Di tengah maraknya pinjol ilegal yang bikin was-was, wajar kalau banyak orang mulai cari info dulu sebelum download aplikasi. Salah satu nama yang sering muncul di iklan dan Play Store adalah Adapundi.
Pertanyaannya, Adapundi legal atau ilegal, ya? Apakah aman dipakai atau justru berisiko? Biar kamu nggak salah langkah, yuk bahas detailnya secara lengkap.
💡 Jadi Poinnya…
- Legal dan Diawasi OJK: Adapundi berizin resmi sejak 2021, anggota AFPI, dan klaim punya sertifikasi keamanan ISO 27001, jadi bukan pinjol abal-abal.
- Biaya dan Risiko Tetap Ada: Ada bunga harian 0,03%–0,3% serta biaya layanan. Telat bayar bisa bikin tagihan membengkak, skor kredit turun, dan penagihan makin intens.
- Aman Jika Dipakai Bijak: Cocok untuk kebutuhan mendesak dengan limit fleksibel hingga Rp100 juta. Pastikan data akurat, pinjam sesuai kemampuan, dan hindari gali-tutup lubang.
Apa Itu Adapundi?
Adapundi adalah aplikasi pinjaman online berbasis P2P lending (peer-to-peer) di bawah naungan PT Info Tekno Siaga. Perusahaan ini resmi mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2 Juni 2021 dengan nomor KEP-48/D.05/2021, dan tercantum dalam daftar resmi penyelenggara fintech pendanaan berizin yang dirilis OJK.
Sebagai platform P2P, Adapundi mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dengan pihak yang punya dana dan ingin menyalurkannya sebagai pendanaan (lender).
Adapundi fokus di segmen pinjaman konsumtif jangka pendek sampai menengah, yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, biaya kesehatan, pendidikan, sampai dana darurat, selama digunakan secara bijak.
Secara kelembagaan, Adapundi juga:
- Terdaftar sebagai anggota AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia), asosiasi resmi yang menjadi mitra pengaturan dan pengawasan perilaku industri bagi OJK.
- Mengklaim TKB90 (tingkat keberhasilan bayar 90 hari) di angka 100% pada materi promosi layanan pendanaan mereka, yang menggambarkan performa kolektibilitas pinjaman di platform.
Jadi dari sisi badan usaha dan regulasi, Adapundi bukan pinjol abal-abal yang beroperasi di luar pengawasan.
Detail Pinjaman Adapundi
Supaya lebih kebayang, berikut rangkuman produk pinjaman Adapundi berdasarkan informasi publik yang tersedia:
Limit Pinjaman Fleksibel
- Pengguna baru biasanya mulai dari limit kecil (ratusan ribu).
- Limit bisa naik bertahap sesuai riwayat pembayaran.
- Adapundi dapat memberi limit hingga Rp100 juta bagi pengguna yang memenuhi kriteria.
Pilihan Tenor Cukup Fleksibel
- Tenor mulai dari 30 hari sampai sekitar 360 hari (1 tahun).
- Cocok untuk kebutuhan dana cepat maupun cicilan bulanan.
- Semakin panjang tenor, total biaya yang dibayar biasanya akan lebih tinggi.
Bunga Harian
- Kisaran bunga 0,03% – 0,3% per hari, tergantung profil risiko, tenor, dan jenis produk.
- Batas maksimum 0,3% per hari mengikuti regulasi OJK–AFPI untuk pinjaman <6 bulan.
Biaya Layanan atau Administrasi
Ada biaya tertentu yang umumnya dipotong di awal pencairan.
Baca Juga: 8 Pinjaman Online Legal & Aman, Cair Kilat Hanya Modal KTP
Apakah Adapundi Legal dan Aman?
Dari sisi legalitas, jawabannya jelas:
- Legal dan berizin OJK sebagai penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI).
- Anggota AFPI, ikut tunduk pada kode etik penagihan dan perlindungan konsumen di industri fintech lending.
- Mengklaim telah mengantongi sertifikasi keamanan informasi ISO 27001:2022, yang artinya ada standar tertentu dalam proteksi data nasabah.
Namun, legal dan diawasi OJK bukan berarti pasti cocok untuk semua orang. Kamu tetap perlu:
- Menghitung kemampuan bayar sebelum ambil pinjaman.
- Memahami bahwa bunga harian bisa terasa berat kalau telat atau sering memperpanjang pinjaman.
- Menghindari kebiasaan gali-tutup lubang dengan pinjaman baru untuk menutup pinjaman lama.
Jadi dari sisi status, Adapundi adalah pinjol legal. Soal aman atau tidak, kembali ke cara kamu menggunakannya, ya.
Syarat Pengajuan Adapundi
Secara umum, syarat mengajukan pinjaman di Adapundi mirip dengan fintech lending lain:
- WNI dengan KTP yang sah
- Usia 18–64 tahun.
- Nomor ponsel aktif untuk verifikasi dan komunikasi.
- Memiliki penghasilan tetap, bisa dari gaji, usaha, atau sumber pendapatan lain yang dapat dibuktikan.
- Rekening bank pribadi, sebab semua pencairan dan penagihan dilakukan lewat rekening atas nama kamu sendiri.
- Kontak darurat dan data pekerjaan untuk keperluan analisis kredit.
Cara Ajukan Pinjaman di Adapundi
Pengajuan dilakukan full online lewat aplikasi dengan alur seperti berikut:
1. Download Aplikasi Adapundi
- Tersedia di Google Play Store & App Store.
- Daftar dengan nomor HP aktif, verifikasi OTP, dan buat kata sandi.
2. Lengkapi Seluruh Data
- Isi data pribadi, pekerjaan, dan kontak darurat.
- Unggah foto KTP dan selfie sesuai instruksi.
- Pastikan data akurat dan konsisten supaya skor kredit lebih baik.
3. Menunggu Persetujuan Awal
- Jika lolos, kamu akan mendapatkan limit pinjaman awal.
4. Pilih Pinjaman
- Tentukan jumlah dan tenor pinjaman.
- Masukkan rekening bank pribadi.
- Baca dan setujui perjanjian pendanaan digital.
5. Dana Dicairkan
- Setelah verifikasi akhir berhasil, dana langsung masuk ke rekening kamu.
Baca Juga: DC Dana Rupiah Apakah Datang ke Rumah? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Tips Supaya Cepat Disetujui
Biar pengajuan kamu di Adapundi punya peluang lebih besar untuk disetujui, ada beberapa hal yang bisa kamu optimalkan:
1. Pastikan data identitas lengkap dan konsisten
Perbedaan kecil antara alamat di KTP dan alamat tinggal, atau informasi pekerjaan yang tidak jelas, bisa membuat sistem ragu untuk meng-approve.
2. Jaga riwayat kredit di platform lain
Kalau kamu pernah pakai pinjol atau kartu kredit dan sering telat bayar, jejaknya bisa terbaca lewat SLIK OJK atau data industri. Riwayat pembayaran yang lancar akan meningkatkan skor dan peluang approve.
4. Ajukan nominal pinjaman yang realistis
Pastikan selalu meminjam dengan cicilan bulanan yang lebih kecil dibanding penghasilan bulanan. Kalau gaji kamu Rp4 juta tapi langsung mengajukan limit puluhan juta, sistem bisa menilai risiko terlalu tinggi. Lebih baik mulai dari jumlah kecil, tunjukkan disiplin bayar, lalu naikkan limit bertahap.
5. Hindari mengajukan pinjaman ke banyak aplikasi sekaligus
Mengajukan pinjaman ke banyak aplikasi dalam waktu berdekatan bisa terbaca sebagai tanda kamu sedang “kepepet” dan berisiko tinggi.
6. Pastikan Nomor HP dan Rekening Bank Aktif
Gunakan nomor HP utama dan rekening bank tetap untuk transaksi. Hal ini bertujuan agar proses verifikasi berjalan mulus dan tidak tertunda.
Risiko Telat Bayar Adapundi
Meski legal dan diawasi OJK, risiko telat bayar di Adapundi tetap serius dan harus kamu pertimbangkan sejak awal. Berikut beberapa konsekuensi yang bisa terjadi jika kamu menunggak:
1. Bunga dan Denda Bisa Menumpuk
Bunga harian yang terlihat kecil (misalnya 0,2%–0,3% per hari) akan terasa berat kalau kamu sering telat atau menunda pelunasan.
Ditambah lagi denda keterlambatan, nilai tagihan bisa naik jauh dari pokok pinjaman awal. Kalau dibiarkan terlalu lama, utang mudah sekali terasa meledak dan sulit dikendalikan.
2. Skor Kredit Turun dan Tercatat Di Sistem OJK
Keterlambatan bayar di Adapundi berpotensi tercatat di SLIK OJK sebagai riwayat kredit yang kurang sehat. Dampaknya, ketika kamu nanti mengajukan KTA bank, kartu kredit, KPR, atau pinjaman lain di fintech resmi, pengajuanmu bisa lebih sering ditolak karena dinilai berisiko tinggi.
3. Intensitas Penagihan Akan Meningkat
Kalau kamu telat bayar, tim penagihan akan mulai menghubungi lewat telepon, SMS, atau chat untuk mengingatkan kewajibanmu. Kalau tunggakan makin lama dan komunikasi tidak kamu respons, frekuensi penagihan bisa naik dan terasa mengganggu.
Di titik tertentu, kontak darurat yang kamu daftarkan juga bisa dihubungi, sehingga risikonya bukan hanya finansial, tapi juga rasa tidak nyaman secara sosial.
4. Potensi Penagihan ke Alamat Rumah atau Tempat Kerja
Untuk kasus tunggakan besar dan berbulan-bulan, perusahaan fintech berizin boleh menggunakan jasa penagihan pihak ketiga (debt collector) sesuai aturan OJK dan kode etik AFPI.
Itu berarti, dalam kondisi tertentu, petugas penagihan bisa datang langsung ke alamat yang kamu daftarkan, selama tetap mematuhi standar etika penagihan.
5. Akses ke Pinjaman Resmi Makin Sulit ke Depannya
Begitu kamu tercatat sering telat dan punya tunggakan berat, banyak lembaga keuangan akan menandai profilmu sebagai berisiko tinggi. Bukan hanya Adapundi, pinjaman resmi lain pun bisa menolak pengajuanmu.
Dalam jangka panjang, ini merugikan kalau suatu hari kamu benar-benar butuh fasilitas kredit yang sehat, misalnya untuk modal usaha atau pembelian rumah.
Karena itu, sebelum klik “Setuju” di aplikasi, pastikan kamu sudah punya rencana jelas. Apakah untuk apa pinjaman digunakan, dari mana sumber pembayaran, dan bagaimana kalau terjadi kondisi darurat.
Legal, Tapi Harus Bijak dalam Penggunaan
Jadi, dari penjelasan di atas, sudah jelas kalau Adapundi termasuk pinjaman online legal dan terdaftar OJK, ya.
Kalau kamu butuh pinjaman resmi OJK, kamu bisa cek Tuwaga untuk bandingkan berbagai produk pembiayaan dari bank resmi. Mulai dari dana tunai kendaraan hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA). Bisa ajukan langsung dengan aman dan tanpa biaya tambahan. Yuk, eksplor Tuwaga sekarang!
