Saat butuh dana besar, banyak orang mulai melirik aset properti sebagai sumber pembiayaan. Salah satu yang sering ditanyakan adalah gadai sertifikat rumah di bank, termasuk di BRI. Pertanyaan yang paling sering muncul biasanya seputar tabel angsuran, tenor, dan berapa cicilan per bulan yang harus dibayar.
Perlu dipahami sejak awal, BRI sebenarnya tidak menggunakan istilah “gadai sertifikat rumah” secara resmi seperti di pegadaian. Namun, masyarakat umum sering menyebutnya demikian untuk produk pinjaman bank dengan jaminan sertifikat rumah atau properti.
💡 Jadi, Poinnya…
- Angsuran Dipengaruhi 3 Faktor Utama: Plafon pinjaman, tenor, dan suku bunga adalah penentu utama besar-kecilnya cicilan per bulan saat menjaminkan sertifikat rumah.
- Tenor Lebih Panjang = Cicilan Lebih Ringan: Semakin lama tenor, angsuran bulanan makin kecil, tapi total bunga yang dibayar juga jadi lebih besar, jadi harus dihitung matang.
- BRI Punya Produk Setara Gadai Sertifikat Rumah: Meski tidak pakai istilah “gadai”, BRI punya produk beragunan properti seperti KPR refinancing dan kredit multiguna yang fungsinya mirip.
Apa itu Gadai Sertifikat Rumah di BRI
Dalam praktik perbankan, gadai sertifikat rumah di BRI biasanya merujuk pada pinjaman dengan agunan berupa sertifikat rumah atau tanah. Sertifikat tersebut dijadikan jaminan, sementara nasabah mendapatkan dana pinjaman sesuai nilai agunan dan kemampuan bayar.
Produk seperti ini masuk dalam kategori kredit beragunan. Karena memiliki jaminan, plafon pinjaman yang diberikan umumnya lebih besar dan tenor lebih panjang dibandingkan kredit tanpa agunan. BRI memiliki beberapa produk pembiayaan yang menggunakan agunan properti, meskipun nama resminya berbeda dengan istilah gadai yang sering digunakan masyarakat.
Faktor yang Mempengaruhi Besar Angsuran
Sebelum melihat tabel angsuran, penting memahami faktor yang memengaruhi besar cicilan bulanan.
- Plafon pinjaman, semakin besar dana yang diajukan, semakin besar angsuran per bulan.
- Tenor atau jangka waktu pinjaman, tenor yang lebih panjang membuat cicilan bulanan lebih ringan, tetapi total bunga yang dibayarkan lebih besar.
- Suku bunga, bunga kredit di BRI bisa berbeda tergantung jenis produk, profil nasabah, dan kebijakan yang berlaku.
- Nilai agunan dan hasil appraisal, bank akan menilai rumah atau tanah yang dijadikan jaminan untuk menentukan batas maksimal pinjaman.
Gambaran Tabel Angsuran Gadai Sertifikat Rumah di BRI
Simulasi berikut memberikan gambaran cicilan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah di BRI. Angka di bawah bersifat ilustratif untuk edukasi dan bisa berbeda dengan penawaran resmi di kantor cabang, tergantung suku bunga dan hasil appraisal.
Simulasi Angsuran Pinjaman Rp200.000.000
Suku bunga efektif sekitar 10 persen per tahun
| Tenor | Lama Pinjaman | Perkiraan Angsuran per Bulan |
|---|---|---|
| 5 tahun | 60 bulan | Rp4.200.000 |
| 10 tahun | 120 bulan | Rp2.600.000 |
| 15 tahun | 180 bulan | Rp2.100.000 |
Simulasi Angsuran Pinjaman Rp300.000.000
Suku bunga efektif sekitar 10 persen per tahun
| Tenor | Lama Pinjaman | Perkiraan Angsuran per Bulan |
|---|---|---|
| 5 tahun | 60 bulan | Rp6.300.000 |
| 10 tahun | 120 bulan | Rp3.900.000 |
| 15 tahun | 180 bulan | Rp3.100.000 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa semakin panjang tenor pinjaman, angsuran bulanan menjadi lebih ringan. Namun, total biaya yang harus dibayarkan selama masa kredit akan semakin besar karena bunga berjalan lebih lama.
Struktur tabel seperti ini membantu kamu membaca gambaran cicilan secara lebih jelas sebelum mempertimbangkan pinjaman beragunan.
Biaya yang Biasanya Menyertai Pinjaman Beragunan
Selain angsuran bulanan, pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah biasanya disertai biaya lain. Beberapa biaya yang umum muncul antara lain biaya administrasi, provisi, appraisal, asuransi jiwa kredit, dan asuransi properti. Biaya ini biasanya dibayarkan di awal atau dipotong dari pencairan dana. Karena itu, dana bersih yang diterima bisa sedikit lebih kecil dari plafon pinjaman yang disetujui.
Produk BRI yang Setara dengan Gadai Sertifikat Rumah
Untuk memahami konteksnya, penting mengenal produk BRI yang sering dianggap setara dengan gadai sertifikat rumah.
1. Kredit Pemilikan Rumah atau KPR BRI
KPR BRI digunakan untuk pembelian rumah baru, rumah bekas, atau refinancing. Dalam refinancing, sertifikat rumah yang sudah dimiliki bisa dijadikan agunan untuk mendapatkan dana.
Skema cicilan KPR umumnya memiliki tenor panjang hingga 15 atau 20 tahun. Suku bunga bisa bersifat tetap di awal, lalu mengikuti bunga pasar.
Walaupun tujuan awal KPR adalah kepemilikan rumah, dalam praktiknya banyak yang memanfaatkan refinancing KPR untuk kebutuhan dana lain.
2. Kredit Kendaraan Bermotor atau KKB BRI
KKB BRI sebenarnya ditujukan untuk pembiayaan kendaraan, bukan properti. Namun, penting dipahami agar tidak tertukar.
KKB menggunakan kendaraan sebagai jaminan, dengan tenor lebih pendek dibandingkan kredit properti. Karena jaminannya berbeda, tabel angsuran dan risikonya juga tidak bisa disamakan dengan gadai sertifikat rumah.
KKB disebut sebagai produk setara dalam konteks kredit beragunan, bukan dari jenis aset yang dijaminkan.
3. Kredit Usaha Rakyat atau KUR BRI
KUR BRI sering disalahpahami sebagai alternatif gadai sertifikat rumah. Pada dasarnya, KUR adalah kredit usaha dengan bunga subsidi pemerintah.
KUR bisa menggunakan agunan tambahan, termasuk sertifikat rumah, terutama untuk plafon tertentu. Namun fokus utamanya adalah pembiayaan usaha produktif.
Bunga KUR relatif lebih rendah dibandingkan kredit komersial, dengan plafon dan ketentuan khusus sesuai kebijakan pemerintah.
Perbedaan Gadai Sertifikat dengan Produk Pegadaian
Banyak orang membandingkan gadai sertifikat rumah di bank dengan produk gadai di pegadaian. Perbedaannya cukup signifikan. Di bank, proses analisis lebih ketat, tenor lebih panjang, dan bunga cenderung lebih rendah. Sementara di pegadaian, proses bisa lebih cepat, tetapi tenor lebih pendek dan bunga bisa lebih tinggi. BRI sebagai bank fokus pada pembiayaan jangka menengah hingga panjang, dengan struktur cicilan bulanan yang stabil.
Skema Cicilan Beragunan ala BRI
Tabel angsuran gadai sertifikat rumah di BRI sangat bergantung pada plafon pinjaman, tenor, dan suku bunga yang berlaku. Semakin panjang tenor, cicilan bulanan semakin ringan, namun total biaya pinjaman juga lebih besar.
BRI memiliki beberapa produk pembiayaan beragunan yang sering dianggap setara, seperti KPR untuk properti, KKB untuk kendaraan, dan KUR untuk usaha. Masing-masing memiliki tujuan, skema, dan karakteristik yang berbeda.
Dengan memahami struktur angsuran dan jenis produk yang tersedia, kamu bisa melihat gambaran pembiayaan secara lebih menyeluruh sebelum mengambil keputusan finansial besar.
Mau tahu lebih banyak tips finansial dan rekomendasi produk keuangan yang bisa bantu kamu kelola uang lebih mudah dan tertata? Cek Tuwaga.id sekarang! Dari kartu kredit, tabungan tanpa biaya admin, KTA, deposito, hingga pinjaman multiguna. Semua ada di sini!
