Daftar aplikasi beli saham SM Entertainment adalah cara paling kekinian buat kamu yang pengen support idol favorit sekalian investasi cerdas. Meski kamu tinggal di Indonesia, beli saham SM tetap bisa banget dilakukan lewat platform investasi global.
Yuk, cari tahu caranya dan mulai jadi investor K-Pop sekarang juga!
Dukung Bias, Sekalian Jadi Investor
Kamu fans berat Aespa, EXO, NCT, atau RIIZE? Gimana kalau sekarang dukunganmu ke mereka naik level—nggak cuma beli album atau nonton konser, tapi juga punya saham di perusahaan yang menaungi mereka: SM Entertainment!
Yes, SM Entertainment itu terdaftar di bursa saham Korea (KOSDAQ) dengan kode saham 041510. Harga sahamnya fluktuatif tapi punya track record kenaikan luar biasa dalam jangka panjang—bahkan naik lebih dari 300% dalam 5 tahun terakhir! 😱
Nah, buat kamu yang udah siap jadi investor sejati, Tuwaga udah rangkum daftar aplikasi yang bisa kamu pakai buat beli saham SM Entertainment, lengkap dengan info pergerakan harganya. Scroll terus ya~
Sekilas Tentang Harga Saham SM Entertainment (Update per 30 Juli 2025)

- Harga Terakhir: KRW 123.500
- Pergerakan 6 Bulan: Naik +49.70%
- YTD (Year to Date): Naik +64.05%
- 5 Tahun: Naik +305.26%
Walaupun sempat turun di jangka pendek, tren jangka panjangnya tetap solid 💪 Saham SM Entertainment ini sering dipengaruhi comeback grup, gosip artis, sampai ekspansi bisnis internasional—jadi dinamis banget!
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Saham SM Entertainment
1. Aktivitas Artis dan Grup K-Pop
- Comeback dan Debut: Peluncuran album baru, konser, dan debut grup baru (misalnya, Aespa, NCT WISH, RIIZE yang disebutkan akan meluncurkan karya terbaru) dapat meningkatkan pendapatan dan sentimen positif investor.
- Popularitas dan Kesuksesan Global: Kesuksesan artis dan grup SM Entertainment di pasar global secara langsung berkorelasi dengan kinerja perusahaan.
- Kontroversi atau Isu Hukum Artis: Kasus atau masalah yang melibatkan artis dapat berdampak negatif pada harga saham, seperti kasus keluarnya member EXO di masa lalu yang sempat membuat saham anjlok.
2. Berita Perusahaan dan Industri:
- Akuisisi dan Investasi: Baru-baru ini, Tencent Music Entertainment Group membeli sekitar 9.7% saham SM Entertainment dari Hybe senilai sekitar $180 juta (sekitar Rp 2,9 triliun) pada akhir Mei 2025. Investasi ini menunjukkan kepercayaan terhadap potensi SM Entertainment dan dapat membuka peluang distribusi musik di Tiongkok.
- Pengembangan Bisnis: Rencana SM Entertainment untuk membuat pusat produksi di Amerika Serikat, Jepang, dan Asia Tenggara pada tahun 2025 menunjukkan strategi ekspansi global yang dapat meningkatkan pendapatan.
- Laporan Keuangan: Laba per saham (EPS) dan proyeksi pertumbuhan, serta rilis laporan keuangan (laba akan dirilis dalam 9 hari ke depan per data Investing.com), sangat memengaruhi sentimen investor.
3. Sentimen Pasar dan Ekonomi Makro
- Hubungan China-Korea: Pelonggaran pembatasan terhadap konten Korea di China dapat memberikan dorongan signifikan bagi agensi hiburan seperti SM Entertainment.
- Kondisi Ekonomi Global/Korea Selatan: Tren pasar secara umum dan kondisi ekonomi makro dapat memengaruhi daya beli konsumen untuk produk hiburan.
4. Analisis Teknikal dan Target Harga
- Beberapa sumber menunjukkan target harga analis untuk SM Entertainment rata-rata sekitar KRW 151,600, menunjukkan potensi upside sekitar +23.05% dari harga saat ini.
- Indikator teknikal menunjukkan kondisi yang bervariasi, dari “sangat jual” dalam jangka pendek hingga “sangat beli” dalam jangka bulanan.
Daftar Aplikasi Beli Saham SM Entertainment
Untuk membeli saham SM Entertainment (kode saham: 041510) yang terdaftar di bursa saham Korea Selatan (KOSDAQ), Anda memerlukan platform trading atau broker yang memiliki akses ke pasar saham internasional, khususnya pasar Korea Selatan.
Berikut adalah beberapa poin penting dan daftar aplikasi/broker yang relevan:
1. Interactive Brokers (IBKR)
IBKR adalah salah satu broker paling komprehensif dengan akses ke banyak bursa global, termasuk Korea Exchange (KRX) yang menaungi KOSDAQ. IBKR dikenal dengan biaya yang kompetitif dan alat trading canggih, cocok untuk investor berpengalaman.
2. Saxo Bank
Broker asal Denmark ini juga menawarkan akses luas ke pasar global, termasuk Asia. Mereka dikenal dengan platform yang ramah pengguna dan berbagai instrumen investasi.
3. eToro
Meskipun lebih dikenal untuk social trading dan kripto, eToro juga menyediakan akses ke saham internasional. Namun, Anda perlu memastikan cakupan bursa mereka apakah termasuk KOSDAQ atau tidak.
4. TradeStation
Mirip dengan eToro, TradeStation adalah platform trading yang populer, namun Anda perlu memeriksa apakah mereka menawarkan akses langsung ke KOSDAQ.
5. Webull (PT Webull Sekuritas Indonesia)
Webull memiliki entitas di Indonesia yang terdaftar di OJK dan IDX. Meskipun fokus utamanya adalah saham AS, Anda perlu memeriksa langsung dengan Webull Indonesia apakah mereka menyediakan akses ke bursa Korea Selatan atau hanya saham tertentu yang tercatat di bursa AS.
6. PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) / Aplikasi KOINS
Ini adalah kandidat terkuat. KISI adalah anak perusahaan dari Korea Investment & Securities Co., Ltd. yang berbasis di Korea Selatan. Sangat logis jika mereka menyediakan akses langsung ke bursa saham Korea, termasuk KOSDAQ, melalui platform mereka seperti aplikasi KOINS.
7. Mirae Asset Sekuritas Indonesia (M-STOCK)
Mirae Asset adalah salah satu sekuritas terbesar di Indonesia, dan induknya, Mirae Asset Financial Group, adalah perusahaan keuangan besar di Korea Selatan. Ada kemungkinan mereka memiliki layanan untuk membeli saham di bursa Korea.
Dukung Bias, Cuan Jalan Terus!
Investasi di saham SM Entertainment bukan cuma bentuk cinta ke idol kesayangan, tapi juga cara cerdas buat cuan dari industri hiburan yang terus berkembang. Buat kamu yang mau tahu lebih banyak soal produk finansial lain seperti kartu kredit, deposito, dana tunai kendaraan, sampai KTA, langsung aja ke Tuwaga ya!
Jangan lupa cek juga halaman TuwagaPromo buat dapetin diskon & promo menarik di merchant favorit kamu di mall. Siapa tahu bisa belanja hemat sambil nunggu harga saham naik, kan?




















































