Film yang dilarang tayang merupakan film yang dicekal atau nggak diizinkan beredar di suatu negara karena dianggap mengandung unsur yang kontroversial, seperti kekerasan ekstrem, pornografi, terlalu vulgar, SARA, atau isu politik sensitif.
Beberapa negara punya lembaga sensor film yang sangat ketat. Jadi, meski film tersebut laris manis di negara asalnya, belum tentu bisa tayang di belahan dunia lain.
Penasaran film-film apa saja yang dilarang tayang di bioskop berbagai negara? Ini dia daftarnya.
1. A Clockwork Orange (1971)
- Dilarang di: Kanada, Inggris, Brasil, Irlandia, Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, Korea Selatan.
- IMDb: 8,3/10.
- Genre: Crime, Sci-Fi.
- Budget Produksi: $1,3 juta.
Film legendaris karya Stanley Kubrick ini mengangkat tema tentang kekerasan, seks, dan kenakalan remaja dalam setting distopia. Tokohnya, Alex, dikenal karena kecintaannya pada musik klasik, pemerkosaan, dan kekerasan sadis.
Banyak negara melarang film ini karena adegan pemerkosaannya yang eksplisit dan visual kekerasan yang dianggap mengganggu psikologis penonton. Bahkan Kubrick sendiri sempat menerima ancaman pembunuhan karena film ini.
2. The Last House on the Left (1972)
- Dilarang di: Inggris, beberapa negara Eropa dan Asia.
- IMDb: 5,8/10.
- Genre: Horor, Thriller
- Budget Produksi: $87 ribu.
Film horor sadis ini mengangkat cerita pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap dua gadis muda. Versi 1972-nya bahkan dianggap salah satu film paling mengganggu.
Remake 2009-nya juga nggak kalah kontroversial. Negara-negara dengan sensor ketat langsung melarang peredarannya karena adegan sadis yang ekstrem.
3. Last Tango in Paris (1972)
- Dilarang di: Italia, Portugal, Chili, Korea Selatan, Singapura.
- IMDb: 6,9/10.
- Genre: Erotis, Romantis.
- Budget Produksi: $1,25 juta, dilansir Box Office Mojo.
Film ini tak hanya dilarang karena terlalu vulgar, tapi juga karena di balik layar ada cerita yang jauh lebih menyeramkan. Sang sutradara, Bernardo Bertolucci, pernah mengakui bahwa salah satu adegan seksual paling eksplisit dalam film ini dilakukan tanpa sepengetahuan aktris Maria Schneider.
Maria sendiri mengalami trauma berat setelah proses syuting, dan publik internasional langsung mengecam Bertolucci dan Marlon Brando. Beberapa negara melarang film ini bukan hanya karena isi ceritanya, tapi juga karena dugaan kekerasan seksual nyata saat syuting.
4. The Texas Chainsaw Massacre (1974)
- Dilarang di: Inggris, Australia, Brasil, Norwegia, Jerman, dan lainnya.
- IMDb Rating: 6.2/10.
- Genre: Kriminal, Horor.
- Budget Produksi: $140 ribu, dilansir The Numbers.
Kisah keluarga kanibal dan Leatherface si pembunuh dengan gergaji mesin ini jadi ikon film horor. Tapi pada masanya, banyak negara menilai film ini terlalu kejam dan menjijikkan.
Meski kini jadi cult classic, versi awal film ini sempat dicekal di berbagai negara karena tingkat kekerasannya dianggap melampaui batas.
5. Salo or the 120 Days of Sodom (1975)
- Dilarang di: Kanada, Australia, Selandia Baru, Italia, Finlandia.
- IMDb: 5,8/10.
- Genre: Drama.
- Budget Produksi: –
Film ini sering disebut sebagai salah satu film paling disturbing sepanjang masa. Disutradarai oleh Pier Paolo Pasolini, Salo menggambarkan kebrutalan rezim fasis yang menyiksa sekelompok pemuda selama 120 hari dengan cara yang benar-benar tak terbayangkan.
Bayangkan saja, dalam versi yang nggak disensor, ada adegan kekerasan seksual, penyiksaan, hingga praktik menjijikkan seperti memakan kotoran manusia. Wajar kalau film ini ditolak oleh banyak negara dan bahkan sempat disita polisi di Inggris saat diputar secara diam-diam.
6. I Spit On Your Grave (1978)
- Dilarang di: Irlandia, Malaysia, Cina, Inggris, Finlandia, Australia.
- IMDb: 5,6/10.
- Genre: Horor, Thriller.
- Budget Produksi: $80 ribu.
Film ini jadi perdebatan moral yang masih relevan hingga hari ini. I Spit On Your Grave bercerita tentang seorang wanita yang diperkosa secara brutal lalu membalas dendam pada para pelakunya.
Di satu sisi, film ini dianggap sebagai perlawanan terhadap kekerasan seksual, tapi di sisi lain, cara film ini memperlihatkan kekerasan membuatnya terlihat eksploitatif dan mengganggu secara psikologis. Banyak negara melarang film ini karena dinilai terlalu sadis, misoginis, dan meresahkan.
7. Cannibal Holocaust (1980)
- Dilarang di: Inggris, Australia, Italia, dan banyak negara lain.
- IMDb Rating: 5,8/10.
- Genre: Horor, Petualangan.
- Budget Produksi: $100 ribu.
Salah satu film horor paling legendaris sekaligus paling dikecam. Cannibal Holocaust menampilkan adegan kekerasan dan pembunuhan yang sangat realistis, sampai sang sutradara dituduh benar-benar melakukan pembunuhan, lho.
Film ini menampilkan adegan pemotongan manusia dan kekerasan terhadap hewan secara nyata. Tak heran, banyak negara melarang keras peredarannya.
8. Hail Mary (1985)
- Dilarang di: Argentina, Brasil, Amerika Serikat, Vatikan, dan banyak negara lainnya.
- IMDb: 6,4/10.
- Genre: Drama.
- Budget Produksi: –
Bagaimana jika kisah Bunda Maria diangkat ke versi modern dengan bumbu erotisme? Itulah yang dilakukan oleh Jean-Luc Godard dalam Hail Mary. Dalam film Prancis yang punya nama lain Je vous salue, Marie ini, Maria digambarkan sebagai perempuan modern yang hamil secara misterius, meski belum pernah berhubungan intim.
Kontroversinya muncul karena tema religius digabungkan dengan adegan ketelanjangan frontal, yang langsung membuat Vatikan dan umat Kristiani geram. Paus Yohanes Paulus II secara terbuka mengecam film ini.
9. The Last Temptation of Christ (1988)
- Dilarang di: Argentina, Chili, Israel, Meksiko, Filipina, Singapura, Turki, dan AS,
- IMDb: 7,5/10.
- Genre: Drama.
- Budget Produksi: $7 juta.
Satu lagi film religi yang bikin heboh. Disutradarai oleh Martin Scorsese, film ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai manusia yang juga memiliki keraguan, rasa takut, bahkan nafsu.
Yang paling bikin marah umat Kristen adalah adegan di mana Yesus membayangkan dirinya berhubungan seksual. Tak sedikit negara yang menuduh film ini sebagai penistaan agama dan melarangnya tayang secara total.
10. Lolita (1997)
- Dilarang di: Beberapa negara termasuk Kanada, Perancis, dan negara Timur Tengah.
- IMDb: 6,8/10.
- Genre: Drama, Psikologis.
- Budget Produksi: $62 juta.
Film yang diadaptasi dari novel kontroversial karya Vladimir Nabokov ini menceritakan hubungan seksual antara pria dewasa dan anak remaja.
Meski dikemas dalam nuansa psikologis dan artistik, banyak yang menganggap Lolita sebagai film yang mempromosikan pedofilia. Tema eksploitasi seksual anak jelas membuat film ini dilarang di berbagai negara karena dianggap bisa merusak nilai moral masyarakat.
11. Zoolander (2001)
- Dilarang di: Malaysia, Iran.
- IMDb: 6,5%/10.
- Genre: Komedi.
- Budget Produksi: $28 juta, dilansir dari The Numbers.
Siapa sangka film komedi seperti Zoolander bisa dilarang? Alasannya ternyata cukup serius. Dalam film ini, ada adegan yang menggambarkan upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Malaysia, dan Malaysia juga digambarkan sebagai negara miskin.
Selain itu, Iran melarang film ini karena dianggap mempromosikan gaya hidup LGBTQ+, yang bertentangan dengan nilai hukum dan budaya di sana. Ini jadi bukti bahwa film komedi pun bisa dianggap subversif.
12. The Da Vinci Code (2006)
- Dilarang di: Mesir, Yordania, Lebanon, Pakistan, Samoa, Sri Lanka, Kota Vatikan, Tiongkok.
- IMDb Rating: 6.6/10.
- Genre: Misteri, Thriller
- Budget Produksi: $125 juta.
Film ini diangkat dari novel best-seller Dan Brown dan langsung jadi bahan perdebatan dunia. Ceritanya mengangkat teori konspirasi soal Gereja Katolik dan Yesus Kristus, yang dianggap menistakan agama.
Tak heran, sejumlah negara langsung melarang penayangannya. Vatikan dan beberapa negara Timur Tengah menilai film ini menghina iman Kristen.
13. Antichrist (2009)
- Dilarang di: Indonesia dan beberapa negara Eropa.
- IMDb Rating: 6.6/10.
- Genre: Psychological, Horor, Thriller.
- Budget Produksi: $11 juta.
Film horor gelap karya Lars von Trier ini memuat konten yang sangat disturbing. Bukan cuma penistaan agama, tapi juga adegan seksual sadis dan penuh kekerasan.
Di Indonesia, film ini dilarang tayang karena nggak lolos sensor. Visualisasinya yang provokatif dianggap nggak sesuai dengan nilai moral dan agama.
14. A Serbian Film (2010)
- Dilarang di: 46 negara, termasuk Malaysia, Australia, Norwegia, Filipina.
- IMDb Rating: 5.0/10.
- Genre: Horor, Thriller.
- Budget Produksi: –
Kalau ada film yang dianggap paling disturbing dalam sejarah perfilman, ini salah satunya. A Serbian Film menampilkan eksploitasi seksual ekstrem, bahkan melibatkan anak-anak.
Karena kontennya yang sangat brutal dan nggak manusiawi, film ini dilarang di puluhan negara. Banyak kritikus menyebutnya sebagai “film yang nggak seharusnya dibuat”.
15. Noah (2014)
- Dilarang di: Indonesia, Malaysia, UEA, Qatar, Bahrain, dan negara Islam lainnya.
- IMDb Rating: 5.8/10.
- Genre: Fantasi, Petualangan.
- Budget Produksi: $130 juta.
Dibintangi Russell Crowe, film ini mengangkat kisah Nabi Nuh. Tapi, penafsiran yang dianggap menyimpang dari ajaran agama, baik Islam maupun Kristen, menimbulkan kontroversi.
Visualisasi Nabi dan karakterisasi yang nggak sesuai dengan versi kitab suci membuat film ini dicekal di banyak negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.
16. Child 44 (2015)
- Dilarang di: Rusia, Belarus, Ukraina, Kazakhstan.
- IMDb Rating: 6.4/10.
- Genre: Thriller, Drama, Sejarah.
- Budget Produksi: $50 juta.
Film ini menyoroti serangkaian pembunuhan anak-anak di era Stalin di Uni Soviet. Tapi justru karena itu, pemerintah Rusia menilai film ini merusak citra negara.
Bukan hanya Rusia, negara-negara tetangganya pun ikut melarang film ini karena dianggap menyesatkan dan mendistorsi sejarah.
17. Fifty Shades of Grey (2015)
- Dilarang di: Indonesia, Kenya, Kamboja
- IMDb Rating: 4.2/10.
- Genre: Drama Romantis.
- Budget Produksi: $40 juta.
Film yang dilarang tayang di dunia yang terakhir yaitu Fifty Shades of Grey. Film adaptasi novel E.L. James ini sempat jadi perbincangan global. Tapi, tema BDSM yang eksplisit dan terlalu vulgar bikin banyak negara bilang “nggak”.
Di Indonesia, film ini dicekal karena dianggap nggak layak ditayangkan secara umum. Isinya dianggap bertentangan dengan norma dan budaya ketimuran.
Film Cuma Hiburan, Tapi Bisa Jadi Isu Serius
Itulah deretan film yang dilarang tayang di beberapa negara di dunia. Film bisa jadi sarana hiburan, kritik sosial, hingga eksplorasi artistik. Tapi ketika menyentuh isu sensitif seperti agama, kekerasan, atau seksualitas ekstrem, dampaknya bisa luas, termasuk pelarangan penayangan.
Daftar film di atas membuktikan bahwa sensor film di berbagai negara sangat tergantung pada nilai budaya dan norma lokal. Kamu sendiri, berani nonton yang mana?
Selain rekomendasi film, Tuwaga juga punya banyak tips finansial buat kamu yang pengen ngatur keuangan lebih rapi. Mulai dari info kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai properti, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA) pun ada. Cek Tuwaga sekarang, ya 🔎💸
