CV (Curriculum Vitae) itu ibarat tiket masuk dunia kerja. Dari sinilah HRD bisa tau siapa kamu, apa aja pengalamanmu, sampai skill yang kamu punya. Kalau CV ditulis asal-asalan, bisa-bisa langsung dilewat padahal kemampuanmu oke. Makanya, penulisan CV yang benar itu kunci biar peluang lolos makin gede.
💡 Jadi, Poinnya…
- CV Itu Tiket Masuk Dunia Kerja: Kalau CV kamu jelas & relevan, peluang dipanggil interview makin tinggi.
- Struktur dan Isi yang Tepat = Nilai Plus: Mulai dari data diri, ringkasan profil, sampai pengalaman & skill, semuanya harus nyambung dengan posisi yang dilamar.
- Detail Kecil Bisa Jadi Penentu: Gunakan angka untuk prestasi, hindari typo, dan selalu sesuaikan dengan job desc. HRD suka kandidat yang teliti.
Bagian Wajib di CV Biar Nggak Di-skip HRD
Biar CV kamu makin stand out, ada beberapa elemen penting yang wajib dicantumkan. Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Data Diri yang Jelas
Goal: bikin HRD cepat ngehubungin kamu & lihat profil profesionalmu.
Format ringkas (contoh):
Harry Potter — Jakarta
HP: +62 812-3456-7890 | Email: harry.potter@domain.com
LinkedIn: linkedin.com/in/harrypotter | Portofolio: harrypotter.myportfolio.com
Best practice:
- Pakai email profesional: nama depan+belakang (hindari angka random/alay).
- Cantumkan kota domisili (alamat lengkap nggak perlu, kecuali diminta).
- Nomor WA aktif & notifikasi email nyala.
- Custom URL LinkedIn biar rapi (edit di Profile settings).
- Foto? Opsional. Cocok untuk industri yang peduli personal branding (marketing, sales, hospitality, kreatif). Untuk tech/korporat konservatif, aman tanpanya.
- Hindari: tanggal lahir, status nikah, agama, tinggi/berat—kecuali diminta.
2. Ringkasan Profil Singkat
Goal: HRD paham “kamu tuh jagonya apa” dalam 2–4 kalimat.
- Isi minimal: 3–4 skill inti + 1–2 tools + 1 pencapaian + tujuan role.
- Masukkan keyword lowongan biar ramah ATS (Applicant Tracking System).
- Contoh:
- Fresh grad (Marketing):
“Fresh graduate Ilmu Komunikasi dengan pengalaman magang social media. Terbiasa bikin konten short-form, optimasi hashtag, dan laporan insight mingguan. Menguasai CapCut, Canva, Meta Business Suite. Ingin berkontribusi sebagai Content & Social Media Specialist.” - Experienced (Sales B2B):
“Account Executive dengan 3+ tahun pengalaman B2B SaaS. Terbiasa end-to-end sales cycle, dari prospecting sampai closing. Capai 125% kuota 2024, deal size rata-rata Rp150 juta. Mencari tantangan di tim enterprise.” - Career switcher (Keuangan → Data):
“Akuntan 4 tahun, berpindah ke Data Analyst. Kuat di Excel, SQL dasar, Looker Studio, dan storytelling angka. Pernah merapikan dashboard cashflow yang mengurangi waktu laporan 60%.”
- Fresh grad (Marketing):
3. Pendidikan
Goal: tunjukkan fondasi akademik & relevansi.
- Urutan: terbaru → lama. Tulis: institusi, jurusan, gelar, tahun, opsional IPK (tulis kalau ≥3,30 atau diminta).
- Tambahkan bila relevan: beasiswa, penghargaan, mata kuliah kunci, judul skripsi (singkat), exchange/bootcamp/sertifikasi.
- Contoh ringkas:
S1 Teknik Informatika, Universitas X (2019–2023) — IPK 3,54
Kursus: “Google Data Analytics” (Coursera, 2024), “SQL for Business” (2025)
4. Pengalaman Kerja, Magang, atau Proyek
Goal: bukan cuma “ngapain”, tapi impact-nya.
- Format per entri: Perusahaan | Jabatan | Kota | Periode (Bln/Thn)
3–5 bullet action-driven: Kata kerja + Tugas/Tools + Hasil (angka). - Contoh bullet kuat:
- “Kelola 4 brand IG/TikTok (Canva, CapCut); naikkan engagement +38%/3 bulan.”
- “Optimasi keyword blog (SEMrush); trafik organik +72% YoY.”
- “Bangun dashboard penjualan (Looker Studio); waktu report turun dari 2 hari → 2 jam.”
- Belum ada kerjaan? Angkat proyek kampus, freelance, lomba, organisasi yang relevan: tulis scope, tools, & hasilnya.
- Ada jeda karier? 1 baris jujur & positif: “Career break (Jan–Aug 2024) untuk sertifikasi & merawat keluarga; selesaikan Google Analytics & project freelance 3 klien.”
5. Skill & Tools
Goal: cepat terbaca manusia & ATS.
- Kelompokkan:
- Teknis: Excel (Pivot/Lookup), SQL (JOIN/CTE), Google Analytics 4
- Marketing/Creative: Meta Ads, SEO On-Page, Copywriting, Canva
- Bahasa: Inggris (B2), Jepang (N4)
- Soft skills: Problem solving, komunikasi, kolaborasi
- Tips:
- Tambahkan level (Dasar/Menengah/Mahir) bila perlu, tapi jujur ya.
- Cocokkan dengan job desc (mirror keywords yang memang kamu kuasai).
- Hindari ikon bintang/diagram rumit—ATS nggak membaca itu.
- Sertifikasi relevan taruh di sini atau di bagian terpisah (“Sertifikasi”).
6. Prestasi & Organisasi
Goal: tunjukkan inisiatif, kepemimpinan, & hasil terukur.
- Prestasi (contoh):
- “Juara 2 Lomba Business Case ABC (2024) dari 320 tim.”
- “Employee of The Quarter Q3 2023, kontribusi revenue +Rp450 juta.”
- Organisasi (contoh):
- “Ketua Himpunan (2022–2023): kelola 18 anggota, jalankan 7 program; tingkatkan partisipasi acara +40%.”
- Kuncinya: tulis dampak (skala, pertumbuhan, efisiensi), bukan hanya jabatan.
7. Referensi (Opsional)
Goal: menambah kredibilitas saat diminta.
- Kapan ditulis? Jika lowongan meminta, atau kamu punya referensi kuat dari atasan/dosen/klien. Kalau tidak, hemat ruang.
- Format singkat:
“Referensi: [Nama], [Jabatan] – [Perusahaan], [Email], [HP] (atas persetujuan).” - Alternatif aman: “Referensi tersedia atas permintaan.”
- Penting: selalu minta izin terlebih dulu ke pemberi referensi.
Tips Biar CV Kamu Makin Keren
Kalau bagian sebelumnya ngebahas “apa aja yang harus ada di CV”, sekarang kita masuk ke rahasia biar CV kamu nggak cuma rapi, tapi juga eye-catching buat HRD. Nah, sebelum masuk ke list tipsnya, coba bayangin: HRD itu bisa baca puluhan bahkan ratusan CV dalam sehari. Jadi kalau CV kamu terlalu panjang, bertele-tele, atau banyak typo, bisa-bisa langsung di-skip tanpa dibaca detail😅
Makanya, penting banget untuk tahu trik kecil tapi berdampak besar supaya CV kamu tampil beda dan gampang dilirik. ✨
- Keep it short & simple: CV ideal cukup 1–2 halaman aja supaya HRD bisa langsung nangkep poin penting tanpa keburu bosan. Fokusin ke pengalaman, skill, dan pencapaian yang paling relevan.
- Gunakan bullet points: Bullet points bikin isi CV lebih gampang dibaca dibanding paragraf panjang. HRD bisa langsung scan poin-poin penting dalam hitungan detik.
- Tampilkan angka kalau ada pencapaian: Angka bikin prestasi kamu lebih konkret, bukan cuma klaim. Misalnya: “Meningkatkan engagement IG +30% dalam 3 bulan” jauh lebih kuat dibanding “Meningkatkan engagement media sosial.”
- Sesuaikan isi CV dengan lowongan: Baca dulu job desc, lalu tonjolkan skill dan pengalaman yang nyambung dengan posisi tersebut. Jangan kirim CV template yang sama ke semua perusahaan, karena kesannya kurang serius.
- Cek typo: Salah ejaan atau format berantakan bisa bikin HRD mikir kamu kurang teliti. Luangkan waktu buat proofread atau minta teman bantu ngecek sebelum dikirim.
CV Rapi, Karier Lebih Pasti
Jadi, penulisan CV yang benar itu bukan cuma soal formalitas, tapi strategi penting buat bikin HRD melirik profil kamu di antara ratusan kandidat lain. CV yang jelas, padat, relevan, dan bebas typo bakal jadi senjata ampuh buat buka pintu interview.
Nah, selain siapin CV, jangan lupa juga siapin finansial masa depanmu. Di Tuwaga, kamu bisa bandingin dan apply berbagai produk finansial mulai dari tabungan, kartu kredit, KPR, deposito, sampai dana tunai properti & kendaraan. Plus, banyak artikel insight finansial biar kamu makin siap menghadapi dunia kerja dengan cerdas.
Mau dapet promo juga? Cek TuwagaPromo sekarang, siapa tahu ada diskon kece buat belanja di mall favoritmu.