mas-mas-ino-2
Tunggu kami di 2025 🚀
Tuwaga siap menjadi teman finansialmu!
/
/
/
Event Tahunan: Kenapa Harga Pangan Meroket Saat Hari Raya Natal?

Event Tahunan: Kenapa Harga Pangan Meroket Saat Hari Raya Natal?

Ditulis oleh
 151 views
Terakhir diupdate Thu, 14 Nov 2024
Kenapa Harga Pangan Meroket Saat Hari Raya Natal?

Kamu pasti sudah sering dengar, soal harga pangan yang melonjak menjelang hari raya, kan? Nggak cuma Idul Fitri, tapi pas Natal juga harga bahan pokok seperti daging bisa naik drastis, lho! 

Fenomena ini memang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa negara lain juga ikut merasakannya. Tapi, kenapa sih harga selalu naik saat hari raya keagamaan seperti Natal? ? 

Di artikel ini, TuWaGa akan membahas penyebab kenaikan harga pangan dan tips mengantisipasinya biar nggak terlalu terbebani. Yuk, simak sampai habis!

💡 Key takeaways:

  • Permintaan akan bahan dan barang yang cukup tinggi, tapi stok terbatas dan distribusi lambat? bisa meningkatkan harga bahan pangan.
  • Kamu bisa mengatasi fenomena ini dengan belanja lebih awal, memilih alternatif bahan makan, dan memanfaatkan diskon untuk berhemat menjelang Natal.

Kenapa Harga Pangan Naik Waktu Natal?

Sebetulnya, fenomena ini terjadi karena beberapa alasan utama yang bikin harga barang mendadak melonjak. Yuk, kita bahas satu per satu, supaya kamu bisa lebih paham dan siap menghadapinya.

1. Permintaan yang tinggi

Menjelang Natal, permintaan untuk bahan makanan pokok meningkat drastis. Orang-orang sibuk mempersiapkan perayaan dengan hidangan-hidangan spesial, sehingga otomatis kebutuhan seperti daging, telur, dan sayuran jadi meningkat. 

Semakin tinggi permintaan, makin tinggi pula harga —ini hukum dasar ekonomi, kan? Nah, itulah kenapa harga bisa melonjak tajam.

2. Stok yang terbatas

Seringkali, stok bahan pokok tertentu terbatas saat permintaan melonjak. Misalnya, peternakan mungkin nggak bisa memenuhi lonjakan permintaan daging dalam waktu singkat, atau stok telur nggak cukup banyak buat memenuhi kebutuhan pasar. Karena itu, harga naik sebagai respon dari stok yang terbatas ini.

3. Distribusi dan biaya logistik

Selain stok, distribusi juga jadi faktor utama. Menjelang akhir tahun, distribusi barang bisa terganggu, baik karena cuaca atau libur panjang. Ditambah lagi, biaya transportasi sering naik, apalagi jika barang harus dikirim ke daerah-daerah tertentu. Semua ini menambah beban biaya yang kemudian diteruskan ke konsumen.

Tips Antisipasi Kenaikan Harga Menjelang Natal

Tips Antisipasi Kenaikan Harga Menjelang Natal✨

Nggak perlu khawatir berlebihan, karena ada beberapa cara supaya kamu bisa tetap hemat dan nggak terlalu terbebani saat harga pangan naik. Ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Tentukan menu spesifik dan buat daftar belanja fokus

Daripada membeli bahan makanan secara random, kamu bisa menentukan dulu menu hidangan Natal untuk di rumah, misalnya ayam panggang, salad sayur, dan kue coklat. Lalu, kamu bisa buat daftar belanja khusus untuk bahan-bahan ini agar lebih hemat. 

Dengan rencana menu yang jelas, kamu bisa cek bahan yang sudah ada di rumah dan hanya membeli yang benar-benar diperlukan, sehingga pengeluaran tetap terkontrol.

2. Beli bahan jauh sebelum hari natal

Jika daging ayam?, sapi?, atau ikan? menjadi menu utama, belilah lebih awal dan simpan di freezer. Misalnya, harga daging naik 20% menjelang Natal. Nah, kamu bisa mengamankan stok saat harga masih stabil.

Tips ini juga berlaku untuk bahan lain yang bisa dibekukan, seperti udang, seafood, atau bumbu dan rempah-rempah. Menyimpan stok bahan yang penting sejak awal dapat mengurangi tekanan anggaran di hari-hari menjelang Natal.

3. Pilih sayuran yang tahan lama dan siapkan alternatif

Pilih sayuran yang lebih tahan lama, seperti kentang atau wortel, yang bisa disimpan hingga satu bulan. Jika harga sayuran segar naik tajam, kamu tetap punya alternatif yang hemat dan bernutrisi. 

Contohnya, kentang dan wortel dapat menjadi pelengkap hidangan tanpa mengurangi rasa atau kualitas masakan. Mengantisipasi lonjakan harga sayuran segar bisa sangat membantu budgetmu tetap terjaga.

4. Strategi “Cook Once, Eat Twice”

Saat menyiapkan hidangan besar seperti rendang atau gulai, buat dalam porsi yang cukup besar agar bisa dinikmati selama beberapa hari. Selain hemat waktu dan tenaga, strategi ini juga bisa mengurangi frekuensi belanja, sehingga pengeluaran lebih efisien. 

Selain itu, kamu bisa memanfaatkan bahan pangan yang ada secara maksimal, mengurangi sisa makanan, dan menambah waktu luang untuk bersantai bersama keluarga✨.

5. Belanja online dan belanja langsung

Beberapa bahan lebih murah jika dibeli secara online, apalagi jika ada promo atau gratis ongkir. Sementara itu, bahan pokok seperti beras dan minyak biasanya akan lebih murah dibeli di pasar tradisional. Kamu bisa gabungkan keduanya sesuai kebutuhan: beli bahan pokok di pasar, dan manfaatkan diskon online untuk bahan spesial seperti keju atau bumbu impor. Cara ini bisa memaksimalkan pengeluaran dan memastikan kamu mendapatkan bahan berkualitas dengan harga terbaik.

Baca Juga: Compound Interest 101: Investasi Tanpa Ribet!

Yuk, Bijak Menghadapi Kenaikan Bahan

Kenaikan harga pangan menjelang Natal adalah fenomena yang sering terjadi karena adanya lonjakan permintaan, keterbatasan stok, dan biaya distribusi yang meningkat. Masyarakat harus paham bahwa dengan merencanakan belanja lebih awal, memilih alternatif bahan makanan, dan memanfaatkan promo yang ada, kita bisa mengurangi dampak dari kenaikan harga tersebut. 

Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menikmati momen spesial Natal tanpa beban keuangan yang berlebihan. Jadi, tetap bijak dalam berbelanja dan nikmati perayaan Natal dan hari libur bersama orang tercinta dengan tenang!

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Tuwaga siap menemani perjalanan finansialmu!​
🚀 Coming Soon 2025
Langganan newsletter sekarang, dapat 

500 ribu✨ buat pemenang!*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Bersama tuwaga semua bisa
Bersama tuwaga semua bisa - mobile
Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?