Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Dana Darurat Ludes? Ini Panduan Bangkitnya!

Dana Darurat Ludes? Ini Panduan Bangkitnya!

Ditulis oleh
 0 views
Terakhir diupdate Mon, 14 April 2025

Apa yang perlu dilakukan jika dana darurat sudah habis? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang yang pernah ngalamin ini, dan kabar baiknya: ada langkah-langkah praktis yang bisa bantu kamu bangkit lagi! Mulai dari bedah keuangan sampai hidup minimalis, semuanya bisa jadi solusi buat kamu yang ingin kembali stabil secara finansial.

Yuk, simak cara-cara jitu yang bisa kamu lakukan hari ini juga!

Kenapa Dana Darurat Bisa Habis?

Sebelum bahas solusi, yuk sebentar kita cek penyebab dana darurat kamu bisa habis. Dana darurat bisa habis karena beberapa hal:

  • Biaya kesehatan mendadak
  • Kerusakan kendaraan atau rumah
  • PHK atau kehilangan sumber pendapatan
  • Kebutuhan keluarga yang mendesak

Dan kadang, bisa juga karena kita sendiri yang “mencairkan” untuk keperluan yang sebenarnya kurang “darurat” seperti mendadak shopping running shoes 6 pasang misalnya.

Apa yang Perlu Dilakukan Jika Dana Darurat sudah Habis?

Menurut laman pfimegalife.co.id dan jago.com, Setidaknya ada tujuh hal yang harus kamu lakukan jika dana darurat kamu sudah habis terpakai yaitu:

1. Operasi Bedah Keuangan

Langkah pertama, kamu harus berani melakukan operasi bedah terhadap keuangan. Ini bukan cuma “evaluasi” biasa, tapi bener-bener otopsi keuangan.

Cobalah metode “envelope challenge” selama seminggu. Catatlah semua pengeluaran kamu, sekecil apapun. Hasilnya biasanya bikin kaget—kamu akan menemukan beberapa pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu dan bisa dihindari.

Cara mudah melakukannya adalah:

  • Screenshot semua mutasi rekening sebulan terakhir
  • Lihat satu-satu transaksi langganan (Netflix, Spotify, YouTube Premium)
  • Cek history belanja online di e-commerce

Apakah kamu bisa lihat pola pengeluaran? Biasanya kamu bakal menemukan “lubang” tempat uang kita menghilang tanpa sadar.

2. Survival Mode: ON

“Kebutuhan vs Keinginan” terdengar klise ya, tapi ini saat paling tepat buat menerapkan konsep ini dengan ketat.

Sebagai contoh, dana darurat kamu habis untuk biaya berobat orang tua. Kamu langsung pasang “survival mode” selama 3 bulan. Apa maksudnya “survival mode“? Maksudnya kamu melakukan:

  • Masak sendiri semua makanan (no GoFood, no makan di luar)
  • Menggunakan transportasi umum, tinggalkan motor di rumah agar hemat bensin
  • Batalkan semua subscription digital
  • Matikan AC di kamar, gunakan kipas angin saja

Ekstrem? Mungkin saja. Tapi dalam 3 bulan, mungkin kamu sudah berhasil mengumpulkan lagi dana darurat minimal.

3. Cari Side Hustle Tambahan yang bisa Cuan Cepat

Kalau lagi butuh mengisi dana darurat, jangan cuma fokus ke side hustle yang butuh waktu lama buat dapat hasilnya. Kamu butuh yang bisa menghasilkan cuan cepat.

Beberapa ide yang bisa dicoba adalah:

  • Jual barang idle – Kamu bisa menghasilkan uang jutaan dalam seminggu dengan menjual sepatu dan baju branded yang jarang kamu pakai di Carousell
  • Freelance instan – Coba platform seperti Sribulancer atau Fiverr untuk jasa yang langsung dibayar
  • Proyek jangka pendek – Dari foto pre-wedding sepupu, sampai bantu-bantu admin sosmed toko milik tetangga kamu.

Pro tip: Kalau kamu punya skill khusus (desain, menulis, coding, dll), carilah proyek kecil dengan pembayaran cepat, bukan proyek besar tapi bayarnya 3 bulan kemudian.

4. Strategi Mengisi Ulang Dana Darurat

Apakah kita harus selalu menyisihkan minimal 20% dari penghasilan buat dana darurat? Ternyata tidak juga. Yang lebih realistis: mulai dari angka kecil tapi konsisten. Bahkan menyisihkan 5% penghasilan pun nggak masalah. Yang penting:

  • Set auto-debit di tanggal gajian, jadi nggak perlu manual
  • Bikin rekening terpisah yang nggak ada kartu ATM-nya
  • Rayakan setiap milestone kecil (misal: setiap berhasil mengumpulkan 1 juta)

Kamu bisa pakai “metode 100 ribu” – setiap hari sisihkan 100 ribu, dalam sebulan akan terkumpul 3 juta. Terlalu besar? Kamu bisa coba 50 ribu atau bahkan 20 ribu, yang penting konsisten.

5. Jebakan Utang: Hati-hati Bestie!

Saat dana darurat habis, godaan terbesar adalah pinjol atau gesek kartu kredit. Tahan dulu!

Ada banyak orang yang terjebak siklus pinjol gara-gara sekali meminjam saat kehabisan dana darurat. Awalnya hanya meminjam 1 juta, namun tanpa terasa hutang kamu bisa sampai 15 juta karena bunga yang besar.

Kalau memang sedang membutuhkan dana mendesak, lebih baik:

  • Pinjam ke keluarga dengan perjanjian pengembalian jelas
  • Negosiasi cicilan pembayaran ke pihak yang kamu hutangi
  • Cari bantuan komunitas atau teman yang bisa support

Percayalah, bunga 0% dari anggota keluarga jauh lebih baik daripada bunga 30% dari pinjol.

6. Dana Darurat Mini: Jaga-jaga Sebelum Mengumpulkan yang “Jumbo”

Ada baiknya kamu jalani pula konsep “dana darurat mini” ini. Selain dana darurat “Jumbo” di bank, sebaiknya kamu selalu menyisihkan 500 ribu cash di rumah dan 1 juta di e-wallet.

Fungsinya buat jaga-jaga kalau:

  • Tiba-tiba butuh uang saat weekend dan bank offline
  • Ada kebutuhan mendesak yang cuma bisa pake cash
  • Internet down dan nggak bisa transfer

Dana darurat mini ini berfungsi seperti P3K keuangan – nggak besar, tapi cukup untuk pertolongan pertama.

7. Hidup Minimalis itu Gaya, Bukan Kekurangan

Sekarang, hidup minimalis sudah jadi semacam gaya hidup keren, bukan lagi tanda kamu “miskin”. Coba deh lihat konten-konten minimalisme di YouTube atau TikTok. Banyak yang justru lebih bahagia dengan punya lebih sedikit barang.

Beberapa tips hidup minimalis yang bisa kamu terapkan adalah:

  • Pakai aturan “one in, one out” – beli barang baru kalo sudah jual/kasih barang yang lama
  • Challenge diri sendiri, berapa lama bisa memakai barang yang sudah ada
  • Rajin decluttering dan jual barang yang nggak perlu
  • Fokus ke pengalaman, bukan materi

Cobalah “no spend challenge” selama sebulan (kecuali kebutuhan dasar) dan lihat hasilnya. Tabungan kamu naik 40% dari biasanya!

Rekomendasi Produk

This Too Shall Pass

Kehabisan dana darurat itu ibarat kena flu parah—nggak enak, tapi perlahan akan sembuh/berlalu. Yang penting adalah belajar dari pengalaman dan bangun lagi sistem keuangan yang lebih kuat.

Ingat, dana darurat habis bukan berarti kamu gagal dalam mengatur keuangan. Justru itu tandanya dana tersebut sudah berfungsi sebagaimana mestinya—menyelamatkan kamu dari situasi keuangan darurat yang nggak terduga.

👉 Butuh panduan lengkap seputar keuangan pribadi? Cek Tuwaga sekarang juga! Temukan informasi terpercaya tentang deposito, tabungan, dan lainnya, plus artikel-artikel kece yang bisa kasih kamu insight finansial yang powerful!

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?