebol.
1. Kebutuhan dan Gaya Hidup
Pikirkan dulu, apakah kamu dan pasangan masih sering pindah-pindah karena urusan pekerjaan? Kalau iya, ngontrak mungkin lebih pas karena fleksibel dan gampang cari lokasi strategis. Tapi, kalau kalian udah yakin mau menetap di satu kota untuk waktu lama, mungkin nyicil rumah bisa mulai dipertimbangkan.
Misalnya, kalau kerja di Jakarta Pusat dan sering lembur, ngontrak apartemen dekat kantor bisa jadi pilihan bijak. Selain hemat waktu, biaya transportasi juga nggak akan membengkak. Ini solusi praktis buat kalian yang sibuk tapi tetap ingin tinggal nyaman!🏙️
2. Cek Kondisi Keuangan Saat Ini
Coba cek dulu kondisi keuangan kamu dan pasangan. Biasanya, cicilan rumah yang sehat itu maksimal 30% dari total penghasilan gabungan. Misalnya, kalau penghasilan bareng-bareng Rp10 juta per bulan, berarti cicilan yang aman sekitar Rp3 juta.
Tapi, jangan lupa ya, kalau mau nyicil rumah, ada biaya awal yang harus disiapkan, seperti DP (biasanya 20–30% dari harga rumah) plus biaya lain seperti pajak dan notaris.
Sebagai gambaran, di Jakarta, ngontrak rumah sederhana di pinggiran kota bisa sekitar Rp3 juta per bulan, sedangkan cicilan rumah tipe 36 m² dengan DP Rp50 juta rata-rata Rp4 juta per bulan. Jadi, pastikan keuanganmu cukup siap sebelum ambil langkah besar ini!
Kalau mau baca informasi lengkap tentang cicilan rumah, kamu bisa baca artikel lain dari Tuwaga ini: **link ke artikel tentang tapera**
3. Buat Rencana Jangka Panjang
Daripada fokus pada berapa lama tinggal di lokasi sekarang, coba tanyakan ke diri sendiri: apa rencana besar kamu dan pasangan dalam 3–5 tahun ke depan? Kalau masih fokus menabung atau mengejar karier, ngontrak bisa lebih fleksibel.
Tapi kalau kamu sudah punya rencana untuk memulai keluarga kecil atau ingin punya investasi properti, nyicil rumah bisa jadi langkah awal yang baik.
Mana yang Cocok Buat Kamu?
Coba liat sedikit perbandingan dari ngontrak dan nyicil rumah ini:
Setelah melihat tabel di atas, coba diskusikan lagi sama pasangan dan buat keputusan berdasarkan situasi dan prioritas kamu. Pada akhirnya, nggak ada yang salah atau benar, kok!😉
Strategi Finansial Ngontrak dan Nyicil
1. Hitung Kemampuan Finansial 💸
Langkah pertama, cek dulu kondisi keuangan kamu. Ini beberapa cara praktis yang bisa kamu lakukan:
- Gunakan aplikasi keuangan seperti Finansialku, Money Lover, atau Ajaib untuk menghitung cash flow bulanan. Masukkan semua penghasilan dan pengeluaran rutin kamu.
- Hitung batas cicilan: Pakai rumus simpel ini:
Cicilan maksimal = 30% penghasilan bulanan
Misalnya, kalau penghasilan gabungan kamu Rp10 juta, berarti cicilan rumah maksimal Rp3 juta. - Cek simulasi cicilan: Kamu bisa coba aplikasi simulasi KPR atau fitur simulasi KPR di website bank seperti BCA atau Mandiri untuk tahu kisaran cicilan sesuai harga rumah.
💡Jangan lupa tambahkan 10–15% dari penghasilan untuk dana darurat dan biaya-biaya tak terduga seperti renovasi kecil atau furniture penting.
2. Riset Pasar Properti 🏡
Cari tahu harga rumah di lokasi yang kamu incar. Ini langkah konkret yang bisa kamu coba:
- Buka aplikasi properti seperti Rumah123, 99.co, atau Info Lelang BRI. Filter berdasarkan harga, lokasi, dan tipe rumah.
- Bandingkan harga sewa dan cicilan: Misalnya, rumah kontrakan di Bekasi Barat Rp3 juta/bulan, sedangkan rumah dengan cicilan Rp4 juta bisa jadi pilihan lebih masuk akal kalau kamu berencana tinggal lebih dari 5 tahun.
- Cek promo KPR: Beberapa bank sering menawarkan bunga promo. Misalnya, BTN sering punya program subsidi bunga untuk pasangan muda.
Kamu bisa cari tahu tentang lingkungan sekitar di forum seperti grup Facebook lokal. Ini penting buat tahu akses dan keamanan daerahnya.
3. Prioritaskan Lokasi 🌍
Pilih lokasi yang mendukung keseharian kamu:
- Kalau ngontrak, cari tempat yang dekat kantor atau transportasi umum seperti KRL, MRT, atau bus. Kamu bisa cek pakai Google Maps buat dapet bayangan tentang kawasannya!
- Kalau nyicil rumah, pilih lokasi strategis dengan potensi investasi. Kamu bisa minta cek masterplan daerah buat tahu rencana pembangunan jalan tol, stasiun, atau sekolah dan fasilitas lain di sekitar rumah.
Kunjungi lokasi saat jam sibuk untuk cek lalu lintas dan kemudahan akses. Jangan hanya percaya foto di iklan properti!
4. Ngontrak Dulu, Nyicil Belakangan
Buat kamu yang merasa penghasilan gabungan masih pas-pasan, menjalankan strategi ngontrak dulu sambil menabung untuk cicilan rumah bisa jadi solusi. Ini cara yang lebih realistis:
- Ngontrak dulu untuk hemat dan fokus menabung: Dengan ngontrak, kamu bisa memilih lokasi yang dekat dengan kantor, jadi hemat biaya transportasi.
- Misalnya, tetapkan target menabung Rp1 juta–Rp2 juta per bulan sesuai kemampuan. Kalau terasa berat, gunakan aplikasi pengelola keuangan seperti Spendee atau Money Lover untuk memastikan kamu disiplin menabung.
- Gunakan metode otomatis untuk menabung: Aktifkan fitur autodebet di aplikasi perbankan seperti Jenius atau manfaatkan fitur Split Bill di dompet digital untuk membagi dana tabungan dan pengeluaran rutin.
Misalnya, kamu ngontrak rumah kecil di pinggir kota dengan biaya Rp2,5 juta per bulan. Dari penghasilan Rp10 juta, sisihkan Rp1,5 juta untuk menabung DP rumah. Setelah 3 tahun, kamu bisa mengumpulkan Rp54 juta, cukup untuk DP rumah sederhana lewat program subsidi.
Baca Juga: Tips Praktis Menabung untuk Rumah Pertama di Era TAPERA
Ngontrak atau Nyicil Rumah, Pilih yang Pas!
Kesimpulannya, baik ngontrak maupun nyicil rumah sama-sama punya kelebihan dan kekurangan, dan nggak ada pilihan yang sepenuhnya salah atau benar. Yang paling penting adalah memastikan keputusan ini sesuai dengan kondisi finansial kamu dan pasangan, gaya hidup sehari-hari, serta rencana jangka panjang yang ingin dicapai.
Kalau penghasilan masih pas-pasan, mungkin lebih bijak untuk ngontrak dulu sambil menabung dengan disiplin. Namun, jika kamu sudah yakin dengan lokasi dan punya cukup tabungan untuk DP, nyicil rumah bisa jadi langkah investasi yang cerdas.
Kamu bisa terbuka dan diskusi sama pasangan buat nentuin prioritas bersama, perhitungkan risikonya, dan plan yang matang biar kalian nggak hanya sekadar memilih tempat tinggal, tapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih stabil, good luck!✨