Setiap akhir tahun, Google’s Year in Search merangkum apa saja yang paling dicari masyarakat Indonesia.
Termasuk kategori film Indonesia yang berhasil mencuri perhatian publik sepanjang 2025. Daftar ini bukan sekadar indikator popularitas, tapi juga gambaran preferensi penonton, mulai dari animasi keluarga, drama emosional, hingga horor dan thriller sosial.
Berikut rangkuman 9 film Indonesia terpopuler berdasarkan Google’s Year in Search 2025, dilansir dari DataIndonesia.id, lengkap dengan konteks, sinopsis, serta alasan mengapa setiap judul layak masuk daftar pencarian tertinggi tahun ini.
💡 Jadi Poinnya…
- Ragam Genre yang Mendominasi 2025: Dari animasi “Jumbo”, drama emosional, sampai horor-thriller sosial, preferensi penonton Indonesia makin luas dan beragam.
- Rekor & Prestasi Besar: “Jumbo” tembus 10 juta penonton, “Pabrik Gula” dan beberapa drama populer meraih jutaan penonton dan memimpin daftar pencarian Google.
- Cerita yang Dekat dengan Realitas: Banyak film terpopuler 2025 mengangkat isu sosial, keluarga, dan perjalanan emosional yang relatable bagi penonton.
1. Jumbo
“Jumbo” bukan hanya film animasi, tapi fenomena lintas negara. Dirilis pada 31 Maret 2025, animasi garapan Visinema Studios ini mencetak sejarah sebagai animasi terlaris se-Asia Tenggara, sekaligus film Indonesia dengan penonton terbanyak tahun ini.
Meski diproduksi dengan anggaran di bawah US$3 juta, sekitar Rp48 miliar, “Jumbo” berhasil tampil kompetitif di pasar global. Lebih dari 420 pekerja kreatif lokal terlibat, membuktikan bahwa animasi Indonesia punya daya saing kuat tanpa harus mengikuti skala produksi Hollywood yang menghabiskan puluhan juta dolar.
Film berdurasi 1 jam 42 menit ini berkisah tentang Don, anak yatim piatu bertubuh besar yang merasa rendah diri. Ia ingin membuktikan kemampuan dirinya lewat sebuah pertunjukan bakat, namun perjalanan ini berubah ketika ia bertemu Meri, peri misterius yang membutuhkan bantuan untuk menemukan orang tuanya. Pertemuan keduanya menjadi awal petualangan penuh kejutan, pesan penerimaan diri, dan kekuatan persahabatan.
Hanya dalam 23 hari, “Jumbo” sudah mengantongi lebih dari 6 juta penonton dengan total pendapatan mencapai Rp245,2 miliar. Hingga Desember 2025, total penontonnya menembus 10 juta lebih, menjadikannya salah satu film tersukses dalam sejarah perfilman Indonesia.
2. Sore: Istri dari Masa Depan
Drama romantis perjalanan waktu ini kembali menyorot kisah Jonathan dan Sore, pasangan yang hubungan dan takdirnya terhubung oleh misteri masa depan.
Jonathan digambarkan sebagai fotografer yang mengabaikan kesehatan, sedangkan Sore hadir sebagai sosok penuh kasih yang membawa misi penting yaitu mengubah masa depan Jonathan. Ia melakukan perjalanan ke masa lalu demi menyelamatkan orang yang dicintainya.
Berlatar di kota kecil nan indah di Kroasia, film “Sore: Istri dari Masa Depan” menawarkan narasi emosional tentang kesempatan kedua, hidup, dan kematian. Ketika Sore muncul di masa lalu dan mengaku sebagai istri Jonathan dari masa depan, sang fotografer tentu sulit percaya.
Namun perlahan, Sore membuka rahasia yang mengguncang keyakinan Jonathan dan membuat mereka berhadapan dengan konflik antara waktu, pilihan, dan nasib.
Film ini berhasil mengumpulkan 3.119.896 penonton, sekaligus menjadi salah satu drama romantis paling banyak dibicarakan sepanjang 2025.
3. Komang
“Komang” menjadi salah satu film drama romantis dengan resonansi emosional kuat tahun ini. Ceritanya mengikuti Ode, pemuda Buton yang jatuh cinta pada Ade, perantau Bali.
Hubungan mereka yang awalnya mulus mulai terhambat oleh perbedaan status sosial, kehadiran pria lain yang seiman dengan Ade, serta sikap ibu Ade yang tidak merestui hubungan tersebut. Ode tetap berusaha membuktikan cintanya, bahkan pergi ke Jakarta untuk mengejar mimpi dan masa depan yang lebih baik.
Kekuatan film ini ada pada pendekatan realis, yitu cinta yang diuji oleh latar sosial, keluarga, hingga jarak. Tak heran, Komang berhasil meraih 3.002.303 penonton, menjadikannya salah satu film drama terpopuler tahun ini.
Baca Juga: 20 Film Baru Bioskop Desember 2025, Dari Qorin 2 sampai Avatar!
4. Pangku
“Pangku” menjadi sorotan karena tema sosialnya yang kuat dan fakta bahwa film ini menandai debut penyutradaraan Reza Rahadian.
Film ini mengikuti perjalanan Sartika (Claresta Taufan), perempuan muda hamil yang meninggalkan kampung halaman demi masa depan lebih baik. Namun perjalanan itu berubah kelam ketika ia ditinggalkan sopir truk dan terdampar sendirian sebelum akhirnya ditolong pasangan lansia yaitu Maya dan Jaya, pemilik warung kopi “pangku” di wilayah Pantura.
Kisah ini memotret realitas perempuan dari kelas sosial kecil. Orang-orang yang bertahan dalam tekanan ekonomi, rentan terhadap eksploitasi, namun tetap berjuang membangun hidup baru.
Melalui hubungan Sartika dengan Maya, Bayu (anaknya), hingga Hadi, film ini menunjukkan sisi keluarga yang tidak selalu terbentuk karena darah, tetapi oleh solidaritas dan kehangatan.
Dalam 18 hari penayangan, “Pangku” telah meraih lebih dari 500 ribu penonton, angka yang menunjukkan tingginya minat publik terhadap film drama sosial berkualitas.
5. Pabrik Gula
Sebagai film Lebaran 2025, “Pabrik Gula” tampil mencolok sejak hari pertama dengan opening day 203.799 penonton. Film produksi MD Pictures ini memadukan horor, misteri, dan thriller sosial, serta diadaptasi dari thread viral Simpleman.
Cerita berawal dari sekelompok warga desa yang bekerja sebagai tenaga musiman di pabrik gula. Awalnya semua tampak normal, namun satu insiden kecil membuka serangkaian teror mencekam. Mulai dari kecelakaan kerja, kematian misterius, hingga sosok-sosok gaib yang menuntut balas.
Total penonton film ini mencapai 4.726.760, menjadikannya film terlaris nomor dua tahun 2025. Versi uncut dan IMAX juga memberikan pengalaman visual yang lebih intens bagi penonton.
6. Pengepungan di Bukit Duri
Film terbaru Joko Anwar ini dikembangkan dari naskah yang ditulis sejak 17 tahun lalu. Berlatar tahun 2027, Indonesia digambarkan berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi rasial yang berlangsung hampir dua dekade.
Tokoh utamanya, Edwin (Morgan Oey), adalah guru seni yang pindah ke SMA Duri Jakarta untuk mencari keponakannya yang hilang. Namun sekolah itu bukan sekolah biasa, mayoritas muridnya bandel, agresif, dan cenderung brutal.
Konflik melebar ketika kota dilanda kerusuhan besar, sementara Edwin dan beberapa guru serta siswa terjebak di dalam sekolah. Di saat yang sama, ia menjadi target Jefri, murid yang memadukan persoalan pribadi dengan sentimen rasial yang mengancam nyawa.
Film ini menonjolkan tensi, kritik sosial, dan kekacauan yang terasa dekat dengan realitas.
7. Perayaan Mati Rasa
Film produksi Sinemaku Pictures ini terinspirasi dari lagu “Perayaan Mati Rasa” karya Umay Shahab dan Natania Karin. Dirilis pada 29 Januari 2025, film ini menyajikan drama keluarga dan perjalanan emosional seorang anak pertama.
Tokoh utama, Ian Antono (Iqbaal Ramadhan), bercita-cita menjadi musisi. Namun ekspektasi yang ia bangun untuk dirinya sendiri justru menjauhkannya dari keluarga. Tragedi besar yang merenggut kedua orang tuanya membuat Ian “mati rasa” dan terjebak dalam emosi yang tak terselesaikan.
Ia harus berdamai dengan dirinya sendiri dan adiknya, Uta, yang selama ini menjadi “anak kesayangan”. Film ini berhasil menyentuh banyak penonton dan mencatat 1.374.330 penonton di bioskop.
Baca Juga: 13 Situs Nonton Film Barat Gratis & Legal Terbaik, Pengganti Situs Ilegal
8. Norma
“Norma: Antara Mertua dan Menantu” diadaptasi dari kisah nyata yang sempat viral beberapa tahun lalu: seorang ibu yang berselingkuh dengan menantunya sendiri.
Film ini menyorot perjalanan hidup Norma Risma, perempuan pendiam yang baru menikah dengan cinta pertamanya, Irfan. Rumah tangga yang awalnya harmonis perlahan runtuh ketika terungkap bahwa sang ibu mertua memiliki hubungan terlarang dengan suaminya.
Kisah ini menggambarkan trauma, pengkhianatan, dan hancurnya dua keluarga sekaligus. Realisme cerita serta kedekatannya dengan isu sosial membuat film ini menjadi salah satu yang paling banyak dicari di Google.
9. Qodrat 2
Sekuel ini melanjutkan kisah Ustaz Qodrat (Vino G. Bastian) dalam perjuangan menyelamatkan istrinya, Azizah. Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Azizah bekerja di sebuah pabrik yang ternyata menjadi lokasi ritual iblis yang mengorbankan nyawa pekerjanya.
Qodrat harus berhadapan dengan kekuatan gelap yang lebih besar dari sebelumnya. Disutradarai oleh Charles Gozali, film ini melanjutkan kesuksesan “Qodrat” dan memperluas semesta ceritanya dengan tensi yang lebih tinggi.
Daftar film Indonesia terpopuler versi Google’s Year in Search 2025 menunjukkan beragamnya preferensi penonton. Mulai dari animasi, drama, horor, hingga thriller sosial.
Dari “Jumbo” yang memecahkan rekor hingga film-film drama emosional seperti “Komang” dan “Perayaan Mati Rasa”, daftar ini sekaligus menegaskan bahwa perfilman Indonesia memasuki fase produktif dan semakin matang, baik dari sisi kreativitas maupun sambutan pasar.
Di Tuwaga, kamu bisa eksplor berbagai tips keuangan dan investasi yang bantu keuanganmu makin sehat dan terarah.
Kamu juga bisa cek, bandingkan, dan ajukan tabungan, deposito, kartu kredit, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA) dari berbagai bank secara resmi dan tanpa biaya tambahan, lho!
