Investasi properti memang selalu terdengar menggiurkan, apalagi kalau lokasinya strategis dan punya potensi nilai jual tinggi. Tapi, ada satu hal penting yang sering kali luput dari perhatian calon investor: risiko banjir. Bukan rahasia lagi kalau beberapa daerah di Indonesia, termasuk destinasi populer seperti Bali, mengalami banjir yang bikin aktivitas warga dan wisatawan terganggu.
Situasi seperti ini jelas bisa mempengaruhi daya tarik sebuah properti, baik dari sisi kenyamanan tinggal maupun nilai investasinya di masa depan. Makanya, sebelum buru-buru ambil keputusan, penting banget buat mempertimbangkan faktor risiko lingkungan. Soalnya, punya rumah atau ruko keren di daerah yang ternyata rawan banjir bisa jadi beban, bukan keuntungan.
Selain bikin biaya perawatan dan asuransi lebih mahal, potensi kerugian juga lebih besar kalau sewaktu-waktu terjadi bencana. Nah, dengan persiapan dan strategi yang tepat, investasi di daerah rawan banjir sebenarnya masih bisa dijalankan, asal tahu apa saja yang perlu diperhatikan.
Jadi, kalau kamu lagi kepikiran buat beli properti di lokasi yang “manis” tapi punya catatan banjir, ada baiknya simak dulu pertimbangan-pertimbangannya biar nggak salah langkah.
💡 Jadi, Poinnya…
- Cek Risiko Banjir Sebelum Beli Properti! Jangan asal pilih! Pastikan kamu cek peta risiko dan riwayat banjir di daerah tersebut supaya nggak salah langkah.
- Topografi dan Elevasi itu Penting: Lahan yang sedikit lebih tinggi bisa mengurangi risiko banjir, jadi pastikan properti yang kamu pilih punya elevasi yang cukup aman.
- Drainase yang Baik Adalah Kunci: Meskipun lokasi properti aman, drainase yang buruk tetap bisa bikin kamu rugi. Pastikan sistem drainase di lingkungan sekitar properti berfungsi dengan baik!
Tips Memilih Properti Anti Banjir
Agar investasi properti kamu berjalan lancar, begini cara memiliki lokasi propersi yang anti banjir:
1. Cek peta risiko & riwayat banjir setempat
Sebelum jatuh hati sama bangunan, cari tahu dulu apakah lokasi itu pernah dan sering kebanjiran. Mintalah peta zona banjir dari kantor pemerintah daerah (Dinas PUPR, BPBD setempat) atau lihat catatan kejadian banjir di kelurahan/RT.
Selain data resmi, tanya tetangga lama tentang riwayat genangan, seringkali ada “tanda” (bekas garis air di tembok, cat yang terkelupas) yang nggak tercatat di dokumen.
Riwayat membantumu memahami seberapa sering dan parah banjirnya (misalnya genangan sementara vs banjir bandang), sehingga kamu bisa nilai apakah perlu avoid, nego harga, atau siapkan mitigasi ekstra.
2. Perhatikan elevasi dan topografi lahan
Ketinggian tanah relatif terhadap sungai, drainase, dan permukaan jalan itu krusial. Lahan datar yang rendah di cekungan lebih rentan menahan air; lahan dengan sedikit kemiringan dan saluran alami cenderung mengalirkan air lebih baik. Saat survei, periksa apakah lantai dasar rumah lebih tinggi dari jalan sekitar, apakah ada ruang basement (risiko tinggi), dan apakah tanah di sekitar memungkinkan resapan.
Cara praktis: cari bekas tanda air, bandingkan tinggi lantai dengan trotoar, atau gunakan alat ukur elevasi sederhana. Lokasi sedikit lebih tinggi sering memberi risiko lebih kecil dan biaya mitigasi lebih rendah.
3. Nilai kualitas dan kapasitas drainase lingkungan
Ketersediaan dan kondisi saluran pembuangan (gorong-gorong atau selokan) sangat memengaruhi apakah genangan cepat surut atau stagnan berhari-hari. Perhatikan apakah ada saluran tersumbat, pemukiman baru yang menutup area resapan, atau proyek jalan yang mengubah aliran air.
Cek juga apakah lingkungan punya fasilitas retensi seperti kolam penampung atau taman resapan. Jika drainase buruk, walau properti di zona tinggi tetap bisa terdampak. Nah, itu berarti kamu harus anggarkan biaya perbaikan atau peningkatan drainase bila beli.
4. Pilih desain dan material bangunan yang tahan banjir
Kalau lokasi masih dipertimbangkan (misalnya potensi harga oke), utamakan properti dengan elemen bangunan yang mitigatif: lantai dasar lebih tinggi, dinding dari material tahan air (bata berlapis semen, keramik, panel fibreglass), instalasi listrik dan meteran ditempatkan di atas level banjir potensial, tidak ada ruang bawah tanah yang mudah terisi air.
Fitur teknis seperti pintu anti-banjir, katup balik saluran pembuangan, dan pompa sump dapat mengurangi dampak. Ingat, material murah tapi mudah rusak oleh air akan meningkatkan biaya perbaikan jangka panjang.
5. Hitung biaya mitigasi dan asuransi sejak awal
Properti di area rawan mungkin butuh investasi tambahan: raised floor, pompa otomatis, perbaikan drainase, atau bahkan renovasi material. Selain modal mitigasi, cek juga ketersediaan dan biaya asuransi banjir di lokasi itu. Pasalnya, beberapa kawasan sulit atau mahal diasuransikan.
Masukkan semua biaya ini ke perhitungan ROI sebelum membeli. Bila asuransi mahal atau tak tersedia, itu sinyal risiko yang harus ditimbang, baik dengan menawar harga, atau memilih properti lain.
6. Perhatikan akses, evakuasi, dan prospek jangka panjang
Pastikan akses jalan tetap bisa dilalui saat hujan deras. Kalau sering terputus, nilai jual atau sewanya bakal turun. Cek juga rute evakuasi, jarak ke fasilitas darurat seperti puskesmas atau rumah sakit, dan apakah lingkungan punya sistem peringatan atau posko.
Selain soal keamanan, pikirkan juga dampaknya pada nilai properti. Rumah di area banjir biasanya lebih sulit disewakan dan harganya cenderung stagnan. Kalau kondisinya terlalu berisiko, lebih baik dihindari. Tapi kalau masih ada peluang, siapkan dana cadangan dan rencana keluar kalau situasi memburuk.

Bisa Menjadi Pilihan Cerdas! 🏠
Meskipun ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, bukan berarti kamu harus menghindari investasi properti di daerah rawan banjir. Dengan memperhatikan beberapa faktor di atas, seperti kualitas drainase, topografi, dan desain bangunan yang tahan banjir, kamu masih bisa mendapatkan properti yang menguntungkan dan aman untuk jangka panjang.
Jangan lupa, untuk mempermudah kamu dalam perencanaan finansial, Tuwaga siap bantu! Kamu bisa menemukan berbagai produk finansial yang tepat untuk memulai investasi properti atau mendapatkan informasi lebih lanjut soal produk finansial lainnya, seperti kartu kredit, tabungan, dan dana tunai. Bisa juga langsung apply produk keuangan di Tuwaga!
Atau, kalau lagi cari promo menarik di merchant favorit di mall, langsung cek TuwagaPromo sekarang juga!