Ngerasa harga rumah makin mahal, tapi gaji segini-gini aja? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Faktanya, menurut Bank Indonesia, harga rumah di perkotaan naik 5-10% setiap tahun, jauh lebih cepat dibanding kenaikan rata-rata gaji. Tantangan terbesar? Ngumpulin uang muka yang biasanya sekitar 15-20% dari harga rumah.
Nah, pemerintah meluncurkan program TAPERA (Tabungan Perumahan Rakyat) untuk membantu masyarakat punya rumah pertama. Dengan memotong 3% dari gaji karyawan, TAPERA jadi tabungan wajib.
Nggak sedikit juga netizen yang merasa program ini justru memberatkan, karena dianggap kurang relevan dan masih ada alternatif lain yang lebih efektif buat mewujudkan impian punya rumah. Jadi, gimana sebaiknya?
💡Key takeaways:
- Harga Rumah Naik 5-10% Setiap Tahun: Menurut Bank Indonesia, harga rumah terus naik lebih cepat daripada kenaikan gaji. Mulai menabung sekarang agar tidak semakin tertinggal!
- TAPERA Menyisihkan 3% dari Gaji: Dalam 5 tahun, kamu bisa mengumpulkan Rp7,5 juta dari TAPERA, cukup membantu tetapi tidak bisa diandalkan sebagai satu-satunya cara untuk memiliki rumah di kota besar.
- Strategi Investasi Cerdas: Dengan menabung Rp2 juta per bulan di reksa dana pasar uang (return 5% per tahun), kamu bisa mengumpulkan Rp132 juta dalam 5 tahun—cukup untuk uang muka rumah di pinggiran kota.
Apa itu TAPERA?
Singkatnya, TAPERA adalah program tabungan jangka panjang untuk pekerja formal dan informal yang ingin membeli rumah pertama. Peserta menyisihkan 3% dari gaji setiap bulan untuk tabungan ini (2,5% dari karyawan dan 0,5% dari perusahaan).
💡 Manfaat TAPERA:
- Membantu meringankan uang muka rumah lewat skema subsidi.
- Memberikan pembiayaan KPR dengan bunga ringan.
- Hanya berlaku untuk rumah pertama dan ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah-menengah.
Tapi, buat beberapa kalangan masyarakat, program ini dinilai kurang efektif karena realitanya nggak segampang itu.
Misalnya, gaji kamu Rp5 juta per bulan. Dengan TAPERA, gaji tersebut langsung dipotong Rp125 ribu per bulan. Dalam 5 tahun, kamu sudah menabung Rp7,5 juta. Sedangkan, rata-rata harga rumah di Jabodetabek aja udah capai Rp2,5 miliar! Kalau ikutin program ini, butuh 1.667 tahun buat punya rumah😮💨
TAPERA ini sebenernya langkah awal yang bagus buat membantu masyarakat punya rumah pertama. Tapi, kita masih perlu nunggu mekanisme yang lebih jelas dari pemerintah supaya program ini benar-benar efektif, apalagi harga rumah yang naik terus setiap tahun.
Strategi Nabung Rumah untuk Gaji Pas-pasan
Setelah memahami skema TAPERA, kamu mungkin menyadari bahwa program ini saja tidak cukup untuk mewujudkan impian punya rumah, terutama di kota besar dengan harga rumah yang terus meroket. Jadi, meski TAPERA bisa menjadi tambahan dana yang membantu, kamu tetap perlu strategi menabung yang matang dan disiplin untuk menutup kekurangannya.
Ini beberapa langkah realistis nabung buat punya rumah:
1. Tetapkan Target Harga Rumah
Sebelum mulai menabung, cari tahu dulu harga rumah yang sesuai dengan kemampuanmu.
Misalnya, rumah di pinggiran Jakarta berharga Rp500 juta. Berdasarkan kebijakan Bank Indonesia, DP minimal untuk pembelian rumah pertama adalah 5% dari harga rumah. Namun, banyak bank dan pengembang menetapkan DP sekitar 10-20%. Untuk konservatif, kita asumsikan DP sebesar 20%, yaitu Rp100 juta.
Jika kamu menabung Rp2 juta per bulan, maka untuk mencapai DP Rp100 juta diperlukan waktu sekitar 50 bulan atau sekitar 4 tahun 2 bulan.
Selain DP, ada biaya lain yang perlu diperhitungkan, seperti biaya administrasi, pajak, asuransi, dan biaya notaris. Biaya-biaya ini biasanya berkisar antara 5-10% dari harga rumah. Misalnya, dengan asumsi 7,5% dari Rp500 juta, maka diperlukan tambahan Rp37,5 juta.
Jadi, total biaya awal: DP Rp100 juta + Biaya Tambahan Rp37,5 juta = Rp137,5 juta.
Perlu diingat bahwa harga rumah cenderung naik setiap tahun. Menurut data, rata-rata kenaikan harga rumah per tahun di Indonesia berkisar antara 10-15%. Oleh karena itu, dalam 4 tahun, harga rumah yang awalnya Rp500 juta bisa meningkat menjadi sekitar Rp732 juta (dengan asumsi kenaikan 10% per tahun).
Dengan kenaikan harga tersebut, DP 20% dari Rp732 juta menjadi sekitar Rp146,4 juta. Artinya, target tabungan bulanan perlu disesuaikan untuk mencapai DP yang lebih tinggi akibat kenaikan harga rumah.
Setelah membayar DP, sisa harga rumah akan dibiayai melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Misalnya, dengan harga rumah Rp732 juta dan DP Rp146,4 juta, sisa yang perlu dibiayai adalah Rp585,6 juta. Dengan tenor 15 tahun dan asumsi suku bunga 8% per tahun, estimasi cicilan bulanan sekitar Rp5,6 juta.
Jadi, menabung dengan jumlah tetap mungkin tidak cukup jika harga rumah naik signifikan setiap tahun. Kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau bank terkait untuk mendapatkan estimasi yang lebih akurat sesuai dengan kondisi pasar terkini.
2. Gunakan Rekening Khusus untuk Tabungan Rumah
Pisahkan rekening tabungan rumah dari rekening harian agar uangnya nggak “terpakai” untuk kebutuhan lain. Kamu bisa pilih rekening yang nggak mudah diakses atau memiliki fitur auto-debit.
Ini beberapa produk finansial yang bisa kamu coba untuk mengamankan uang tabunganmu:
Tabungan Berjangka
- Contoh: BCA Tahapan Berjangka atau Mandiri Tabungan Rencana.
- Fitur: Auto-debit setiap bulan dengan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa, cocok untuk menabung secara disiplin.
- Simulasi: Menabung Rp2 juta/bulan dengan bunga 3% per tahun menghasilkan sekitar Rp125 juta dalam 5 tahun (sudah cukup untuk uang muka).
Reksa Dana Pasar Uang:
- Platform: Bareksa, Bibit, atau Ajaib.
- Fitur: Investasi aman dengan likuiditas tinggi dan return rata-rata 4-6% per tahun, cocok untuk jangka waktu menengah seperti 5 tahun.
- Simulasi: Menabung Rp2 juta/bulan di reksa dana pasar uang dengan return 5% per tahun akan menghasilkan sekitar Rp132 juta dalam 5 tahun.
Deposito Berjangka:
- Contoh: Deposito BRI atau CIMB Niaga.
- Fitur: Cocok untuk menyimpan uang dalam jumlah besar sekaligus (misalnya setelah bonus atau THR), dengan tenor fleksibel dan bunga kompetitif sekitar 4-5% per tahun.
- Simulasi: Jika kamu menyimpan Rp50 juta di deposito dengan bunga 5%, dalam 5 tahun uangmu akan bertambah menjadi sekitar Rp63 juta.
3. Minimalisir Pengeluaran Konsumtif
Kurangi pengeluaran yang tidak penting dan fokuskan pada tabungan. Ini bukan berarti kamu harus berhenti menikmati hidup, tapi lebih bijak dalam mengelola pengeluaran sehari-hari. Berikut beberapa cara konkret yang bisa kamu lakukan:
- Pake Paket Family Plan dari Platfrom Streaming: Langganan streaming seperti Netflix, Spotify, atau Disney+ Hotstar sering menawarkan paket keluarga yang lebih hemat. Cek informasi lanjutnya di sini.
- Jajan Kopi Tetap Hemat: Dengan daftar jadi membership atau download aplikasinya buat dapetin reward atau diskon khusus. Kamu juga bisa coba buat dan bawa kopi buatan sendiri dari rumah.
- Manfaatkan promo kartu kredit: Weekend masih bisa makan enak dan belanja dengan pakai promo kartu kredit yang punya berbagai promo restoran dan supermarket. Cek informasi lanjutnya di sini.
Kapan Mulai Nabung Rumah?
Jawabannya: Sekarang!
Karena:
- Harga rumah terus naik, jadi semakin cepat kamu mulai, semakin ringan bebanmu nanti.
- Mulai kecil nggak masalah. Menabung Rp500 ribu atau Rp1 juta per bulan tetap jauh lebih baik daripada tidak sama sekali✨
Wujudkan Rumah Impianmu🏠
Punya rumah pertama bukan lagi mimpi, asalkan kamu punya rencana yang matang dan disiplin. TAPERA bisa menjadi salah satu alat bantu, tapi punya strategi menabung dan investasi juga sama pentingnya.
Kuncinya adalah konsistensi. Mulai dari yang kecil, fokus pada tujuan, dan manfaatkan setiap peluang untuk menambah tabunganmu🔑
💬 Jadi, kapan kamu mau mulai menabung untuk rumah impianmu? Yuk, wujudkan rumah pertama dengan langkah kecil tapi pasti! 🚀