Sekarang, banyak banget pinjaman online yang kasih bunga selangit, bahkan bisa sampai 100% lebih!😨 Makanya, sebelum ambil pinjaman, cara hitung bunga pinjaman wajib kamu pahami biar nggak boncos di akhir! 🚀
Biar nggak terjebak cicilan yang makin berat, kamu harus tahu jenis bunga yang dipakai, gimana cara menghitungnya, dan seberapa besar total yang harus dibayar nanti. Yuk, kita bahas bareng supaya kamu bisa pilih pinjaman yang aman dan sesuai kemampuan finansialmu!
💡 Key takeaways:
- Jenis Suku Bunga Mempengaruhi Cicilan: Suku bunga bisa flat, efektif, anuitas, fixed, atau floating, yang masing-masing punya cara perhitungan berbeda dan memengaruhi total cicilan yang harus kamu bayar.
- Faktor yang Mempengaruhi Bunga Pinjaman: Besaran bunga dipengaruhi oleh riwayat kredit, kondisi pasar, dan suku bunga acuan (BI Rate). Semakin bagus kreditmu, semakin rendah bunga yang bisa kamu dapatkan.
- Hitung Bunga dengan Rumus yang Tepat: Jangan asal ambil pinjaman! Pastikan kamu tahu cara hitung bunga pinjaman agar nggak terjebak cicilan tinggi dan bisa memilih skema pembayaran yang sesuai kemampuan.
Apa Itu Suku Bunga Pinjaman?
Suku bunga pinjaman adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai kompensasi atas penggunaan dana yang dipinjam💰
Bunga ini biasanya dihitung dalam bentuk persentase dari jumlah pokok pinjaman. Bunga jugalah yang jadi salah satu sumber pendapatan utama bagi pemberi pinjaman, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
Buat besaran persentasenya sendiri bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya
- Risiko Kredit Peminjam – Kalau riwayat kreditmu kurang bagus, suku bunga bisa lebih tinggi. Makanya, pinjaman online sering punya bunga lebih besar dibanding bank.
- Kondisi Pasar – Saat inflasi tinggi, suku bunga juga naik sebagai respons terhadap situasi ekonomi.
- Suku Bunga Acuan (BI Rate) – Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan yang jadi patokan bank dan lembaga keuangan. Kalau BI rate naik, suku bunga pinjaman juga bakal ikut naik.
Jenis-jenis Suku Bunga Pinjaman
Suku bunga pinjaman dibagi menjadi 5 jenis yaitu suku bunga tetap (fixed), suku bunga mengambang (floating), suku bunga efektif, suku bunga anuitas, dan suku bunga flat. Berikut penjelasan dari masing-masing jenisnya.
1. Suku Bunga Tetap (Fixed)
Sesuai dengan namanya, suku bunga tetap (fixed) artinya bunga yang persentasenya nggak bakal berubah-ubah sampai periode kredit selesai atau jatuh tempo⌛.
Jadi, kamu bisa tahu pasti berapa jumlah bunga yang harus dibayar setiap bulannya tanpa khawatir ada kenaikan bunga di tengah jalan. Suku bunga ini biasanya dipakai untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi, rumah murah, atau kredit kendaraan bermotor.
2. Suku Bunga Mengambang (Floating)
Suku bunga mengambang persentasenya bisa naik turun, mengikuti suku bunga yang berlaku di pasar. Jadi, kalau suku bunga pasar naik📈, bunga yang harus kamu bayar juga ikut naik. Sebaliknya, kalau suku bunga turun📉, bunga yang kamu bayar juga akan turun.
Jenis suku bunga ini biasanya dipakai buat KPR dengan periode tertentu. Contohnya, di tiga tahun pertama kamu akan mendapatkan suku bunga tetap💸, jadi jumlah bunga yang harus dibayar tetap sama setiap bulan.
Tapi, setelah itu, di tahun keempat dan seterusnya, suku bunga akan berubah jadi suku bunga mengambang artinya bunga 💵yang kamu bayar bisa naik atau turun, tergantung suku bunga pasar saat itu.
3. Suku Bunga Efektif
Selanjutnya, ada suku bunga efektif yang dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman💸 yang belum dibayar setiap bulan. Artinya, semakin cepat kamu melunasi pinjaman, semakin kecil bunga yang harus kamu tanggung.
Banyak orang merasa suku bunga efektif ini lebih adil dibandingkan suku bunga flat, karena bunga flat tetap sama meskipun kamu sudah membayar sebagian besar pinjaman, jadi nggak ada penyesuaian sesuai dengan pengurangan utang.
4. Suku Bunga Anuitas
Suku bunga anuitas adalah jenis suku bunga yang membuat jumlah angsuran kamu, yang terdiri dari pokok dan bunga, tetap sama setiap bulan.
Di awal-awal pinjaman💰, bunga yang kamu bayar bakal lebih besar, sementara angsuran pokoknya masih kecil. Tapi, semakin lama, porsi angsuran pokok yang kamu bayar akan semakin besar, sementara bunga yang kamu bayar semakin berkurang.
Jadi, meskipun total angsuran bulanan tetap sama, komposisinya berubah—di awal lebih banyak bunga, dan mendekati akhir, lebih banyak pokok yang dibayar.
5. Suku Bunga Flat
Terakhir, suku bunga flat adalah jenis bunga yang perhitungannya didasarkan pada jumlah pokok pinjaman di awal setiap periode cicilan🕰. Suku bunga flat ini biasanya dipakai untuk kredit jangka pendek, seperti kredit handphone, motor, atau peralatan rumah tangga.
Cara Hitung Bunga Pinjaman
Beda jenis bunga, beda juga cara hitungnya. Ini cara gampang hitung masing-masing suku bunganya.
Cara Hitung Suku Bunga Flat
Rumus suku bunga flat:
Contohnya:
Kamu mau pinjam uang💰 ke bank sebesar Rp30 juta dengan bunga tahunan 10%. Kalau kamu ingin melunasi pinjaman itu dalam satu tahun, berikut ini biaya yang harus kamu bayar setiap bulannya:
Total Bunga:
Rp 30.000.000 x 10% x 1 tahun = Rp 3.000.000
Total yang harus dibayar:
Rp 30.000.000 + Rp. 3.000.000 = Rp 33.000.000
Biaya per bulan:
Rp 33.000.000 / 12 bulan = Rp 2.750.000
Jadi, setiap bulan kamu harus bayar sekitar Rp2.750.000 untuk melunasi pinjaman motor tersebut.
Cara Hitung Suku Bunga Efektif
Rumus suku bunga efektif:
Ingat💡, suku bunga efektif dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman. Jadi, angsuran yang kamu bayar akan semakin ringan setiap bulannya karena pokok pinjaman yang tersisa juga terus berkurang.
Misalnya, kamu pinjam uang:
- Pokok pinjaman: Rp300 juta
- Tenor: 12 tahun (144 bulan)
- Suku bunga: 10%
Cara hitungnya:
Saldo pokok
Pokok pinjaman – cicilan pokok yang sudah kamu bayarkan
Cicilan pokok
Rp 300.000.000 / 144 = Rp 2.083.333 setiap bulan
Kalo untuk hitungan bunga per bulan, misalnya bulan pertama sampai bulan ke tiga jadinya kayak gini:
Bulan pertama;
(Rp 300.000.000 – 0) x 10% / 12 = Rp 2.500.000
Bulan kedua;
(Rp 300.000.000 – Rp 2.083.333) x 10% / 12 = Rp 2. 482.638
Bulan ke tiga;
(Rp 300.000.000 – Rp 2.083.333 – Rp 2.083.333) x 10% / 12 = Rp 2.465.277
Sekarang, buat hitungan angsurannya:
Angsuran bulan pertama;
Rp 2.083.333 + Rp 2.500.000 = Rp 4.583.000
Angsuran bulan kedua;
Rp 2.083.333 + Rp 2. 482.638 = Rp 4.565.971
Angsuran bulan ketiga;
Rp 2.083.333 + Rp 2.465.277 = Rp 4.548.610
Kamu bisa liat dari hitungan diatas, angsuran yang kamu bayar semakin menurun setiap bulannya.
Cara Hitung Bunga Anuitas
Misalnya kita pakai contoh dengan suku bunga efektif seperti tadi:
- Pokok pinjaman: Rp 300 juta
- Tenor: 12 tahun (144 bulan)
- Suku bunga: 10%
Cara hitungnya:
Cicilan pokok
Rp 300.000.000 / 144 = Rp 2.083.333 setiap bulan
Bunga
Rp 300.000.000 x 10% / 12 = Rp 2.500.000
Angsuran per bulan
Rp 2.500.000 + Rp 2.083.333 = Rp 4.583.333 setiap bulan.
Pastikan Pinjaman Sesuai Kemampuan Finansial!
Menghitung bunga pinjaman itu wajib sebelum kamu mengajukan kredit. Dengan memahami jenis suku bunga dan cara menghitungnya, kamu bisa memilih pinjaman yang lebih aman dan sesuai dengan kondisi keuanganmu.
🔍 Mau cari pinjaman terbaik dengan bunga yang transparan? Cek Tuwaga buat info lengkap seputar kartu kredit, tabungan, KTA, deposito, dan pinjaman multiguna. Dapatkan insight finansial dan atur keuanganmu lebih cerdas!