Kalau kamu pernah berurusan dengan laporan keuangan, neraca, atau sekadar mendengar pembahasan seputar bisnis, dua kata ini pasti muncul terus, utang dan piutang. Kelihatannya mirip, sama-sama bicara soal uang yang belum berpindah tangan. Tapi sebenarnya dua istilah ini punya peran yang jauh berbeda dalam pencatatan keuangan loh.
Banyak orang masih bingung. Apalagi kalau baru mulai belajar akuntansi atau sedang mengatur pembukuan usaha. Makanya, artikel ini akan membahas perbedaan utang dan piutang secara detail. Kamu akan melihat definisinya, cara kerjanya, sampai contoh akuntansinya biar semakin kebayang pergerakan angkanya. Yuk, kita mulai dari dasarnya dulu.
💡 Jadi, Poinnya…
- Utang Adalah Kewajiban, Piutang Adalah Hak: Utang menambah beban, sedangkan piutang menambah aset. Keduanya penting untuk mengukur kesehatan keuangan bisnis.
- Utang Membuat Beban, Piutang Membuat Pemasukan: Utang harus dibayar, sementara piutang akan menjadi pemasukan yang menambah kas di masa depan. Mengelola keduanya dengan baik adalah kunci kelangsungan bisnis.
- Catat Utang dan Piutang dengan Benar dalam Laporan Keuangan: Mencatat utang dan piutang dengan akurat akan memberikan gambaran jelas tentang posisi keuangan bisnis, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan.
Apa Itu Utang dan Piutang
Utang adalah kewajiban yang harus kamu bayar di masa depan. Dalam dunia akuntansi, utang muncul ketika kamu menerima barang atau jasa sekarang, tapi baru membayarnya nanti. Jadi ada kewajiban yang menunggu untuk diselesaikan.
Saat kamu punya utang, posisi keuanganmu menunjukkan ada beban yang harus ditunaikan. Utang bisa muncul dari berbagai transaksi. Misalnya pembelian peralatan usaha secara kredit, pinjaman modal dari bank, atau pembayaran tagihan supplier yang masih tertunda.
Dalam laporan keuangan, utang dicatat sebagai liabilitas. Artinya komponen yang menunjukkan kewajiban perusahaan. Utang juga terbagi dua. Utang jangka pendek yang harus dibayar dalam waktu maksimal satu tahun. Lalu utang jangka panjang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
Kalau kamu lihat neraca perusahaan, utang masuk ke sisi kanan. Biasanya setelah modal, sebelum pendapatan ditahan. Posisi ini sengaja dibuat biar perusahaan bisa melihat beban tanggungannya secara jelas.
Kebalikan dari utang, piutang adalah hak yang akan kamu terima. Piutang muncul saat kamu sudah memberikan barang atau jasa ke pelanggan. Tapi pelanggan tersebut belum membayarnya sekarang. Jadi kamu berhak menerima uang itu di masa depan.
Dalam akuntansi, piutang dicatat sebagai aset. Karena nilai piutang dianggap sebagai harta yang akan masuk ke perusahaan. Semakin besar jumlah piutang, semakin besar potensi pemasukan yang akan diperoleh.
Piutang juga terbagi dua. Piutang usaha yang muncul dari transaksi penjualan normal. Dan piutang non usaha yang biasanya muncul dari hal lain. Misalnya pinjaman ke karyawan atau pendapatan lain.
Di neraca, piutang ditempatkan di sisi kiri. Biasanya berada di urutan atas karena sifatnya lancar. Artinya bisa segera dicairkan menjadi uang tunai ketika pelanggan membayar.
Perbedaan Antara Utang dan Piutang
Supaya semakin mudah membedakan, kamu bisa melihat hubungan keduanya melalui karakter dasar berikut ini.
1. Utang adalah kewajiban, piutang adalah hak. Utang menunjukkan sesuatu yang harus kamu bayar. Piutang menunjukkan sesuatu yang akan kamu terima.
2. Utang menambah beban, piutang menambah aset. Utang membuat kondisi keuangan memiliki tanggungan. Sedangkan piutang menambah nilai aset perusahaan.
3. Utang muncul dari transaksi pembelian, piutang muncul dari transaksi penjualan.
4. Dalam laporan keuangan, utang tercatat sebagai liabilitas, piutang tercatat sebagai aset.
Dengan perbedaan dasar ini, kamu jadi lebih mudah membaca arah keuangan sebuah bisnis. Kamu bisa melihat mana yang menjadi beban, mana yang menjadi potensi pemasukan.
Contoh Akuntansi Utang
Contoh 1. Pembelian bahan baku 10 juta secara kredit
Saat perusahaan menerima barang:
- Persediaan bertambah 10 juta
- Utang usaha bertambah 10 juta
Jurnalnya:
Debit Persediaan 10.000.000
Kredit Utang Usaha 10.000.000
Lalu ketika perusahaan membayar supplier:
- Kas berkurang 10 juta
- Utang usaha berkurang 10 juta
Jurnalnya:
Debit Utang Usaha 10.000.000
Kredit Kas 10.000.000
Contoh 2. Pinjaman bank 50 juta
Saat bank mencairkan dana:
- Kas bertambah 50 juta
- Utang bank bertambah 50 juta
Jurnalnya:
Debit Kas 50.000.000
Kredit Utang Bank 50.000.000
Ketika membayar cicilan pokok:
- Utang bank berkurang
- Kas berkurang
Dan ketika membayar bunganya:
- Beban bunga bertambah
- Kas berkurang
Proses ini terus berulang sampai seluruh utang lunas.
Contoh Akuntansi Piutang
Sekarang lihat cara mencatat piutang.
Contoh 1. Penjualan produk 5 juta secara kredit
Saat transaksi terjadi:
- Piutang usaha bertambah 5 juta
- Pendapatan bertambah 5 juta
Jurnalnya:
Debit Piutang Usaha 5.000.000
Kredit Pendapatan 5.000.000
Ketika pelanggan membayar:
- Kas bertambah
- Piutang berkurang
Jurnalnya:
Debit Kas 5.000.000
Kredit Piutang Usaha 5.000.000
Contoh 2. Piutang lainnya
Misalnya perusahaan meminjamkan 2 juta ke karyawan:
Saat pinjaman diberikan:
Debit Piutang Karyawan 2.000.000
Kredit Kas 2.000.000
Saat karyawan mengembalikan:
Debit Kas 2.000.000
Kredit Piutang Karyawan 2.000.000
Semua terlihat jelas. Piutang menambah aset dan berkurang ketika dibayar.
Dampak Utang dan Piutang pada Laporan Keuangan
Kamu bisa melihat dampak utang dan piutang dari tiga aspek laporan keuangan.
1. Neraca
Utang masuk ke liabilitas. Piutang masuk ke aset lancar. Jumlah keduanya menentukan posisi kekuatan perusahaan.
2. Laporan laba rugi
Utang bisa menimbulkan beban bunga. Beban bunga akan mengurangi laba. Sedangkan piutang tidak langsung muncul di laporan laba rugi, tapi pendapatan yang terkait dengan piutang masuk ke dalam perhitungan laba.
3. Arus kas
Piutang yang belum dibayar membuat kas belum masuk. Utang yang belum dibayar membuat kas belum keluar. Pengelolaan keduanya penting agar bisnis tidak kekurangan dana operasional.
Perusahaan harus mengelola piutang agar tidak terlalu lama menunggak. Sebaliknya, perusahaan juga harus mengatur utang agar tidak menumpuk dan membebani cash flow.
Kenapa Memahami Utang dan Piutang Itu Penting
Kalau kamu ingin mengatur keuangan bisnis dengan baik, memahami perbedaan ini itu wajib. Bahkan untuk kamu yang baru menjalankan usaha kecil, pengetahuan soal utang dan piutang bisa membantu kamu mengambil keputusan lebih tepat.
Memahami utang membantu kamu mengontrol risiko. Kamu tahu batas maksimal yang aman dan tidak membahayakan keuangan. Sedangkan memahami piutang membantu kamu membaca potensi pemasukan. Kamu bisa menjaga arus kas tetap sehat.
Perbedaan keduanya juga membantu kamu membaca laporan keuangan dengan lebih percaya diri. Kamu bisa langsung tahu kondisi kesehatan bisnis melalui pergerakan utang dan piutang.
Mau tahu lebih banyak tips finansial dan rekomendasi produk keuangan yang bisa bantu kamu kelola uang lebih mudah dan tertata? Cek Tuwaga.id sekarang! Dari kartu kredit, tabungan tanpa biaya admin, KTA, dana tunai, hingga pinjaman multiguna, semua ada disini!















































