Industri film Indonesia terus membuktikan daya saingnya. Dalam satu dekade terakhir, deretan judul lokal bukan hanya memecahkan rekor penonton, tetapi juga mencetak pendapatan ratusan miliar rupiah.
Tren ini semakin menarik ketika Agak Laen 2: Menyala Pantiku! menembus daftar film terlaris, memperlihatkan bahwa minat penonton terhadap film lokal masih sangat kuat.
Mulai dari horor, drama, komedi, hingga animasi, sembilan film ini menjadi representasi terbaik perkembangan perfilman Indonesia. Berikut daftar lengkap 9 film Indonesia dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa dan jumlah penontonnya.
💡 Jadi Poinnya…
- Rekor Pendapatan Baru: Dari “Jumbo” hingga “KKN di Desa Penari”, deretan film ini mencetak pendapatan ratusan miliar dan menembus jutaan penonton.
- Genre Makin Beragam: Horor, drama, komedi, hingga animasi sama-sama mendominasi daftar, menunjukkan pasar film Indonesia makin matang.
- Agak Laen 2 Follows the Rise: This comedy sequel immediately broke into the top-grossing films, marking a strong trend for local IP to continue.
1. Jumbo (2025)
Jumbo menjadi titik balik animasi Indonesia. Dengan biaya produksi kurang dari US$3 juta (sekitar Rp48 miliar), film karya Visinema Studios ini menunjukkan bahwa talenta lokal mampu menciptakan animasi berkualitas internasional.
Mengisahkan Don, anak yatim piatu bertubuh besar yang mencoba membangun kepercayaan diri lewat pertunjukan bakat, Jumbo berhasil meraih 10.233.002 juta penonton. Pendapatan kotornya mencapai Rp358,1 miliar, menjadikannya animasi terlaris se-Asia Tenggara. Kolaborasi 420 pekerja kreatif lokal mengantar film ini ke level yang belum pernah diraih film animasi Indonesia sebelumnya.
2. KKN di Desa Penari (2022)
Kesuksesan KKN di Desa Penari sulit ditandingi. Diangkat dari cerita viral SimpleMan, film ini meledak di pasaran sejak hari pertama rilis. Dengan total penonton lebih dari 10.061.033 juta, film ini kokoh di puncak film terlaris Indonesia sepanjang masa.
Kisahnya mengikuti enam mahasiswa yang menjalani KKN di sebuah desa terpencil dan harus menghadapi teror gaib karena melanggar aturan adat setempat
Faktor ketegangan yang intens, cast kuat seperti Tissa Biani dan Adinda Thomas, serta popularitas cerita aslinya membuat film ini mencatat pendapatan kotor sekitar Rp369,4 miliar, sebuah rekor yang hingga kini belum tergeser.
3. Agak Laen (2024)
Keberhasilan Agak Laen merupakan bukti kekuatan komedi Indonesia. Empat komika, Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga, membawakan formula humor segar lewat kisah rumah hantu di pasar malam.
Tragedi tak terduga terjadi ketika pengunjung pertama mengalami serangan jantung di dalam wahana. Dari sini, kekacauan yang memancing tawa sekaligus kepanikan menjadi inti komedi film ini.
Dengan jumlah penonton lebih dari 9,1 juta, Agak Laen menjadi salah satu film komedi tersukses sepanjang masa. Perkiraan pendapatan bersihnya mencapai Rp164 miliar, angka luar biasa untuk film bergenre komedi.
4. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!
Salah satu film yang menghidupkan kembali kejayaan Warkop DKI. Dibintangi Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro, film ini memadukan nostalgia dengan produksi modern.
Film mengikuti tiga anggota CHIPS yang selalu menimbulkan masalah saat bertugas. Petualangan mereka menangkap begal membawa mereka hingga ke Malaysia, lengkap dengan humor khas Warkop.
Dengan total penonton 6,9 juta dan pendapatan kotor sekitar Rp240 miliar, film ini memegang rekor sebagai salah satu film terlaris Indonesia sepanjang masa.
Baca Juga: 9 Film Indonesia Terpopuler Berdasarkan Google’s Year in Search 2025
5. Pengabdi Setan 2: Communion (2022)
Sekuel horor arahan Joko Anwar ini mendalami trauma Rini dan keluarganya setelah kejadian di film pertama.
Pindah ke rumah susun yang kelam, keluarga ini kembali berhadapan dengan misteri menyeramkan. Termasuk koper misterius ayah mereka dan fenomena menegangkan lain yang menghantui warga rumah susun.
Dengan atmosfer yang mencekam dan dunia yang semakin luas, film ini meraih lebih dari 6,3 juta penonton dan pendapatan kotor sekitar Rp115 miliar.
6. Dilan 1990 (2018)
Romansa remaja antara Dilan dan Milea menjadi fenomena pop culture Indonesia. Film ini menggambarkan masa muda yang polos, manis, dan penuh konflik khas remaja.
Berbekal karakter Dilan yang unik, dialog yang memorable, serta chemistry kuat antara Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla, film ini menarik lebih dari 6.315.664 juta penonton.
Dengan biaya produksi sekitar Rp11 miliar, pendapatan kotornya mencapai Rp113,6 miliar, sebuah ROI yang sangat besar untuk film drama.
7. Agak Laen 2: Menyala Pantiku! (2025)
Sekuel ini melanjutkan tren sukses Agak Laen dengan skala yang lebih besar. Empat karakter utama kini menyamar sebagai perawat untuk memburu buronan di sebuah panti jompo misterius.
Humor absurd tetap menjadi kekuatan utama, tetapi film ini juga menawarkan pesan moral dan kritik sosial yang dikemas ringan. Dengan lebih dari 5.639.599 juta penonton dalam 12 hari, pendapatan kotor film ini diperkirakan menyentuh Rp225,5 miliar, menunjukkan peluang untuk menembus 8–10 juta penonton jika tren berlanjut.
8. Miracle in Cell No. 7 (2022)
Adaptasi dari film Korea ini membawa emosi penonton ke titik tertinggi. Cerita tentang Dodo Rozak, ayah dengan keterbatasan mental yang dituduh melakukan kejahatan yang tidak ia lakukan, sukses menyentuh hati jutaan penonton Indonesia.
Dengan akting memukau dari Vino G. Bastian hingga para pemain pendukung, film ini mencatat 5.852.916 juta penonton dan pendapatan sekitar Rp105,3 miliar, menempatkannya sebagai salah satu drama terlaris di Indonesia.
Baca Juga: 17 Promo Tiket Bioskop Desember 2025, Nonton Seru Tetap Hemat!
9. Vina: Sebelum 7 Hari (2024)
Vina: Sebelum 7 Hari menjadi salah satu film paling kontroversial sekaligus paling banyak dibicarakan pada 2024. Film ini mengangkat kembali kasus tragis yang menimpa Vina dan kekasihnya, Eky, pada tahun 2016.
Cerita berkembang saat keluarga menerima kesaksian mengejutkan dari sahabat Vina yang tiba-tiba kerasukan dan menyampaikan apa yang disebut sebagai kronologi kejadian dari sudut pandang roh Vina. Di sinilah dugaan kekerasan brutal oleh belasan anggota geng motor terungkap hingga tindakan keji yang menimpa Vina di detik-detik terakhir hidupnya.
Pendekatan film yang emosional dan sarat tensi, digabung dengan perhatian publik yang sudah besar sejak kasus aslinya mencuat, membuat film ini menembus 5.815.945 penonton. Dengan harga tiket rata-rata nasional, perkiraan pendapatan kotor film ini mencapai Rp104,6 miliar, menempatkannya di jajaran film Indonesia dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.
Itu dia beberapa film Indonesia dengan pendapatan tinggi sepanjang masa. Sudah nonton yang mana saja, nih?
Di Tuwaga, kamu bisa dapat berbagai info dan alat keuangan yang memudahkan kamu mengelola uang dengan cerdas, termasuk rekomendasi kartu kredit buat nonton hemat.
Jadi, sambil menikmati film favorit, keuangan tetap terjaga dengan baik. Yuk, cek Tuwaga sekarang dan jalani gaya hidup seru tanpa khawatir soal isi dompet.













































