/
/
/
Target Inklusi Keuangan Indonesia Naik ke 95%, Apa Artinya?

Target Inklusi Keuangan Indonesia Naik ke 95%, Apa Artinya?

Ditulis oleh
 188 views
Terakhir diupdate Fri, 13 December 2024
Kenaikan PPN 1%, Tapi Dampaknya Setara 9%! Apa Artinya Buat Kita?

Nggak cuma kenaikan penerimaan pajak negara, pemerintah juga punya target baru buat 2025-2029 yaitu kenaikan inklusi keuangan RI.

Di tahun 2029 nanti, pemerintah berharap tingkat inklusi keuangan RI bisa capai 95%. Proyeksinya berarti, ada kenaikan 1% per tahun mulai 2025.

Target tinggi tersebut memang bagus, tapi ada banyak tantangan buat wujudinnya. Berikut, Tuwaga sajikan informasi lengkapnya.

?Key Takeaways:

  1. Target Inklusi Keuangan RI 2025: Berkaca dari target inklusi keuangan 2029 di angka 95%, berarti tahun depan Indonesia punya PR tingkat inklusi keuangan di 91%.
  2. Tantangan Inklusi Keuangan yang Berlapis: Mulai dari kesenjangan tingkat inklusi dan literasi keuangan sampai tingkat literasi keuangan yang masih rendah.
  3. Jurus yang Bakal Dilakuin Pemerintah: Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), perluas akses keuangan UMKM, sampai QC produk layanan/jasa keuangan ramah disabilitas.
infografis target inklusi keuangan indonesia 2029

Inklusi Keuangan itu Apa?

Inklusi keuangan adalah tersedianya kesempatan yang sama di kalangan masyarakat untuk menggunakan layanan dan produk perbankan/keuangan sesuai kebutuhan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Fyi guys, tingkat inklusi keuangan kita sampai Agustus 2024 mencapai 75,02%. Artinya, dari 100 orang umur 15-79 tahun cuma 75 orang yang punya kesempatan buat pakai/akses layanan/produk keuangan.

Indikator Utama Peningkatan Inklusi Keuangan

Kemenko Perekonomian RI mengungkap, ada tiga indikator utama yang mendorong capaian peningkatan inklusi keuangan nasional, yaitu:

1. Jangkauan Akses

Akses layanan keuangan formal yang mulai banyak menjangkau daerah terpencil dan pedesaan. Ini nggak lepas dari peran 1,18 juta agen Laku Pandai dan 932 ribu agen Layanan Keuangan Digital yang bantu sosialisasi, edukasi, dan pemakaian produk/layanan keuangan di kalangan masyarakat.

2. Penggunaan Produk Keuangan

Pemakaian produk keuangan formal (rekening tabungan, deposito, kartu debit, kartu kredit, asuransi, pinjaman resmi, dsj) di kalangan masyarakat terpantau meningkat signifikan. Ini bisa dilihat dari aktivasi 53,9 juta rekening pelajar, 150,7 juta akun uang elektronik, dan 30 juta merchant QRIS.

3. Kualitas Layanan Keuangan

Pemerintah terus memastikan program berbasis keuangan formal yang berkualitas, sehingga bisa ningkatin kesejahteraan masyarakat. Misalnya, pelatihan digital ke 1,11 juta penerima Kartu Prakerja dan pembiayaan bersubsidi buat dukung usaha 4,64 juta debitur KUR.

Support yang Bisa Kita Lakukan?

  • Mandiri belajar finansial sambil diskusi sama pakar
  • Mulai pakai produk keuangan, kayak kartu debit, kartu kredit, dan asuransi
  • Belajar berinvestasi di instrumen dan platform yang aman
  • Mulai transaksi secara digital, misal QRIS
  • Pakai pinjaman formal kayak KUR atau kredit mikro
  • Belajar atur keuangan yang sehat
  • Jauhi pinjol ilegal

Target inklusi keuangan yang tinggi sebenarnya bagus. Tapi di tengah kenaikan UMP, masyarakat juga ditimpa sama banyak pungutan yang ngancam daya beli masyarakat dan fenomena makan tabungan berkelanjutan. So, ini bakal jadi PR besar banget buat pemerintah buat wujudin target inklusi keuangan ini.

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?