Belakangan ini, kamu pasti merasakan harga barang-barang mulai merangkak naik. Inflasi yang terjadi di awal November ini mungkin jadi kabar kurang baik bagi sebagian orang. Setelah menikmati deflasi selama lima bulan terakhir, inflasi di akhir bulan Oktober mencapai 0,08% dan tahunan 1,71%.
💡 Key takeaways:
- Inflasi bisa menyebabkan penurunan daya beli, kenaikan biaya hidup, dan menurunnya nilai tabungan jika tidak diinvestasikan.
- Coba investasi di aset safe haven seperti emas, perak, atau obligasi untuk melindungi nilai uangmu.
- Buka tabungan dengan bunga tinggi, misalnya SuperBank yang ngasih bunga 7% tanpa perlu deposito, dan terus tingkatkan literasi finansialmu.
Berbagai kebutuhan pun mulai mengalami kenaikan, dari emas hingga bahan pokok. Inflasi adalah fenomena ekonomi yang wajar, tetapi dampaknya bisa signifikan jika tidak dikelola dengan baik.
Yuk, belajar bareng tentang penyebab dan dampaknya, serta kiat cerdas untuk mengatur gaji kamu di tengah inflasi bareng TuWaGa!
Penyebab Inflasi Awal Bulan Ini
Inflasi memang fenomena ekonomi yang kerap muncul di negara kita. Nggak heran kalau beritanya selalu jadi perhatian, apalagi ketika dampaknya mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Ini beberapa penyebab utama inflasi yang sedang terjadi saat ini:
1. Kenaikan Harga Energi
Salah satu alasan terbesar inflasi saat ini adalah melonjaknya harga bahan bakar dan energi, termasuk minyak dan gas. Kira-kira kenapa sih harga energi bisa naik? Ini ada beberapa faktor utamanya:
- Permintaan Global yang Meningkat: Banyak negara yang mulai bangkit lagi setelah pandemi, jadi permintaan energi naik pesat.
- Gangguan Produksi & Pasokan: Cuaca ekstrem, konflik di beberapa wilayah, hingga masalah teknis bikin produksi terganggu.
- Fluktuasi Nilai Tukar: Perubahan nilai mata uang juga berpengaruh ke harga impor energi, dan ini jadi beban tambahan.
Dampak dari kenaikan harga energi ini nggak cuma berimbas ke biaya transportasi aja, lho. Biaya produksi barang dan jasa juga ikut naik. Akhirnya, produsen yang harus keluarin biaya lebih besar biasanya bakal mengalihkan beban itu ke kita, para konsumen. Alhasil, harga-harga kebutuhan sehari-hari ikut melonjak deh.
2. Kebijakan Moneter
Nah, bicara soal kebijakan moneter, termasuk kebijakan kayak suku bunga rendah dan berbagai bentuk dukungan pemerintah yang bisa bikin inflasi meningkat. Misalnya nih, di rapat Bank Indonesia (BI) pada 17-18 September 2024, BI memutuskan buat nurunin BI-Rate sebesar 25 basis poin, jadi 6,00%. Bahkan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga diturunkan jadi 5,25% dan 6,75%.
Kebijakan kayak gini tujuannya supaya ekonomi tumbuh lebih cepat dengan mendorong pinjaman dan investasi. Tapi, hati-hati ya, kalau jumlah uang di pasar kebanyakan dan nggak dikontrol dengan baik, bisa jadi masalah juga!
3. Fluktuasi Nilai Tukar
Kamu tahu nggak sih, nilai tukar rupiah yang naik-turun itu punya pengaruh besar ke inflasi? ? Kalau rupiah melemah dibandingkan mata uang asing, biaya untuk beli barang-barang impor pun jadi naik.
Contohnya, kalau kita mau beli bahan baku seperti gandum untuk bikin mie instan, harganya bisa melonjak. Begitu juga barang jadi seperti smartphone dan elektronik lainnya. Karena Indonesia masih banyak mengandalkan impor untuk bahan-bahan penting, perubahan nilai tukar ini bisa bikin harga barang di pasaran ikut naik.
4. Kenaikan Upah
Saat harga-harga barang mulai naik, biasanya pekerja akan meminta kenaikan gaji untuk menyesuaikan diri dengan biaya hidup yang semakin mahal. Nah, kalau perusahaan setuju dan menaikkan gaji, biaya produksi mereka otomatis ikut naik. Hasilnya? Harga barang dan jasa juga ikut naik.
Contohnya, kalau di pabrik produksi makanan ringan, gaji karyawan dinaikkan, harga snack di pasaran bisa jadi naik juga. Kalau ini terus berulang tanpa dibarengi peningkatan produktivitas, kita bisa terjebak dalam lingkaran inflasi.
Dampak Inflasi Ke Finansial Kamu
Ketika inflasi mulai naik, dampaknya bisa langsung dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal keuangan. Cek beberapa dampak inflasi yang perlu kamu antisipasi di bawah ini.
1. Penurunan Daya Beli
Salah satu dampak inflasi yang paling nyata adalah penurunan daya beli. Ketika harga barang dan jasa naik, uang yang kamu miliki tidak akan cukup untuk membeli barang sebanyak sebelumnya.
Kenaikan harga bahan pokok kayak beras, minyak goreng, dan sayuran adalah contoh nyata inflasi yang langsung dirasakan oleh kita semua. Contohnya, jika harga minyak goreng yang biasanya Rp14.000 per liter tiba-tiba naik jadi Rp16.000, berarti terjadi inflasi sekitar 14,29% untuk produk itu.
Kenaikan harga ini jelas berpengaruh pada daya beli kita. Ketika harga barang naik, uang yang kita miliki tidak akan cukup untuk membeli barang sebanyak sebelumnya. Jadi, jika kamu biasanya bisa membeli 10 liter minyak goreng dengan Rp140.000, sekarang hanya bisa membeli 87 liter saja.
2. Menurunnya Nilai Tabungan
Inflasi juga dapat menyebabkan nilai tabungan menurun, terutama jika hanya disimpan di bank tanpa diinvestasikan. Jika suku bunga tabungan bank hanya 3% tetapi inflasi mencapai 5%, maka nilai riil dari tabungan itu sebenarnya menurun.
Oleh karena itu, di masa ekonomi yang tidak menentu ini, penting untuk mempertimbangkan investasi agar nilai uang kamu tetap terjaga.
3. Perubahan Dalam Investasi
Kalau inflasi lagi naik, keputusan buat investasi jadi makin penting, lho. Aset-aset seperti properti dan saham biasanya ikut naik nilainya, soalnya inflasi sering kali jadi tanda kalau ekonomi lagi lumayan sehat—belanja konsumen meningkat, gitu.
Tapi, kalau kamu lebih suka main aman dengan obligasi atau simpanan di bank, sayangnya mereka kadang nggak bisa mengimbangi inflasi ini.
Jadi, ini waktunya buat kamu nge-review portofolio investasimu dan pikirin untuk nyebarin investasi ke aset-aset yang lebih tahan banting sama inflasi. Diversifikasi bisa jadi kunci supaya kamu tetap cuan!✨
Tips Atur Gaji Di Tengah Inflasi
Inflasi tentu akan mempengaruhi kondisi finansial kamu, baik langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatur gaji kamu di tengah inflasi:
1. Fokus Pada Kebutuhan
Pas inflasi naik, penting banget buat ngecek lagi anggaran bulanan kamu.
Misalnya, kalau biasanya kamu jajan kopi di kafe tiap hari, coba kurangi jadi seminggu sekali. Atau, kalau sering streaming film, pilih satu layanan aja yang paling sering kamu pakai. Dengan begitu, kamu bisa fokus ke pengeluaran yang penting, kayak kebutuhan dapur atau biaya sekolah.
2. Lindungi Nilai Uang dengan Investasi
Jangan cuma simpan uang di tabungan biasa ya, karena bunganya sering kalah sama inflasi.
Coba deh sisihkan sebagian buat investasi, kayak beli reksa dana pasar uang, emas batangan, atau bahkan saham blue chip yang relatif aman. Misalnya, kamu bisa mulai dengan reksa dana yang minimal investasi awalnya cuma Rp100 ribu aja—lumayan kan, biar uang kamu tetap ‘nambah’ walau inflasi naik?
3. Hemat Energi, Hemat Biaya
Dengan biaya listrik dan BBM yang makin mahal, langkah kecil bisa bikin perbedaan besar.
Misalnya, cabut colokan alat elektronik kalau nggak dipakai, atau ganti lampu ke LED yang hemat energi. Kalau bisa, gunakan transportasi umum, naik sepeda, atau jalan kaki untuk jarak dekat. Selain hemat, badan jadi sehat juga, lho!
4. Tingkatkan Literasi Finansial
Makin paham soal keuangan, makin tenang kamu menghadapinya. Misalnya, cari tahu cara bikin rencana anggaran yang efektif atau tips investasi sederhana buat pemula. Kamu bisa ikut webinar gratis, baca artikel di blog keuangan, atau tonton video YouTube edukatif.
Platform kayak TuWaGa juga seru buat belajar karena bahasanya gampang dipahami dan nggak ngebosenin.
Atur Keuangan, Hadapi Inflasi!
Inflasi memang bisa jadi kabar buruk bagi perekonomian sampai mempengaruhi berbagai sektor finansial, termasuk gaji dan keuangan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola keuangan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang hati-hati. Dengan mengevaluasi anggaran, berinvestasi, dan meningkatkan literasi finansial, kamu bisa lebih siap menghadapi kondisi ekonomi yang menantang.
Ingat, yang terpenting adalah tetap fleksibel dan bijak dalam mengambil keputusan finansial, sehingga kamu bisa mencapai tujuan keuangan meskipun inflasi melanda!
Baca juga artikel menarik lainnya hanya di TuWaGa