/
/
/
Cara Hitung Kebutuhan Keramik: Rumus Praktis & Kalkulatornya

Cara Hitung Kebutuhan Keramik: Rumus Praktis & Kalkulatornya

 6 views
Ditulis oleh
cara menghitung kebutuhan keramik tuwaga

Daftar isi

Renovasi rumah atau bangun kamar baru? Salah satu bagian yang sering bikin pusing adalah cara hitung kebutuhan keramik. Seringkali kita beli keramik lebih banyak dari yang dibutuhkan, atau malah kurang, dan akhirnya proses renovasi jadi molor. Nah, supaya kamu bisa hitung kebutuhan keramik dengan tepat, artikel ini bakal kasih kamu langkah-langkah praktis, rumus simpel, dan tips penting biar perhitunganmu nggak meleset!

Dari hitungan luas ruangan hingga perhitungan waste factor, semuanya bakal kita bahas tuntas. Jadi, nggak perlu khawatir beli keramik lebih banyak atau lebih sedikit lagi!

💡 Jadi, Poinnya…

  1. Hitung Luas Ruangan dan Keramik dengan Tepat: Dapatkan angka pasti untuk luas ruangan dan ukuran keramik sebelum mulai menghitung kebutuhan.
  2. Pahami Pentingnya Waste Factor: Jangan lupakan faktor cadangan untuk keramik yang terpotong atau pecah.
  3. Beli dalam Jumlah Dus: Ketahui cara konversi jumlah keping ke dus untuk mempermudah belanja keramik.

Konsep Dasar: Luas Ruangan dan Luas Keramik

Sebelum kita masuk ke rumus yang lebih kompleks, ada dua angka fundamental yang wajib kamu punya:

1. Luas Ruangan (meter persegi)

Ini adalah luas total area yang mau kamu pasangi keramik. Rumus dasarnya simple banget:

Luas ruangan = panjang × lebar

Contohnya gini:

  • Panjang kamar: 4 meter
  • Lebar kamar: 3 meter

Maka luas ruangannya: 4 × 3 = 12 meter persegi

Angka 12 meter persegi ini yang nanti jadi dasar perhitungan kita.

2. Luas Satu Keping Keramik (meter persegi)

Ukuran keramik di pasaran biasanya dalam satuan centimeter, misalnya 40 × 40 cm, 50 × 50 cm, 60 × 60 cm, dan sebagainya.

Biar bisa nyambung sama satuan luas ruangan yang pakai meter, kamu harus konversi dulu ke meter dengan cara:

  • Panjang keramik (m) = panjang (cm) ÷ 100
  • Lebar keramik (m) = lebar (cm) ÷ 100

Terus baru dikalikan:

Luas keramik per keping = panjang (m) × lebar (m)

Contoh konkretnya:

Keramik ukuran 40 × 40 cm

  • 40 cm = 0,4 m
  • Luas per keping = 0,4 × 0,4 = 0,16 meter persegi

Begitu kamu udah punya luas ruangan dan luas satu keramik, baru deh kita bisa lanjut ke perhitungan jumlah keramik yang dibutuhkan.

Rumus Cara Hitung Kebutuhan Keramik

Nah, sekarang masuk ke rumus intinya. Setelah tahu luas ruangan dan luas satu keping keramik, cara ngitungnya straightforward:

Jumlah keramik (keping) = Luas ruangan ÷ Luas satu keramik

Mari kita pakai contoh lengkap biar makin jelas:

Situasi:

  • Ruangan: 4 m × 3 m
  • Luas ruangan = 4 × 3 = 12 meter persegi
  • Keramik: 40 × 40 cm
  • 40 cm = 0,4 m
  • Luas keramik = 0,4 × 0,4 = 0,16 meter persegi

Perhitungan:

Jumlah keramik = 12 ÷ 0,16 = 75 keping

Artinya, secara teori tanpa ada potongan dan kerusakan, kamu butuh 75 keping keramik ukuran 40 × 40 cm untuk menutup lantai seluas 12 meter persegi.

Tapi tunggu dulu! Dunia nyata nggak sesempurna hitungan di atas kertas. Di sinilah konsep waste factor main peran penting.

Dari Keping ke Dus: Cara Konversinya

Di toko bahan bangunan, keramik jarang dijual satuan per keping. Biasanya dijual per dus dengan jumlah isi tertentu, tergantung ukuran keramiknya:

  • Keramik 20 × 20 cm → sekitar 25 keping/dus
  • Keramik 30 × 30 cm → sekitar 11 keping/dus
  • Keramik 40 × 40 cm → sekitar 6-8 keping/dus
  • Keramik 50 × 50 cm → sekitar 4-5 keping/dus
  • Keramik 60 × 60 cm → sekitar 4 keping/dus

Kamu bisa cek di kemasan dus atau langsung tanya ke penjualnya. Rumus konversi dari keping ke dus:

Jumlah dus = Jumlah keping ÷ Isi per dus

Lanjut dari contoh sebelumnya:

  • Kebutuhan: 75 keping
  • Isi per dus: 8 keping
  • 75 ÷ 8 = 9,375 dus

Karena nggak mungkin beli 0,375 dus, kamu harus bulatkan ke atas jadi 10 dus.

Tapi ini masih hitungan ideal tanpa faktor cadangan lho. Buat bikin hitungan lebih aman dan realistis, kita perlu tambahkan waste factor.

Apa Itu Waste Factor 5-10%?

Waste factor adalah persentase cadangan keramik yang sengaja ditambahkan di luar kebutuhan hitungan bersih. Ada beberapa alasan penting kenapa waste factor itu wajib ada:

  • Mengantisipasi keramik pecah
  • Meng-cover keramik yang terpotong
  • Antisipasi butuh ganti di masa depan
  • Beda batch produksi

Berapa Persen Waste Factor yang Ideal?

Umumnya, kontraktor atau aplikator keramik profesional pakai guideline ini:

5% untuk kondisi ideal:

  • Pola pemasangan lurus standar
  • Ruangan bentuknya sederhana (persegi atau persegi panjang biasa)
  • Minim sudut rumit atau pilar

7% untuk kondisi sedang:

  • Ruangan mulai ada belokan atau pilar
  • Ada kombinasi beberapa ukuran keramik
  • Layout agak rumit tapi masih pola lurus

10% untuk kondisi kompleks:

  • Pola pemasangan diagonal atau miring 45 derajat
  • Pola herringbone, parquet, atau pattern dekoratif lain
  • Ruangan banyak sudut aneh, area miring, atau layout nggak simetris
  • Pakai keramik motif yang harus disambung (matching pattern)

Prinsipnya: makin rumit pola dan bentuk ruangan, makin besar waste factor yang kamu butuhkan.

Rumus Waste Factor dalam Hitungan Keramik

Secara matematis, ada dua cara nambahin waste factor ke hitungan keramik kamu:

1. Tambah Waste Berdasarkan Luas (meter persegi)

Kalau kamu masih main di satuan luas, rumusnya:

Total luas kebutuhan = Luas ruangan × (1 + Waste factor)

Waste factor dalam bentuk desimal:

  • 5% = 0,05
  • 7% = 0,07
  • 10% = 0,10

Contohnya:

  • Luas ruangan: 12 meter persegi
  • Waste factor: 10% (0,10)
  • Total luas = 12 × (1 + 0,10) = 12 × 1,10 = 13,2 meter persegi

Jadi kamu hitung jumlah keramik berdasarkan 13,2 meter persegi, bukan lagi cuma 12 meter persegi.

2. Tambah Waste Berdasarkan Jumlah Keping

Kalau kamu udah tahu jumlah keramik dalam keping, bisa langsung pakai rumus:

Total keping = Jumlah keping bersih × (1 + Waste factor)

Contohnya:

  • Kebutuhan bersih: 75 keping
  • Waste factor: 7% (0,07)
  • Total keping = 75 × 1,07 = 80,25

Dibulatkan ke atas jadi 81 keping.

Kalau isi per dus 8 keping:

81 ÷ 8 = 10,125 dus → dibulatkan jadi 11 dus

Memang kelihatan lebih banyak, tapi jauh lebih aman dan kamu nggak bakal nyesel.

Kapan Pakai Waste 5%, 7%, atau 10%?

Masih bingung mau pakai persentase waste factor berapa? Ini panduan praktis yang bisa kamu pakai:

Pakai Waste Factor 5% Kalau:

  • Ruangan berbentuk persegi atau persegi panjang sederhana
  • Pemasangan pakai pola lurus standar
  • Hampir nggak ada banyak potongan di sudut atau pilar
  • Kamu dan tukangnya udah pengalaman dan teliti

Pakai Waste Factor 7% Kalau:

  • Ruangan mulai punya banyak belokan atau ada pilar
  • Ada kombinasi beberapa ukuran keramik
  • Masih pola lurus tapi layout agak rumit
  • Ada fitting dengan furniture built-in

Pakai Waste Factor 10% Kalau:

  • Pemasangan pakai pola diagonal, herringbone, atau pattern dekoratif lainnya
  • Ruangan banyak sudut aneh, ada area miring, atau layout nggak simetris
  • Menggunakan keramik motif yang harus disambung antar keping
  • Kamu mau main super aman dan punya budget lebih

Pro tip: Kalau masih ragu, lebih baik naikkan ke level di atas daripada main aman di bawah tapi akhirnya kurang. Better safe than sorry!

Kalkulator Kebutuhan Keramik: Cara Pakainya

Sekarang, buat kamu yang males ngitung manual atau pengen lebih cepat, kamu bisa pakai kalkulator kebutuhan keramik. Ada banyak kalkulator online gratis yang bisa kamu akses.

Input yang Biasanya Diminta:

  • Panjang ruangan (dalam meter)
  • Lebar ruangan (dalam meter)
  • Ukuran keramik (cm × cm)
  • Isi keramik per dus (berapa keping)
  • Waste factor (dalam persen)

Output yang Akan Kamu Dapat:

  • Total luas yang dibutuhkan (meter persegi)
  • Total jumlah keping
  • Total jumlah dus yang harus dibeli

Cara Bikin Kalkulator Sendiri di Excel atau Google Sheets

Kalau kamu mau punya kalkulator pribadi yang bisa dipakai berulang kali, gampang banget bikinnya di Excel atau Google Sheets:

Kolom AKolom BKolom CKolom DKolom EKolom F
Panjang ruangan (m)Lebar ruangan (m)Ukuran keramik sisi 1 (cm)Ukuran keramik sisi 2 (cm)Isi keramik per dusWaste factor (%)

Rumus yang dipakai:

  • Luas ruangan: =A2*B2
  • Luas keramik per keping (m²): =(C2/100)*(D2/100)
  • Jumlah keping bersih: =Luas_ruangan/Luas_keramik
  • Total keping + waste: =Jumlah_keping*(1+F2/100)
  • Jumlah dus: =CEILING(Total_keping/E2,1)

Dengan cara ini, tiap kali kamu ganti angka input, hasil langsung update otomatis. Praktis banget!

Cara Ini Bisa Kamu Terapkan!

Dengan memahami cara hitung kebutuhan keramik yang tepat, kamu nggak hanya bisa belanja lebih efisien, tapi juga menghindari kekurangan atau kelebihan keramik yang bisa bikin proyek renovasi jadi molor. Ingat, tiga hal penting yang perlu diperhatikan adalah: ukur dengan teliti, gunakan waste factor sesuai kondisi, dan selalu bulatkan ke atas.

Kalau kamu masih ragu, atau butuh bantuan dalam mencari produk finansial untuk membantu renovasi rumah, Tuwaga siap membantu! Kami punya berbagai produk finansial seperti Kartu Kredit, Tabungan, KTA, Deposito, dan Dana Tunai untuk Properti dan Kendaraan yang bisa membantu mewujudkan impian renovasi rumahmu. Cek juga TuwagaPromo untuk promo menarik dan diskon di merchant favoritmu!

Terakhir diupdate Thu, 27 November 2025
Baca selengkapnya

Tentang Penulis

Bagikan ke
Explore

Cek kumpulan promo terbaru, diskon, dan cashback biar belanja makin cuan!

Yuk update insight kamu lewat berita & tren terkini yang lagi ramai dibahas!

Cek info biaya, daftar layanan, dan rekomendasi produk yang kamu butuhin!

Butuh ide liburan atau rekomendasi film? Yuk jelajahi artikel lifestyle seru di sini!

Yuk cari tahu cara-cara simpel biar aktivitasmu makin efisien!

Lagi rame apa minggu ini? Cek disini aja! Mulai dari film, event, politik, promo & lainnya lengkap!

Minggu ke-5, November 2025

🛍️ Weekly Promo

Minggu ini banyak promo kece! Cek diskon, cashback, dan penawaran spesial buat kamu

🎉 Weekly Event

Butuh referensi acara seru minggu ini? Yuk cek event pilihan yang bisa kamu datengin!

🍿 Weekly Movies

Nonton apa minggu ini? Yuk lihat daftar film bioskop & streaming yang lagi rame!

💸 Weekly Finansial

Info finansial terkini: dari harga pasar, tren ekonomi, sampai tips kelola keuangan

🏛️ Weekly Politik

Isu politik apa yang lagi ramai? Cek kabar, analisis, dan update terbaru minggu ini

Populer di 📈

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?