Harga sewa alat berat sering kelihatan murah per jam, tapi ada banyak faktor yang bisa memengaruhi total biaya. Alat berat sendiri bikin pekerjaan konstruksi, pertambangan, dan teknik sipil jadi lebih cepat dan efisien 🚜⏰
Banyak perusahaan lebih pilih sewa alat berat karena lebih hemat dibanding beli. Sering kali, perusahaan juga membuat pinjaman dengan bunga rendah agar pengadaan peralatan proyek lengkap dan optimal.
Tapi sebelum sewa, penting banget buat bikin anggaran dulu. Yuk, simak cara menghitung biaya sewa alat berat biar proyek lancar dan dana aman 💸
Kenapa Perhitungan Sewa Alat Berat di Awal Penting?
Sebelum cari kontraktor buat sewa alat berat, pastikan kamu menghitung biayanya dulu dengan cermat. Selain menghindari over budget, perhitungan biaya sewa di awal bakal bantu kamu dalam mengatur anggaran operasional, sehingga meminimalisir delay di tengah proyek.
Sewa alat lebih hemat daripada beli, apalagi kalau nggak butuh jangka panjang. Plus, kamu nggak perlu repot urusin perawatan dan suku cadang dan proyek bisa berjalan sesuai jadwal.
Cara Menghitung Sewa Alat Berat
Jadi, gimana sih, cara hitung biaya sewa alat berat yang benar? Perhitungan sewa bisa berbeda-beda tergantung berbagai faktor mulai dari durasi sewa, jenis alat yang dipakai, biaya operator, mobilisasi, hingga bahan bakar.
Berikut cara gampang menghitung sewa alat berat secara keseluruhan:
1. Tentukan Durasi Sewa
Semakin lama kamu sewa alat, sering kali harga per hari atau per jam bisa lebih murah. Beberapa kontraktor jasa sewa alat berat bahkan menawarkan diskon untuk sewa jangka panjang. Jadi, tentukan dulu berapa lama kamu butuh alat berat tersebut 🚧⏰
2. Tentukan Jenis Alat Berat
Harga sewa alat berat tergantung jenis dan kapasitas alatnya. Misalnya, harga sewa excavator, bulldozer, atau crane pasti beda-beda. So, pastikan kamu memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Jangan sampai sewa alat yang terlalu besar atau kecil buat pekerjaanmu, ya. 👷♂️
3. Cek Kondisi dan Spesifikasi Alat
Alat berat yang baru atau terawat dengan baik biasanya bakal dibanderol dengan harga sewa lebih mahal. Tapi, kalau alatnya lebih efisien, kamu bisa dapat keuntungan jangka panjang. Perhatikan juga bahan bakar yang digunakan, karena beda jenis BBM bisa mempengaruhi total biaya walaupun cuma Rp2.000 ⛽
4. Tentukan Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi
Biaya mobilisasi adalah biaya buat mengangkut alat ke lokasi proyek. Sebaliknya, biaya demobilisasi adalah biaya saat alat harus dikembalikan. Nah, kalau lokasi proyek jauh atau sulit dijangkau, biaya ini bisa lebih mahal, jadi pastikan kamu hitung dengan teliti 🚚
5. Tentukan Biaya Operator
Kalau operator bukan pegawai perusahaanmu, kamu perlu memperhitungkan biaya sewa operator. Nah, keterampilan operator juga sangat memengaruhi produktivitas alat berat.
Semakin berpengalaman operator, semakin cepat dan efisien pekerjaan dilakukan. So, nggak ada salahnya berinvestasi ke SDM andal demi kelancaran proyek 👷♀️💪
6. Pertimbangkan Kondisi Medan Proyek
Seperti yang udah disinggung di poin sebelumnya, lokasi proyek yang sulit dijangkau atau medan yang berat bisa mempengaruhi biaya sewa alat. Kalau lokasi proyek susah dijangkau, biaya transportasi bisa membengkak.
Nah, persiapkan budget dan tabungan lebih kalau kontraktor minta naik harga karena lokasi proyekmu yang susah akses, ya 🌍
Rumus Perhitungan Sewa Alat Berat
Setelah semua komponen di atas dipertimbangkan, saatnya menghitung total biaya sewa alat berat. Kamu bisa mengalikan harga sewa dan lama pengerjaan, lalu jumlahkan dengan biaya lainnya.
Agar lebih jelas, simak perhitungan sewa alat berat berikut:
1. Hanya Sewa Alat
- Biaya sewa per jam: Rp165.000
- Jam operasional alat per hari: 8 jam
Biaya Sewa Alat per Hari: Biaya sewa per jam x lama operasional
Rp165.000 x 8 jam = Rp1.320.000/hari
2. Sewa Alat Berat All In
(Harga sewa per jam x total jam/hari) + Biaya operator/hari + (BBM x konsumsi bahan bakar per jam x total jam/hari) + (Biaya mobilisasi dan demobilisasi / periode sewa)
Misalnya:
Biaya Sewa Excavator All In per Hari =
- Biaya sewa per jam: Rp165.000
- Biaya operator/hari: Rp125.000
- Harga bahan bakar per liter: Rp6.800
- Konsumsi bahan bakar per jam: 11,9 liter
- Biaya mobilisasi dan demobilisasi: Rp1.500.000
- Jam operasi per hari (X): 8 jam
- Periode sewa: 10 hari
Biaya Sewa Excavator All In per Hari =
(Rp165.000 x 8 jam) + Rp125.000 + (Rp6.800 x 11,9 liter/jam x 8 jam) + (Rp1.500.000 / 10 hari)
= Rp1.320.000 + Rp125.000 + Rp648.640 + Rp150.000
= Rp2.243.640/hari
Perhitungan sewa alat berat di atas berdasarkan rumus dari Analisa Waktu dan Biaya Penggunaan Alat Berat pada Pembangunan Gedung Condotel Proyek Sahid Jogja Lifestyle 2016 yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan yang lebih lengkap.
Kamu bisa pakai cara perhitungan di atas buat menentukan total biaya sewa alat berat lainnya, seperti Wheel Loader, Wales Stoom, Vibro Roller, Buldozer, dsb.
Baca Juga: Deposito Terbaik dengan Bunga Paling Tinggi
Nggak Boleh Ketinggalan: Persiapkan Budget Lebih, Kenapa?
Hal yang sering terlupakan saat menghitung biaya sewa alat berat adalah menyiapkan budget cadangan.
Kenapa dana cadangan penting? Bisa jadi ada biaya tambahan yang nggak terduga di tengah proyek berjalan, misalnya perpanjangan masa sewa atau kerusakan alat. Makanya, sebaiknya kamu siapkan anggaran ekstra untuk mengantisipasi hal-hal ini 📅💸
Dana darurat atau cadangan nggak selamanya harus ambil dari tabungan, kok. Kamu bisa manfaatkan Kredit Modal Kerja atau Pinjaman Multiguna yang ringan dan nggak pakai syarat ribet. Kedua pinjaman tersebut kasih plafon besar dan tenor fleksibel. Banyak diambil karena memudahkan pengusaha saat ekspansi bisnis.
Dengan persiapan yang matang, kamu bisa pastikan proyek berjalan lancar tanpa terkejut dengan biaya yang membengkak. Jangan sampai over budget gara-gara perhitungan yang nggak tepat!
Jadi, udah siap menghitung biaya sewa alat berat untuk proyek kamu? Dengan tips di atas, kamu bisa lebih percaya diri buat atur anggaran. Yuk, cek artikel-artikel menarik lainnya di Tuwaga biar nggak ketinggalan info seputar tips keuangan lainnya 😉