mas-mas-ino-2
Tunggu kami di 2025 🚀
Tuwaga siap menjadi teman finansialmu!
/
/
/
Apakah Kamu Termasuk Golongan Kelas Menengah? Cek Faktanya Disini!

Apakah Kamu Termasuk Golongan Kelas Menengah? Cek Faktanya Disini!

Ditulis oleh
 66 views
Terakhir diupdate Mon, 20 Jan 2025
kelas menengah

Kelas menengah itu sering jadi label yang kita dengar, tapi sebenarnya apa sih artinya? Kalau gaji kamu cukup buat makan enak, nongkrong, tapi mikir dua kali buat liburan mewah, kemungkinan besar kamu masuk kategori ini. Tapi jangan buru-buru pede! Definisinya lebih rumit dari sekadar bisa traktir teman pas gajian.

Baru-baru ini, pemerintah menetapkan garis kemiskinan baru di angka 595 ribu rupiah per bulan, atau 19-20 ribu rupiah per hari. Artinya, jika pengeluaranmu di atas itu, secara statistik kamu tidak dianggap miskin—meskipun kenyataannya biaya hidup sering jauh lebih tinggi. 

Lalu, bagaimana ini berhubungan dengan kelas menengah? Yuk, cari tahu ciri-ciri kelas menengah dan pahami posisi finansialmu. Siapa tahu, jawabannya bikin kamu makin jago ngatur uang! ✨

💡Key Takeaways:

  1. Kelas Menengah Adalah Motor Ekonomi: Kelas menengah menyumbang 81,49% konsumsi nasional, dari belanja hingga pajak. Kalau daya beli mereka turun, ekonomi bisa melambat drastis.
  2. Kelas Menengah Itu Rentan: Jumlahnya menurun dari 57,33 juta (2019) ke 47,85 juta (2024), terutama karena pandemi, PHK, inflasi, dan kebijakan ekonomi yang kurang mendukung.
  3. Stabilitas Finansial Itu Kunci: Individu di kelas menengah harus punya tabungan darurat, diversifikasi pendapatan, dan bijak kelola pengeluaran agar nggak mudah “turun kelas.”

Siapa Sebenarnya Kelas Menengah? Dan Kenapa Mereka Penting Banget?

Kalau kamu punya pengeluaran sekitar Rp1,2 juta sampai Rp6 juta per bulan per orang, congrats, kamu masuk kategori kelas menengah

Tapi kalau masih di level Rp532 ribu sampai Rp1,2 juta, kamu termasuk calon kelas menengah alias aspiring middle class (AMF). Nah, kalau pengeluaranmu masih Rp354 ribu sampai Rp532 ribu, itu masuk kategori kelas rentan. 

Tenang, nggak ada yang salah kok. Semua orang mulai dari bawah dulu, kan?😊

Kenapa kelas menengah itu penting? Karena kelompok ini jadi penggerak utama ekonomi Indonesia! Mereka belanja banyak banget, dari makanan, rumah, kendaraan, pendidikan, sampai hiburan. 

Selain konsumtif, mereka juga produktif—kebanyakan kerja formal, tapi ada juga yang sukses di bisnis dan wirausaha. Pokoknya multitasking banget, deh! 🚀

Kenapa Kelas Menengah Jadi ‘Tulang Punggung Ekonomi’? 💪

Bayangin ini: 81,49% konsumsi nasional datang dari kelas menengah. 

Yup, kelompok ini adalah “mesin ekonomi” yang bikin roda perekonomian kita jalan. Mereka nggak cuma belanja, tapi juga:

  • Bayar pajak: Kontribusi buat negara.
  • Buka lapangan kerja: Lewat bisnis atau jadi konsumen utama produk lokal.
  • Produktif di sektor penting: Kayak perdagangan, manufaktur, ekspor, dan jasa.

Kalau penghasilan kelas menengah turun? Wah, itu bencana! Ekonomi kita bisa langsung ngerem mendadak. 

Beda sama negara maju kayak Eropa atau Amerika, di mana kelas atas yang banyak bayar pajak dan menopang ekonomi. Di Indonesia, kelas menengah adalah tulang punggung ekonomi terbesar. Jadi, kalau kelompok ini goyah, dampaknya bisa merembet ke PDB kita.

Jumlah Kelas Menengah Menurun: Kenapa Bisa Begitu?

Jakarta

Data terbaru dari BPS bikin mikir nih, kelas menengah di Indonesia lagi turun drastis. 

Dari yang sebelumnya 57,33 juta orang di tahun 2019, sekarang tinggal 47,85 juta di 2024. Sementara itu, jumlah orang yang masuk kategori calon kelas menengah malah naik dari 128,85 juta jadi 137,5 juta

Apa artinya? Banyak dari mereka yang tadinya di kelas menengah jatuh ke kelompok rentan atau bahkan miskin.

Kenapa Banyak yang “Turun Kelas”?

Beberapa faktor jadi penyebab kenapa kelas menengah gampang banget “tergelincir,” nih:

1. Pandemi Covid-19

Pandemi 2020 bikin ekonomi terjun bebas. Banyak pekerja kehilangan pekerjaan atau penghasilan karena PHK, bisnis tutup, dan pembatasan aktivitas ekonomi. Ini bikin yang tadinya kelas menengah langsung kehilangan sumber daya utama mereka.

2. PHK Massal dan Kurangnya Lapangan Kerja Berkualitas

Sektor manufaktur melemah, seperti tragedinya bangkrutnya Sritex, bikin lapangan kerja berkualitas makin berkurang. Banyak pekerja harus pindah ke sektor informal dengan penghasilan lebih rendah dan nggak stabil.

3. Inflasi dan Kenaikan Harga Barang

Kenaikan harga bahan pokok, energi, dan transportasi bikin daya beli kelas menengah makin tertekan. Kalau pendapatan nggak naik, otomatis kemampuan mereka buat bertahan di kelas menengah jadi sulit.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Dari sisi pemerintah:

  • Perluasan program perlindungan sosial untuk membantu kelas menengah bertahan, terutama mereka yang terkena PHK.
  • Menunda kebijakan yang membebani daya beli, seperti kenaikan PPN.

Dari sisi individu:

  • Punya Tabungan Darurat: Buat jaga-jaga kalau ada kejadian nggak terduga, kayak kehilangan penghasilan.
  • Diversifikasi Pendapatan: Cari peluang tambahan penghasilan biar nggak cuma bergantung dari satu sumber.
  • Bijak Kelola Pengeluaran: Kurangi utang konsumtif dan fokus ke kebutuhan utama.

Intinya, baik individu maupun pemerintah harus lebih adaptif menghadapi tantangan ekonomi. Yuk, sama-sama siap biar nggak gampang “turun kelas”! 💸

Kelas Menengah Harus Stabil untuk Ekonomi yang Kuat

transportasi jakarta terintegrasi

Penurunan kelas menengah menunjukkan pentingnya stabilitas finansial, baik dari sisi individu maupun kebijakan pemerintah. Sebagai motor ekonomi, kelas menengah perlu dukungan perlindungan sosial, kebijakan ekonomi yang pro-rakyat, dan strategi finansial yang kuat.

Mau belajar lebih banyak tentang cara mengelola keuangan biar tetap aman di kelas menengah? Kunjungi Tuwaga, platform edukasi finansial yang bikin topik keuangan lebih gampang dimengerti dan relatable! 💡

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Tuwaga siap menemani perjalanan finansialmu!​
🚀 Coming Soon 2025
Langganan newsletter sekarang, dapat 

500 ribu✨ buat pemenang!*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Bersama tuwaga semua bisa
Bersama tuwaga semua bisa - mobile
Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?