Museum Louvre dicuri, kedengarannya kayak plot film kriminal internasional, ya? Tapi ini nyata terjadi! 😱 Dalam waktu cuma empat menit, sembilan perhiasan bersejarah dari koleksi Napoleon dan Permaisurinya raib dari salah satu galeri paling bergengsi di dunia: Galerie d’Apollon, Museum Louvre, Prancis.
Kasus ini bukan cuma soal kehilangan benda mahal, tapi juga potret rapuhnya keamanan di museum paling terkenal di dunia. Yuk, kita bahas tuntas kehebohan ini, siapa tahu ada pelajaran menarik yang bisa kita petik juga! 😉
💡 Jadi, Poinnya…
- Keamanan Nggak Pernah 100% Aman: Bahkan museum sekelas Louvre aja bisa kecolongan. Artinya, nggak ada sistem yang benar-benar kebal dari risiko. Sama kayak finansial, kita juga harus punya backup plan buat jaga aset kita.
- Nilai Sejarah Lebih dari Sekadar Uang: Perhiasan yang dicuri nggak cuma indah, tapi juga menyimpan cerita ratusan tahun. Sama kayak investasi jangka panjang, nilainya nggak cuma soal angka, tapi juga makna dan dampak.
- Dunia Digital Pun Butuh Perlindungan: Kalau Louvre bisa dibobol secara fisik, dunia digital pun nggak kalah rawan. Makanya, penting banget buat selalu waspada, baik dalam hal keamanan data maupun finansial.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Pada Minggu (19/10), suasana tenang di Museum Louvre mendadak berubah jadi kepanikan. Di salah satu ruang pamer megahnya, sembilan perhiasan peninggalan era Napoleon dilaporkan hilang. Yang bikin heboh, pencuri cuma butuh waktu empat menit untuk mengeksekusi aksinya, cepat banget, kan?
Perhiasan-perhiasan itu bukan barang biasa. Tiap potongnya punya nilai sejarah dan artistik luar biasa, merepresentasikan kekayaan budaya Prancis yang dijaga selama ratusan tahun. Louvre yang terkenal dengan sistem keamanan super ketat pun nggak luput dari serangan para pencuri profesional.
Polisi Prancis langsung turun tangan. Area Galerie d’Apollon ditutup untuk penyelidikan, sementara rekaman CCTV dianalisis buat cari tahu siapa dalang di balik pencurian besar ini.
Daftar 5 Berlian yang Dicuri dari Museum Louvre Prancis
Dari sembilan perhiasan yang dicuri, lima di antaranya adalah berlian langka dengan nilai sejarah dan artistik yang tak ternilai. Insiden tersebut menjadi salah satu kasus paling mengejutkan dalam sejarah Louvre, sekaligus mengingatkan dunia bahwa bahkan museum paling aman pun bisa menjadi target para pencuri profesional yang memburu harta seni bersejarah.
1. Tiara dari parure Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense
Diadem/tiara yang menjadi pusat parure safir tersebut memiliki sekitar 24 Ceylon sapphires dan lebih dari 1.000 berlian-marquise, karya perhiasan Paris yang merepresentasikan gaya kerajaan abad ke-19. Barang ini dipakai oleh beberapa anggota keluarga Orléans dan termasuk koleksi bersejarah Louvre.
Perkiraan nilai: Tiara dengan kombinasi jumlah batu dan provenance-nya bisa bernilai jutaan euro, estimasi konservatif: €2–10 juta pada pasar lelang profesional jika dilepas (harga tergantung kualitas safir, berat berlian, dan riwayat). Namun karena unsur sejarahnya, otoritas menyebutnya “tak ternilai”; beberapa media memasukkannya sebagai bagian dari nilai total heist €88 juta.
2. Kalung safir dari set yang sama (Marie-Amélie / Hortense)
Terdiri dari 8 safir berukuran berbeda yang dikelilingi ratusan berlian (sekitar 631 diamonds menurut katalog museum). Kalung tersebut melengkapi tiara, satu parure yang lengkap memiliki nilai estetika dan historis besar.
Perkiraan nilai: Kalung sejenis, mengingat jumlah safir dan berlian, bisa diperkirakan €1–6 juta di pasar lelang kelas atas. Namun bila dikombinasikan dengan tiara dan unsur historis, nilai kolektif parure seringkali jauh lebih tinggi daripada jumlah bagian-bagian terpisah.
3. Satu anting dari set safir (anting tunggal)
Hanya satu anting dari parure safir-diamond yang diambil, anting itu berpusat pada safir Ceylon alami, disekelilingi berlian kecil. Walau kecil, bagian ini penting karena melengkapi parure.
Perkiraan nilai: Anting tunggal dari parure kerajaan seperti ini mungkin bernilai puluhan ribu hingga ratusan ribu euro, tergantung ukuran safir dan berat berlian. Dalam konteks nilai total curian, anting tersebut menambah nilai komposit namun biasanya bernilai jauh lebih kecil dibanding tiara/kalung.
4. Kalung zamrud dari set Marie-Louise (Empress Marie-Louise)
Kalung ini berasal dari parure Marie-Louise, terdiri dari zamrud-zamrud besar (dilaporkan berasal dari tambang Muzo, Kolombia, sumber zamrud berkualitas tinggi) disusun bersama berlian; milik Marie-Louise, istri kedua Napoleon.
Perkiraan nilai: Zamrud-zamrud berkualitas museum (Muzo) bisa menaikkan harga secara signifikan. Untuk kalung parure berisi zamrud besar dan berlian, perkiraan konservatif: €5–25 juta, tergantung jumlah dan ukuran zamrud serta kondisi. Karena dua potong zamrud (kalung + sepasang anting) dilaporkan hilang, nilai kolektifnya merupakan bagian besar dari estimasi €88 juta.
5. Sepasang anting zamrud dari set Marie-Louise
Deskripsi: Sepasang anting pendamping kalung Marie-Louise, masing-masing mengandung zamrud besar Muzo dan berlian sekeliling. Sepasang ini biasanya bernilai hampir setara dengan komponen kalung jika zamrud berukuran besar.
Perkiraan nilai: Sepasang anting zamrud museum-grade bisa bernilai €1–8 juta tergantung ukuran dan warna zamrud (hijau, kejernihan, dan asal Muzo sangat menentukan). Dipasangkan dengan kalung, keduanya berkontribusi signifikan terhadap total estimasi nilai curian.
Keamanan, Sejarah, dan Nilai Tak Ternilai
Kasus museum Louvre dicuri ini jadi pengingat bahwa sesuatu yang bernilai tinggi selalu punya risiko besar. Tapi bukan berarti kita nggak bisa antisipasi, kan? 😉
Sama seperti kamu yang pengin ngatur keuangan biar makin aman dan efisien, semua bisa dimulai dari informasi yang tepat dan platform yang tepercaya.
Yuk, kunjungi Tuwaga buat dapetin insight finansial yang gampang dipahami, dari produk seperti kartu kredit, tabungan, KTA, deposito, sampai dana tunai properti & kendaraan. Kamu juga bisa langsung apply produk keuangan yang cocok buat kebutuhanmu, atau cek halaman TuwagaPromo buat dapetin diskon dan promo menarik di merchant favoritmu di mall!
