/
/
/
Apakah Deposito Ada Ruginya? Yuk, Pahami 7 Risiko di Baliknya!

Apakah Deposito Ada Ruginya? Yuk, Pahami 7 Risiko di Baliknya!

 16 views
Ditulis oleh
deposito bank digital

Daftar isi

Buat kamu yang sedang mencari cara aman untuk menyimpan uang sekaligus mendapatkan imbal hasil, deposito sering jadi pilihan utama. Alasannya sederhana, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bunganya stabil, dan minim risiko dibandingkan investasi lain seperti saham atau kripto. Tapi, apakah benar deposito bebas dari risiko? Nah, ternyata nggak sepenuhnya begitu.

Walau dikenal aman, deposito tetap punya potensi kerugian yang perlu kamu pahami sebelum menaruh dana di sana. Yuk, kita bahas secara lengkap dan santai biar kamu bisa menilai apakah deposito benar-benar cocok buat kondisi keuanganmu!

💡 Jadi, Poinnya…

  1. Aman, Tapi Nggak Bebas Risiko: Deposito dijamin LPS, tapi tetap bisa tergerus inflasi dan kena penalti kalau dicairkan sebelum waktunya.
  2. Pilih Bank yang Sehat dan Kredibel: Pastikan kamu simpan dana di bank yang diawasi OJK dan memenuhi batas penjaminan LPS. Ini penting buat keamanan jangka panjang.
  3. Diversifikasi Itu Kunci: Gabungkan deposito dengan instrumen lain biar keuntungan dan risikonya seimbang. Jadi kamu tetap tenang tapi tetap bisa tumbuh.

Apa Itu Deposito?

Sebelum masuk ke pembahasan soal risiko, penting banget untuk tahu dulu apa sebenarnya deposito itu. Deposito adalah produk simpanan berjangka dari bank, di mana kamu menyimpan uang dalam periode tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau bahkan 1 tahun. Selama periode itu, kamu nggak bisa menarik uang sesuka hati seperti di tabungan biasa.

Sebagai gantinya, bank akan memberikan bunga lebih tinggi dibanding tabungan. Nah, inilah yang membuat deposito sering dianggap “investasi aman”. Tapi, di balik keuntungan tersebut, ada beberapa hal yang perlu kamu waspadai.

1. Nilai Uang Tergerus Inflasi

Risiko paling sering dialami pemilik deposito adalah penurunan nilai riil uang akibat inflasi. Kamu memang mendapat bunga dari deposito, misalnya 4% per tahun. Tapi kalau inflasi di tahun yang sama mencapai 5% atau lebih, artinya daya beli uang kamu justru berkurang.

Contohnya begini, kamu menaruh Rp100 juta di deposito dengan bunga 4% per tahun. Setelah setahun, kamu dapat bunga Rp4 juta (belum dipotong pajak). Tapi kalau inflasi 5%, harga barang-barang naik rata-rata 5%. Jadi, nilai uangmu sebenarnya berkurang 1% dalam hal daya beli.

Jadi meskipun saldo deposito bertambah, kemampuan uangmu untuk membeli barang atau layanan malah turun. Ini sering disebut sebagai risiko inflasi, dan merupakan kelemahan utama deposito dibandingkan instrumen investasi yang nilainya bisa naik melebihi inflasi, seperti saham atau reksa dana.

2. Uang Tidak Bisa Ditarik Sewaktu-Waktu

Salah satu hal yang sering bikin kaget pemilik deposito baru adalah keterikatan waktu. Saat kamu menempatkan dana di deposito, uang tersebut terkunci sampai jatuh tempo.

Kalau kamu butuh uang mendadak dan terpaksa mencairkan deposito sebelum waktunya, bank biasanya akan mengenakan penalti atau denda. Besarnya bisa bervariasi, mulai dari kehilangan bunga sampai potongan biaya tertentu.

Misalnya, kamu punya deposito 6 bulan tapi baru berjalan 2 bulan sudah ingin dicairkan. Bank bisa menahan sebagian bunga yang sudah kamu dapat, atau bahkan tidak memberikan bunga sama sekali.

Jadi, penting banget untuk memastikan dana yang kamu taruh di deposito bukan uang untuk kebutuhan jangka pendek. Simpan hanya dana nganggur yang memang tidak akan kamu pakai dalam waktu dekat.

3. Bunga Bisa Berubah

Meskipun deposito dikenal stabil, bukan berarti suku bunganya akan sama terus. Bunga deposito bisa berubah tergantung kondisi ekonomi dan kebijakan Bank Indonesia (BI). Kalau BI menurunkan suku bunga acuan, maka bunga deposito biasanya ikut turun. Dampaknya, penghasilan dari bunga deposito bisa lebih kecil dari yang kamu harapkan.

Sebaliknya, kalau bunga BI naik, deposito baru bisa menawarkan bunga lebih tinggi, tapi deposito yang sudah kamu buat sebelumnya tetap memakai bunga lama. Jadi, ada risiko kamu ketinggalan tren dan nggak bisa langsung menikmati bunga yang lebih besar.

4. Dana Melebihi Batas Penjaminan LPS

Seperti yang sudah disinggung tadi, deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Tapi ada batasannya, lho! Sampai saat ini, LPS hanya menjamin simpanan hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.

Artinya, kalau kamu punya deposito di atas jumlah itu, misalnya Rp3 miliar, maka Rp1 miliar sisanya tidak dijamin. Jika (amit-amit) bank tempat kamu menyimpan deposito mengalami masalah dan dicabut izinnya, dana di atas batas penjaminan bisa berisiko hilang.

Selain itu, penjaminan LPS juga berlaku hanya jika bunga deposito tidak melebihi batas maksimum bunga yang ditetapkan oleh LPS. Kalau bunga deposito kamu melebihi batas itu, meskipun jumlahnya di bawah Rp2 miliar, simpananmu bisa tidak dijamin sepenuhnya.

5. Potongan Pajak atas Bunga

Banyak orang tidak sadar kalau bunga deposito dikenakan pajak. Saat ini, pemerintah menetapkan pajak 20% atas bunga deposito. Jadi, bunga bersih yang kamu terima akan lebih kecil dari bunga yang dijanjikan bank.

Misalnya, bunga deposito 5% per tahun untuk simpanan Rp100 juta. Artinya kamu dapat Rp5 juta bunga kotor, tapi setelah dipotong pajak 20%, yang kamu terima bersih hanya Rp4 juta. Kalau inflasi sedang tinggi seperti contoh sebelumnya, maka keuntungan deposito bisa makin tipis, bahkan mungkin kalah dengan kenaikan harga barang dan jasa.

6. Potensi Bank Bermasalah

Walau jarang terjadi, tetap ada risiko bank mengalami kesulitan keuangan. Jika hal ini sampai membuat izin operasional bank dicabut oleh OJK, maka proses pencairan dana bisa memakan waktu, meskipun dijamin oleh LPS.

LPS memang akan mengganti dana nasabah, tapi butuh waktu untuk proses verifikasi dan pembayaran. Jadi, meski uangmu aman, kamu mungkin tidak bisa langsung mengaksesnya saat dibutuhkan.

Untuk meminimalkan risiko ini, pastikan kamu memilih bank yang sehat, punya reputasi baik, dan diawasi OJK. Biasanya bank-bank besar dan resmi memiliki tingkat keamanan yang lebih baik.

7. Tidak Ada Potensi Capital Gain

Kalau kamu suka investasi yang punya peluang untung besar, deposito mungkin terasa terlalu datar. Bunga deposito sudah ditentukan di awal dan tidak akan meningkat meski kondisi ekonomi membaik. Berbeda dengan saham atau reksa dana yang bisa memberikan capital gain (kenaikan nilai aset) jika pasar sedang positif.

Artinya, keuntungan dari deposito hanya sebatas bunga tetap, tanpa peluang untuk tumbuh lebih besar. Di satu sisi, ini membuat deposito aman dan terprediksi, tapi di sisi lain, potensi keuntungannya juga terbatas.

Jadi, Apakah Deposito Masih Layak?

Jawabannya, tergantung pada tujuan keuanganmu. Kalau kamu mencari tempat aman untuk menyimpan dana darurat atau uang dalam jumlah besar yang belum ingin diinvestasikan ke instrumen berisiko, deposito bisa jadi pilihan tepat.

Tapi kalau kamu ingin mengejar imbal hasil tinggi atau melawan laju inflasi, mungkin deposito bukan pilihan utama. Kamu bisa mempertimbangkan diversifikasi, misalnya sebagian dana di deposito, sebagian lagi di instrumen yang lebih agresif seperti reksa dana pasar uang atau obligasi.

Yang penting, pahami dulu bahwa deposito bukan tanpa risiko. Meski kecil, risiko tetap ada dan bisa memengaruhi nilai uangmu dalam jangka panjang.

Aman, Tapi Tidak Bebas Risiko

Deposito memang dikenal sebagai instrumen keuangan yang aman dan stabil. Tapi seperti yang sudah kita bahas, ada beberapa risiko yang perlu kamu perhatikan: mulai dari inflasi, keterbatasan pencairan, perubahan bunga, hingga batas penjaminan LPS.

Dengan memahami semua itu, kamu bisa lebih bijak dalam menempatkan dana. Jangan hanya tergiur karena katanya “aman”, tapi pastikan juga cocok dengan kebutuhan dan profil risikomu.

Mau tahu lebih banyak tips finansial dan rekomendasi produk keuangan yang bisa bantu kamu kelola uang lebih mudah dan tertata? Cek Tuwaga sekarang! Dari kartu kredit, tabungan tanpa biaya admin, KTA, deposito, hingga pinjaman multiguna, semua ada di sini!

Terakhir diupdate Mon, 20 October 2025
Baca selengkapnya

Tentang Penulis

Bagikan ke
Explore

Cek kumpulan promo terbaru, diskon, dan cashback biar belanja makin cuan!

Yuk update insight kamu lewat berita & tren terkini yang lagi ramai dibahas!

Cek info biaya, daftar layanan, dan rekomendasi produk yang kamu butuhin!

Butuh ide liburan atau rekomendasi film? Yuk jelajahi artikel lifestyle seru di sini!

Yuk cari tahu cara-cara simpel biar aktivitasmu makin efisien!

Lagi rame apa minggu ini? Cek disini aja! Mulai dari film, event, politik, promo & lainnya lengkap!

Minggu ke-4, Oktober 2025

🛍️ Weekly Promo

Minggu ini banyak promo kece! Cek diskon, cashback, dan penawaran spesial buat kamu

🎉 Weekly Event

Butuh referensi acara seru minggu ini? Yuk cek event pilihan yang bisa kamu datengin!

🍿 Weekly Movies

Nonton apa minggu ini? Yuk lihat daftar film bioskop & streaming yang lagi rame!

💸 Weekly Finansial

Info finansial terkini: dari harga pasar, tren ekonomi, sampai tips kelola keuangan

🏛️ Weekly Politik

Isu politik apa yang lagi ramai? Cek kabar, analisis, dan update terbaru minggu ini

Populer di 📈

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?