mas-mas-ino-2
Tunggu kami di 2025 🚀
Tuwaga siap menjadi teman finansialmu!
/
/
/
Pajak Deposito: Berapa yang Harus Kamu Bayar dan Bagaimana Cara Hitungnya? ?

Pajak Deposito: Berapa yang Harus Kamu Bayar dan Bagaimana Cara Hitungnya? ?

Ditulis oleh
 182 views
Terakhir diupdate Thu, 14 Nov 2024
Pajak Deposito: Berapa yang Harus Kamu Bayar dan Bagaimana Cara Hitungnya?

Deposito jadi pilihan investasi favorit banyak orang karena bunganya tetap dan relatif aman. Tapi, keuntungan dari deposito ini nggak sepenuhnya bebas pajak, lho. Kamu mungkin bertanya-tanya, “Berapa pajaknya?” atau “Gimana cara menghitungnya biar nggak rugi?” Yuk, kita bahas semuanya biar kamu lebih paham dan bisa hitung keuntungan dengan tepat!

💡 Key Takeaways

  1. Pajak Deposito 20%: Bunga deposito dikenakan pajak 20%, kecuali untuk deposito di bawah Rp7,5 juta atau milik badan amal/yayasan.
  2. Menghitung Pajak Deposito: Bunga bersih diperoleh dengan mengurangi 20% dari bunga bruto. Contoh: Bunga Rp5 juta per tahun menjadi Rp4 juta setelah pajak.
  3. Tips Memaksimalkan Deposito: Bandingkan suku bunga antar bank, pilih tenor sesuai kebutuhan, dan pertimbangkan deposito jangka pendek untuk mengurangi potongan pajak.

Apa Itu Pajak Deposito? ?

Pajak deposito adalah pajak penghasilan (PPh) yang dikenakan atas bunga yang kamu dapatkan dari simpanan deposito. 

Di Indonesia, tarif pajaknya mencapai 20% dari total bunga bruto. Artinya, kalau bunga depositomu Rp5 juta per tahun, maka Rp1 juta akan dipotong sebagai pajak. Pemerintah memberlakukan aturan ini untuk menjaga sirkulasi dana, mendorong masyarakat lebih menabung, dan menjaga stabilitas ekonomi.

Kapan Pajak Deposito Tidak Dikenakan? ?

Ada beberapa situasi di mana kamu bisa bebas dari pajak deposito. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Deposito di Luar Negeri

Kalau kamu menyimpan deposito di bank luar negeri, pajaknya bakal mengikuti peraturan negara tempat simpanan itu berada. Ada negara yang mungkin memberikan tarif pajak lebih ringan atau bahkan tidak memungut pajak sama sekali.

2. Deposito dengan Nominal di Bawah Rp7,5 Juta

Jika nilai deposito kamu kurang dari Rp7,5 juta, maka bunga yang kamu dapatkan bebas pajak. Ini bisa jadi strategi awal buat kamu yang baru ingin mencoba deposito tanpa beban potongan pajak.

3. Deposito untuk Badan Amal atau Yayasan

Deposito yang dimiliki oleh badan amal, yayasan, atau lembaga non-profit tertentu juga bebas dari pajak deposito. Tujuannya adalah agar dana yang dimiliki bisa dimaksimalkan untuk kegiatan sosial atau amal mereka.

Cara Menghitung Pajak Deposito ?

Cara hitung pajak deposito

Supaya lebih mudah dimengerti, mari kita coba simulasikan cara menghitung pajak deposito dengan contoh berikut:

1. Hitung Bunga Deposito Bruto
Misalnya, kamu punya deposito Rp100 juta dengan bunga tahunan sebesar 5%. Artinya, bunga tahunan yang kamu dapatkan adalah:

Rp100 juta x 5% = Rp5 juta.

2. Hitung Pajak Deposito
Pajak deposito sebesar 20% dikenakan dari bunga bruto:

Rp5 juta x 20% = Rp1 juta.

3. Bunga Bersih yang Kamu Terima ?✨
Setelah dipotong pajak, jumlah bunga bersih yang akan kamu terima adalah:

Rp5 juta – Rp1 juta = Rp4 juta.

Dengan perhitungan ini, kamu jadi tahu berapa keuntungan bersih yang bisa kamu kantongi setelah pajak. Sederhana, kan?

Cara Lapor Pajak Deposito ?

Biasanya, bank akan langsung memotong pajak deposito dari bunga yang kamu dapatkan. Jadi, kamu nggak perlu repot mengurus pembayaran pajaknya sendiri. Namun, penting buat tetap melaporkannya dalam SPT tahunan sebagai bagian dari penghasilan kena pajak. Ini memastikan semua penghasilanmu tercatat dengan baik sesuai aturan perpajakan di Indonesia.

Tips Mengelola Pajak Deposito ?

Biar investasi deposito makin maksimal, yuk simak beberapa tips berikut:

1. Bandingkan Suku Bunga dan Pajak dari Berbagai Bank

Setiap bank menawarkan suku bunga yang berbeda. Jadi, sebelum memilih tempat menyimpan deposito, cek dulu bunga bersih setelah pajaknya. Ada bank yang menawarkan promo atau bonus tertentu yang bisa menambah keuntunganmu.

2. Perhatikan Jangka Waktu (Tenor) Deposito

Deposito berjangka panjang biasanya memberikan bunga lebih tinggi, tapi juga berarti jumlah pajaknya lebih besar. Kalau kamu butuh likuiditas dalam waktu dekat, pilihlah tenor yang lebih pendek agar pengeluaran pajaknya nggak terlalu besar.

3. Pertimbangkan Deposito Berjangka Pendek

Kalau tujuan keuangan untuk jangka pendek, pilih deposito berjangka pendek. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan bunga tanpa merasa terlalu berat dengan pajak yang dipotong.

Atur Deposito, Untung Lebih! 

Dengan memahami perhitungan dan cara pengelolaan pajak deposito, kamu bisa memaksimalkan keuntungan dari investasi ini tanpa harus khawatir soal potongan pajak. Semoga informasi ini bisa membantu kamu dalam merencanakan investasi dengan lebih baik!

Semoga pembahasan ini bermanfaat! Cek juga artikel berita keuangan lainnya di TuWaGa untuk informasi yang lebih lengkap dan bermanfaat tentang dunia keuangan. ??

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Tuwaga siap menemani perjalanan finansialmu!​
🚀 Coming Soon 2025
Langganan newsletter sekarang, dapat 

500 ribu✨ buat pemenang!*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Bersama tuwaga semua bisa
Bersama tuwaga semua bisa - mobile
Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?