Biaya reschedule tiket pesawat adalah total biaya yang perlu kamu bayar kalau mau ubah jadwal penerbangan—mulai dari biaya admin, selisih harga tiket, sampai biaya tambahan kalau kamu pakai OTA (online travel agent).
Pahami dulu rincian dan cara hitungnya, biar kamu bisa terbang tenang tanpa drama biaya dadakan! 😅
💡 Jadi Poinnya…
- Ubah Jadwal Itu Nggak Gratis: Beberapa maskapai bisa kasih reschedule gratis, tapi mayoritas tetap kena biaya. Jadi jangan asal klik ubah ya!
- Biaya Bisa Lebih Mahal dari Tiket Awal: Khususnya kalau kamu ubah dalam waktu < 24 jam sebelum terbang. Bisa-bisa totalnya sama kayak beli tiket baru 😬
- No Show? Rugi Besar: Kalau kamu nggak muncul tanpa konfirmasi, siap-siap kena denda sampai 90–100% dari harga dasar!
Apa Aja Sih Komponen Biaya Reschedule?
Kamu mungkin mikir, “Ah, tinggal ubah tanggal doang, kok bayar?” Faktanya, tiap maskapai punya aturan sendiri. Ada yang kasih gratis reschedule untuk kondisi tertentu, tapi banyak juga yang kena biaya admin + selisih harga tiket baru. Kadang, totalnya bisa nyaris sama kayak beli tiket baru 😱
Sebelum kita masuk ke angka-angka, kamu perlu tahu kalau biaya ubah jadwal ini biasanya terdiri dari 3 komponen utama:
- Biaya administrasi dari maskapai
- Selisih harga tiket kalau harga baru lebih mahal
- Biaya tambahan kalau ubahnya lewat agen atau OTA (online travel agent)
Contohnya nih: tiket awal kamu Rp500.000, terus kamu mau ubah ke jadwal baru yang harganya Rp650.000. Nah, kamu perlu bayar selisih Rp150.000 + biaya admin reschedule yang ditetapkan maskapai.
Rincian Biaya Reschedule dari Beberapa Maskapai Populer
Berikut kisaran biaya reschedule tiket dari maskapai yang paling sering dipakai di Indonesia (update 2025, ya!):
1. Garuda Indonesia (Ekonomi Comfort Class)

Kalau kamu tipe traveler yang suka layanan full-service dan lebih fleksibel, Garuda bisa jadi pilihan terbaik—apalagi buat urusan reschedule.
- > 24 jam: Gratis reschedule
- 24–4 jam sebelum terbang: Tambahan biaya 45% dari harga dasar
- ≤ 4 jam sebelum terbang: Tambahan biaya 70%
- No show (tidak hadir): 90% dari harga dasar
Belum termasuk PPN 11% dan selisih harga tiket baru (jika ada)
2. Citilink
Kalau kamu biasa naik Citilink, biayanya cukup transparan dan lebih terjangkau dibanding full-service airline. Tapi tetap, beda waktu ubah beda juga biayanya.
- > 7 hari: Rp150.000
- 72 jam – 7 hari: Rp200.000
- 24–72 jam: Rp250.000
- < 24 jam: Rp300.000
Harga flat, belum termasuk selisih tiket baru
3. Lion Air & Wings Air

Maskapai favorit untuk rute domestik murah meriah ini ternyata punya skema reschedule yang cukup kompleks. Makin mepet ubahnya, makin tinggi biayanya. Ini rincian biaya reschedule Lion Air:
- > 72 jam: Biaya admin Rp100.000 + selisih harga
- 72–4 jam: Tambahan 50% dari harga dasar + selisih
- < 4 jam: Tambahan 90% dari harga dasar + selisih
- No show: Biaya 90% dari harga dasar + selisih
Baca Juga: 12 Harga Bagasi Pesawat Per Kg Terbaru 2025: Dari Garuda hingga Qatar Airways, Lengkap Disini!
4. AirAsia
Untuk kamu yang sering cari tiket promo dan suka booking online, AirAsia punya aturan yang cukup ketat soal ubah jadwal. Tapi tetap bisa, asal ikuti syaratnya.
- Reschedule bisa dilakukan hingga 48 jam sebelum keberangkatan
- Biaya tergantung rute dan jenis tiket
- Harga lebih mahal tidak dikembalikan jika kamu ubah ke rute/harga lebih murah
- Ubah rute tidak diizinkan
Wajib lakukan pembayaran selisih harga sebelum perubahan dikonfirmasi.
5. Batik Air
Batik Air adalah versi premium-nya Lion Group. Jadi, nggak heran kalau kebijakan reschedulenya mirip, meskipun harganya bisa sedikit lebih tinggi tergantung rute & subclass.
- Skema biaya sama dengan Lion Air
- Biaya tambahan tergantung waktu perubahan & rute
- Harus perhatikan jenis subclass, karena bisa ada selisih tambahan
6. Pelita Air
Kalau kamu pilih Pelita Air, maskapai ini punya skema reschedule yang cukup berlapis tergantung jenis tiket (RBD) dan waktu perubahan. Tiket fleksibel (P dan Y) dapat reschedule gratis selama dilakukan lebih awal, tapi tiket dengan masa berlaku pendek bisa dikenai denda tinggi kalau terlalu mepet ubahnya.
Contoh biaya perubahan (berdasarkan tipe tiket & waktu):
- Tipe P & Y (90 hari): Gratis reschedule hingga 12 jam sebelum terbang
- Tipe B, K, N (30 hari): Biaya 10–25% saat >72 jam, bisa sampai 70% kalau <12 jam
- Tipe S, M, Q (7–10 hari): Biaya bisa mencapai 70–100% kalau ubah di hari H
- Ubah setelah jadwal (STD): Rata-rata dikenakan 70–100%
📌 Biaya dihitung dari harga dasar tiket, belum termasuk PPN & selisih harga
Tips Biar Nggak Boncos Saat Mau Reschedule
- Cek dulu jenis tiket kamu sebelum beli. Tiket promo biasanya non-refundable dan non-reschedule
- Reschedule jauh-jauh hari, jangan mepet hari H karena makin sempit pilihan dan biasanya harga naik
- Pakai platform resmi (website atau aplikasi maskapai langsung) biar bebas dari biaya tambahan pihak ketiga
- Pertimbangkan beli tiket fleksibel atau yang udah include Value Pack kalau kamu tipe traveler yang sering ubah rencana
- Beli asuransi perjalanan—beberapa polis bisa cover biaya pembatalan atau reschedule
Jadi, Worth It Nggak Nih Ubah Jadwal?
Jawabannya: tergantung urgensi dan jenis tiket kamu. Kalau perubahan jadwal karena hal penting (urusan keluarga, kerja, atau kondisi darurat), biaya reschedule ini bisa buat rencana tetap aman. Tapi kalau perubahan bisa direncanakan dari awal, kamu bisa lebih hemat dengan beli tiket yang fleksibel atau menyesuaikan tanggal saat booking.
Mau Ubah Jadwal? Siapin Strategi & Budget-nya Dulu!
Biaya reschedule tiket pesawat itu sah-sah aja selama kamu tahu aturan mainnya. Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa ubah jadwal tanpa harus panik atau nambah utang dadakan. Selalu baca syarat & ketentuan tiket sebelum beli, dan siapin budget cadangan kalau kamu tahu jadwal bisa berubah sewaktu-waktu.
Dan kalau kamu pengen hidup makin rapi secara finansial, bukan cuma urusan tiket, tapi juga soal:
💳 Kartu kredit yang cocok buat traveler
🏦 Tabungan & deposito buat dana darurat
🚗 Dana tunai dari kendaraan atau properti
📈 Insight finansial yang bisa kamu terapkan langsung
Langsung aja ke Tuwaga!