Sudah dengar berita duka dari dunia pendakian yang lagi ramai belakangan ini? Seorang warga negara Brasil, Juliana de Souza Pereira Marins, ditemukan meninggal setelah jatuh ke jurang sedalam 600 meter di kawasan kawah Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025.
Jika ditilik dari media sosialnya, Juliana lebih dikenal sebagai seorang travel influencer, sehingga banyak yang menilai ia bukanlah pendaki berpengalaman. Dari insiden yang menimpa Juliana, banyak pihak yang mempertanyakan, benarkah Gunung Rinjani memang nggak cocok buat pemula?
Nah, kalau kamu berencana summit ke Rinjani, pahami dulu yuk, informasi soal persiapan, biaya, jalur pendakian, hingga keamanannya.
💡Jadi Poinnya…
- Rinjani Bukan Gunung Sembarangan: Tingginya 3.726 mdpl, medan ekstrem, dan cuaca nggak menentu, sehingga nggak cocok buat pemula tanpa pengalaman dan fisik yang siap.
- Anggarkan Biaya Secara Realistis: Paket pendakian mulai dari Rp3,3 juta tergantung durasi, fasilitas, dan jumlah peserta. Hindari tergoda harga murah yang berisiko mengorbankan keselamatan.
- Persiapan Itu Wajib: Rinjani bukan tempat uji coba pertama kali naik gunung. Latihan jalan menanjak, bawa perlengkapan standar (jaket tebal, headlamp, jas hujan, sleeping bag), dan pastikan kondisi tubuh fit sebelum berangkat.
Benarkah Gunung Rinjani Nggak Cocok buat Pemula?
Gunung Rinjani adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan ketinggian 3.726 mdpl.
Dilansir dari Tempo, Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, Rahman Mukhlis, menegaskan kalau Rinjani termasuk gunung dengan tingkat kesulitan menengah hingga berat. Pendaki yang belum punya pengalaman mendaki gunung minimal 2.500 mdpl, sangat nggak disarankan naik ke Rinjani tanpa persiapan matang.
Namun, menurut operator tur Abd Haris Agam, pendaki pemula tetap bisa mendaki Rinjani, asalkan ada pendampingan profesional dan mematuhi seluruh aturan keselamatan, seperti dikutip dari Kompas. Minimal, satu pemandu harus mendampingi tiga pendaki.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan kalau Gunung Rinjani memang nggak disarankan untuk pendaki pemula, mengingat cuaca, ketinggian, dan medan ekstremnya. Meski begitu, pemula di dunia pendakian tetap punya peluang mendaki Rinjani, dengan catatan berbekal persiapan dan keamanan ekstra.
Tiap pendaki sebaiknya mempersiapkan kondisi fisik yang prima, kemampuan teknik dasar mendaki, mental yang stabil, perlengkapan lengkap, dan pengetahuan dasar soal gunung dan cuaca sebelum mulai pendakian Gunung Rinjani.
Biaya Pendakian
Dilansir dari Lombok Green Nature, biaya pendakian Rinjani pada 2025 berkisar antara Rp3.300.000 juta hingga Rp18.000.000 untuk paket 3 hari 2 malam. Harga tersebut tergantung akomodasi, perlengkapan, jumlah peserta, jalur yang dipilih, jasa guide dan porter. Biaya jasa guide per hari sendiri sekitar Rp350 ribu dan porter Rp300 ribu.
Per paket biasanya sudah mencakup tenda, makanan, dan tiket masuk kawasan konservasi. Menurutmu harga segitu mahal atau masih terjangkau buat sekelas gunung yang masuk jajaran The Seven Summit of Indonesia?
Catatan: Hindari paket tour atau open trip yang terlalu murah. Banyak kasus penelantaran hingga evakuasi pendaki akibat logistik minim karena biaya yang nggak rasional. Mahal sedikit nggak masalah asalkan profesional dan transparan, ya.
Baca Juga: Info Lengkap Pendakian Gunung Gede Via Putri & Biayanya
Jalur Pendakian Resmi
Ada enam jalur pendakian resmi menuju Gunung Rinjani yaitu Sembalun, Senaru, Torean, Timbanuh, Aik Berik, dan Tete Batu. Berikut penjelasan lengkap masing-masing jalurnya:
1. Jalur Sembalun
- Titik Awal: Desa Sembalun (1.100 mdpl)
- Titik Akhir: Pelawangan Sembalun (2.639 mdpl)
- Durasi: 2–3 hari
- Pos Istirahat:
- Pos 1 (1.300 mdpl): Istirahat awal
- Pos 2 (1.500 mdpl): Tenngean, sabana terbuka
- Pos 3 (1.800 mdpl): Balon, pemandangan lembah
- Pos 4 (2.100 mdpl): Medan mulai curam
- Ciri khas: Jalur sabana luas dan tanjakan curam “Regret Hill”
- Tujuan utama: Pelawangan Sembalun dengan view Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari
2. Jalur Senaru
- Titik Awal: Desa Senaru (601 mdpl)
- Titik Akhir: Bibir Kawah Senaru (2.461 mdpl)
- Durasi: 2–3 hari
- Pos Istirahat:
- Pos 1 (915 mdpl): Masuk hutan tropis
- Pos 2 (1.500 mdpl): Hutan mulai rapat
- Pos 3 (2.000 mdpl): Area favorit untuk berkemah
- Pos Ekstra (2.200 mdpl): Istirahat sebelum tanjakan akhir
- Ciri khas: Jalur hutan tropis lebat, cocok untuk penggemar flora-fauna
3. Jalur Torean
- Titik Awal: Desa Torean (585 mdpl)
- Titik Akhir: Danau Segara Anak (2.000 mdpl)
- Durasi: Sekitar 9 jam
- Pos dan Titik Penting:
- Pintu Masuk (779 mdpl)
- Pos 1 (821 mdpl)
- Pos 2 Birisan Nangka (1.078 mdpl)
- Air Terjun Penimbungan (1.299 mdpl)
- Pos 3 (1.355 mdpl)
- Pelawangan Torean / Babanan Propok (1.585 mdpl)
- Ciri khas: Jalur ke danau langsung, pemandangan air terjun dan satwa liar
4. Jalur Timbanuh
- Titik Awal: Desa Timbanuh
- Titik Akhir: Pelawangan Timbanuh
- Durasi: 7–11 jam
- Ciri khas: Jalur ekstrem menyisir tebing di sisi selatan gunung. Hanya untuk pendaki profesional.
5. Jalur Aik Berik
- Titik Awal: Desa Aik Berik, Lombok Tengah
- Titik Akhir: Plawangan Umar Maya
- Durasi: 9–13 jam
- Ciri khas: Rute menuju danau yang cocok bagi pendaki intermediate
6. Jalur Tete Batu
- Titik Awal: Desa Loloan, Kecamatan Bayan
- Titik Akhir: Danau Segara Anak (2.000 mdpl)
- Durasi: Minimal 14 jam
- Ciri khas: Ekstrem, sempit, dan melewati lembah terjal. Hanya untuk pendaki berpengalaman.
Tips Aman Ikut Pendakian Gunung Rinjani
Agar pendakianmu aman dan lancar, persiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari, yuk. Kamu bisa ikuti tips persiapannya berikut ini:
1. Lakukan medical check-up terlebih dahulu
Sebelum mendaki, periksa kesehatan secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi jantung, paru-paru, dan tekanan darah. Pendakian di atas 2.500 mdpl menuntut kerja tubuh ekstra, jadi pastikan tubuh siap. Jangan abaikan gejala ringan seperti pusing atau sesak, karena bisa jadi tanda AMS (Acute Mountain Sickness).
2. Gunakan asuransi perjalanan
Asuransi perjalanan berguna banget saat terjadi insiden seperti cedera, evakuasi darurat, atau kehilangan barang. Beberapa paket tur sudah menyertakan asuransi, tapi tetap pastikan cakupannya, ya. Pilih polis yang menanggung aktivitas outdoor atau hiking.
3. Gunakan jasa operator terpercaya
Jangan cuma karena murah, tapi periksa rekam jejak operatornya juga. Cek review di Google Maps atau media sosial, dan pastikan mereka punya pemandu bersertifikat. Lalu, tanyakan soal fasilitas yang didapat, seperti makan, tenda, sleeping bag, dan porter.
4. Bawa peralatan lengkap
Beberapa barang yang wajib dibawa yaitu jaket tebal, selimut ringan, jas hujan, dan makanan darurat. So, jangan hanya mengandalkan perlengkapan dari operator, tapi bawa juga cadangan pribadi.
5. Ikuti aturan dan instruksi guide
Pemandu lokal lebih tahu gimana kondisi medan dan cuaca Rinjani. Mereka bakal kasih instruksi soal waktu tempuh, batas lokasi, dan larangan (seperti mendekati bibir kawah atau danau tertentu). Jadi, jangan pernah menyalip rombongan atau mendaki sendirian tanpa izin, ya.
6. Konsumsi air minimal 1,5 liter per orang
Dehidrasi adalah salah satu penyebab utama kelelahan saat mendaki. Makanya, penting buat bawa air secukupnya dan minum secara berkala, bahkan kalau kamu nggak merasa haus.
7. Latihan fisik dan simulasi pendakian
Beberapa bulan sebelum summit, rutin latihan fisik ringan seperti jogging atau naik gunung kecil misalnya Papandayan, Prau, atau Andong. Latihan bakal membantu pernapasan, otot kaki, dan daya tahan tubuh.
Simulasi pendakian juga bisa bikin kamu terbiasa sama kondisi tenda dan beban carrier. Dengan begitu, risiko cedera bisa lebih rendah.
8. Booking tiket 1-2 bulan sebelumnya
Kuota pendakian Gunung Rinjani terbatas per hari demi menjaga kelestarian alam dan keamanan. Tiket hanya bisa dipesan online lewat sistem booking resmi yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Sebaiknya pesan minimal 1–2 bulan sebelumnya, terutama di musim pendakian (Mei–Oktober). Jangan sampai batal naik hanya karena kehabisan kuota, ya.
Baca Juga: 10 Bank Digital di Indonesia yang Bisa Jadi Solusi Menabungmu di 2025
Siap Muncak, Siapkan Anggarannya Jauh-jauh Hari
Mendaki Gunung Rinjani bukan cuma soal fisik dan mental yang siap, tapi juga soal finansial yang terencana. Biaya perjalanan, sewa perlengkapan, hingga kebutuhan darurat harus disiapkan matang-matang.
Oleh karena itu, punya tabungan dan kartu kredit yang fleksibel dan sesuai kebutuhan jadi penting banget buat para petualang seperti kamu. Sebelum berangkat, nggak ada salahnya cek dan bandingkan produk tabungan terbaik dari berbagai bank di Tuwaga, biar perjalanan lancar, dan keuangan tetap aman terkendali ⛰️🥾