Buat kamu yang baru mulai terjun ke dunia saham, pertanyaan “1 lot itu berapa lembar saham?” pasti sering muncul. Wajar banget, karena istilah lot memang jadi satuan dasar dalam transaksi jual beli saham di Indonesia. Yuk, kita bahas dengan bahasa yang lebih sederhana!
💡 Jadi, Poinnya…
- 1 Lot = 100 Lembar Saham: Satu lot saham di Indonesia terdiri dari 100 lembar saham, bukan 500 lembar lagi sejak perubahan aturan BEI tahun 2014. Bikin investasi saham lebih terjangkau, terutama bagi pemula.
- Kamu Bisa Beli Saham di Bawah 1 Lot (Odd Lot): Meski transaksi saham biasanya pakai satuan lot, kamu tetap bisa beli saham dengan jumlah kurang dari 100 lembar lewat Pasar Negosiasi. Tapi, ada biaya tambahan yang perlu diperhatikan.
- Cara Hitung Saham Itu Mudah: Untuk menghitung biaya beli saham, kamu tinggal kalikan harga per lembar saham dengan 100 (jumlah lembar dalam 1 lot) dan jumlah lot yang ingin kamu beli. Contoh: 5 lot saham ABCD dengan harga Rp1.000 per lembar = Rp500.000.
Apa Itu Lot Saham?
Lot adalah satuan resmi yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menentukan jumlah saham dalam setiap transaksi. Dengan adanya satuan ini, proses jual beli saham jadi lebih terukur dan punya standar yang jelas. Setiap negara bisa punya aturan sendiri mengenai satuan saham, dan di Indonesia kita pakai sistem lot sebagai standar transaksi.
1 Lot Berapa Lembar Saham?
Jawaban dari pertanyaan “1 lot berapa lembar saham?” adalah 100 lembar saham. Kenapa jumlahnya 100? Karena sebelum tahun 2014, Indonesia sebenarnya menggunakan aturan 1 lot berisi 500 lembar saham.
Namun, aturan tersebut kemudian diubah oleh BEI agar investor ritel (investor yang memiliki modal relatif kecil) bisa lebih mudah membeli saham tanpa harus menyiapkan dana besar. Perubahan ini membuat pasar saham jadi lebih terjangkau dan ramah bagi para pemula.
Apakah Bisa Membeli Saham Dibawah 1 Lot?
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi saham biasanya pakai satuan lot, jadi pembelian paling kecil di pasar saham reguler adalah satu lot. Investor jarang beli saham per lembar, tapi kamu tetap bisa beli di bawah satu lot lewat Pasar Negosiasi. Investor membeli saham dengan cara odd lot biasanya karena beberapa alasan seperti modal terbatas maupun tujuan untuk menguji performa pasar terlebih dahulu.
Lalu, bagaimana cara membeli saham di bawah satu lot (odd lot)? Caranya cukup hubungi sekuritas, lalu sampaikan kode saham, jumlah lembar yang mau dibeli, dan harga yang kamu inginkan. Transaksi odd lot umumnya ada biaya tambahan seperti OTC fee, dan prosesnya bergantung pada kesepakatan antara pembeli dan penjual, bukan lewat sistem lelang terbuka seperti di pasar reguler.
Baca Juga: 10 Cara Kerja Saham yang Belum Pernah Kamu Ketahui
Cara Hitung Lot Saham
Cara menghitung lot saham sebenarnya sangat sederhana. Karena 1 lot sama dengan 100 lembar, kamu hanya perlu mengalikan harga per lembar dengan jumlah lembar dalam lot yang ingin dibeli.
Contoh:
- Harga saham ABCD = Rp1.000 per lembar
- Kamu ingin membeli 5 lot
- Maka total biaya yang perlu kamu siapkan adalah:
Biaya Total = Harga per Lembar × 100 × Jumlah Lot
Hitungannya:
- Rp1.000 × 100 × 5 lot = Rp500.000
Jadi, untuk membeli 5 lot saham ABCD dengan harga Rp1.000 per lembar, kamu butuh Rp500.000. Simple kan?
Tips Investasi Saham Pemula
1. Ketahui Profil Risiko
Tujuan berinvestasi bukan sekadar meraih keuntungan satu atau dua kali, tetapi menumbuhkan aset secara konsisten. Karena itu, penting untuk memahami profil risiko.
Tipe konservatif cenderung memilih saham yang stabil dengan risiko rendah. Tipe moderat lebih seimbang antara saham stabil dan agresif. Tipe agresif siap menghadapi fluktuasi besar untuk peluang keuntungan tinggi. Dengan mengetahui profil risiko, kamu bisa memilih saham yang sesuai dengan kenyamanan dan tujuan investasi.
2. Mulai dari Barang Yang Sering Dipakai
Mulailah dengan melihat barang atau layanan yang sering kamu pakai sehari-hari, lalu perhatikan perusahaan di balik produk tersebut. Cara ini membantu kamu memilih saham dari bisnis yang sudah kamu kenal, sehingga lebih mudah dipahami dan dianalisis. Biasanya orang-orang menyebut tipe saham ini sebagai ‘saham bluechip’.
3. Sesuaikan Jumlah Lot dengan Modal
Sesuaikan jumlah lot yang kamu beli dengan modal yang kamu punya. Karena 1 lot berisi 100 lembar, pastikan total harganya tetap aman buat keuanganmu. Setiap investor punya gaya masing-masing. Ada yang suka beli saham murah biar bisa dapat lot banyak, ada juga yang pilih saham lebih mahal tapi sedikit lot. Pilih saja yang paling cocok dan nyaman buat kamu.
4. Pelajari Analisis Sederhana
Analisis paling simpel yang bisa kamu lakukan adalah lihat pergerakan harga saham dalam periode tertentu buat tahu apakah harganya lagi “diskon” atau justru lagi tinggi. Grafiknya bisa kamu cek langsung di aplikasi saham, biasanya sudah lengkap dan gampang dibaca.
Siap Mulai Investasi dengan Pemahaman yang Lebih Jelas!
Sekarang kamu sudah tahu bahwa 1 lot saham = 100 lembar saham, dan cara menghitung biaya saham itu sangat sederhana. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa mulai berinvestasi dengan lebih percaya diri. Jangan lupa, investasi saham itu bukan hanya tentang beli saham, tapi juga memahami profil risiko, memilih saham yang tepat, dan mengelola keuangan dengan bijak.
Mau tahu lebih banyak tentang produk finansial lainnya? Cek Tuwaga sekarang! Di sini kamu bisa menemukan berbagai informasi tentang kartu kredit, tabungan, KTA, deposito, dan dana tunai untuk properti atau kendaraan. Kalau kamu tertarik untuk mengajukan produk keuangan, atau mencari promo menarik dari merchant favorit kamu, jangan lupa cek juga TuwagaPromo!
















































