Penipuan digital semakin hari semakin canggih. Modusnya pun tidak lagi sekadar SMS berhadiah abal-abal, melainkan juga telepon mengatasnamakan aparat, WhatsApp palsu dengan foto profil keluarga, hingga investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bahkan melaporkan bahwa aduan terkait penipuan online dan spam terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa penipu tidak kehabisan akal untuk mencari korban baru.
Lalu, bagaimana cara melindungi diri? Ada dua langkah penting: blokir nomor penipu agar mereka tidak bisa menghubungi lagi, dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang agar bisa ditindaklanjuti. Selain itu, kamu juga harus tahu ciri-ciri umum scam supaya tidak terjebak.
💡 Jadi, Poinnya…
- Blokir & Laporkan Segera: Jangan hanya diam, gunakan fitur bawaan HP atau aplikasi untuk memblokir penipu, lalu laporkan agar kasus ditindaklanjuti.
- Kenali Pola Umum Scam: Penipu biasanya memakai trik mendesak, menjanjikan hadiah, atau mengatasnamakan pihak berwenang.
- Waspada & Jangan Bagikan Data Pribadi: Jangan pernah memberikan OTP, PIN, password, atau data finansial ke siapa pun, meski mereka mengaku dari bank/instansi resmi.
Cara Blokir Nomor Penipu
Langkah pertama yang bisa langsung dilakukan saat menerima SMS, telepon, atau WA mencurigakan adalah memblokir nomor tersebut. Setiap perangkat sudah dilengkapi fitur blokir bawaan.
1. Di Android (SMS/Telp):
- Buka aplikasi Pesan atau Telepon.
- Tekan dan tahan nomor asing atau mencurigakan.
- Pilih opsi Blokir atau Laporkan Spam.
- Setelah diblokir, nomor tersebut tidak bisa lagi menghubungi Anda.
2. Di iPhone (iOS):
- Buka aplikasi Phone atau Messages.
- Tekan ikon “i” (info) di samping nomor.
- Gulir ke bawah, lalu pilih Block this Caller.
3. Di WhatsApp:
- Buka percakapan dari nomor tidak dikenal.
- Ketuk opsi Laporkan dan Blokir.
- Atau, buka Pengaturan > Privasi > Kontak Diblokir untuk menambahkan nomor secara manual.
Tips tambahan: Gunakan aplikasi pihak ketiga seperti Truecaller atau Get Contacts untuk mendeteksi nomor asing. Aplikasi ini sering memberikan label “Scam” atau “Spam” secara otomatis.
Cara Melaporkan Nomor Penipu
Memblokir hanya membuat kamu aman, tapi penipu masih bisa mencari korban lain. Karena itu, melaporkan nomor adalah langkah penting untuk memutus rantai penipuan.
1. Laporkan ke Kominfo
- Kirim SMS ke 112 (gratis) dengan format:
SMS (spasi) Nomor Pengirim (spasi) Isi Pesan - Bisa juga via situs resmi aduankonten.id.
2. Laporkan ke OJK (khusus penipuan keuangan/investasi)
- Hubungi call center 157.
- Atau kirim email ke [email protected] dengan bukti screenshot/chat.
3. Laporkan ke Polisi (Cyber Crime)
- Gunakan portal resmi patrolisiber.id.
- Sertakan bukti berupa screenshot SMS, chat WA, atau rekaman telepon.
- Untuk kasus serius (transfer dana, pemerasan), bisa langsung lapor ke kantor polisi terdekat.
4. Laporkan ke Aplikasi/Platform Terkait
- WhatsApp → gunakan opsi Laporkan Kontak.
- SMS/Telp → gunakan fitur Laporkan Spam di HP.
- Marketplace/E-commerce → gunakan sistem “Laporkan Penjual” atau “Pusat Bantuan”.
Ciri-Ciri Umum Penipuan
Supaya lebih waspada, kenali pola umum penipuan yang sering dipakai:
SMS Penipuan
- “Selamat! Kamu menang undian dari operator/bank.”
- “Rekening kamu diblokir, segera hubungi nomor ini.”
- SMS dengan link mencurigakan (phishing) yang mengarahkan ke situs palsu.
Telepon Penipuan
- Mengaku sebagai polisi, jaksa, atau pejabat dan menakut-nakuti korban.
- Cerita darurat: “Anak/keluarga kamu kecelakaan, segera transfer biaya rumah sakit.”
- Tawaran kredit instan dengan bunga rendah, tapi minta biaya admin di depan.
WhatsApp Penipuan
- “Nomor baruku, ini darurat, tolong kirim uang.”
- Akun palsu mengatasnamakan bank, PLN, BPJS, atau instansi resmi lainnya.
- Pesan berantai berisi link promo tidak jelas (biasanya berujung pencurian data).
Penipuan Online Shop
- Harga terlalu murah (contoh: iPhone baru dijual Rp1 juta).
- Hanya menerima pembayaran via transfer rekening pribadi.
- Tidak ada ulasan, testimoni, atau bukti toko resmi.
Dampak Jika Menjadi Korban Penipuan
Banyak orang menganggap “ah, paling cuma SMS spam,” tapi kenyataannya dampaknya bisa serius:
- Kerugian finansial: uang ditransfer ke rekening penipu.
- Pencurian identitas: data pribadi disalahgunakan untuk pinjol atau penipuan lain.
- Gangguan psikologis: rasa takut, stres, atau trauma setelah jadi korban.
Karena itu, lebih baik waspada sejak awal daripada menyesal belakangan.
Tips Agar Terhindar dari Penipuan
Berikut beberapa kebiasaan yang bisa melindungi kamu:
- Jangan mudah percaya pada pesan/telepon mendadak.
- Selalu konfirmasi ke pihak resmi jika menerima info aneh.
- Jangan klik link sembarangan.
- Jangan pernah bagikan OTP, PIN, password, atau data pribadi ke siapa pun.
- Gunakan aplikasi anti-spam atau filter otomatis.
- Edukasi orang tua, keluarga, atau teman yang belum melek digital agar tidak mudah tertipu.

Jaga Diri dari Penipuan Digital!
Melindungi diri dari penipuan itu gampang kok, selama kamu tahu caranya. Jangan ragu untuk blokir nomor penipu dan laporkan mereka ke pihak berwenang! Selain itu, kenali ciri-ciri penipuan agar kamu bisa lebih hati-hati dan nggak gampang tertipu. ✋
Oh ya, kalau bicara soal keamanan finansial, pastikan kamu selalu memilih produk keuangan yang resmi, aman, dan terpercaya! Di Tuwaga, kamu bisa bandingin dan apply produk finansial terbaik, mulai dari KTA, tabungan, kartu kredit, hingga deposito. Yuk, cek sekarang dan temukan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan lupa kunjungi halaman TuwagaPromo buat dapetin promo dan diskon menarik di merchant favoritmu!