Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Panduan Cara Investasi Reksadana untuk Pemula: Jangan Lewatkan Biaya Tersembunyi! 

Panduan Cara Investasi Reksadana untuk Pemula: Jangan Lewatkan Biaya Tersembunyi! 

 254 views
Terakhir diupdate Fri, 14 February 2025
cara investasi reksadana

Cara investasi reksadana itu simpel banget, apalagi buat kamu yang masih pemula dan nggak punya banyak waktu buat mantengin pasar! Gimana nggak? Di reksadana, kamu tinggal setor dana, dan Manajer Investasi (MI) bakal mengelola semuanya buat kamu. Jadi, kamu bisa tetap fokus kerja, kuliah, atau ngejalanin aktivitas sehari-hari, sambil tetap punya peluang cuan dari investasi! 💰✨

Nggak perlu ribet pilih saham atau obligasi sendiri, cukup pilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan finansial kamu. Mau yang lebih stabil? Ada reksadana pasar uang. Mau yang potensi cuannya lebih tinggi? Bisa coba reksadana saham! Semua bisa disesuaikan sama profil risiko dan kebutuhan kamu.

Penasaran gimana langkah-langkah investasi reksadana dari nol? Yuk, kepoin artikel ini sampai habis, dan mulai investasi.

💡Key Takeaways:

  1. Investasi Mudah & Terjangkau: Cara investasi reksadana simpel banget, cukup setor dana dan biarkan Manajer Investasi (MI) yang mengelola. Bisa mulai dari Rp10 ribu aja!
  2. Pilih Reksadana Sesuai Profil Risiko: Dari pasar uang (low risk) sampai saham (high risk, high return), sesuaikan dengan kebutuhan dan jangka waktu investasi kamu.
  3. Waspadai Biaya yang Mengurangi Cuan: Jangan lupa cek subscription fee, redemption fee, switching fee, dan biaya transfer biar keuntungan investasimu nggak kepotong tanpa sadar!

Cara Gampang Investasi Reksadana: Kenalin Dulu Jenisnya!

Reksadana jadi salah satu instrumen investasi yang simpel dan cocok banget buat pemula yang pengen uangnya berkembang tanpa ribet! Dengan reksadana, kamu cukup setor dana, lalu Manajer Investasi (MI) yang bakal mengelolanya buat kamu. Jadi, nggak perlu pusing mikirin saham mana yang harus dibeli atau kapan waktu terbaik buat jual! 💰✨

Sebelum mulai, pastikan kamu kenal dulu jenis-jenis reksadana biar bisa pilih yang paling sesuai dengan tujuan keuanganmu!

1. Reksadana Pasar Uang: Cocok Buat yang Baru Coba-Coba

Kalau kamu masih pemula dan belum siap ambil risiko besar, ini pilihan yang tepat! 100% dananya ditempatkan di reksadana pasar uang, seperti deposito dan obligasi jangka pendek.

🔹 Potensi risiko: Rendah
🔹 Return: ± 5% per tahun
🔹 Cocok untuk: Dana darurat atau target investasi jangka pendek (< 1 tahun)

2. Reksadana Pendapatan Tetap: Stabil Tapi Tetap Cuan!

Buat yang pengen return lebih tinggi tapi masih dalam level aman, bisa pilih reksadana pendapatan tetap ini. 80% dana ditempatkan di obligasi atau sukuk, jadi lebih stabil dibanding saham.

🔹 Potensi risiko: Rendah – Menengah
🔹 Return: ± 6-7% per tahun
🔹 Cocok untuk: Rencana keuangan jangka menengah (1-3 tahun)

3. Reksadana Campuran: Seimbang & Fleksibel

Reksadana ini ibarat menu gado-gado, ada campuran saham, obligasi, dan pasar uang. Komposisinya fleksibel, jadi cocok buat yang pengen hasil lebih tinggi tapi masih dalam batas aman.

🔹 Potensi risiko: Menengah
🔹 Return: > 8% per tahun
🔹 Cocok untuk: Tujuan investasi jangka menengah – panjang (3-5 tahun)

4. Reksadana Saham: High Risk, High Return!

Kalau kamu siap ambil risiko lebih tinggi demi keuntungan lebih besar, reksadana saham bisa jadi pilihan. Minimal 80% dana dialokasikan ke saham, jadi potensi return-nya juga lebih besar.

🔹 Potensi risiko: Tinggi
🔹 Return: >10% per tahun
🔹 Cocok untuk: Investasi jangka panjang (>5 tahun), misalnya buat dana pensiun atau beli rumah

Ternyata Segampang Ini Cara Investasi Reksadana! 🚀

Masih mikir kalau investasi reksa dana itu ribet? Tenang, gampang banget kok! Yuk, simak cara investasi reksadana yang praktis ini biar kamu bisa mulai investasi tanpa pusing!

1. Tentukan Tujuan Keuangan 🎯

Sebelum mulai investasi, kamu wajib punya tujuan keuangan yang jelas. Mau nabung buat dana darurat, beli gadget, atau persiapan pensiun? Menentukan tujuan bikin kamu lebih konsisten dan terarah dalam investasi!

2. Kenali Profil Risiko Diri Sendiri

Tiap orang punya tingkat toleransi risiko yang beda-beda. Ada tiga tipe investor berdasarkan profil risiko:

✅ Konservatif → Cocok buat yang menghindari risiko tinggi, pilih reksadana pasar uang.
✅ Moderat → Siap ambil risiko lebih besar, tapi tetap stabil. Bisa coba reksadana campuran atau pendapatan tetap.
✅ Agresif → Berani ambil risiko tinggi buat return lebih besar? Reksadana saham bisa jadi pilihan!

3. Pilih Aplikasi Investasi Reksadana yang Terdaftar di OJK

Banyak banget aplikasi investasi reksadana di luar sana, tapi pastikan yang kamu pilih sudah terdaftar & diawasi OJK! Kamu bisa cek legalitasnya langsung di situs resmi OJK. Beberapa aplikasi populer yang sudah resmi antara lain:

📌 Bibit – Cocok buat pemula, ada fitur robo-advisor.
📌 Ajaib – Mudah digunakan, cocok buat anak muda.
📌 Bareksa – Banyak pilihan produk, akses langsung ke Manajer Investasi.

4. Investasi Sesuai Kemampuan Finansial

Setelah kamu tau mau investasi di reksadana jenis apa, nggak perlu nunggu kaya dulu buat mulai investasi! Di aplikasi seperti Bibit, Ajaib, atau Makmur, kamu bisa mulai dari Rp10 ribu aja! Yang penting, konsisten top-up investasi tiap bulan biar hasilnya maksimal.

5. Pantau Portofolio Investasi

Nggak perlu ngecek setiap hari kok! Manajer Investasi (MI) bakal mengelola dana kamu secara profesional. Kamu tinggal pantau sesekali dan lihat pertumbuhan cuannya! Kalau butuh pencairan dana, tinggal jual unit reksadana lewat aplikasi dengan mudah.

Wajib Tahu! Biaya Reksadana yang Bisa Bikin Cuan Investasimu Makin Kecil 💸

Sebelum mulai investasi, pastikan kamu tahu ada beberapa biaya yang bisa mengurangi keuntunganmu. Jangan sampai cuan berkurang gara-gara biaya yang nggak kamu perhatiin!

  • Subscription Fee – Biaya pembelian reksadana, mulai dari 0-5%, tergantung kebijakan Manajer Investasi (MI).
  • Redemption Fee – Biaya saat kamu mencairkan investasi, nilainya beda-beda di tiap MI.
  • Switching Fee – Biaya kalau kamu mau pindah dari satu reksadana ke reksadana lain, biasanya hanya bisa dilakukan di MI atau platform yang sama.
  • Biaya Transfer Bank – Biaya yang dikenakan saat pencairan dana ke rekening pribadi dari RDN (Rekening Dana Nasabah).

Semua biaya ini bisa kamu cek di fund fact sheet yang diterbitkan oleh Manajer Investasi. Jadi, sebelum investasi, pastikan baca dulu biar nggak kaget pas cuan kepotong biaya!

Mulai Cara Investasi Reksadana dengan Cerdas!

Saham untuk Pemula: 5 Langkah Mudah Memulai Investasi di Pasar Modal

Investasi reksadana itu gampang, fleksibel, dan bisa disesuaikan sama tujuan keuanganmu! Dengan berbagai pilihan reksadana dan modal yang terjangkau, ini jadi pilihan investasi yang cocok banget buat anak muda yang ingin uangnya berkembang tanpa ribet.

🔎 Mau belajar lebih banyak tentang strategi investasi dan produk finansial? Cek Tuwaga buat info lengkap tentang tabungan, kartu kredit, KTA, deposito, dan insight finansial lainnya biar makin cuan! 💰✨

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?