Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut satu porsi makan bergizi bisa disajikan dengan biaya Rp10.000 sontak menarik perhatian publik. Bagaimana tidak, di tengah harga pangan yang terus naik, klaim tersebut terdengar seperti angin segar bagi masyarakat, terutama untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah.
Namun, seberapa realistiskah menu bergizi lengkap berisi ayam, telur, sayur, buah, dan susu bisa disajikan dengan biaya Rp10.000? Yuk, kita bahas lebih dalam.
💡Jadi, Poinnya…
- Masih Bisa Kalau Efisien dan Disubsidi: Menu Rp10.000 bisa aja tercapai asalkan ada subsidi bahan dan efisiensi distribusi. Misalnya lewat pembelian langsung dari peternak lokal atau kerja sama dengan UMKM.
- Menu Telur Lebih Realistis dari Ayam: Telur punya nilai gizi tinggi dan harga lebih stabil dibanding ayam. Jadi, cocok banget buat jadi bahan utama MBG biar target Rp10.000 tetap masuk akal.
- Butuh Transparansi dan Pengawasan: Dana besar butuh pengelolaan transparan. Pemerintah harus pastikan distribusi tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjaga, bukan cuma asal murah.
Apa itu MBG?
MBG atau Makanan Bergizi Gratis adalah program pemerintah di era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi di sekolah. Selain itu, program ini juga memiliki tujuan untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di Indonesia, program ini resmi dimulai pada 6 Januari 2025. Adapun implementasinya dilakukan secara bertahap hingga mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/sederajat di wilayah kabupaten/kota dengan mempertimbangkan adanya kesinambungan fiskal.
Pernyataan Presiden: Rp 10.000 Dapat Menu Ayam dan Telur
Wakil kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, menyebutkan jika menu ayam dan telur bisa disajikan dalam Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp 10.000 per porsinya. Ia menyebutkan bahwa pernyataan ini merupakan hasil dari penghitungan Presiden Prabowo Subianto Sendiri.
Dilansir dari kompas.com, Nanik mengatakan “Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur”.
Oleh karena itu, dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diingatkan untuk tidak mengambil untung yang berlebihan dari bahan baku makanan. “Jadi jangan di-mark-up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu.” kaya Nanik.
Realita Harga Telur dan Ayam🤔
Dengan adanya statement tersebut, kita perlu untuk melihat realita di lapangan, apakah memungkinkan budget Rp 10.000 untuk menyajikan menu telur dan ayam? Berikut rinciannya:
Harga Ayam dan Telur Saat Ini
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per Oktober 2025:
- Harga ayam ras potong berkisar di Rp 36.000 – 40.000/kg
- Harga telur ayam ras berkisar di Rp 28.000 – 32.000/kg
Kalau dihitung, sepotong ayam goreng (sekitar 80-100 gram) saja sudah setara dengan Rp 4.000 – Rp 5.000, belum termasuk bumbu, minyak goreng, dan gas untuk memasak. Sedangkan satu butir telur ayam mentah nilainya Rp 2.800 – 3.000.
Simulasi Menu Berdasarkan Harga Riil
Simulasi 1: Ayam, Sayur, Buah, Susu
- Nasi
- Harga beras per kg = Rp 12.000
- Porsi = 150 g = 0,15 kg
- Biaya nasi =12.000 x 0,15 = Rp 1.800
- Ayam (100 g)
- Harga ayam per kg : Rp 38.000
- Porsi: 100 g = 0,10 kg
- Biaya ayam = Rp 38.000 x 0,10 = Rp 3.800
- Minyak + bumbu masak + dll = Rp 800
- Sayur (50 g):
- Harga sayur per kg = Rp8.000
- Porsi = 50 g = 0,05 kg
- Biaya sayur = 8.000 × 0,05 = Rp400
- Buah (100 g):
- Harga buah per kg = Rp10.000
- Porsi = 100 g = 0,10 kg
- Biaya buah = 10.000 × 0,10 = Rp1.000
- Susu 100 ml = Rp3.000
Total Simulasi 1 =
- Rp1.800 (nasi)
- Rp3.800 (ayam) = Rp5.600
- Rp800 (minyak/bumbu) = Rp6.400
- Rp400 (sayur) = Rp6.800
- Rp1.000 (buah) = Rp7.800
- Rp3.000 (susu) = Rp10.800
Kesimpulan Sim 1: dengan asumsi porsi di atas, total Rp10.800 — jadi tidak masuk Rp10.000. Untuk tekan ke Rp10.000 perlu kurangi porsi (mis. ayam 80 g) atau kurangi susu/ukuran buah, atau dapat ayam lebih murah lewat bulk/subsidi.
Simulasi 2: Telur, Sayur, Buah, Susu
Perhitungan detail:
- Nasi (150 g) = Rp1.800 (sama seperti di atas)
- Telur 1 butir = Rp2.700
- Minyak + bumbu + masak (untuk telur) = Rp500
- Sayur (50 g) = Rp400 (sama perhitungan di atas)
- Buah (100 g) = Rp1.000
- Susu 100 ml = Rp3.000
Total Simulasi 2 =
- Rp1.800 (nasi)
- Rp2.700 (telur) = Rp4.500
- Rp500 (minyak/bumbu) = Rp5.000
- Rp400 (sayur) = Rp5.400
- Rp1.000 (buah) = Rp6.400
- Rp3.000 (susu) = Rp9.400
Kesimpulan Sim 2: total Rp9.400, jadi masuk di bawah Rp10.000 dengan porsi yang sama. Ini menunjukkan menu berbasis telur lebih realistis untuk target Rp10.000 dibanding ayam.
Anggaran MBG Pada Tahun 2026
Dilansir dari kompas.com, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 menjadi undang-undang. Pengesahan tersebut dilakukan dalam Sidang Paripurna DPR RI Ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026, setelah Ketua DPR RI Puan Maharani mendengarkan pandangan akhir dari seluruh fraksi partai politik.
Dalam rapat tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan rincian alokasi anggaran untuk berbagai program prioritas pemerintah yang tercantum dalam APBN 2026. Salah satu program yang menjadi perhatian publik adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan total anggaran mencapai Rp 335 triliun.
Menu Rp10.000 Bisa Jadi Kenyataan, Asal Tepat Kelola!
Pernyataan “10.000 dapat ayam telur kata Prabowo” bisa jadi realistis as long as bahan dan distribusinya efisien. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini bukan cuma soal makan murah, tapi tentang masa depan gizi anak Indonesia dan penguatan ekonomi rakyat.
Nah, kalau kamu pengin juga belajar ngatur keuangan seefisien pemerintah dalam mengelola anggaran, yuk mampir ke Tuwaga! 💸 Di Tuwaga, kamu bisa bandingin dan apply produk finansial terbaik, mulai dari KPR, deposito, kartu kredit, hingga dana tunai properti & kendaraan.
✨ Cek juga halaman TuwagaPromo buat dapetin promo dan diskon menarik di merchant favorit kamu di mall! Karena ngatur duit dengan cerdas, hasilnya juga bisa “bergizi” buat masa depan finansialmu! 😄
















































