Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Jangan Sampai Salah Pilih! Kenali Expense Ratio Reksadana Biar Investasimu Untung Maksimal!

Jangan Sampai Salah Pilih! Kenali Expense Ratio Reksadana Biar Investasimu Untung Maksimal!

Ditulis oleh
 45 views
Terakhir diupdate Tue, 11 February 2025
expense ratio reksadana

Kalau kamu serius mau investasi di reksadana, jangan cuma fokus ke return atau perkembangan dana kelolaan aja! Ada satu faktor penting yang sering kelewat, yaitu expense ratio reksadana. Nah, expense ratio ini ibarat “biaya operasional” yang bakal ngurangin keuntungan kamu. Jadi, makin tinggi expense ratio, makin besar potongan dari profit investasimu! 😬

Expense ratio mencakup berbagai biaya, seperti biaya manajemen, administrasi, hingga pemasaran yang dibebankan ke dana investasimu. Makanya, sebelum taruh uang, kamu wajib paham biar bisa pilih reksadana yang efisien dan nggak bikin cuan kamu kepotong banyak! 🚀

Yuk, kita bahas lebih lanjut biar kamu nggak salah langkah!

💡Key Takeaways

  1. Expense Ratio Langsung Ngurangin Cuan Investasi: Semakin tinggi expense ratio, semakin banyak biaya yang kepotong dari keuntungan reksadana. Cari yang lebih efisien biar cuan makin maksimal!
  2. Reksadana Pasif vs. Aktif: Reksadana pasif (indeks) punya expense ratio lebih rendah karena cuma ngikutin indeks, sementara reksadana aktif lebih mahal karena dikelola lebih intensif.
  3. Cek Expense Ratio Sebelum Investasi: Jangan cuma lihat return tinggi! Expense ratio reksadana juga harus dicek biar keuntungan kamu nggak tergerus biaya operasional yang nggak perlu.

Apa Itu Expense Ratio?

Simpelnya, expense ratio reksadana itu persentase biaya operasional yang harus dibayar dari dana kelolaan. Cara hitungnya gampang:

💰 Total biaya operasional ÷ rata-rata nilai aset bersih dalam setahun

Kalau expense ratio kecil ➡️ artinya manajer investasi (MI) bisa ngatur duit kamu lebih efisien. Tapi kalau gede? Bisa jadi MI boros atau biayanya kegedean!

Apa Hubungan Expense Ratio dengan Performa Reksadana?

Gini, expense ratio itu langsung ngaruh ke performa reksa dana kamu. Makin tinggi rasionya, makin banyak biaya yang kepotong dari keuntungan investasi.

Contoh gampangnya:
✅ Reksa dana kamu untung 10%
❌ Expense ratio 2%
➡️ Cuan bersih yang kamu dapet cuma 8%!

Makanya, kalau mau investasi, jangan cuma lihat return tinggi aja, tapi cek juga expense ratio-nya. Biar nggak rugi di belakang! 💸

Komponen-Komponen Expense Ratio Reksa Dana

1. Biaya Manajemen 💼

Ini bayaran buat manajer investasi yang ngurusin reksa dana kamu. Mereka yang milih saham, obligasi, atau aset lainnya biar investasi kamu cuan. Biasanya dihitung sebagai persentase dari total dana kelolaan dan otomatis dipotong secara rutin.

2. Biaya Administrasi 

Bukan cuma beli saham aja, reksa dana juga butuh biaya operasional! Mulai dari pengelolaan kantor, pencatatan transaksi, sampai penyimpanan data keuangan. Semua ini masuk dalam biaya administrasi biar investasi kamu tetap berjalan lancar.

3. Biaya Pemasaran & Distribusi

Kalau reksa dana makin populer, makin banyak orang investasi, dan makin besar dana kelolaannya. Nah, biaya pemasaran ini buat iklan, promo, dan komisi agen penjual, biar reksa dana makin dikenal luas!

4. Biaya Penasehat Hukum & Audit

Biar nggak ada drama hukum dan semua laporan keuangan transparan, reksa dana juga butuh jasa penasehat hukum dan auditor independen. Mereka pastiin kalau reksa dana kamu dikelola sesuai regulasi dan bebas dari masalah hukum.

Rumus Menghitung Expense Ratio Reksadana

Caranya gampang banget! Expense Ratio dihitung dengan membandingkan beban biaya operasional dengan rata-rata Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam setahun.

📌 Rumusnya:
Expense Ratio = Beban Biaya ÷ Rata-Rata NAB

Contoh Simpel:
Misalnya, dalam setahun total biaya operasional reksadana kamu Rp10 juta, dan rata-rata NAB-nya Rp1 miliar.

🔹 Expense Ratio = Rp10 juta ÷ Rp1 miliar = 0,01 atau 1%

Artinya, 1% dari NAB digunakan untuk biaya operasional. Semakin kecil angkanya, semakin efisien reksadana tersebut dalam mengelola dana investasimu! 🚀

Expense Ratio Reksadana: Mana yang Lebih Efisien?

Biaya expense ratio bisa beda-beda tergantung jenis reksadananya.

Ada dua tipe utama reksadanam yaitu: Reksadana Pasif (Indeks) dan Reksadana Aktif. Perbedaannya? Reksadana pasif cuma ngikutin indeks tertentu, jadi lebih murah, sementara reksadana aktif dikelola lebih intensif buat cari return maksimal, tapi biayanya lebih gede. Gimana perbandingannya? Cek contoh berikut! 👇

ReksadanaJenisTotal return 1 tahunTotal return 3 tahunDrawdown 3 tahunExpense ratioAverage yield
ABF Indonesia Bond Index FundPasif/indeks+9,76%+21,97%-4,35%0,21%6,21%
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas AAktif+8,52%+17,33%-5,08%2,736,22%

Pilih Reksadana yang Efisien, Biar Cuan Maksimal!

Expense ratio reksadana adalah biaya operasional yang langsung ngaruh ke keuntungan investasimu. Makin kecil expense ratio, makin besar cuan bersih yang bisa kamu dapat!  Mau investasi lebih cuan? Pilih reksadana dengan expense ratio rendah dan efisiensi tinggi!

Mau belajar lebih banyak tentang investasi? Cek Tuwaga buat info lengkap soal kartu kredit, tabungan, KTA, deposito, dan insight keuangan lainnya! 💰🔥

Bagikan ke

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?