Memulai usaha di desa sering dianggap sulit karena keterbatasan akses dan modal. Padahal, kalau jeli melihat peluang, justru banyak ide bisnis sederhana yang bisa dijalankan di pedesaan dengan modal minim, namun tetap berpotensi memberikan keuntungan besar.
Mulai dari bisnis pertanian, peternakan kecil-kecilan, hingga usaha kreatif berbasis rumah tangga, semua bisa disesuaikan dengan kemampuan dan modal yang ada. Yang terpenting adalah kemauan belajar, konsistensi, serta memanfaatkan potensi lokal yang tersedia.
Artikel ini akan membahas 10 ide usaha untuk pemula di desa dengan modal kecil yang bisa menjadi inspirasi, baik untuk tambahan penghasilan maupun sebagai langkah awal menuju kemandirian finansial.
💡 Jadi, Poinnya…
- Mulai dari yang sederhana: Usaha kecil seperti warung sembako, gorengan, atau pulsa bisa jadi langkah awal yang aman tapi tetap cuan.
- Manfaatkan potensi lokal: Desa punya banyak peluang: lahan kosong, hasil pertanian, sampai kebiasaan warga. Semua bisa jadi modal bisnis.
- Jangan takut belajar dan mencoba: Meskipun pemula, kamu bisa belajar dari sekitar dan internet. Kuncinya konsisten dan mau berkembang.
1. Warung Sembako Mini
Membuka warung sembako di desa bisa dimulai dari rumah dengan modal sekitar Rp2–3 juta untuk stok awal (beras, gula, minyak goreng, kopi, mie instan, sabun, dan kebutuhan sehari-hari). Tidak perlu pekerja tambahan, cukup dikelola sendiri atau bersama anggota keluarga. Lokasi strategis, misalnya di dekat jalan utama atau dekat pemukiman, akan mempercepat perputaran barang.
2. Jualan Gorengan atau Kue Basah
Usaha kuliner sederhana selalu dicari. Modal awal sekitar Rp500 ribu–Rp1 juta sudah cukup untuk membeli bahan baku tepung, minyak, gas, serta peralatan masak. Penjual bisa berjualan di depan rumah atau berkeliling menggunakan gerobak kecil. Usaha ini cocok dijalankan sendiri atau dibantu anggota keluarga, dengan potensi keuntungan harian yang lumayan.
3. Budidaya Lele di Kolam Terpal
Budidaya ikan lele populer karena mudah dan cepat panen (2–3 bulan). Modal awal sekitar Rp2–4 juta untuk membeli terpal kolam, benih lele, dan pakan. Lahan pekarangan rumah bisa dimanfaatkan tanpa butuh pekerja tambahan. Lele bisa dijual ke pasar lokal atau ke warung makan, dengan margin keuntungan yang stabil.
4. Ternak Ayam Kampung
Ayam kampung banyak diminati karena rasanya lebih gurih dan sehat. Pemula bisa memulai dengan modal Rp1–2 juta untuk membeli 20–30 ekor anakan ayam, kandang sederhana, dan pakan. Lahan pekarangan rumah sudah cukup, tidak perlu luas. Setelah 5–6 bulan, ayam sudah bisa dijual baik daging maupun telurnya, dengan permintaan yang stabil di desa maupun kota.
5. Usaha Laundry Rumahan
Meskipun tinggal di desa, kebutuhan laundry tetap ada, terutama bagi pelajar, pekerja, atau keluarga sibuk. Modal sekitar Rp3–5 juta untuk mesin cuci, setrika, dan deterjen. Tempatnya bisa menggunakan ruang kosong di rumah. Usaha laundry ini lebih mengandalkan tenaga kerja, sehingga cocok dijalankan sendiri atau dibantu keluarga. Harga jasa bisa Rp5.000–Rp8.000 per kilogram cucian.
6. Menjual Sayur Mayur Segar
Jika dekat dengan pasar induk atau punya kebun sendiri, menjual sayur mayur segar bisa jadi pilihan. Modal awal sekitar Rp500 ribu–Rp1 juta cukup untuk membeli sayur dari petani atau grosir, lalu dijual kembali. Tidak memerlukan pekerja tambahan, cukup modal kendaraan sederhana (sepeda motor atau gerobak). Pembeli bisa datang langsung atau dengan sistem keliling ke rumah-rumah.
7. Produksi Keripik Lokal
Keripik singkong, pisang, atau ubi menjadi cemilan favorit. Modal awal sekitar Rp1–2 juta untuk membeli bahan baku, minyak goreng, dan plastik kemasan sederhana. Proses produksi bisa dilakukan di dapur rumah. Usaha ini cocok dijalankan oleh ibu rumah tangga, dan jika kualitas rasa enak, produk bisa dipasarkan ke warung, toko, bahkan lewat media sosial.
8. Menjual Pulsa dan Paket Data
Hampir semua orang di desa kini memiliki ponsel. Usaha jual pulsa tidak butuh modal besar, cukup Rp100 ribu–Rp500 ribu sebagai saldo awal. Penjual bisa memanfaatkan ponsel pribadi sebagai alat transaksi. Lokasi usaha bisa dari rumah, tanpa butuh lahan khusus maupun pekerja. Keuntungannya memang tipis per transaksi, tapi stabil karena kebutuhan internet dan komunikasi tinggi.
9. Pertanian Sayur Organik Skala Kecil
Dengan lahan 50–100 meter persegi, pemula sudah bisa menanam sayuran organik seperti kangkung, bayam, atau cabai. Modal awal sekitar Rp1–3 juta untuk membeli bibit, pupuk organik, dan peralatan sederhana. Bisa dikelola sendiri tanpa pekerja tambahan. Keunggulannya, sayuran organik punya nilai jual lebih tinggi dan bisa dipasarkan ke konsumen yang peduli kesehatan.
10. Jasa Fotokopi dan Alat Tulis
Jika lokasi dekat sekolah atau kantor desa, membuka jasa fotokopi dan alat tulis bisa sangat menjanjikan. Modal awal sekitar Rp4–6 juta untuk membeli mesin fotokopi sederhana, kertas, serta perlengkapan ATK. Tidak memerlukan lahan luas, cukup ruangan depan rumah. Usaha ini akan ramai saat musim ujian atau kegiatan administrasi.
Strategi Memulai Usaha untuk Pemula di Desa Tanpa Pengalaman Bisnis
Memulai usaha di desa bagi pemula yang belum punya pengalaman memang penuh tantangan. Namun, dengan strategi yang tepat, usaha tetap bisa berjalan lancar meski modal terbatas. Berikut empat strategi yang bisa diterapkan:
1. Mulai dari usaha kecil dan sesuai kebutuhan sekitar
Jangan langsung memaksakan usaha besar jika masih pemula. Amati kebutuhan paling mendasar di lingkungan sekitar, seperti sembako, makanan ringan, atau jasa sederhana.
Misalnya, jika warga desa sulit mendapatkan sayuran segar setiap hari, membuka lapak sayur kecil bisa jadi peluang. Dengan modal kecil, risiko kerugian lebih rendah, sekaligus memberi kesempatan belajar dasar-dasar mengelola usaha.
2. Manfaatkan sumber daya yang sudah ada
Pemula sering terjebak membeli banyak perlengkapan baru padahal sebenarnya bisa memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Contohnya, pekarangan rumah bisa dijadikan lahan budidaya, dapur rumah bisa dipakai untuk produksi makanan, atau kendaraan pribadi bisa dipakai untuk distribusi.
Dengan strategi ini, modal bisa ditekan, sehingga keuntungan lebih cepat terasa tanpa harus berhutang besar di awal.
3. Belajar dari pengalaman orang lain
Meski tidak punya pengalaman, pemula bisa belajar dari tetangga, kerabat, atau pelaku usaha lokal yang sudah berjalan lebih dulu. Amati bagaimana mereka melayani pelanggan, mengelola stok, hingga menentukan harga.
Selain itu, banyak konten gratis di internet, mulai dari artikel, video, hingga pelatihan online yang bisa membantu memahami dasar bisnis. Meniru langkah yang sudah terbukti berhasil akan mengurangi risiko kegagalan.
Peluang Usaha di Desa Itu Banyak!
Memulai usaha di desa itu nggak sesulit yang dibayangkan. Dengan modal kecil dan ide yang tepat, kamu bisa membangun bisnis yang memberi tambahan penghasilan sekaligus peluang besar di masa depan.
Kalau kamu butuh dukungan finansial biar usaha makin lancar, Tuwaga bisa jadi solusi terbaik buat kamu! Di Tuwaga, kamu bisa cek info lengkap soal produk finansial — mulai dari kartu kredit, tabungan, KTA, deposito, sampai dana tunai properti & kendaraan. Mau dapet promo dan diskon menarik di merchant favorit juga bisa? Langsung aja cek TuwagaPromo dan nikmatin keuntungannya sekarang!