Lagi cari passive income buat tabungan nikah, kenaikan PPN 12%, dan pungutan lain tahun 2025? Kamu bisa lirik saham dengan reputasi baik yang rutin kasih dividen tahunan. Lumayan buat bonus 🤑
💡Key Takeaways
- Saham Sehat = Keuangan Perusahaannya Kuat: Beberapa cirinya bisa dilihat dari pertumbuhan Net Income Margin (NIM), konsistensi pembagian dividen, dan tingkat Return on Equity (ROE).
- Dividen: Bagian dari laba bersih yang dibagikan ke investor sesuai jumlah kepemilikan saham. Lumayan cuan buat tambahan passive income, lho!
- Saham yang Gemar Kasih Dividen: SMSM, PTBA, BBNI, TLKM, ASII, BMRI, INDF, BBRI, AKRA, BBCA.
- Cermat Jadi Investor: Pandai kelola emosi, selalu punya rencana keuangan yang jelas, dan konsisten.
Saham yang Rajin Bagi Dividen👇
Passive Income dari Dividen
Dividen adalah bagian dari keuntungan atau laba bersih yang dibagikan kepada investor sesuai jumlah kepemilikan saham. Banyak investor yang cukup menggantungkan bonus dari dividen saham, lho. Nominalnya memang lumayan buat jadi passive income, apalagi kalau kamu berinvestasi cukup besar.
Ciri Saham Sehat
Nah, sebelum pilih saham yang dividennya gede, kamu perlu tahu dulu gimana ciri-ciri saham yang sehat.
Kata IDX, saham yang bagus punya fundamental keuangan yang kuat. Beberapa cara lihatnya dari:
- Pertumbuhan Net Income Margin (NIM) positif
- Konsisten bagi-bagi dividen
- Tingkat average dividend yield cenderung tinggi
- Tingkat payout ratio yang cenderung tinggi
- Return on Equity (ROE) positif
- Utang dengan bunga yang kecil
- Nilai liabilitas atau utang nggak lebih besar dari nilai ekuitas
- Punya nilai laba yang tercatat positif
Tips Jadi Investor Cerdas
Berikut tips dari Tuwaga biar kamu makin bijak dan untung saat investasi saham:
1. Riset & Pelajari Dasar Investasi.
Kamu bisa mulai dari memahami istilah-istilah terkait saham yang sering muncul kayak, portofolio, compound interest, ARA, ARB, dan window dressing.
Nggak kalah penting, pelajari juga analisis fundamental dan teknikalnya biar kamu bisa nentuin momen-momen pas buat take action.
2. Tentuin Tujuan Investasi
Hasil investasi kamu nanti mau buat apa? Apakah dana pensiun, dana darurat, dana pendidikan, tabungan nikah, modal beli rumah? Kalau udah punya tujuan, nentuin jangka waktu investasi bakal lebih jelas. Apakah mau jangka pendek, menengah, atau panjang.
3. Bikin Rencana Keuangan
Bikin budgeting keuangan dulu, biar kamu tahu berapa alokasi dana yang cukup buat investasi. Ingat, investasinya pakai dana dingin, ya.
4. Bikin Diversifikasi biar Nggak Rugi
Biasakan buat investasi nggak di satu instrumen aja, ya. Misal di saham dan deposito atau reksa dana pendapatan tetap dan obligasi. Diversifikasi investasi mencegah kamu dari kerugian besar.
5. Nggak FOMO dan Emosian
Investasi yang cuan itu kuncinya sabar, guys 😌 Jangan karena modal “mumpung” aja, tapi kamu juga perlu lihat-lihat kondisi pasar seperti apa, ya.
6. Mulai dari Nominal Kecil
Ingat kata pepatah, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Walaupun cuma Rp500 ribu misal, tapi bakal jadi kaya kalau dilakukan rutin per bulan.
Yuk, mulai investasi sejak sekarang!