Sekarang ini hampir semua aktivitas kita ketergantungan sama listrik. Mulai dari nge-scroll TikTok sebelum tidur, kerja hybrid sambil charge laptop, streaming Netflix, sampai masak pakai air fryer! Nggak heran, tagihan listrik jadi salah satu pengeluaran bulanan yang sulit dihindari.
Tapi, bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menghemat energi? Kabar baiknya menghemat energi itu bukan berarti hidup gelap-gelapan atau nggak boleh pakai AC. Kuncinya adalah penggunaan yang tepat, cerdas, dan terukur.
Kali ini Tuwaga bakal bahas langkah-langkah yang bisa kamu lakukan dari kebiasaan kecil sampai strategi praktis plus estimasi penghematannya biar kamu bisa langsung lihat dampaknya di dompet. Yuk mulai!
💡 Jadi, Poinnya…
- Optimalkan Penggunaan AC: Setel suhu AC di 24–26°C dan pilih mode “dry” untuk hemat energi hingga Rp150.000/bulan!
- Matikan Perangkat yang Tidak Digunakan: Hindari phantom load dengan mematikan perangkat yang tidak dipakai, bisa hemat Rp30.000–Rp40.000 per bulan!
- Ganti Lampu dengan LED: Beralih ke lampu LED yang lebih efisien bisa memangkas tagihan listrik hingga 85%!
Cara Hemat Energi dan Potensi Hematnya
Hemat energi itu bukan cuma soal go green, tapi juga go financially stable. Bayangkan kalau kamu bisa ngurangin tagihan listrik Rp50–150 ribu per bulan, setahun bisa jadi dana traveling, beli gadget, atau tambahan investasi.
Mau coba gaya hidup hemat energi? Ini dia bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menghemat energi yang bisa kamu lakukan di rumah!
1. Atur AC dengan Mode yang Efisien (Potensi Hemat: Rp70.000–Rp150.000/bulan)
AC adalah “raja penyedot listrik” di rumah. Dari semua perangkat, dia yang paling besar kontribusinya ke tagihan.
Beberapa hal sederhana yang bisa kamu lakukan:
- Gunakan suhu 24–26°C. Setiap menurunkan 1°C dari suhu standar bisa nambah konsumsi listrik sekitar 3–5%.
- Gunakan mode “Dry” di cuaca lembap, jauh lebih hemat daripada “Cool”.
- Jangan lupa bersihin filter 2–4 minggu sekali. Filter kotor bikin AC kerja lebih keras, artinya listrik lebih banyak.
Simulasi hematnya kurang lebih kaya gini:
Kalau AC kamu konsumsi rata-rata 400 watt, dipakai 8 jam per hari, dalam sebulan butuh sekitar 96 kWh. Dengan optimasi suhu + filter bersih + mode yang tepat, kamu bisa ngurangin 20–30% penggunaan.
Jadi, bakalan hemat 19–28 kWh per bulan. Nah, kalikan tarif listrik Rp1.699/kWh (R1), maka kamu bisa hemat Rp32.000–Rp47.000/bulan per unit AC.
2. Matikan Perangkat dari Stop Kontak (Potensi Hemat: Rp15.000–Rp40.000/bulan)
Laptop yang dicabut tapi charger-nya masih nempel? TV mati tapi masih standby merah? Ini disebut phantom load alias listrik yang terpakai meski alatnya nggak dipakai.
Beberapa perangkat dengan konsumsi standby tinggi:
- TV
- PC/laptop
- Konsol game
- Microwave
- Charger HP
Simulasi hemat standby power rata-rata per alat: 2–8 watt.
Kalau ada 10 alat yang standby 24 jam:
- 10 alat × 5 watt × 24 jam × 30 hari = 36 kWh/bulan
- Tagihan: 36 × 1.699 = Rp61.164/bulan
Kalaupun kamu cuma disiplin matiin setengahnya, tetap hemat sekitar Rp30 ribuan. Lumayan kan?
3. Gunakan Lampu LED (Potensi Hemat: Rp20.000–Rp50.000/bulan)
Lampu LED jauh lebih efisien daripada lampu pijar atau CFL. Misalnya:
- Lampu pijar 60 watt
- Lampu LED 9 watt
Keduanya punya tingkat keterangan yang sama. Nah, jika di rumah ada 10 lampu yang menyala rata-rata 6 jam sehari:
- Lampu pijar: 60 watt × 10 × 6 jam × 30 hari = 108 kWh
- LED: 9 watt × 10 × 6 jam × 30 hari = 16,2 kWh
- Selisih: 91,8 kWh alias Rp156.000/bulan!
Dengan LED kamu bisa memangkas 70–85% konsumsi listrik untuk penerangan.
4. Manfaatkan Cahaya Alami (Potensi Hemat: Rp10.000–Rp20.000/bulan)
Yang satu ini merupakan trik paling simpel tapi sering dilupakan. Kalau kamu kerja dari rumah, buka tirai dan manfaatkan cahaya matahari. Selain mengurangi kebutuhan lampu, natural light itu positif buat mood dan produktivitas.
Dalam sehari mungkin cuma mengurangi penggunaan 4–6 lampu selama 3 jam. Tapi kalau dihitung setahun, lumayan buat top up investasi reksadana.
5. Kurangi Durasi Pemakaian Mesin Cuci dan Setrika (Potensi Hemat: Rp20.000–Rp35.000/bulan)
Sebagai informasi, mesin cuci front load 400–900 watt, top load 200–600 watt. Kalau ma memulai menghemat energi cucinya sekalian banyak biar mesin nggak bolak-balik nyala. Kamu juga sebaiknya kurangi pemakaian mode “heater”.
Nggak cukup sampai di situ, hindari setrika seluruh pakaian tetapi fokus pakaian kerja dan yang perlu rapi saja.
Kalau konsisten, kamu bisa hemat:
- Setrika itu 300–400 watt, kalau 30 menit sudah 0,2 kWh.
- Seminggu 3 kali saja sudah 2,4 kWh = Rp4.000–Rp5.000 per minggu.
6. Beralih ke Peralatan Hemat Energi (Potensi Hemat: 15–40% dari total konsumsi alat)
Kalau kamu mau upgrade alat rumah tangga, cari yang berlabel:
- Energy Star
- Inverter
- Efisiensi tinggi (kelas A++)
Contoh, kulkas inverter bisa hemat 20–30% dibanding non-inverter. Untuk alat yang hidup 24 jam, ini penghematan yang besar.
7. Batasi Pemakaian Water Heater (Potensi Hemat: Rp20.000–Rp60.000/bulan)
Water heater listrik adalah “silent killer” tagihan listrik. Ada dua jenis water heater yang biasanya digunakan di rumah, yaitu:
- Instant heater: 1.200–3.500 watt
- Storage heater: 350–800 watt, tapi nyala lebih lama
Kalau mau hemat kurangi durasi mandi air panas jadi 3–5 menit. Gunakan shower alih-alih keran penuh. Jangan lupa matikan alat setelah selesai.
8. Gunakan Power Strip dengan Switch (Potensi Hemat: Sampai Rp40.000/bulan)
Ini penyelamat buat yang punya banyak gadget. Tinggal pencet satu tombol maka semua charger, speaker, kamera, laptop mati total tanpa standby.
9. Monitoring Listrik dengan Smart Meter atau Aplikasi PLN Mobile
Dengan pemantauan real-time, kamu bisa tahu jam-jam pemakaian tinggi.
Misalnya:
- Jam kerja di rumah = konsumsi tinggi karena AC + laptop
- Malam hari = pemakaian lampu + TV
- Weekend = semua alat nyala
Dari situ, kamu bisa bikin strategi hemat berdasarkan pola pribadi.
Total Potensi Hemat Jika Semua Langkah Digabung
Jika kamu disiplin menerapkan sebagian besar tips, maka:
- AC: Rp40.000–Rp90.000
- Standby power: Rp20.000–Rp30.000
- Lampu: Rp20.000–Rp50.000
- Mesin cuci/setrika: Rp20.000–Rp35.000
- Water heater: Rp20.000–Rp60.000
Total estimasi penghematan: Rp120.000–Rp265.000/bulan.
Setahun? Rp1,4 juta sampai Rp3,1 juta. Lumayan banget buat dana darurat, upgrade gadget, atau liburan.
Tips Finansial Biar Makin Menghemat
Menghemat energi itu bukan cuma soal lingkungan, tapi juga gaya hidup yang bikin dompet aman dan pikiran tenang. Dengan langkah kecil yang konsisten, kamu bisa mengontrol pengeluaran listrik dan mengubah kebiasaan jadi lebih cerdas secara finansial.
Percuma hemat listrik tapi uangnya malah hilang buat jajan impulsif. Gunakan prinsip berikut:
- Pisahkan “Dana Penghematan Energi”
Setiap kamu hemat Rp50–150 ribu per bulan, transfer ke tabungan khusus. Maka dalam setahun bisa jadi Rp600 ribu–Rp1,8 juta. - Investasikan Uang Hemat Tersebut
Taruh ke instrumen simpel seperti reksa dana pasar uang. Instrumen ini punya pertumbuhan kecil tapi stabil. - Upgrade Peralatan secara Bertahap
Mulai dari alat yang paling boros dulu: AC, kulkas, water heater. - Catat Pengeluaran dengan Aplikasi Keuangan
Biar makin sadar pola pengeluaran listrik dan non-listrik.
Kalau kamu ingin lebih banyak tips manajemen keuangan, cara optimasi pengeluaran harian, atau insight biar hidup makin efisien—langsung cek blog Tuwaga.
Tuwaga hadir buat bantu anak muda ngatur duit secara lebih simpel, ringan, dan relevan dengan gaya hidup sekarang. Kamu juga bisa membandingkan berbagai produk keuangan mulai dari kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA).
Prosesnya gampang, cepat, dan pastinya aman karena Tuwaga sudah bekerja sama secara resmi dengan bank dan lembaga keuangan terpercaya.
Butuh panduan hemat lainnya? Yuk lanjut baca artikel-artikel Tuwaga!















































