Sekarang, makin banyak contoh wirausaha yang bisa dimulai dengan modal kecil. Dari laundry hingga bisnis digital seperti agen pembayaran tagihan, semua punya ceruk pasarnya sendiri.
Meski berawal dari modal minim, beberapa bisnis wirausaha berpotensi mendatangkan pemasukan tambahan, bahkan bisa jadi sumber penghasilan utama, lho.
Sebagai referensi, Tuwaga sudah mengulas secara rinci apa saja contoh wirausaha modal kecil yang menarik, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan perkiraan modal awal yang dibutuhkan. Yuk, simak!
💡 Jadi Poinnya…
- Banyak Pilihan Usaha yang Laris: Dari PPOB, thrift shop, laundry, sampai catering rumahan, semua bisa dimulai dengan modal mulai Rp1 jutaan aja.
- Faktor Kesuksesan Ada di Strategi: Bukan cuma modal, tapi skill, manajemen usaha, dan kemampuan membaca peluang jadi penentu utama keberhasilan wirausaha.
- Tambahan Modal: Tuwaga bisa bantu bandingkan produk pembiayaan resmi, dari KTA sampai pinjaman jaminan kendaraan, aman dan praktis buat mengembangkan bisnis.
Apa itu Wirausaha?
Menurut Investopedia, wirausaha adalah kegiatan menciptakan, mengelola, dan mengembangkan bisnis dengan tujuan menghasilkan keuntungan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Seorang wirausahawan bukan cuma cari profit, tapi juga berperan sebagai inovator, problem solver, dan penggerak ekonomi.
Dalam praktiknya, wirausaha berarti melihat peluang dan tren masa kini di sekitar, lalu mengambil inisiatif untuk dijadikan bisnis. Para wirausahawan berani menanggung risiko dengan modal, waktu, dan tenaga sendiri demi membangun bisnis impiannya.
Contoh Wirausaha Modal Kecil dan Laku
Di antara bisnis wirausaha, beberapa di antaranya bisa dimulai dari modal Rp1 jutaan saja, lho, seperti:
1. Agen Pembayaran Tagihan (PPOB)
Layanan PPOB (Payment Point Online Bank) memungkinkan masyarakat membayar listrik, air, pulsa, hingga cicilan lewat satu platform. Usaha ini bisa dijalankan dari rumah dengan akses internet.
Kelebihan:
- Modal kecil dan bisa diatur sendiri.
- Permintaan konsisten karena layanan wajib.
- Bisa dikombinasikan dengan usaha lain, misalnya toko kelontong.
Kekurangan:
- Margin keuntungan kecil per transaksi.
- Persaingan dengan aplikasi digital besar.
- Membutuhkan kepercayaan pelanggan.
Modal awal: Rp1 juta–Rp3 juta (registrasi software PPOB, saldo awal, perangkat komputer/smartphone).
2. Bisnis Tanaman Hias

Tren urban farming bikin tanaman hias kembali populer. Produk seperti monstera, anggrek, hingga sukulen banyak diburu pecinta tanaman.
Kelebihan:
- Pasar luas dari hobiis hingga kolektor.
- Modal relatif kecil dan tahan lama.
- Bisa dilakukan dari rumah, baik di halaman atau rooftop.
Kekurangan:
- Butuh perawatan rutin.
- Tren harga fluktuatif.
- Risiko tanaman mati.
Modal awal: Rp3 juta–Rp8 juta (stok tanaman, pot, media tanam, promosi).
3. Jasa Cuci Motor atau Mobil
Usaha jasa cuci motor atau mobil selalu dibutuhkan karena kendaraan membutuhkan perawatan rutin. Apalagi di daerah yang berpenduduk sibuk. Dengan tarif terjangkau dan layanan premium, kamu bisa mudah menggaet pelanggan loyal.
Kelebihan:
- Permintaan tinggi sepanjang tahun.
- Modal relatif terjangkau, tahan lama, dan nggak perlu perawatan setiap hari.
- Bisa dikembangkan jadi salon mobil atau motor.
Kekurangan:
- Butuh lahan cukup luas.
- Bergantung pada cuaca.
- Persaingan tinggi di area padat.
Modal awal: Rp5 juta–Rp10 juta (alat cuci, sabun, selang, biaya air/listrik).
4. Thrift Shop
Thrift shop adalah bisnis menjual barang bekas berkualitas, terutama pakaian dan aksesori. Tren sustainable fashion membuat bisnis ini semakin populer, apalagi di kalangan Milenial dan Gen Z.
Kelebihan:
- Modal stok relatif kecil dan tahan lama.
- Target pasar luas, terutama anak muda.
- Barang unik sulit ditemukan di toko lain.
Kekurangan:
- Perlu effort kurasi barang.
- Kualitas barang tidak seragam.
- Ketergantungan pada tren fashion.
Modal awal: Rp3 juta–Rp7 juta (stok barang, promosi, perlengkapan toko).
5. Daur Ulang

Bisnis daur ulang memanfaatkan bahan bekas menjadi produk bernilai jual tinggi, baik secara estetika maupun fungsional. Misalnya kerajinan dari plastik, tas dari kain perca, atau furnitur kayu palet.
Kelebihan:
- Mendukung gerakan ramah lingkungan.
- Pasar berkembang di kalangan konsumen peduli lingkungan.
- Potensi inovasi produk tinggi.
Kekurangan:
- Membutuhkan kreativitas ekstra.
- Tantangan dalam pemasaran.
- Ketergantungan pada pasokan bahan bekas.
Modal awal: Rp5 juta–Rp15 juta (alat produksi, bahan baku, promosi).
6. Fotografi

Jasa fotografi banyak dicari untuk pernikahan, acara keluarga, hingga keperluan konten digital. Dengan portofolio yang bagus, bisnis ini bisa cepat berkembang.
Kelebihan:
- Permintaan tinggi untuk acara dan media sosial.
- Bisa kerja fleksibel.
- Modal awal, seperti kamera dan editing software bisa tahan bulanan.
- Tarif jasa cukup tinggi untuk event besar.
Kekurangan:
- Perlu investasi alat kamera.
- Persaingan ketat dengan fotografer lain.
- Tergantung pada kualitas portofolio.
Modal awal: Rp7 juta–Rp20 juta (kamera, lensa, editing software).
Baca Juga: 10 Penyebab Bisnis Gagal yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memulai Usaha!
7. Laundry

Bisnis laundry hadir sebagai solusi bagi masyarakat sibuk yang nggak punya waktu untuk mengurus pakaiannya sendiri. Dengan konsep layanan antar-jemput atau sistem keanggotaan, usaha ini bisa menjangkau banyak pelanggan.
Kelebihan:
- Permintaan tinggi, terutama di perkotaan dan sekitar kampus.
- Pendapatan relatif stabil dan bisa diprediksi, apalagi di musim hujan.
- Bisa menambah layanan seperti dry cleaning atau laundry kilat.
Kekurangan:
- Persaingan ketat dengan penyedia serupa.
- Biaya operasional peralatan cukup tinggi.
- Bergantung pada pasokan air dan listrik.
Modal awal: Rp15 juta–Rp25 juta (mesin cuci, pengering, perlengkapan, sewa tempat, dan operasional).
8. Toko Sembako
Toko sembako menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, dan telur. Selama orang membutuhkan bahan pangan, usaha ini akan selalu ramai. Lokasi yang strategis bisa menjadi kunci sukses.
Kelebihan:
- Permintaan konsisten setiap hari.
- Potensi pelanggan setia jika harga dan layanan bersaing.
- Bisa diselipkan produk organik atau lokal.
Kekurangan:
- Persaingan dengan minimarket modern.
- Margin keuntungan kecil per item.
- Risiko barang rusak atau kedaluwarsa.
Modal awal: Rp15 juta–Rp30 juta (stok barang, perlengkapan toko, sewa tempat, operasional).
9. Fotokopi
Meski era digital berkembang, layanan fotokopi tetap dibutuhkan, terutama di sekolah, kampus, dan perkantoran. Usaha ini bisa diperluas dengan layanan jilid, laminasi, atau cetak warna.
Kelebihan:
- Permintaan stabil di lokasi strategis.
- Bisa menambah layanan terkait untuk meningkatkan pendapatan.
- Operasional relatif mudah.
Kekurangan:
- Butuh investasi mesin berkualitas agar bisa jadi aset tahunan.
- Persaingan dengan jasa online.
- Fluktuasi permintaan di luar musim akademik.
Modal awal: Rp8 juta – Rp15 juta (mesin fotokopi, tinta, kertas, sewa tempat, biaya operasional).
10. Percetakan
Percetakan tetap penting untuk kartu nama, undangan, banner, hingga merchandise. Bisnis ini cocok bagi yang ingin bermain di pasar kreatif dan profesional sekaligus.
Kelebihan:
- Pasar luas dan beragam.
- Potensi diversifikasi produk tinggi.
- Teknologi cetak semakin efisien.
Kekurangan:
- Investasi awal besar.
- Persaingan ketat dengan percetakan online.
- Harus selalu update tren desain.
Modal awal: Rp20 juta – Rp50 juta (mesin cetak, bahan baku, sewa tempat, promosi).
11. Sewa Mainan Anak dan Perlengkapan Bayi
Bisnis ini menjawab kebutuhan orang tua yang ingin hemat sekaligus fleksibel. Produk seperti stroller, ayunan, atau mainan edukatif bisa disewakan dengan sistem harian atau mingguan.
Kelebihan:
- Pasar terus berkembang seiring meningkatnya jumlah keluarga muda.
- Pelanggan cenderung berulang.
- Ramah lingkungan karena mengurangi konsumsi sekali pakai.
Kekurangan:
- Perlu menjaga kebersihan ekstra.
- Risiko kerusakan barang.
- Membutuhkan ruang penyimpanan besar.
Modal awal: Rp12 juta – Rp20 juta (stok barang, perawatan, promosi, sewa gudang).
12. Catering Rumahan
Bagi yang hobi memasak, catering rumahan bisa menjadi jalan bisnis yang menjanjikan. Target pasarnya luas, dari acara kecil sampai perusahaan.
Kelebihan:
- Modal relatif kecil.
- Fleksibilitas tinggi.
- Margin keuntungan besar jika kualitas terjaga.
Kekurangan:
- Sangat sibuk saat musim ramai.
- Sulit scaling up tanpa tim solid.
- Risiko makanan sisa.
Modal awal: Rp8 juta–Rp15 juta (peralatan masak, bahan baku, packaging, promosi).
Baca Juga: Pemasaran Adalah Kunci Kesuksesan Usaha: Ini 8 Alasannya!
Faktor Kesuksesan Berwirausaha
Tekad saja belum cukup untuk jadi wirausahawan. Untuk menjalankan wirausaha hingga sukses, ada beberapa faktor kunci yang menentukannya, di antaranya:
1. Skill dan Kompetensi
Skill bukan cuma soal teknis, misalnya memasak kalau buka usaha kuliner, tapi juga mencakup keterampilan komunikasi, manajemen waktu, hingga negosiasi. Seorang wirausaha yang bisa membaca peluang pasar dan memahami tren konsumen tentu lebih mudah menyusun strategi.
2. Akses Modal
Modal memang sering jadi tantangan, tapi bukan berarti harus selalu besar. Yang penting cukup untuk menjaga kelancaran arus kas (cash flow).
Sumber modal bisa beragam, mulai dari tabungan pribadi, pinjaman bank, suntikan investor, sampai joint venture. Kuncinya adalah mengatur keuangan dengan disiplin dan memastikan setiap pengeluaran bisa kembali dalam bentuk pemasukan.
3. Menciptakan Solusi
Konsumen membeli produk atau jasa karena merasa terbantu atau masalahnya terselesaikan. Misalnya, laundry hadir untuk membantu orang-orang sibuk, atau bisnis catering rumahan yang jadi solusi praktis bagi keluarga yang tidak sempat masak. Semakin relevan solusi yang ditawarkan, semakin besar peluang bisnis tersebut diterima pasar.
4. Pandai Menangkap Peluang
Misalnya, ketika tren thrift shop dan barang vintage sedang naik, pelaku usaha yang segera membuka toko bisa lebih dulu mendapat pelanggan setia dibanding mereka yang terlambat ikut masuk. Pintar-pintar membaca dan mengikuti peluang inilah yang membedakan pengusaha sukses dengan yang biasa-biasa saja.
5. Manajemen Usaha
Sekeren apa pun ide bisnisnya, tanpa manajemen yang rapi, usaha bakal sulit bertahan lama. Manajemen usaha meliputi banyak aspek, mulai dari pengelolaan produksi, distribusi, pemasaran, hingga pencatatan keuangan. Nggak harus langsung canggih, bisa dimulai dengan sistem sederhana yang konsisten.
Mulai Kecil, Gerak Cepat, Scale Pasti
Banyak kan, pilihan wirausaha modal kecil yang pasti laku jika dijalankan dengan strategi tepat. Mulai dari usaha konvensional seperti toko sembako dan laundry, hingga peluang digital seperti PPOB, semua punya potensi besar.
Kalau kamu lagi cari tambahan buat modal usaha, kamu bisa cek Tuwaga untuk bandingkan berbagai produk pembiayaan dari bank resmi. Mulai dari dana tunai kendaraan hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA). Bisa ajukan langsung dengan aman dan tanpa biaya tambahan. Yuk, eksplor Tuwaga sekarang!