Lagi-lagi harga emas bikin banyak orang keheranan. Setelah harga emas Antam sempat melesat ke Rp2.039.000/gram pada 22 April 2025, sekarang harga emas turun ke harga Rp1.866.000 juta/gram pada 15 Mei 2025 di situs Logam Mulia.
Mungkin ada di antara kamu yang bingung, โIni waktu yang tepat buat beli atau justru malah harus nahan dulu?โ
Nah, biar nggak salah langkah, kamu bisa simak penjelasan berikut ini tentang tren harga global emas, update terbaru di dalam negeri, hingga saran dari Certified Financial Planner (CFP). Letโs scroll down!
Update Harga Emas per 15 Mei 2025: Antam, UBS, Galeri 24
Ini dia update harga emas dari beberapa brand terpopuler di Indonesia per Kamis, 15 Mei 2025:
- Emas Antam: Rp1.866.000 per gram.
- Emas UBS: Rp1.896.000 per gram.
- Emas Galeri 24: Rp1.889.000 per gram.
Harga buyback (harga jual kembali) per gram-nya:
- Buyback Antam: Rp1.713.000.
- Buyback UBS: Rp1.737.000.
- Buyback Galeri 24: Rp1.739.000.
Sedangkan di pasar global, harga emas dunia berada di kisaran US$3.183,4 per troy ons (15/05), naik tipis 0,15% setelah sehari sebelumnya anjlok 2,15% ke US$3.177,55. Penurunan itu bikin emas nyentuh level terendah dalam sebulan terakhir.
Bukankah Tren Emas Bullish, Tapi Kok Turun?
Belakangan, emas sempat menunjukkan tren bullish alias kecenderungan naik. Tapi, perlu digarisbawahi, bullish itu bukan berarti harga bakal terus-terusan terbang tanpa jeda, ya.
Dalam tren naik sekalipun, ada momen-momen di mana harga bisa terkoreksi alias turun dulu sejenak, baru lanjut naik lagi. Nah, sekarang ini, kondisinya sedikit bergeser.
Dilansir Detik Finance, menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Futures Indonesia, tren emas justru lagi dalam tekanan bearish atau cenderung turun berdasarkan analisis teknikal harian. Ini dilihat dari pola candlestick di grafik harian dan indikator Moving Average yang menunjukkan kecenderungan penurunan harga yang cukup kuat.
Cek Juga: Daftar Harga Emas Perhiasan 24 Karat Mei 2025 di Jakarta
Apa yang Bikin Harga Emas Turun?
Ada beberapa hal yang bikin harga emas tertekan beberapa hari terakhir, dilansir dari berbagai sumber:
1. Perang Dagang AS-China Mereda
AS dan China akhirnya sepakat buat menurunkan tarif impor selama 90 hari. AS menurunkan tarif dari 145% menjadi 30%, sedangkan China menurunkan dari 125% ke 10%, seperti dilaporkan CNBC Indonesia.
Optimisme soal pertumbuhan dua raksasa ekonomi ini bikin investor mulai pindah ke aset berisiko seperti saham dan obligasi.
Baca Juga: Prediksi Harga Emas Pasca Kesepakatan AS-China, Begini Kata Para Ahli
2. Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi Naik
Imbal hasil investasi emas baru benar-benar bisa dirasakan setelah 3-5 tahun. Beda sama obligasi yang bisa kamu terima bulanan. Jadi saat return obligasi naik, orang-orang cenderung pindah ke sana.
3. Arah Sentimen Masih Campur Aduk
Meskipun perang dagang AS-China mereda, ketegangan geopolitik seperti konflik India-Pakistan dan Rusia-Ukraina tetap jadi perhatian. Kalau eskalasi terjadi, investor bisa balik ke emas lagi sebagai aset aman.
Apakah Harga Turun Jadi Momen yang Pas Buat Investasi Emas?
CFP Aulia Akbar menjelaskan kepada Tuwaga kalau fluktuasi harga emas itu hal yang wajar.
โKetegangan perang dagang US dan China belakangan ini disebut mereda dan ada indikasi ekonomi AS bakal tumbuh lebih tinggi. Wajar kalau investor kabur dari emas dan masuk ke pasar modal. IHSG juga udah naik ke 7.055 dan saham-saham bank juga udah mulai naik,โ seperti dikutip Kamis (15/05).
Kalau tujuan kamu investasi jangka panjang atau 5 tahun ke atas, momen emas turun seperti sekarang bisa jadi kesempatan emas. Tapi, nggak perlu memaksakan diri untuk beli kalau keuanganmu belum aman, ya. Karena investasi bukan buat gaya-gayaan, tapi buat masa depan.
Terus Nasib Investor yang Beli Emas Saat Harga Tinggi, Gimana?
Nah, buat kamu yang udah beli emas waktu harganya di atas Rp1,9 jutaan, jangan panik.
Aulia Akbar bilang, โSelama tujuan investasi jangka panjang harusnya ya, gak usah panik, karena kita baru bakal jual emasnya nanti. Fluktuatif itu hal yang biasa, karena setiap investasi ada risikonya.โ
Intinya, sabar dan tetap pegang rencana, ya. Emas emang terkenal sebagai pelindung nilai. Dalam jangka panjang, performanya cenderung naik, apalagi kalau ekonomi global lagi gonjang-ganjing.
Jadi, Beli atau Jangan?
Kalau kamu masih mikir-mikir, coba pertimbangkan ini:
โ
Harga Lagi Turun: Momentum ini bisa dimanfaatkan buat beli, apalagi kalau kamu percaya harga emas akan naik dalam jangka panjang.
โ
Ekonomi Global Masih Labil: Potensi geopolitik dan inflasi tetap bisa bikin emas naik lagi.
โ
Tapi Jangan Maksain: Kalau kondisi keuangan belum stabil, jangan buru-buru beli. Risiko tetap ada.
Kalau kamu investor jangka panjang, harga turun ini bisa jadi โdiskonโ menarik. Tapi pastikan kamu beli sesuai kemampuan dan strategi finansial, bukan karena FOMO, ya.
Di Tuwaga, kamu bisa kelola keuangan tanpa ribet. Mulai dari cari dan ajukan produk finansial seperti kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA), semuanya tersedia dalam satu platform.
Aman dan terpercaya karena Tuwaga hanya bermitra dengan bank serta lembaga keuangan resmi yang terdaftar di OJK. Yuk, wujudkan rencana keuanganmu bareng Tuwaga! ๐ก๐ธ