Siapa sih yang nggak kenal Demon Slayer alias Kimetsu no Yaiba? Anime ini emang udah jadi fenomena global berkat jalan cerita yang seru, animasi yang mind-blowing, plus karakter yang gampang bikin jatuh hati. Nah, kali ini kita bakal kupas tuntas soal fakta unik dan review Demon Slayer terbaru, Infinity Castle, sebuah trilogi epik yang jadi puncak pertarungan antara para Hashira, Tanjiro, dan musuh terkuat yang pernah ada.
Singkatnya, Infinity Castle adalah adaptasi film trilogi yang penuh aksi, drama emosional, dan visual spektakuler yang bikin siapa pun wajib nonton! Yuk, simak sampai habis ya—karena ada banyak fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu, plus review eksklusif biar makin kebayang serunya film ini.
1. Adaptasi Epik dalam Format Trilogi
Tidak seperti beberapa rilisan sebelumnya (Swordsmith Village dan Hashira Training) yang hanya berupa kompilasi episode TV, Infinity Castle diadaptasi secara eksklusif ke dalam film. Bahkan, ufotable menggarapnya dalam format trilogi layar lebar agar setiap detail cerita dan pertarungan bisa disajikan dengan sinematis.
Format ini memungkinkan kualitas animasi dan musik latar ditingkatkan jauh di atas versi serial TV, menjadikannya salah satu adaptasi manga ke anime paling ambisius sepanjang masa.
2. Rekor Box Office yang Mengalahkan Mugen Train
Kesuksesan Mugen Train memang luar biasa, namun Infinity Castle berhasil memecahkan rekor lebih cepat:
- 16 jam pertama: meraih 1 miliar yen.
- 4 hari pertama: tembus 7,32 miliar yen.
- 8 hari: sudah melewati angka 10 miliar yen, menjadi film tercepat dalam sejarah Jepang yang mencapai angka tersebut.
- 31 hari: total pendapatan mencapai sekitar 25,78 miliar yen, menjadikannya 5 besar film terlaris sepanjang masa di Jepang, bahkan melampaui Your Name karya Makoto Shinkai.
Dengan catatan ini, Infinity Castle resmi menjadi salah satu fenomena box office terbesar sepanjang sejarah perfilman Jepang.
3. Promosi Masif: Dari Billboard hingga Truk di Shibuya
Strategi pemasaran film ini juga menarik perhatian publik. Visual karakter utama seperti Tanjiro, Nezuko, Muzan, dan para Hashira menghiasi billboard besar, gedung pencakar langit, hingga truk promosi di pusat kota Tokyo seperti Shibuya dan Shinjuku.
Promosi ini membuat atmosfer rilis film terasa nyata dan membangkitkan antusiasme luar biasa dari para penggemar yang sudah lama menanti.
4. Rilis Global yang Terstruktur
Infinity Castle diputar di lebih dari 150 negara dengan format premium seperti IMAX dan Dolby Cinema. Jadwal rilisnya:
- 18 Juli 2025 – Tayang perdana di Jepang.
- 15 Agustus 2025 – Dirilis di Indonesia, menyambut tingginya minat fans lokal.
- 12 September 2025 – Dirilis di Amerika Serikat dan Inggris.
- 9 September 2025 – Pemutaran khusus di sekitar 250 bioskop untuk pelanggan premium Crunchyroll.
Strategi ini memastikan hype global tetap terjaga sekaligus memberi kesempatan fans dari berbagai belahan dunia untuk ikut merasakan momen epik ini hampir bersamaan.
5. Channing Tatum Bergabung di Versi Inggris
Salah satu kejutan terbesar datang dari jajaran pengisi suara versi Inggris. Channing Tatum, aktor Hollywood populer, resmi bergabung sebagai Keizo, seorang pemilik dojo dan guru dari Akaza. Tatum mengaku terinspirasi setelah menonton Demon Slayer bersama putrinya, sehingga kesempatan ini terasa personal baginya. Kehadirannya menambah daya tarik film, terutama untuk pasar internasional.
6. Fokus Sutradara pada Emosi, Bukan Angka
Sutradara Yuichi Terao menyampaikan bahwa kesuksesan box office memang luar biasa, tetapi tujuan utama mereka bukan sekadar mencetak rekor. Yang terpenting adalah bagaimana penonton dapat merasakan pengalaman emosional yang mendalam melalui setiap adegan—baik dalam pertarungan besar, maupun momen personal karakter. Pendekatan ini selaras dengan reputasi ufotable yang selalu menekankan detail emosional dalam setiap proyek mereka.
7. Merchandise Eksklusif yang Jadi Buruan

Selain tiket bioskop, Infinity Castle juga menghadirkan merchandise spesial. Di Malaysia, Golden Screen Cinemas merilis popcorn bucket edisi khusus Infinity Castle yang dilengkapi penutup LED berbentuk kastil. Merchandise unik ini langsung jadi buruan para kolektor dan fans karena desainnya yang eksklusif dan estetik.
8. Detail Visual Rahasia di Animasi
Penggemar menemukan sebuah detail tersembunyi yang membuat film ini semakin menarik: ketika karakter jatuh ke Infinity Castle, warna cahaya di latar belakang berbeda-beda.
- Merah: menandakan karakter tersebut akan tewas.
- Emas: menandakan karakter tersebut akan bertahan hidup.
Detail halus seperti ini menunjukkan betapa ufotable memperhatikan setiap aspek animasi, bahkan memberi kode-kode tersembunyi yang hanya bisa ditangkap oleh penggemar yang jeli.
Baca Juga: Sinopsis & Promo Tiket Nonton Buy 1 Get 1 Film Tinggal Meninggal
Review Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba The Movie – Infinity Castle
Dilansir dari Mariviu.com, Sejak Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Mugen Train (2020) hingga To the Swordsmith Village (2023), Ufotable selalu berhasil menyajikan animasi spektakuler yang penuh aksi, emosional, dan sama sekali tidak membosankan.
Film ketiga yang mengangkat arc Infinity Castle menjadi kelanjutan langsung dari musim keempat Demon Slayer yang tayang pada musim panas 2024. Kursi sutradara tetap dipegang oleh Haruo Sotozaki, yang kembali menghadirkan adaptasi memikat—indah dipandang sekaligus menyentuh hati.
Bagi penggemar manga, cerita orisinalnya memang sudah kuat. Namun jika sebuah studio gagal menerjemahkannya, alurnya bisa terasa hambar. Untungnya, Ufotable benar-benar memahami esensi ceritanya. Dari awal hingga akhir, setiap adegan bergerak dengan alur halus.
Pertarungan di dalam Infinity Castle tampil menakjubkan dengan konsep ruang yang unik, detail kompleks, dan kejutan visual di setiap sudut. Ditonton di layar bioskop, pengalaman yang dihadirkan terasa jauh lebih megah dibandingkan di layar kecil.
Meski banyak referensi dari manga yang muncul, detail-detail kecil kadang begitu cepat berlalu sehingga mudah terlewat dalam sekali tonton. Justru hal inilah yang membuat film ini punya “lapisan” berulang—semakin sering disaksikan, semakin banyak detail tersembunyi yang bisa dinikmati.
Walaupun manga karya Koyoharu Gotoge sudah rampung pada 2020, adaptasi animasi terus berlanjut dengan kualitas yang konsisten. Termasuk dua bagian film di arc Infinity Castle yang ditayangkan di bioskop.
Daya tarik Demon Slayer bukan hanya pada pertarungan, tetapi juga cara Ufotable dan Sotozaki menghidupkan setiap karakter dengan permasalahan pribadinya. Penonton diajak masuk ke kisah masa lalu yang tak terduga, seperti Akaza—tokoh antagonis yang ternyata menyimpan cerita pilu di balik sikap keras dan pemberontaknya.
Secara keseluruhan, Demon Slayer: Infinity Castle tampil sesuai ekspektasi. Animasi yang halus, koreografi pertarungan yang gagah, serta drama emosional yang diperkuat dengan musik megah membuat film ini begitu berkesan. Sebuah sajian menawan yang membuka arc terakhir dengan penuh kejayaan.
Demon Slayer & Keputusan Finansial yang Cerdas
Sama halnya kayak nonton film favorit, bikin keputusan finansial juga butuh insight yang tepat biar hasilnya maksimal. Di Tuwaga, kamu bisa nemuin informasi lengkap tentang berbagai produk finansial—mulai dari kartu kredit, savings, KTA, deposito, dana tunai properti & kendaraan, sampai artikel finansial biar kamu makin cerdas kelola uang.
👉 Yuk, langsung cek TuwagaPromo sekarang juga buat dapetin promo menarik dan diskon seru di merchant favoritmu di mall!