Kalau kamu sering belanja online atau kirim barang dalam jumlah besar, pasti nggak asing sama J&T Cargo. Bedanya dengan J&T Express biasa, J&T Cargo ini emang fokus ke pengiriman barang berat dan besar.
Nah, banyak orang masih suka bingung, berapa sih harga J&T Cargo 10 kg? Yuk, kita bahas detailnya biar kamu nggak salah kira pas mau kirim barang.
💡 Jadi, Poinnya…
- Harga J&T Cargo 10 Kg = Minimal Charge: Meski barangmu di bawah 10 kg, tetap akan dihitung 10 kg. Jadi jangan kaget kalau biaya lebih tinggi dari perkiraan.
- Ongkir Dipengaruhi Banyak Faktor: Mulai dari jarak, jenis layanan, tambahan (packing, asuransi), sampai akses lokasi. Semakin kompleks, makin mahal.
- Cek Ongkir & Gabung Paket: Dengan sedikit strategi, ongkos bisa lebih murah dan proses kirim jadi lebih praktis.
Ongkir J&T Cargo 10 Kg
Sistem J&T Cargo itu punya aturan minimal 10 kg. Jadi kalau barangmu di bawah 10 kg, tetap dihitungnya 10 kg. Ini contohnya beberapa tarif 10 kg:
- Jakarta → Palangkaraya: sekitar Rp 260.000
- Bandung → Surabaya: sekitar Rp 80.000
- Jepara → Manado: sekitar Rp 360.000
👉 Jadi, ongkir tergantung dari jarak kota asal ke tujuan. Semakin jauh, ya semakin mahal.
Faktor yang Bikin Tarif J&T Cargo Berbeda
Sebelum kamu klik “kirim”, penting banget buat ngerti apa saja yang bikin tarif J&T Cargo bisa beda-beda — biar nggak kaget waktu bayar ongkir dan bisa pilih opsi yang paling hemat. 📦💸
1. Jarak
Semakin jauh rute pengiriman, semakin banyak biaya yang masuk seperti bahan bakar, tol, biaya supir, dan biaya logistik antar-kendaraan (mis. harus transfer ke kapal atau pesawat kalau pulau). Biasanya harga dibagi zona—kota besar dalam satu zona tarif murah, sementara antar-pulau atau daerah terpencil masuk zona dengan tarif lebih tinggi. Intinya, jarak = komponen biaya terbesar setelah berat.
2. Jenis layanan
J&T Cargo biasanya punya beberapa pilihan layanan — dan tiap layanan beda harga karena prioritas penanganan:
- Standard (ekonomis): waktu kirim lebih lama, prioritas rendah → tarif paling murah.
- Express / Fast: proses cepat, diutamakan di sorting center → tarif lebih mahal.
- SLA / Garansi waktu: ada jaminan waktu sampai (cocok buat bisnis) → biaya tambahan.
- FTL vs LTL: kalau kamu pakai satu truk penuh (FTL) kadang dapat harga tetap; LTL (gabungan barang) dihitung per kg/volumetrik.
Catatan: ada juga minimal charge untuk cargo (mis. kebijakan berat minimum), jadi paket ringan tetap bisa kena minimal tarif.
3. Layanan tambahan & surcharges
Biaya dasar bisa bertambah karena opsi tambahan atau biaya khusus, misalnya:
- Packing khusus (kayu/pallet/box kayu) — perlu untuk barang besar/fragile → ongkos packing + menambah dimensi.
- Asuransi — melindungi nilai barang, bayar persentase nilai barang.
- Pick-up / door-to-door vs drop-off di depot — pickup biasanya ada biaya tambahan.
- Fuel surcharge / remote area surcharge / bulky item fee / re-delivery / COD fee — ini bukan selalu muncul, tapi sering jadi alasan ongkir naik.
Jadi, selalu cek rincian invoice supaya jelas apa saja yang dikenakan.
4. Akses lokasi (kemudahan distribusi)
Kota besar sama dengan akses jalan bagus, sering ada hub/sorting center berarti ongkir relatif lebih murah. Nah, kalau daerah terpencil / pulau kecil / pegunungan, berarti harus transhipment (pindah ke truk kecil, kapal, atau pesawat).
Ini juga yang bikin biaya handling & waktu bertambah. Selain itu, lokasi dengan jalan sempit atau perumahan sulit parkir bisa menyebabkan biaya tambahan (mis. harus pakai kurir lokal).
Contoh: Volumetric Weight (Cara Hitung yang Sering Bikin Beda Biaya)
Kalau paketmu besar tapi ringan, perusahaan kargo bisa pakai berat volumetrik sebagai dasar biaya (chargeable weight = maksimum(actual weight, volumetric weight)). Contoh: kotak 60 × 40 × 30 cm, dan carrier pakai pembagi 6.000:
- Hitung volume: 60 × 40 = 2.400.
- 2.400 × 30 = 72.000 cm³.
- Volumetrik = 72.000 ÷ 6.000 = 12 kg.
Kalau berat sebenarnya cuma 8 kg, yang dikenakan adalah 12 kg → ongkir naik karena dimensi besar.
Tips Hemat Kirim Barang dengan J&T Cargo
Nah, kalau mau hemat pas kirim barang pakai J&T Cargo, ini dia beberap tipsnya.
1. Gabungin barang sekaligus
Kalau tujuan dan penerimanya sama, satukan paket jadi satu kiriman. Kenapa? Karena J&T Cargo punya minimum charge (seringnya dihitung per 10 kg), jadi kalau kamu kirim 3 paket kecil terpisah, masing-masing bisa kena charge minimal.
Langkah praktis: timbang semua barang, atur ulang susunan barang dalam satu kardus besar (tetap aman), dan pastikan total berat serta dimensi masih efisien (jangan pakai kardus jauh lebih besar yang nambah volumetric weight). Hasilnya, jadi lebih sedikit biaya administrasi, lebih murah per item, dan lebih praktis urus pengirimannya.
2. Cek ongkir dulu sebelum kirim
Jangan asal bawa barang ke counter—cek ongkir dulu lewat aplikasi/website J&T Cargo atau tools cek ongkir. Yang perlu kamu input: kota asal, kota tujuan, berat aktual, dan dimensi paket (panjang×lebar×tinggi). Kenapa dimensi penting? Karena kalau paket besar tapi ringan, mereka bisa pakai volumetric weight yang seringnya bikin tarif naik.
Tips: catat estimasi ongkir beberapa layanan (standard vs express), lihat apakah tujuan masuk “remote area” yang sering kena surcharge, dan bandingkan kalau perlu dengan jasa lain untuk jarak yang sama.
3. Manfaatin asuransi kalau barang berharga
Kalau kamu kirim barang bernilai (elektronik, perhiasan, dsb.), pertimbangkan asuransi. Asuransi biasanya bunganya kecil dibanding potensi rugi kalau barang hilang/rusak. Yang perlu diperhatikan: nilai yang kamu deklarasikan, syarat klaim (foto kondisi sebelum kirim, invoice), dan pengecualian (beberapa barang fragile atau cairan punya ketentuan khusus).
Proses klaim butuh bukti—jadi simpan nota & foto packing. Kalau barang cuma murah atau mudah diganti, skip asuransi untuk hemat biaya.
4. Pilih layanan sesuai kebutuhan
Pilih layanan berdasarkan urgensi dan budget:
- Standard = paling hemat, cocok kalau nggak buru-buru.
- Express / Fast = lebih cepat tapi bayar lebih.
- SLA / Garansi waktu = buat bisnis yang butuh janji waktu sampai (biaya lebih tinggi, tapi worth it untuk reputasi).
Kalau kiriman banyak dan rutin, tanyakan juga kemungkinan kontrak/volume discount ke J&T Cargo—bisnis sering dapat tarif lebih baik.
Kirim Barang Aman & Smart Finansial di Tuwaga
Singkatnya, harga J&T Cargo 10 kg bervariasi tergantung jarak dan layanan yang dipilih—mulai dari Rp 80 ribuan untuk jarak dekat sampai Rp 300 ribuan lebih untuk jarak jauh. Jadi pastikan selalu cek ongkir dulu dan atur strategi packing biar lebih hemat.
Dan kalau kamu pelaku bisnis online, jangan cuma fokus ke ongkir. Atur juga cashflow dan kebutuhan modal biar bisnis makin lancar. Nah, di Tuwaga kamu bisa cari dan apply langsung berbagai produk finansial syariah dan konvensional seperti kartu kredit, tabungan, KPR, deposito, sampai dana tunai properti & kendaraan. Plus, ada juga TuwagaPromo buat dapetin promo & diskon menarik di merchant favorit kamu di mall!