Jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan udah jadi kepentingan, entah karena masuk kerja kantoran, startup, atau perusahaan besar. Program ini bukan cuma sekadar potongan gaji bulanan, tapi juga tabungan masa depan lewat Jaminan Hari Tua (JHT). Nah, yang sering bikin penasaran apakah saldo JHT bisa dicairkan meskipun kita masih aktif kerja?
Jawabannya: bisa! Ada aturan resmi yang mengizinkan pencairan sebagian dana JHT meskipun status kepesertaan masih aktif. Tuwaga akan bahas detailnya, mulai dari syarat, dokumen yang perlu disiapkan, sampai tips finansial supaya uang cairan JHT bisa lebih bermanfaat buat hidup anak muda. Yuk, simak sampai habis!
💡 Jadi, Poinnya…
- Bisa Cair Meski Aktif: Saldo JHT bisa dicairkan 10% untuk persiapan pensiun atau 30% untuk kepemilikan rumah, asalkan sudah 10 tahun kepesertaan.
- Dokumen Harus Lengkap: KTP, KK, kartu BPJS, surat keterangan kerja, hingga dokumen rumah kalau klaim 30%. Jangan ada yang ketinggalan, ya!
- Gunakan Dana Secara Cerdas: Alihkan untuk investasi, dana darurat, atau aset produktif biar manfaatnya maksimal.
Bisakah Cairin BPJS TK Saat Masih Aktif?
Berdasarkan PP No. 60 Tahun 2015, peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa mengajukan pencairan sebagian dana JHT walaupun masih bekerja. Skemanya ada dua:
- Cair 10%: buat persiapan pensiun.
- Cair 30%: khusus untuk kebutuhan kepemilikan rumah.
Tapi, ada syarat penting yaitu masa kepesertaan minimal 10 tahun. Jadi, kalau baru kerja 2–3 tahun, saldo JHT memang belum bisa disentuh. ya!
Syarat Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan yang Masih Aktif
Supaya lebih gampang dipahami, yuk kita bedah satu-satu.
Syarat Pencairan 10% (Persiapan Pensiun)
Pencairan 10% cocok buat kamu yang ingin pegang dana segar buat tabungan pribadi, investasi, atau persiapan masa depan. Tapi perlu dicatat pencairan 10% bisa memengaruhi pajak progresif kalau nanti kamu cairkan lagi dalam jangka waktu lebih dari dua tahun.
Dokumen yang diperlukan:
- Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan
- KTP/e-KTP
- Kartu Keluarga
- NPWP (kalau ada, apalagi jika saldo > Rp50 juta)
- Surat keterangan masih aktif bekerja dari perusahaan
- Buku tabungan
Syarat Pencairan 30% (Kepemilikan Rumah)
Skema ini hanya bisa dipakai untuk kepemilikan rumah/apartemen. Bisa untuk uang muka, cicilan, atau pelunasan.
Dokumen tambahan untuk klaim 30%:
- Dokumen perbankan sesuai tujuan (misalnya perjanjian pinjaman rumah atau surat keterangan sisa pinjaman)
- Buku tabungan bank yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan
- KTP pasangan dan KK (kalau rumah atas nama suami/istri)
Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan yang Masih Aktif
Berbeda dengan klaim penuh saat sudah berhenti kerja, pencairan sebagian ini belum bisa sepenuhnya dilakukan online. Jadi, kamu tetap harus datang langsung ke kantor cabang. Berikut alurnya:
- Siapkan dokumen lengkap sesuai jenis klaim (10% atau 30%).
- Datang ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
- Isi formulir klaim yang disediakan petugas.
- Serahkan dokumen ke petugas untuk diverifikasi.
- Tunggu proses pencairan. Dana akan masuk ke rekening bank sesuai prosedur.
Untuk klaim 30% yang melibatkan pembelian rumah, biasanya kamu akan diarahkan juga ke bank mitra untuk verifikasi dokumen kredit.
Bijak Gunakan Dana Cairan JHT
Nah, bagian ini penting banget buat anak muda. Jangan sampai uang cairan JHT yang susah payah terkumpul malah “hilang” tanpa bekas. Berikut beberapa tips biar cairan JHT tetap memberi manfaat:
1. Jangan Langsung Habisin
Kalau cairin 10%, biasanya nominalnya nggak sedikit. Godaan paling besar adalah langsung dipakai buat shopping, liburan, atau beli gadget baru. Padahal, ini dana yang sifatnya “bonus masa depan”.
Jad, coba atur maksimal 30% buat self-reward, sisanya tetap dialokasikan ke hal produktif.
2. Investasikan
Daripada uang ngendap di rekening, mending alokasikan ke instrumen investasi yang sesuai profil risiko kamu. Bisa ke reksa dana, saham, emas digital, atau bahkan deposito kalau pengen aman.
3. Jadikan Dana Darurat
Kalau kamu belum punya dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan, cairan JHT bisa jadi modal awal.
Dengan begitu, kamu lebih siap kalau ada kejadian tak terduga (misalnya kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak).
4. Fokus pada Aset Produktif
Kalau ambil 30% untuk rumah, pastikan benar-benar sesuai kebutuhan. Rumah/apartemen bisa jadi aset jangka panjang yang nilainya naik terus. Jangan sampai malah dipakai untuk hal konsumtif.
5. Kelola Pajak dengan Bijak
Ingat, pencairan JHT bisa terkena pajak progresif. Jadi kalau saldo besar, sebaiknya konsultasi dulu atau atur strategi supaya tidak rugi karena potongan pajak.
Gunakan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Sesuai Kebutuhan
Cairin BPJS Ketenagakerjaan meski masih aktif itu mungkin banget, asal sudah 10 tahun jadi peserta dan sesuai aturan (10% buat persiapan pensiun atau 30% buat kepemilikan rumah). Prosesnya memang masih harus datang langsung ke kantor cabang, tapi nggak ribet selama dokumen lengkap.
Bayangin kamu sudah kerja 10 tahun dengan gaji Rp7 juta per bulan. Total saldo JHT bisa mencapai ratusan juta. Kalau cairin 10% saja, bisa dapat puluhan juta.
- Kalau dipakai buat dana darurat → kamu nggak panik saat ada kejadian tak terduga.
- Kalau dipakai buat DP rumah → bisa jadi awal punya properti sendiri sebelum usia 35.
- Kalau diinvestasikan → dana 50 juta bisa berkembang jadi ratusan juta lagi dalam 10–15 tahun.
- Intinya, cairan JHT bisa jadi “batu loncatan” untuk kebebasan finansial, asal dipakai dengan bijak.
Cupbop
Cairkan dengan Bijak, Kelola dengan Cerdas
Mencairkan BPJS yang masih aktif itu bukan cuma soal “dapet uang cepat”, tapi gimana caranya uang itu bisa jadi alat buat masa depan finansial lebih aman. Jadi, sebelum cairin, pastikan tujuanmu jelas ya.
Kalau kamu masih bingung atau butuh insight finansial lain, Tuwaga siap jadi partner kamu. Dari kartu kredit, deposito, tabungan, sampai dana tunai properti dan kendaraan, semua ada di sini. Bahkan ada juga TuwagaPromo buat dapetin diskon dan promo menarik di merchant favoritmu di mall.
👉 Yuk, cek sekarang di Tuwaga dan temukan solusi finansial yang paling pas buat kamu!
