Investasi nggak harus ribet dan bikin pusing, kok. Salah satu cara paling simpel buat mulai adalah lewat Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Apa itu? Singkatnya, RDPU adalah instrumen investasi jangka pendek yang dikelola manajer investasi dengan risiko rendah, likuid, dan bisa dimulai dari modal kecil banget—bahkan Rp10.000. Cocok buat pemula yang pengen mulai berinvestasi tanpa deg-degan, sekaligus aman buat investor berpengalaman yang mau parkirin dana sementara.
Di artikel ini, kita bakal bahas cara pilih reksa dana pasar uang, apa aja kelebihan dan risikonya, sampai daftar 10 produk RDPU paling populer di 2025. Jadi, siap-siap makin paham dan bisa tentuin produk yang pas buat kamu.
💡 Jadi, Poinnya…
- RDPU = Aman & Fleksibel: Instrumen ini cocok buat pemula maupun investor berpengalaman karena risikonya rendah tapi tetap kasih return lebih menarik dari tabungan.
- Risiko Tetap Ada: Suku bunga, likuiditas, dan kualitas manajer investasi bisa berpengaruh ke hasil investasimu. Jadi jangan asal pilih.
- Pilih dengan Bijak: Selalu cek tujuan, biaya, AUM, dan reputasi MI sebelum beli produk. Pilih syariah atau konvensional sesuai kebutuhan.
Apa Itu Reksa Dana Pasar Uang?
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah salah satu instrumen investasi yang dikelola oleh manajer investasi dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, kemudian menempatkannya pada efek pasar uang berjangka pendek, umumnya dengan tenor kurang dari satu tahun.
Contoh instrumen tersebut adalah deposito bank, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat utang jangka pendek (commercial paper), serta instrumen keuangan lain yang memiliki tingkat risiko relatif rendah.
Berbeda dengan reksa dana pendapatan tetap, campuran, atau saham, RDPU memiliki karakteristik yang sangat konservatif. Tujuan utamanya bukan untuk mencari return spektakuler, melainkan menjaga kestabilan nilai sekaligus memberikan imbal hasil harian yang lebih menarik daripada tabungan.
Karena sifatnya yang aman dan likuid, RDPU sering dianggap sebagai “tempat parkir” uang yang ideal, terutama untuk dana darurat atau persiapan kebutuhan dalam waktu dekat.
Kelebihan Reksa Dana Pasar Uang
Banyak investor pemula memilih RDPU sebagai langkah awal. Alasannya cukup jelas:
- Risiko rendah – karena fokus pada instrumen jangka pendek dengan fluktuasi minim.
- Likuiditas tinggi – pencairan bisa dilakukan dalam waktu T+0, T+1, atau T+2 tergantung produk.
- Diversifikasi otomatis – dana ditempatkan di banyak instrumen sekaligus, tidak hanya satu bank.
- Modal terjangkau – mulai dari Rp10.000 sudah bisa berinvestasi melalui aplikasi resmi.
- Fleksibel – cocok untuk dana darurat, persiapan belanja dalam waktu dekat, atau menunggu peluang investasi lain.

Risiko yang Harus Dipahami
Meski relatif aman, RDPU tetap memiliki risiko. Investor tidak boleh menganggapnya bebas dari kemungkinan kerugian. Beberapa risiko utama adalah:
- Risiko suku bunga: penurunan suku bunga acuan biasanya menekan imbal hasil RDPU.
- Risiko likuiditas: jika instrumen yang menjadi underlying sulit dicairkan, hal ini bisa berdampak pada reksa dana.
- Risiko manajer investasi: kinerja produk sangat tergantung profesionalisme MI yang mengelolanya.
- Tidak dijamin LPS: berbeda dengan deposito, reksa dana tidak masuk skema penjaminan LPS
Cara Memilih RDPU yang Tepat
Banyak produk RDPU tersedia di pasar, sehingga penting untuk memilih dengan bijak. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi panduan:
- Tujuan investasi – RDPU cocok untuk horizon pendek (≤ 12–18 bulan).
- Likuiditas pencairan – pilih T+0 atau T+1 jika untuk dana darurat.
- Biaya pengelolaan – cek expense ratio (TER), bukan hanya management fee maksimum di prospektus.
- Ukuran AUM (Asset Under Management) – semakin besar biasanya semakin dipercaya, meski bukan jaminan mutlak.
- Reputasi manajer investasi – pilih MI dengan rekam jejak baik dan transparansi laporan.
- Konvensional atau syariah – sesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan.
RDPU vs Deposito: Mana yang Lebih Cocok?
Banyak orang membandingkan RDPU dengan deposito. Keduanya memang sama-sama instrumen konservatif, tetapi ada perbedaan mendasar:
- Likuiditas: RDPU bisa dicairkan lebih cepat, sedangkan deposito terikat tenor dan kena penalti jika dicairkan lebih awal.
- Diversifikasi: RDPU otomatis tersebar ke berbagai instrumen, sementara deposito hanya pada satu bank.
- Imbal hasil: RDPU cenderung sedikit lebih tinggi daripada deposito, meski tetap mengikuti pergerakan suku bunga.
- Pajak: bunga deposito kena pajak final, sementara keuntungan RDPU tidak dipotong pajak final (hanya dilaporkan di SPT).
Kesimpulannya, deposito lebih cocok untuk yang benar-benar mengutamakan keamanan dengan jaminan LPS. RDPU cocok untuk yang ingin fleksibilitas lebih tanpa terikat tenor.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Aplikasi Reksa Dana Terbaik 2025, Cocok Buat Pemula
10 Reksa Dana Pasar Uang Terpopuler 2025
Di Indonesia, ada puluhan produk reksa dana pasar uang yang dikelola oleh berbagai manajer investasi. Namun, berdasarkan data dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) per Januari 2025, ada beberapa produk yang menonjol karena berhasil menarik minat investor dalam jumlah besar.
Besarnya AUM biasanya menunjukkan tingkat kepercayaan pasar dan likuiditas produk tersebut, meski tentu bukan satu-satunya indikator kualitas.
Berikut adalah sepuluh produk RDPU dengan AUM terbesar di awal tahun 2025:
1. Batavia Dana Kas Maxima (Batavia Prosperindo AM)
Dengan AUM sekitar Rp12,3 triliun, produk ini menjadi yang terbesar di kategori pasar uang. Popularitasnya tinggi karena konsistensi kinerja dan reputasi manajer investasi yang sudah lama berkecimpung di industri.
2. Mandiri Investa Pasar Uang – Kelas A (Mandiri Investasi)
Produk besutan Mandiri Investasi ini mengelola sekitar Rp8,2 triliun. Dukungan jaringan bank besar membuat produk ini mudah diakses dan dipercaya investor ritel maupun institusi.
3. Manulife Dana Kas II – Kelas A (Manulife AM Indonesia)
Dengan AUM Rp6,9 triliun, Manulife menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola dana investor dengan stabil. Produk ini banyak dipilih untuk tujuan dana darurat karena likuiditasnya terjaga.
4. TRIM Kas 2 – Kelas A (Trimegah AM)
Mengelola Rp6,3 triliun, TRIM Kas 2 termasuk salah satu produk lama yang masih diminati. Kredibilitas Trimegah sebagai MI membuat banyak investor pemula merasa aman menaruh dana di sini.
5. Bahana Dana Likuid – Kelas G (Bahana TCW/BCAM)
Produk ini memiliki AUM Rp6,0 triliun. Bahana dikenal dengan disiplin manajemen risiko yang baik, sehingga RDPU ini jadi salah satu pilihan favorit bagi investor konservatif.
6. Danamas Rupiah Plus (Sinarmas AM)
Dengan AUM Rp4,5 triliun, produk ini jadi andalan Sinarmas AM di kategori pasar uang. Cocok untuk investor yang mencari RDPU dengan kinerja stabil namun tetap kompetitif.
7. Sucorinvest Money Market Fund (Sucorinvest AM)
Mengelola dana sekitar Rp3,8 triliun, produk ini dikenal likuid dan banyak tersedia di platform reksa dana online. Kinerja jangka pendeknya juga cukup konsisten.
8. Sucorinvest Sharia Money Market Fund (Sucorinvest AM)
Sama-sama di angka Rp3,8 triliun, produk syariah dari Sucorinvest ini menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah. Popularitasnya terus naik seiring meningkatnya permintaan produk keuangan syariah.
9. Bahana Gebyar Dana Likuid (Bahana TCW/BCAM)
Dengan AUM Rp3,1 triliun, produk ini menjadi “adik” dari Bahana Dana Likuid. Meski lebih kecil, namun tetap dipercaya banyak investor ritel karena manajemennya yang solid.
10. Syailendra Dana Kas (Syailendra Capital)
Mengelola Rp2,9 triliun, Syailendra Dana Kas menjadi salah satu RDPU yang cukup populer di kalangan investor digital. Produk ini banyak ditawarkan di aplikasi investasi dan menarik peminat karena akses yang mudah.
Produk-produk di atas umumnya bisa diakses melalui platform reksa dana online seperti Bibit, Bareksa, Tanamduit, Ajaib, maupun lewat bank dan sekuritas yang menjadi mitra resmi manajer investasi. Dengan AUM besar dan reputasi manajer investasi yang mapan, produk-produk ini bisa dijadikan acuan awal bagi investor yang baru masuk ke dunia RDPU.
Bagaimana Cara Memulai Investasi RDPU?
Mulai berinvestasi di RDPU kini sangat mudah, bahkan hanya dengan smartphone. Prosesnya bisa dirangkum sebagai berikut:
- Pilih platform resmi yang terdaftar OJK (aplikasi APERD atau bank/sekuritas).
- Registrasi & verifikasi identitas (KYC).
- Telusuri daftar produk RDPU dan bandingkan likuiditas, biaya, serta AUM.
- Baca prospektus & factsheet terbaru untuk memahami risiko dan kebijakan investasi.
- Lakukan pembelian sesuai kemampuan, mulai dari Rp10.000–Rp100.000.
- Pantau NAB harian dan gunakan laporan bulanan untuk pelaporan pajak (SPT).
Reksa Dana Pasar Uang bisa menjadi pilihan ideal untuk investor pemula maupun berpengalaman yang mencari instrumen aman, likuid, dan praktis. Dengan berbagai pilihan produk populer di tahun 2025, Anda bisa menyesuaikan investasi sesuai kebutuhan, baik untuk dana darurat, persiapan belanja, maupun menunggu peluang di instrumen lain.
Mau bandingkan deposito, KTA, hingga kartu kredit terbaik dengan cepat? Kunjungi Tuwaga sekarang, temukan produk keuangan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, dan mulai kelola keuangan lebih cerdas!