mas-mas-ino-2
Tunggu kami di 2025 🚀
Tuwaga siap menjadi teman finansialmu!
/
/
/
Sosial Ekonomi Krisis, November Ini IPhone 16 Tetap Laris Manis

Sosial Ekonomi Krisis, November Ini IPhone 16 Tetap Laris Manis

Ditulis oleh
 168 views
Terakhir diupdate Thu, 14 Nov 2024
Sosial Ekonomi Krisis, November Ini IPhone 16 Tetap Laris Manis

Akhir-akhir ini, banyak dari kita merasakan gejolak dalam kondisi sosial ekonomi di Indonesia. Inflasi yang meningkat dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak orang khawatir tentang pengeluaran mereka.

💡 Key takeaways:

  • prioritaskan kebutuhan esensial terlebih dahulu agar keuangan tetap stabil.
  • Skema cicilan dan pembiayaan yang fleksibel memungkinkan konsumen untuk tetap mengakses produk mahal di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Tapi di tengah semua ini, hype tentang perilisan iPhone 16 tetap tinggi! Meskipun pemerintah melarang perilisan iPhone 16 di Indonesia, banyak orang yang rela terbang ke luar negeri atau menggunakan jasa titip untuk mendapatkan produk ini. Hmm, kira-kira apa sih yang sebenarnya terjadi di balik fenomena ini??

Kondisi Ekonomi Terkini di Indonesia

Saat ini, inflasi di Indonesia cukup fluktuatif, dan daya beli masyarakat pun menurun. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa inflasi di Indonesia berada di kisaran 1,71% pada awal November 2024, yang berarti barang keperluan sehari-hari menjadi semakin mahal.

Dalam situasi seperti ini, biasanya masyarakat cenderung mengurangi pengeluaran untuk barang-barang mewah. Namun, dengan fenomena penjualan iPhone 16 yang tetap stabil menunjukkan kalau masyarakat masih bersedia mengeluarkan uang untuk sesuatu di luar kebutuhan.

Pemerintah dan Larangan Perilisan iPhone 16 ?

Kementerian Perindustrian baru-baru ini mengumumkan bahwa iPhone 16 nggak bisa dijual di Indonesia. Keputusan ini didasarkan pada ketidakpuasan terhadap Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tidak terpenuhi oleh Apple. Tanpa sertifikasi ini, iPhone 16 tidak bisa terhubung ke jaringan seluler di negara kita.

Hal ini berawal dari komitmen investasi Apple yang belum sepenuhnya terpenuhi. Walaupun sudah menginvestasikan Rp1,48 triliun, Apple masih kurang Rp240 miliar dari target awalnya, yang mengakibatkan dampak yang cukup besar pada industri teknologi di Indonesia.

Kenapa Apple Tetap Eksis?

IPhone 16 Tetap Laris Manis

Meskipun banyak orang mengeluh tentang keadaan ekonomi, beberapa dari kita tetap tertarik pada produk Apple. Kenapa? Ada beberapa alasan, antara lain:

1. Brand loyalty dan eksklusivitas

Banyak pengguna Apple yang sudah setia sejak lama. Mereka merasa enggan beralih ke merek lain karena kualitas dan kenyamanan ekosistem Apple. Misalnya, dengan memiliki iPhone, mereka bisa terhubung dengan layanan seperti iCloud dan iMessage dengan mudah. Keterhubungan ini bikin mereka merasa “nyaman” dan enggan berpindah merek.

2. Siklus Upgrade yang Menarik

Apple secara rutin merilis model baru dengan fitur canggih. Meskipun inflasi, banyak orang tetap antusias untuk memiliki teknologi terbaru. Misalnya, peningkatan kualitas kamera di iPhone terbaru menjadi daya tarik tersendiri ?.

3. Skema Pembiayaan yang Mudah

Banyak platform e-commerce sekarang menawarkan cicilan, sehingga konsumen bisa mendapatkan iPhone 16 tanpa harus membayar penuh di awal. Hal ini semakin memberi kemudahan bagi mereka yang ingin tetap memiliki barang premium di tengah kondisi ekonomi yang sulit ?.

4. Pengaruh Media Sosial

Di era sekarang, iPhone menjadi simbol status. Banyak orang merasa bahwa memiliki iPhone meningkatkan prestise sosial mereka, terutama di media sosial. Gaya hidup ini mendorong masyarakat untuk tetap mengejar produk yang dianggap “keren”, meskipun harganya mahal.

Pelajaran Finansial dari Fenomena Ini

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari fenomena ini? Pertama, penting untuk berpikir kritis tentang pengeluaran kita, terutama di masa-masa sulit. Di tengah krisis, bukan saatnya hanya fokus pada barang-barang mewah. Cobalah prioritaskan kebutuhan esensial terlebih dahulu agar keuangan tetap stabil.

Kedua, meskipun skema cicilan bisa sangat membantu, ingat untuk tidak berhutang melebihi kemampuan. Buatlah anggaran yang jelas sebelum memutuskan untuk membeli barang mahal. Menyusun anggaran ini akan membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih bijak dan menghindari penyesalan di kemudian hari.

Baca Juga: Pajak Deposito: Berapa yang Harus Kamu Bayar dan Bagaimana Cara Hitungnya?

Fenomena penjualan iPhone 16 di tengah tantangan ekonomi menunjukkan bahwa meskipun situasi sedang sulit, konsumen tetap berupaya memenuhi keinginan mereka. Faktor seperti daya tarik merek, inovasi produk, dan kemudahan pembayaran membuat produk premium tetap diminati, bahkan di masa krisis. Namun, meskipun produk tersebut menarik, kita perlu tetap bijak dalam membuat keputusan keuangan dan benar-benar mempertimbangkan mana yang menjadi kebutuhan utama??.

Semoga artikel ini bisa membantumu lebih memahami dinamika pasar dan bagaimana kita sebagai konsumen dapat bersikap bijak, terutama saat kondisi ekonomi sedang tidak menentu!

Baca juga artikel terkait finansial lainnya hanya di https://tuwaga.id/

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Tuwaga siap menemani perjalanan finansialmu!​
🚀 Coming Soon 2025
Langganan newsletter sekarang, dapat 

500 ribu✨ buat pemenang!*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Bersama tuwaga semua bisa
Bersama tuwaga semua bisa - mobile
Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?