Punya waktu luang di desa tapi bingung mau ngapain biar tetap produktif dan cuan? Sekarang saatnya kamu mulai usaha sampingan di desa!
Meski tinggal jauh dari kota, peluang bisnis di desa justru besar banget, lho. Mulai dari jualan produk lokal, kuliner, sampai ternak kecil-kecilan, semuanya bisa disesuaikan sama modal yang kamu punya.
Yuk, kita bahas satu-satu ide usaha sampingan di desa dari modal kecil sampai menengah.
💡 Jadi, Poinnya…
- Peluang itu Dekat Banget, Bahkan di Desa: Nggak perlu pindah ke kota buat sukses, cukup lihat potensi di sekitar dan manfaatkan sumber daya lokal.
- Modal Kecil Bukan Penghalang Besar: Mulai aja dulu dari usaha rumahan, asah skill, dan reinvest hasilnya sedikit demi sedikit.
- Keuangan Rapi, Usaha Happy: Catatan keuangan, pemisahan dana, dan produk finansial yang tepat adalah kunci biar bisnis tetap sehat dan tumbuh stabil.
Kenapa Perlu Buka Usaha Sampingan di Desa?
Banyak orang mengira tinggal di desa bikin sulit berkembang, padahal justru sebaliknya. Ini beberapa alasan kenapa kamu perlu mulai usaha sampingan di desa:
- Biaya hidup dan operasional lebih rendah
 Modal usaha bisa lebih irit karena harga bahan baku, sewa tempat, dan tenaga kerja di desa lebih murah dibanding kota.
- Persaingan masih sedikit
 Banyak ide bisnis yang belum dieksekusi di desa, jadi kamu bisa jadi first mover alias pelopor usaha di daerahmu.
- Potensi pasar yang stabil
 Warga desa tetap butuh produk dan layanan harian seperti sembako, pulsa, atau makanan ringan. Ini artinya, permintaan selalu ada.
- Akses ke bahan mentah lebih mudah
 Kalau kamu mau jual hasil tani, ternak, atau produk olahan lokal, bahan bakunya mudah banget didapat dari sekitar rumah.
- Peluang digital makin terbuka
 Sekarang banyak usaha desa yang sukses jualan online lewat TikTok Shop, Shopee, dan Instagram. Internet bikin jarak bukan lagi masalah.
Usaha Modal 1 Jutaan
Nah, kalau kamu cuma ada uang 1 jutaan aja, tenang, kamu tetap bisa bikin usaha sampingan di desa, lho. Coba beberapa ide usaha ini kalau pengin penghasilan tambahan rutin.
1. Jualan Pulsa & Paket Data
- Modal: Rp500 ribu – Rp1 juta
- Kebutuhan: HP, saldo awal, koneksi internet
- Keuntungan: Permintaan tinggi karena semua orang butuh komunikasi.
💡 Tips: Tambahkan layanan pembayaran listrik atau BPJS biar makin banyak pelanggan tetap.
2. Jualan Gorengan / Camilan Rumahan
- Modal: Rp700 ribu – Rp1 juta
- Kebutuhan: Kompor, minyak, bahan makanan, kemasan
- Keuntungan: Makanan ringan selalu dicari, apalagi di sore hari.
💡 Tips: Bikin varian unik kayak tahu walik, singkong keju, atau cireng isi.
3. Jual Tanaman Hias / Bibit
- Modal: Mulai Rp1 juta
- Kebutuhan: Bibit, pot kecil, pupuk, tanah
- Keuntungan: Tren tanaman hias terus naik.
💡 Tips: Promosikan lewat Facebook atau WhatsApp grup warga, efektif banget di desa!
Usaha Modal 2 – 3 Jutaan
Kalau udah punya sedikit tabungan, kamu bisa naik level ke usaha yang lebih serius.
4. Jualan Produk Lokal Secara Online
- Modal: Rp2 juta – Rp3 juta
- Kebutuhan: Kamera HP, stok barang, kemasan
- Keuntungan: Produk lokal kayak madu, kripik singkong, atau kopi desa bisa laku di marketplace nasional.
💡 Tips: Kemasan harus menarik! Tambahkan label biar terlihat profesional.
5. Laundry Rumahan
- Modal: Rp2 juta – Rp3 juta
- Kebutuhan: Mesin cuci, deterjen, timbangan, plastik
- Keuntungan: Warga desa modern mulai sibuk, jadi layanan laundry makin dibutuhkan.
💡 Tips: Tawarkan antar-jemput cucian biar pelanggan makin nyaman.
6. Jasa Print dan Fotokopi
- Modal: Rp3 juta-an (mesin second)
- Kebutuhan: Printer, kertas, tinta
- Keuntungan: Laris di dekat sekolah atau kantor desa.
💡 Tips: Tambahkan layanan cetak foto dan laminating biar lebih lengkap.
Usaha Modal 5 – 10 Jutaan
Kalau punya modal lebih besar, kamu bisa mulai usaha yang bisa jadi penghasilan utama!
7. Warung Kopi / Café Mini Desa
- Modal: Rp5 juta – Rp8 juta
- Kebutuhan: Mesin kopi sederhana, meja kursi, dekorasi
- Keuntungan: Anak muda desa juga suka nongkrong!
💡 Tips: Sediakan WiFi dan spot foto biar makin rame.
8. Ternak Lele atau Ayam Kampung
- Modal: Rp5 juta – Rp10 juta
- Kebutuhan: Bibit, pakan, kolam atau kandang
- Keuntungan: Permintaan tinggi di pasar lokal dan rumah makan.
💡 Tips: Fokus ke kualitas pakan dan kebersihan biar hasil panen bagus.
9. Sewa Alat Pertanian Kecil
- Modal: Rp7 juta – Rp10 juta
- Kebutuhan: Mesin semprot, traktor mini, pompa air
- Keuntungan: Banyak petani lebih memilih sewa alat daripada beli sendiri.
💡 Tips: Rawat alat dengan baik, dan buat sistem sewa yang jelas.
10. Warung Sembako
- Modal: Rp5 juta – Rp10 juta
- Kebutuhan: Rak, timbangan, stok sembako
- Keuntungan: Kebutuhan pokok pasti dicari setiap hari.
💡 Tips: Tambahkan layanan transfer uang, pulsa, atau top-up e-wallet.
Tips Finansial ala Tuwaga
Punya usaha sampingan di desa itu menyenangkan, tapi tanpa manajemen uang yang rapi, cuan bisa cepat lari. Sebelum repot mikir scale up, pastikan pondasi keuanganmu kuat dulu. Di bawah ini penjelasan lebih detail untuk tiap langkah praktis supaya usaha kamu jalan lancar, sehat, dan bisa berkembang pelan-pelan.
1. Pisahkan uang pribadi & usaha
Nah, tips yang satu ini penting banget dan nggak boleh disepelein. Soalnya, campur aduk antara duit keluarga dan duit usaha bikin susah tahu mana laba nyata, mana biaya hidup biasa, dan mudah banget bikin modal tergerus.
Cara praktis:
- Buka rekening khusus usaha. Pilih rekening tabungan bisnis ringan (banyak bank menawarkan tanpa biaya admin untuk saldo tertentu). Pakai rekening ini untuk semua pemasukan & pengeluaran usaha.
- Tarik gaji sendiri dari usaha. Tetapkan gaji pemilik (mis. RpX/bulan) dan bayar diri sendiri secara rutin ke rekening pribadi, ini mencegah kamu “ambil sana-sini” dari modal.
- Atur petty cash kecil. Simpan uang tunai kecil untuk kebutuhan harian (mis. Rp100–300 ribu), catat setiap keluarannya.
2. Catat semua pengeluaran & pemasukan (buku kas sederhana)
Kelihatannya mudah, tapi bagian ini suka sering kelupaan, nih. Pencatatan membuatmu tahu produk mana laris, kapan butuh stok ulang, dan berapa margin keuntungan sebenarnya.
Cara praktis:
- Format sederhana: tanggal | keterangan | pemasukan | pengeluaran | saldo. Bisa pakai buku tulis, spreadsheet Google Sheets, atau aplikasi kasir sederhana.
- Frekuensi pencatatan: catat harian, hindari menunda karena yang tertunda biasanya hilang datanya.
- Kategori: pisahkan kategori (bahan baku, gaji, transport, listrik, marketing). Ini membantu analisis biaya.
- Buat laporan mingguan/bulanan: ringkasan pemasukan, pengeluaran, laba bersih. Evaluasi: produk mana untung/merugi.
Contoh tools ringan: Google Sheets (template kas), Notes di HP untuk bukti transaksi, atau aplikasi bookkeeping gratis.
3. Gunakan produk keuangan yang tepat
Biar usaha kamu makin oke, kamu juga perlu cari produk keuangan yang tepat. Berikut penjelasan tiap produk yang sering dipakai pelaku UMKM kecil:
a. Tabungan bisnis
Nah, seperti yang dijelaskan sebelumnya, usaha kecil kamu perlu banget punya tabungan terpisah buat nyimpan modal kerja dan keuntungan operasional. Kamu bisa pilih tabungan dengan biaya admin yang rendah, fitur tarik atau setor yang mudah, sampai ke layanan mobile banking.
Dalam praktiknya, kamu bisa sisihkan sebagian keuntungan (misal 30-50% dari laba) ke rekening tabungan bisnis untuk modal putaran berikutnya.
b. Dana Tunai / KTA (Kredit Tanpa Agunan)
Saat bisnis kecil kamu udah berjalan, biasanya kamu akan butuh modal tambahan yang bisa dicairkan dengan cepat. Biasanya ini untuk kebutuhan seperti perbaikan peralatan, sampai ke tambahan stok. Kalau kamu butuh modal tambahan, kamu bisa gunain produk keuangan Dana Tunai atau KTA.
Saat mencari Dana Tunai atau KTA ini, kamu perlu perhatikan besaran bunga dan tenornya. Biasanya KTA punya bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman yang bersifat agunan.
Pastikan juga penggunaan dana ini hanya untuk kebutuhan mendesak yang udah punya rencana bayar, ya. Misalnya ada orderan besar dengan margin yang jelas atau butuh perbaikan alat supaya produksi bisa jalan. .
Tips aman:
- Hitung dulu ROI (return on investment), apakah tambahan penjualan akan menutup biaya bunga?
- Ambil pinjaman kecil dulu, jangan over-borrow.
- Pilih lembaga terdaftar (cek legalitas/OJK jika relevan).
c. Deposito
Nah, keuntungan dari usaha kamu nantinya bisa disimpan di dalam deposito. Deposito ini gunanya untuk simpanan jangka menengah atau panjang guna mengamankan keuntungan dan mendapat bunga yang lebih tinggi, lho.
Jadi, uang akan dikunci untuk periode tertentu (1-12 bulan). Biasanya suku bunga deposito akan lebih tinggi daripada tabungan biasa. Jadi, daripada disimpan ditabungan biasa, mending masukin deposito aja, deh.
Tipsnya, kamu bisa coba laddering (membagi deposito ke beberapa tenor) untuk menjaga likuiditas, mis. sebagian 3 bulan, sebagian 6 bulan. Jangan masukkan seluruh modal kerja ke deposito; sisakan dana darurat.
4. Praktik pengelolaan laba yang simpel (rule of thumb)
Biar gampang kelola keuntungan, coba pakai alokasi sederhana tiap kali ada laba bersih:
- 30% reinvestasi usaha (stok, promosi, perbaikan alat)
- 30% sebagai ‘gaji’ pemilik / pendapatan pribadi
- 20% tabungan darurat usaha (biar tenang kalau ada kejadian tak terduga)
- 20% buat reinvestasi jangka panjang / deposito / liburan
Angka ini fleksibel, sesuaikan dengan tujuanmu. Yang penting konsisten.
5. Catat & evaluasi performance secara rutin
- Mingguan: cek stok & uang kas, catat penjualan teratas.
- Bulanan: hitung laba bersih, bandingkan dengan bulan sebelumnya; cari penyebab naik/turun.
- Kuartalan: evaluasi produk/layanan, coba hitung margin per produk (berapa persen keuntungan per item).
Gunakan data ini buat keputusan: naikin stok, stop produk yang rugi, atau alokasikan dana untuk promosi.
6. Jaga likuiditas dan dana darurat
- Dana darurat usaha: idealnya 1–3 bulan biaya operasional tetap disimpan terpisah.
- Jika belum ada: mulai sisihkan sedikit demi sedikit (mis. Rp50–100 ribu/bulan) sampai target tercapai.
- Jangan pakai dana darurat untuk bayar hutang konsumtif.
Dari Desa, Bisa Jadi Cuan!
Punya usaha sampingan di desa bukan cuma soal nambah penghasilan, tapi juga cara buat memberdayakan lingkungan sekitar. Dengan modal kecil aja, kamu bisa mulai langkah menuju kemandirian finansial, dari jualan gorengan sampai ternak lele, semuanya bisa cuan asal dikelola dengan niat dan disiplin.
Dan kalau kamu butuh produk finansial buat bantu kelola atau nambah modal usaha, Tuwaga siap bantu lewat layanan Tabungan, Dana Tunai, KTA, KPR, hingga Deposito. 💙 Yuk, mulai usaha impian kamu di desa bareng Tuwaga.
 
							 
											













































