Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
BI Rate Turun di Januari 2025: Kabar Baik dan Tantangannya yang Perlu Kamu Tahu

BI Rate Turun di Januari 2025: Kabar Baik dan Tantangannya yang Perlu Kamu Tahu

Ditulis oleh
 422 views
Terakhir diupdate Thu, 6 February 2025
bi rate turun

Tok! BI-Rate atau suku bunga acuan resmi turun ke 5,75% pada 15 Januari 2025, nih!

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dikutip dari siaran pers (15/1/25).

Bank Indonesia memutuskan buat menurunkan BI-Rate demi menjaga stabilitas ekonomi kita. Tapi, apakah bakal sesimpel itu alasan dan dampaknya? Yuk, bahas bareng Tuwaga!

?Key Takeaways:

  1. Kemudahan Kredit Murah: BI Rate turun jadi 5,75% bikin suku bunga pinjaman lebih rendah. Cocok buat kamu yang mau ambil KPR, cicilan kendaraan, atau modal usaha.
  2. Dampak di Sektor Ekonomi: Suku bunga rendah dorong daya beli masyarakat, investasi perusahaan, dan pertumbuhan sektor properti, manufaktur, hingga konsumsi.
  3. Tantangan dan Risiko Keuangan: Margin investasi di deposito atau obligasi jadi lebih kecil, berpotensi meningkatkan ketergantungan utang, dan ada risiko inflasi jika permintaan barang naik drastis.

Kenapa Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan?

Selain suku bunga acuan, Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 5%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,50%.

Setidaknya, ada 3 faktor yang jadi alasan utama BI menurunkan suku bunga acuan yaitu:

  1. Rupiah yang dianggap cukup stabil di level Rp16.200/dolar AS
  2. Inflasi yang terkendali berada pada batas bawah target 2,5±1%
  3. Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya nilai tukar Rupiah sesuai fundamental inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Perry Warjiyo.

Dampak Positif BI-Rate Turun

1. Di Sektor Perbankan

  • Biaya Pinjaman Turun: Beberapa bank kemungkinan bakal menurunkan suku bunga kredit bagi nasabah.
  • Permintaan Kredit Meningkat: Karena biaya pinjaman (bunga) rendah, masyarakat bisa lebih mudah mendapat pinjaman atau kredit konsumtif masyarakat buat kebutuhan sehari-hari.

2. Di Sektor Properti

Karena bunga pinjaman turun, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) jadi lebih terjangkau. Bakal jadi momentum yang tepat buat beli rumah atau properti lainnya di kalangan masyarakat.

3. Di Sektor Manufaktur

Biaya pinjaman yang lebih rendah bikin perusahaan tertarik buat menambah investasi, misalnya dengan beli mesin baru dan ekspansi fasilitas produksi. Daya saing produk lokal di pasar domestik dan internasional pun berpotensi meningkat.

4. Di Sektor Konsumsi

Daya beli masyarakat meningkat kalau banyak yang mengajukan kredit, misalnya KPR, mobil, ekspansi bisnis, atau beli properti baru. 

Tantangan dari BI Rate Turun

1. Di Sektor Keuangan

  • Margin Keuntungan Turun: Sektor keuangan non-bank, seperti asuransi dan pengelola dana pensiun sulit buat memaksimalkan keuntungan.
  • Hasil Investasi Turun: Suku bunga turun bikin imbal hasil di instrumen investasi seperti obligasi dan deposito jadi kurang menarik. Alhasil, pendapatan investasi pun turun.

2. Di Sektor Ekspor

Permintaan ekspor bisa turun karena barang ekspor yang jadi lebih mahal di pasar internasional, sebagai pengaruh dari kurs Rupiah yang menguat.

?Biar ekspor tetap aman, pebisnis bisa lakukan:

  • Manfaatkan pengiriman dan platform e-commerce internasional, seperti Amazon, untuk memperluas pasar.
  • Mengoptimalkan pasar di wilayah perjanjian perdagangan bebas (FTA), sehingga bisa mengurangi tarif ekspor.

3. Potensi Ketergantungan pada Utang

Peningkatan daya beli masyarakat memang bagus. Tapi kalau sumbernya dari utang atau kredit dan nggak dikelola dengan hati-hati, bisa bikin beban utang menumpuk di masa depan.

? Biar nggak terlilit utang menumpuk, kamu bisa lakukan:

  • Hindari berutang untuk liburan, beli barang mewah, atau kebutuhan konsumtif lainnya.
  • Ambil kredit untuk kebutuhan produktif, seperti modal pendidikan, beli rumah, atau usaha.
  • Siapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak.

4. Potensi Inflasi Meningkat

Suku bunga naik bisa meningkatkan permintaan barang. Dikhawatirkan bakal terjadi inflasi yang lebih tinggi jika permintaan tidak diimbangi dengan pasokan barang dan jasa yang cukup.

BI Rate Turun, Peluang dan Tantangannya

Penurunan BI Rate ke 5,75% pada Januari 2025 memberikan angin segar bagi perekonomian, terutama di sektor perbankan, properti, dan manufaktur. Namun, kebijakan ini juga punya tantangan seperti risiko inflasi dan ketergantungan pada utang. Supaya tetap aman secara finansial, pastikan kamu bijak memanfaatkan kredit dan menjaga pengelolaan keuangan.

? Mau lebih paham soal kebijakan ekonomi dan keuangan? Yuk, kunjungi Tuwaga, platform edukasi keuangan yang bikin kamu makin cerdas dalam mengatur keuangan dan memanfaatkan peluang finansial!

Bagikan ke

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?