Di 2025 ini ada satu judul film yang masih ramai dibicarakan, yaitu Weapons, film garapan sutradara Barbarian, Zach Cregger. Sejak rilis 6 Agustus 2025, Weapons langsung menyedot perhatian penonton global. Bayangkan saja, debutnya langsung duduk manis di peringkat satu box office, mengalahkan Freakier Friday sampai Nobody 2.
Weapons memang menyuguhkan banyak kejutan kuat. Bukan cuma atmosfer horornya yang beda, tapi juga cara penceritaannya yang kompleks dan bikin otak ikut mikir keras.
Jadi, sebelum kamu on the way ke bioskop, Tuwaga sarankan untuk simak 10 fakta menarik tentang Weapons plus review lengkapnya biar makin kebayang hype-nya. Let’s scroll down!
💡 Jadi Poinnya…
- Horor yang Beda: Weapons nggak sekadar film hantu, tapi gabungan horor psikologis, misteri multi-POV, dan emosi personal sutradara.
- Hype Global: Box office tembus $25 juta atau Rp410 miliar, rating tinggi di Rotten Tomatoes dan IMDb, plus pujian dari Joko Anwar.
- Plot Twist Absurd: Babak akhir menghadirkan percampuran horor psikologis dan dark comedy yang bikin film ini memorable sekaligus bikin penonton melongo.
Sinopsis Weapons
Weapons mengisahkan tentang sekelompok anak-anak yang berubah menjadi aneh. Film dibuka dengan adegan pukul 2.17 dini hari, saat 17 anak di sebuah kota kecil Pennsylvania keluar rumah bersamaan, tangan terentang seakan digerakkan kekuatan tak kasat mata. Hanya Alex Lilly yang nggak ikut.
Keesokannya, Justine Gandy (Julia Garner), guru mereka, menemukan kelas kosong dan orang tua panik. Bersama Archer Graff (Josh Brolin), ayah salah satu anak, ia menelusuri jejak berupa rekaman video, pesan samar, hingga pola misterius yang menyatukan seluruh peristiwa.
10 Fakta Menarik Film Weapons (2025)
1. Karya Terbaru Zach Cregger, Sutradara “Barbarian”
Setelah bikin heboh lewat Barbarian (2022), Zach Cregger balik dengan proyek yang jauh lebih ambisius yaitu Weapons. Kalau Barbarian disajikan di ruang sempit dengan twist mengejutkan, Weapons justru bermain di ruang lebih luas, baik secara lokasi maupun lapisan ceritanya. Serasa seperti puzzle di mana penonton harus menyusun sendiri potongan kisahnya.
2. Misteri Jam 02.17 Pagi
Pembuka film langsung bikin bulu kuduk berdiri. Tepat pukul 02.17 dini hari, 17 anak keluar dari rumah masing-masing, tangan terentang seperti orang kesurupan. Adegan ini bukan cuma pemicu konflik, tapi juga jadi simbol waktu yang terus menghantui sepanjang film.
3. Bukan Kisah Nyata, Tapi Ada Sentuhan Personal
Di awal film ada kalimat yang bikin penonton mengira kalau film ini “berdasarkan kisah nyata”. Faktanya, semua ceritanya fiksi.
Dilansir dari Vanity Vair, Zach Cregger memang menyelipkan bagian hidupnya ke dalam film. Kehilangan sahabatnya yaitu Trevor Moore pada tahun 2021, menjadi titik awal terciptanya ide Weapons. Jadi walau bukan kisah nyata, emosinya terasa otentik karena lahir dari luka pribadi sutradara.
4. Didukung Warner Bros. & New Line Cinema
Dengan bujet sekitar USD 38 juta (Rp 618 miliar), Weapons bukan proyek horor indie. Produksi besar ini sangat terlihat dari sinematografi garapan Larkin Seiple (Everything Everywhere All at Once). Suasana suramnya nyata, sampai desain suara yang detail banget. Semua elemen teknis digarap serius supaya teror terasa menekan dari awal sampai akhir.
5. Disambut Kritikus dan Penonton dengan Pujian Tinggi
Di Rotten Tomatoes, skor Tomatometer (kritikus) mencapai 94%, lho, sedangkan skor Popcornmeter (penonton) 85%. Di IMDb mencatat 7,8/10 dari 93.891 reviewers.
Bahkan 81% pengguna Google bilang mereka suka film ini. Rating fantastis seperti ini sangat jarang buat film horor.
6. Bertabur Bintang Hollywood
Line-up aktornya pun nggak sembarangan. Ada Josh Brolin sebagai Archer Graff, Julia Garner sebagai guru Justine Gandy, Alden Ehrenreich sebagai polisi Paul Morgan, sampai Benedict Wong sebagai kepala sekolah Andrew Marcus. Chemistry mereka bikin tiap sudut pandang punya bobot emosional sendiri.
7. Pedro Pascal Hampir Jadi Archer
Fun fact, ternyata karakter Archer sebelumnya hampir dimainkan oleh Pedro Pascal, lho, seperti dikutip dari People.com. Sayangnya karena bentrok jadwal syuting, Pascal mundur dan akhirnya digantikan oleh Josh Brolin.
Tapi siapa sangka, akting Brolin justru sangat cocok karena berhasil membangkitkan karakter arah yang rapuh tapi tetap keras kepala.
8. Cerita dengan Banyak Sudut Pandang
Weapons nggak gampang ditebak. Ada enam perspektif berbeda selama cerita film berlangsung yaitu dari guru, orang tua, polisi, kepala sekolah, hingga dua karakter misterius.
Tiap bab kasih potongan informasi baru yang bikin penonton mikir dan nyambungin sendiri. Format multi-POV ini bikin cerita jadi kaya, sekaligus bikin penonton waspada biar nggak kehilangan detail.
9. Horor Tanpa Andalan Jump Scare
Alih-alih teriak-teriak ngagetin, Weapons lebih suka bikin penonton gelisah lewat suara ambient, pacing lambat, dan suasana sunyi yang menekan. Efeknya lebih nempel ke psikologis karena bikin penonton selalu was-was dan mengantisipasi tiap scene-nya. Inilah kenapa film ini dibilang lebih dewasa dalam membangun horor.
10. Dapat Pujian dari Joko Anwar san
Joko Anwar, sutradara Pengabdi Setan, bahkan sampai posting di Instagram @jokoanwar, lho.
“Nggak usah baca sinopsis, nggak usah baca review, nggak usah nonton trailer. Langsung nonton aja di bioskop. Please. Thank me later. Salah satu film horor paling original, paling bangsat selama beberapa tahun terakhir. Wake up call buat kita pembuat film horror yang itu itu aja. Gila lah. ARRGHHHHH,” tulisnya di salah satu caption unggahan Instagramnya.
Ucapan sang Maestro Film Horor ini bikin Weapons makin panas diperbincangkan di Indonesia.
Baca Juga: Daftar Film Horor & Action Baru di Bioskop September 2025
Review Film Weapons yang Bikin Otak Mikir Selama Nonton
Mengutip detik.com, sejak tayang perdana 6 Agustus 2025, Weapons sukses nyedot $25 juta (Rp410 miliar) di pekan kedua, meski turun 43% dari pembukaan. Angka itu tetap kuat karena didorong ulasan positif dan tren viral di medsos.
Dengan durasi 128 menit, film ini jelas bukan horor instan. Awalnya terasa lambat, tapi justru itu yang bikin atmosfer mencekam terbangun pelan-pelan. Penonton diajak menikmati potongan cerita dari berbagai POV.
Setiap potongan membuka sisi trauma berbeda mulai dri dari guru Justine, ayah Archer, hingga kepala sekolah Marcus. Konsep ini berhasil menggambarkan tragedi sebagai luka bersama. Sampai akhirnya misteri mulai terkuak di babak akhir.
Misteri yang tadinya elegan akhirnya dijawab agak gamblang. Beberapa penonton mungkin bingung, tapi di situlah keunikan Cregger, horor serius bercampur humor grotesk yang bikin ketawa getir.
Itulah review dan fakta menarik film horor viral Weapons. Jadi, apakah film ini cocok ditonton semua orang? Nggak juga. Kalau kamu suka horor simpel penuh jump scare, mungkin bakal terasa ngantuk.
Tapi kalau suka cerita psikologis, suspense Hitchcockian, atau struktur non-linear, Weapons akan jadi salah satu pengalaman horor paling segar tahun ini. Hingga 2 September 2025, Weapons masih tayang di bioskop Indonesia. Tertarik nonton?
Di Tuwaga, kamu bisa temukan tips keuangan, update tren dan politik terkini, sampai rekomendasi produk finansial yang aman dan menguntungkan.
Kamu juga bisa cek, bandingkan, dan ajukan tabungan, deposito, kartu kredit, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA) dari berbagai bank secara resmi dan tanpa biaya tambahan. Yuk, eksplor terus Tuwaga!
