Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Reksadana: Pengertian, Cara Kerja, dan Panduan Lengkap untuk Pemula

Reksadana: Pengertian, Cara Kerja, dan Panduan Lengkap untuk Pemula

Ditulis oleh
 114 views
Terakhir diupdate Tue, 18 February 2025
cara kerja reksadana

Cara kerja reksadana itu simpel dan nggak ribet, makanya cocok banget buat pemula yang pengen mulai investasi dengan risiko yang lebih terukur. Dengan reksadana, kamu nggak perlu repot milih saham atau obligasi sendiri karena danamu dikelola langsung oleh Manajer Investasi (MI) yang profesional.

Reksadana bekerja dengan cara mengumpulkan dana dari banyak investor lalu mengalokasikannya ke berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Keuntungan yang didapat nanti akan dibagi sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang kamu miliki.

Mau investasi tapi nggak mau pusing ngurus portofolio? Reksadana bisa jadi pilihan tepat! Yuk, pahami lebih lanjut biar makin yakin buat mulai investasi!

💡 Key Takeaways

  1. Reksadana = Investasi Praktis: Reksadana cocok buat pemula karena dikelola oleh manajer investasi, jadi kamu nggak perlu repot analisis pasar sendiri.
  2. Modal Kecil, Risiko Terdiversifikasi: Bisa mulai dari Rp10 ribu – Rp100 ribu dan dananya tersebar ke berbagai instrumen investasi, sehingga risikonya lebih terkontrol.
  3. Fleksibel & Mudah Dicairkan: Berbeda dari deposito, reksadana bisa dicairkan kapan saja tanpa perlu menunggu jatuh tempo, meskipun ada biaya pencairan di beberapa produk.

Cara Kerja Reksadana: Simpel, Praktis, dan Cocok Buat Pemula!

Dengan sistem pengelolaan profesional, kamu tinggal setor dana dan biarkan manajer investasi bekerja buat kamu. Nah, biar makin paham, yuk bahas cara kerja reksadana secara lebih detail!

1. Investor Membeli Unit Penyertaan 💰

Saat kamu mulai investasi di reksadana, dana yang kamu setorkan akan dikonversi menjadi unit penyertaan. Harga unit ini disebut sebagai NAB (Nilai Aktiva Bersih) per unit, yang berubah setiap hari berdasarkan pergerakan pasar.

📌 Contoh: Kamu investasi Rp1 juta di reksadana dengan harga NAB Rp1.000 per unit. Berarti, kamu akan mendapatkan 1.000 unit penyertaan. Kalau NAB naik jadi Rp1.200, nilai investasimu ikut naik jadi Rp1,2 juta!

2. Manajer Investasi Mengelola Dana

Dana dari semua investor akan dikelola oleh manajer investasi (MI)—profesional yang tugasnya mengalokasikan dana ke berbagai instrumen investasi sesuai jenis reksadana yang kamu pilih.

Pilihan jenis reksadana:

  • Reksadana Saham – Investasi mayoritas ke saham, risiko tinggi, return juga besar.
  • Reksadana Obligasi – Mayoritas di surat utang negara/perusahaan, lebih stabil tapi return lebih kecil.
  • Reksadana Pasar Uang – Investasi di deposito atau surat utang jangka pendek, minim risiko tapi return juga rendah.
  • Reksadana Campuran – Gabungan saham, obligasi, dan pasar uang, cocok buat yang mau diversifikasi risiko.

Manajer investasi akan memilih instrumen terbaik dan mengatur strategi supaya investasi tetap aman dan menguntungkan!

3. Dana Diinvestasikan ke Instrumen Keuangan

Setelah manajer investasi mengelola dana, selanjutnya uangmu akan disebar ke berbagai instrumen investasi sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih.

📌 Contoh:

  • Reksadana saham: Dana kamu bisa dialokasikan ke saham perusahaan besar seperti Telkom, BCA, atau Astra.
  • Reksadana obligasi: Bisa masuk ke surat utang pemerintah seperti Obligasi Negara atau Sukuk Ritel.
  • Reksadana pasar uang: Bisa ditempatkan di deposito bank yang punya bunga menarik.

Hasil investasi ini bakal naik turun tergantung kondisi pasar. Kalau instrumen yang dipilih performanya bagus, NAB reksadanamu juga ikut naik! 

4. Investor Menerima Keuntungan 🎉

Tujuan utama investasi? Cuan! 🔥 Ada dua cara investor bisa mendapatkan keuntungan dari reksadana:

  • Capital Gain – Jika harga unit penyertaan naik, kamu bisa jual dengan harga lebih tinggi dari harga beli.
  • Dividen (untuk reksadana tertentu) – Beberapa jenis reksadana bisa memberikan dividen atau pembagian hasil keuntungan secara berkala.

💡 Misal: Kamu beli 1.000 unit penyertaan di harga Rp1.000 per unit. Beberapa bulan kemudian, NAB naik jadi Rp1.500. Kalau kamu jual, total nilai investasimu jadi Rp1,5 juta alias untung Rp500 ribu!

5. Investor Bisa Mencairkan Dana Kapan Saja

Salah satu keunggulan reksadana adalah likuiditasnya tinggi—artinya, kamu bisa mencairkan dana kapan aja tanpa harus menunggu jatuh tempo seperti deposito.

📌 Tapi perlu diingat!

  • Ada reksadana yang butuh waktu 1-7 hari kerja buat pencairan dana.
  • Beberapa reksadana juga punya biaya penjualan (redemption fee), jadi pastikan cek ketentuannya sebelum investasi.

Kalau mau investasi yang fleksibel, nggak ribet, dan bisa dicairkan kapan aja, reksadana adalah pilihan yang cocok buat kamu! 🔥

Kenapa Reksadana Cocok Buat Pemula?

Dikelola Profesional – Kamu nggak perlu pusing mikirin strategi investasi, karena ada manajer investasi yang mengatur semuanya.
Modal Terjangkau – Bisa mulai dari Rp10 ribu – Rp100 ribu aja!
Fleksibel & Likuid – Bisa dicairkan kapan aja tanpa harus nunggu lama.
Diversifikasi Risiko – Dana kamu tersebar ke berbagai instrumen, jadi lebih aman dibanding investasi di satu aset aja.

Reksadana, Investasi Simpel Buat Pemula! 📈

cara investasi reksadana

Reksadana adalah pilihan tepat buat kamu yang ingin mulai investasi tanpa ribet. Dengan sistem pengelolaan profesional, modal terjangkau, dan fleksibilitas tinggi, kamu bisa berinvestasi tanpa harus memantau pasar setiap saat.

Mau belajar lebih banyak soal reksadana, investasi, dan strategi keuangan lainnya? Cek Tuwaga buat insight lengkap seputar produk finansial terbaik, dari kartu kredit, tabungan, KTA, hingga deposito

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?