Setiap bisnis idealnya punya laporan laba rugi yang disusun secara berkala. Lewat dokumen ini, kita bisa tahu gimana kesehatan finansial sebuah perusahaan.
Bayangin kalau sebuah perusahaan jalan tanpa laporan laba rugi. Semua transaksi masuk dan keluar uang nggak tercatat rapi, pemilik bisnis pun bakal kesulitan menilai apakah usahanya untung atau justru merugi.
Biar lebih kebayang seperti apa contoh laporan laba rugi, langsung simak penjelasan Tuwaga di bawah ini, yuk!
💡 Jadi Poinnya…
- Laporan Laba Rugi = Cermin Finansial: Dokumen ini wajib dimiliki bisnis karena jadi tolok ukur kesehatan perusahaan, apakah sedang untung atau merugi.
- Komponen Penting Harus Lengkap: Mulai dari pendapatan, HPP, laba kotor, beban operasional, hingga laba bersih, semuanya harus dicatat biar analisis valid.
- Bukan Sekadar Catatan, Tapi Panduan: Dengan laporan yang rapi, manajemen bisa ambil keputusan strategis, sementara investor dan kreditur makin percaya.
Apa itu Laporan Laba Rugi?
Menurut Investopedia, laporan laba rugi adalah catatan resmi yang menggambarkan pendapatan, biaya, hingga keuntungan atau kerugian suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dokumen ini juga sering disebut dengan istilah income statement atau profit and loss (P&L) statement.
Biasanya, laporan laba rugi disusun secara bulanan, kuartalan, maupun tahunan. Menurut Accurate, laporan ini juga biasa dibuat menjelang akhir periode pelaporan, saat akan ada rapat pemangku kepentingan, atau ketika perusahaan ingin mengambil keputusan strategis, misalnya ekspansi, efisiensi biaya, hingga evaluasi kinerja cabang tertentu.
Dengan kata lain, laporan laba rugi adalah salah satu “alat ukur” paling vital dalam akuntansi bisnis.
Kegunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi punya banyak manfaat dalam pengelolaan bisnis. Beberapa kegunaan utamanya yaitu:
1. Bahan Pengambilan Keputusan
Setiap keputusan bisnis pasti terkait keuangan. Laporan laba rugi membantu manajemen menilai posisi perusahaan, apakah sehat, stagnan, atau butuh strategi perbaikan.
2. Evaluasi Performa Bisnis
Dari laporan ini bisa dilihat apakah perusahaan mengalami growth atau justru kemunduran. Jika laba konsisten naik, artinya strategi berjalan baik. Sebaliknya, kerugian terus-menerus jadi alarm untuk segera berbenah.
3. Menjadi Acuan bagi Pihak Eksternal
Laporan laba rugi nggak cuma untuk manajemen internal, tapi juga eksternal. Investor, kreditur, hingga akuntan eksternal juga memerlukan dokumen ini. Investor menilai potensi keuntungan, kreditur melihat kemampuan bayar utang, sedangkan auditor menilai kewajaran laporan keuangan.
4. Membantu Transparansi dan Lepercayaan
Semakin detail laporan, semakin tinggi tingkat kepercayaan stakeholder. Laporan laba rugi yang akurat bisa jadi dasar negosiasi, pencairan pinjaman, atau penarikan investor baru.
Baca Juga: Derivative Adalah Solusi untuk Lindungi dan Maksimalkan Keuntungan Investasi!
Komponen yang Harus Ada di Dalam Laporan
Supaya lengkap dan bisa dipakai untuk analisis, laporan laba rugi idealnya berisi beberapa komponen utama berikut:
- Pendapatan (Revenue): Seluruh pemasukan yang diterima perusahaan, termasuk penjualan produk/jasa, bunga, hingga dividen.
- Harga Pokok Penjualan (HPP): Total biaya produksi untuk menghasilkan barang atau jasa.
- Laba Kotor: Selisih antara pendapatan dan HPP.
- Beban Operasional: Biaya sehari-hari perusahaan, mulai dari gaji karyawan, listrik, sewa, hingga biaya administrasi.
- Laba Operasional: Laba kotor dikurangi beban operasional.
- Pendapatan dan Beban Non-Operasional: Mencakup bunga, pajak, atau pengeluaran lain di luar aktivitas utama.
- Laba Sebelum Pajak: Laba operasional dikurangi biaya non-operasional.
- Laba Bersih: Hasil akhir setelah semua pendapatan dan beban dihitung, termasuk pajak.
- Depresiasi dan Amortisasi: Penurunan nilai aset tetap dan tak berwujud.
- Earnings per Share (EPS): Laba bersih yang dibagi jumlah saham beredar, penting bagi investor.
Cara Menyusun Laporan Laba Rugi
Buat laporan laba rugi sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, asalkan runtutan prosesnya benar. Berikut langkah-langkah penyusunannya:
1. Catat Seluruh Transaksi dalam Jurnal
Mulai dari pendapatan, beban, hingga transaksi kecil sekalipun. Ketelitian di tahap ini krusial supaya data valid.
2. Pindahkan ke Buku Besar
Semua transaksi tadi diklasifikasikan sesuai akun agar lebih mudah dianalisis.
3. Buat Neraca Saldo dan Lakukan Penyesuaian
Neraca saldo membantu memastikan posisi debit dan kredit seimbang. Setelah itu, lakukan penyesuaian untuk transaksi yang belum tercatat.
4. Susun Neraca Lajur
Fokus pada kolom laba rugi di neraca lajur untuk memisahkan pendapatan dan beban.
5. Susun Laporan Laba Rugi Akhir
Urutannya biasanya: pendapatan, HPP, laba kotor, beban operasional, laba operasional, pendapatan/beban non-operasional, laba bersih.
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Format Excel
Buat kamu yang butuh gambaran nyata, laporan laba rugi umumnya disusun dalam format Excel biar mudah dihitung otomatis, seperti contoh di bawah ini:

📥 Untuk contoh laporan laba rugi dalam format Excel, bisa kamu unduh di sini.
Cara Membaca Laporan Laba Rugi
Punya laporan laba rugi saja belum cukup, kamu juga harus paham cara membacanya. Berikut panduan singkatnya:
1. Mulai dari Pendapatan Bersih
Cek berapa total penjualan setelah dipotong retur dan diskon. Ini jadi angka dasar untuk menilai kinerja penjualan.
2. Analisis Laba Kotor
Bandingkan laba kotor dengan pendapatan bersih. Rasio yang sehat menunjukkan efisiensi produksi atau biaya HPP yang terkontrol.
3. Perhatikan Beban Operasional
Jika terlalu besar, margin keuntungan bisa tergerus meski penjualan tinggi. Ini penting buat evaluasi efisiensi biaya.
4. Lihat Laba Operasional dan Laba Bersih
Angka ini menunjukkan kekuatan bisnis setelah semua biaya dihitung. Investor biasanya fokus ke laba bersih karena itu yang benar-benar bisa dibagikan.
5. Pantau Tren dari Waktu ke Waktu
Jangan hanya lihat satu periode. Bandingkan laporan bulan ke bulan atau tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangan perusahaan.
Wajib Punya Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah dokumen wajib yang nggak boleh diabaikan oleh setiap pemilik usaha. Dengan memahami cara menyusun, membaca, dan menganalisisnya, kamu bisa menilai apakah bisnismu berada di jalur yang benar atau butuh perbaikan strategi.
Mau tahu lebih banyak tips mengelola uang biar makin cuan dan hemat? Yuk, eksplor terus Tuwaga!
Di Tuwaga, Kamu bisa dapatkan tips investasi, cara menambah penghasilan dari sumber resmi dan aman, dan ajukan berbagai produk keuangan bank resmi seperti kartu kredit, tabungan, hingga KTA.