Siap-siap merinding lagi! Setelah lebih dari dua dekade sejak virus mematikan Rage Virus melanda dunia dalam 28 Days Later dan 28 Weeks Later, kini ancaman itu kembali dalam film terbaru berjudul 28 Years Later. Film ini nggak cuma jadi sekuel ketiga, tapi juga pembuka dari trilogi baru yang bakal bikin kamu deg-degan dari awal sampai akhir!
Kali ini, kita diajak menyelami kehidupan para penyintas yang bertahan hidup di sebuah pulau terisolasi. Tapi jangan harap mereka bisa santai—karena zombi-zombi ganas yang lari sekencang atlet masih jadi mimpi buruk setiap hari. Apalagi kalau kamu tahu bahwa film ini dibuat dengan cara yang nggak biasa… yaitu direkam pakai iPhone 15 Pro Max! Gila, kan?
Penasaran sama jalan ceritanya, siapa aja pemainnya, dan kenapa film ini jadi proyek ambisius banget? Yuk, simak 6 fakta seru tentang 28 Years Later yang bikin film ini wajib masuk daftar tontonan kamu!
Sinopsis 28 Years Later

28 tahun setelah virus mematikan meluluhlantakkan umat manusia, sekelompok penyintas berhasil mendirikan komunitas di sebuah pulau kecil yang dikarantina secara ketat. Pulau ini hanya memiliki satu akses ke daratan utama, dijaga dengan sistem pertahanan yang sangat kuat.
Dunia belum pulih sepenuhnya. Ancaman dari kawanan zombi yang cepat, ganas, dan haus darah terus menghantui. Infeksi Rage Virus menyebar dengan cepat, menjadikan setiap pertemuan dengan makhluk ini sebagai pertarungan hidup dan mati.
Untuk bertahan, para penyintas hidup dengan sederhana, mengandalkan alat seperti busur dan anak panah untuk berburu. Ketegangan meningkat ketika suara siaran radio memperingatkan kemungkinan serangan zombi kapan saja, membuat suasana semakin mencekam.
Tanpa disadari, gerombolan zombi mulai menyusup ke daerah pedesaan yang tenang, mengubah kehidupan menjadi kekacauan dan teror yang tak terbayangkan.
Di tengah kondisi itu, Jamie (diperankan oleh Aaron Taylor-Johnson) tinggal bersama istrinya Isla (Jodie Comer), yang mengalami hilang ingatan, serta putra mereka Spike (Alfie Williams). Jamie memberanikan diri keluar dari zona aman, memulai perjalanan berbahaya ke daratan utama demi mengungkap kebenaran.
Petualangan mereka mengungkap berbagai rahasia, keajaiban, dan horor yang tak hanya berkaitan dengan para terinfeksi, tetapi juga manusia-manusia yang berhasil bertahan—termasuk sosok misterius dr. Ian Kelson (Ralph Fiennes).
“28 Years Later” menjadi penanda kembalinya kolaborasi antara sutradara Danny Boyle, penulis naskah Alex Garland, dan sinematografer Anthony Dod Mantle—trio yang sukses menggarap dua film pendahulunya, 28 Days Later (2002) dan 28 Weeks Later (2007).
Baca Juga: 5 Film Terlaris di Viu Juni 2025, Kamu Udah Nonton yang Mana?
Deretan Pemain Film 28 Years Later: Generasi Baru Siap Hadapi Teror Zombie

Waralaba horor ikonik 28 Days Later kembali hadir dengan wajah-wajah baru yang menjanjikan aksi intens dan emosional. Dalam film 28 Years Later, sejumlah aktor papan atas bergabung sebagai pemeran utama.
Jodie Comer, aktris peraih Emmy yang dikenal lewat serial Killing Eve, memerankan Isla, seorang penyintas yang kehilangan ingatannya dan hidup bersama keluarganya di tengah ancaman Rage Virus.
Aaron Taylor-Johnson, yang sebelumnya membintangi Kick-Ass, Avengers: Age of Ultron, hingga Bullet Train, berperan sebagai Jamie, suami Isla yang berani mengambil risiko demi masa depan keluarganya.
Sementara itu, aktor veteran Ralph Fiennes, yang dikenal luas melalui perannya sebagai Lord Voldemort di waralaba Harry Potter, hadir sebagai dr. Ian Kelson, tokoh penuh misteri yang terlibat dalam eksperimen dan rahasia masa lalu.
Kehadiran para bintang ini memberikan nuansa segar sekaligus meningkatkan ekspektasi tinggi terhadap kelanjutan kisah dunia pasca-apokaliptik yang penuh bahaya ini. Dengan latar cerita yang lebih kelam dan skala ancaman yang lebih besar, 28 Years Later siap memberikan teror baru yang mendebarkan.
28 Years Later: Awal dari Trilogi Terbaru yang Siap Menghidupkan Kembali Teror Zombie
1. Bab Pertama dari Trilogi Epik
Film 28 Years Later bukan sekadar kelanjutan, melainkan pembuka dari trilogi baru yang akan memperluas semesta Rage Virus. Disutradarai oleh Danny Boyle dan ditulis oleh Alex Garland, proyek ini menjadi penanda kebangkitan kembali salah satu waralaba zombi paling ikonik dalam sejarah perfilman. Film kedua dan ketiga pun telah direncanakan untuk mengembangkan konflik, karakter, dan dunia yang lebih kompleks.
2. Tanggal Tayang Resmi
Sony Pictures telah mengonfirmasi bahwa 28 Years Later dijadwalkan tayang pada 18 Juni 2025, dan akan dirilis serentak di berbagai negara. Antusiasme penonton pun sudah tinggi, mengingat ini adalah film pertama sejak 28 Weeks Later yang dirilis pada 2007—nyaris dua dekade lalu.
3. Sekuel Sudah Mulai Digarap
Film keduanya bertajuk 28 Years Later II: The Bone Temple, meski belum memiliki tanggal rilis resmi, namun dikabarkan telah selesai syuting bersama film pertama. Dalam wawancaranya dengan IndieWire, Ralph Fiennes menyebut bahwa dua dari tiga film trilogi ini telah rampung diproduksi, menunjukkan keseriusan tim produksi dalam membangun kelanjutan cerita yang konsisten dan penuh kejutan.
4. Biaya Produksi 28 Years Later
Produksi film 28 Years Later diperkirakan menelan biaya hingga $75 juta atau sekitar Rp1,2 triliun. Anggaran besar ini menjadikan film tersebut salah satu proyek paling ambisius tahun ini. Yang membuatnya semakin menarik, sebagian besar proses pengambilan gambar dilakukan menggunakan iPhone 15 Pro Max.
Terobosan ini menunjukkan bagaimana teknologi smartphone kini mampu bersaing dalam produksi film kelas atas, sekaligus membuka babak baru dalam dunia sinematografi modern.
Teror Zombi yang Lebih Cerdas dan Emosional
28 Years Later bukan sekadar horor biasa. Dengan sinematografi inovatif, plot emosional, dan karakter yang kuat, film ini sukses membuka kembali dunia Rage Virus dengan cara yang lebih segar dan menggigit!
Dan ngomong-ngomong soal bertahan hidup… Kamu juga bisa survive secara finansial bareng Tuwaga!
Mulai dari cari KTA terbaik, deposito dengan bunga tinggi, kartu kredit penuh rewards, sampai tabungan—semuanya bisa kamu bandingin dan apply langsung lewat Tuwaga.
Nggak cuma itu, kamu juga bisa baca artikel-artikel informatif yang bantu kamu makin paham dunia finansial.