Saat mengajukan beasiswa, membuat rekening bank, atau mengurus administrasi sekolah/kampus, biasanya diminta Surat Keterangan Penghasilan (SKP). Banyak orang tua bekerja sebagai freelancer, wiraswasta, pedagang, buruh harian, atau pekerjaan informal yang nggak menyediakan bukti penghasilan bulanan.
Nah, kalau orang tua tidak bekerja di perusahaan, surat ini bisa diterbitkan oleh kantor desa/kelurahan. Masalahnya, banyak yang baru pertama kali mengurus dan akhirnya bingung mulai dari mana. Apa saja syaratnya? Prosesnya lama atau cepat? Butuh biaya atau gratis?
Tuwaga bakal bantu kamu buat tahu gimana cara mengurus surat keterangan penghasilan dari desa, alur lengkap, tips supaya proses lebih cepat, serta contoh/template surat yang bisa dijadikan acuan. Yuk, simak selengkapnya!
💡 Jadi, Poinnya…
- SKP Desa Adalah Bukti Penghasilan Resmi untuk Pekerjaan Informal: Surat ini penting banget untuk beasiswa, pinjaman, kampus, dan administrasi lainnya. Wajib buat kamu yang orang tuanya tidak punya slip gaji.
- Prosesnya Cepat: Kalau berkas sudah siap, bikin SKP cuma butuh 10–20 menit. Hemat waktu, hemat tenaga!
- Template SKP Mudah Diikuti dan Diakui Semua Instansi: Asal ditandatangani kepala desa dan distempel resmi, dokumen ini berlaku untuk sekolah, bank, kampus, hingga layanan kesehatan.
Apa Itu Surat Keterangan Penghasilan dari Desa?
Surat Keterangan Penghasilan (SKP) dari desa adalah dokumen resmi yang berisi informasi jumlah penghasilan seseorang, biasanya orang tua, yang diterbitkan oleh pemerintah desa/kelurahan sesuai domisili.
Surat ini menjadi bukti formal bagi pihak ketiga (sekolah, universitas, bank, lembaga beasiswa, atau instansi pemerintah) bahwa seseorang benar memiliki penghasilan dalam jumlah tertentu per bulan.
Kamu akan memerlukan SKP dari desa ini sangat untuk keperluan seperti:
- Mengajukan beasiswa
- Membuat rekening bank untuk pelajar
- Pengajuan KPR atau pinjaman
- Pengurusan BPJS, JHT, atau dokumen kependudukan
- Administrasi sekolah dan kampus
Karena sifatnya resmi, surat ini harus ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah, plus diketahui oleh RT/RW sesuai syarat daerah masing-masing.
Cara Mengurus Surat Keterangan Penghasilan dari Desa
Desa bertindak sebagai pihak yang melegalkan informasi penghasilan berdasarkan keterangan langsung dari warga. Dokumennya sederhana, mudah diurus, dan diakui oleh instansi resmi.
Berikut alur umum yang hampir sama di seluruh desa/kelurahan di Indonesia. Tenang saja, prosesnya cepat, biasanya hanya 10–20 menit jika berkas sudah lengkap:
1. Siapkan Dokumen yang Dibutuhkan
Biasanya syarat administratif meliputi:
- KTP orang tua (atau pihak yang penghasilannya dicantumkan)
- KK (Kartu Keluarga)
- Surat Pengantar RT/RW (di beberapa wilayah wajib, di wilayah lain tidak perlu)
- Informasi besaran penghasilan per bulan
Jika sedang mengurus beasiswa, kamu sebaiknya siapkan surat permohonan/lembar syarat beasiswa.
2. Datang ke Kantor Desa/Kelurahan
Datang pada jam kerja, biasanya 08.00–15.00. Tetapi, sebaiknya tanya dulu ke pihak desa apa saja yang diperlukan lewat WhatsApp desa (jika tersedia), agar tidak bolak-balik.
Setelah itu mulai proses pengajuan dengan cara berikut:
- Langsung ke loket pelayanan administrasi atau staf yang bertugas membuat surat keterangan.
- Sampaikan tujuanmu bahwa kamu ingin mengurus Surat Keterangan Penghasilan orang tua.
- Petugas akan meminta dokumen, kemudian menuliskan data sesuai berkas.
3. Proses Pembuatan Surat
Petugas biasanya akan mencatat data identitas dan menuliskan besaran penghasilan (berdasarkan keterangan kamu/orang tua). Setelah itu, mereka juuga akan menambahkan tujuan pembuatan SKP.
Setelah informasi tersebut terpenuhi, petugas akan menyerahkan draft surat ke Kepala Desa/Lurah untuk ditandatangani
Proses ini biasanya tanpa biaya (gratis), tetapi beberapa daerah menarik retribusi administratif kecil sesuai aturan desa. Jangan lupa minta tanda terima jika ada biaya resmi, ya!
4. Surat Ditandatangani Kepala Desa/Lurah
Setelah dicetak, surat akan ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah dan diberikan stempel resmi. Nggak jarang surat tersebut diberi nomor surat untuk keperluan arsip.
Jika butuh cepat, kamu bisa menunggu di lokasi. Jika antrean ramai, diminta kembali di hari yang sama atau keesokan harinya.
5. Ambil Surat dan Periksa Kembali Isinya
Pastikan semua data sudah benar, mulai dari:
- Nama orang tua
- Nomor KTP dan alamat
- Nominal penghasilan
- Tujuan surat
- Tanda tangan & stempel
Jika ada salah ketik, jangan ragu buat minta segera direvisi.
Contoh Surat Keterangan Penghasilan dari Desa (Template Resmi)
Berikut template yang sudah dirapikan, berdasarkan pola surat resmi desa yang umum digunakan di lapangan:
KOP DESA
(Nama Desa – Kecamatan – Kabupaten)
SURAT KETERANGAN PENGHASILAN
Nomor: ……………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: …………………………………………
Jabatan: Kepala Desa …………………………..
Alamat Kantor: ……………………………………
Menerangkan bahwa:
Nama: …………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir: …………………………..
Jenis Kelamin: ……………………………………
Status: …………………………………………….
Kewarganegaraan: Indonesia
Pekerjaan: ……………………………………….
Alamat: …………………………………………..
No. KTP/NIK: …………………………………..
Benar bahwa yang bersangkutan memiliki penghasilan rata-rata sebesar:
Rp ………………… per bulan
(dengan huruf: ………………………………………….)
Surat ini dibuat untuk keperluan:
…………………………………………………………………………..
Demikian surat ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
…………………………, …………….. 20…
Kepala Desa (………………………………)
Tanda tangan & stempel

Kamu bisa menyesuaikan: keperluan beasiswa, administrasi sekolah, pembuatan rekening, dan lainnya.
Tips Biar Pengurusan SKP dari Desa Lebih Cepat
Nah, biar proses pengurusan Surat Keterangan Penghasilan (SKP) dari desa kamu makin lancar, ikuti tips tambahan berikut:
- Datang pagi atau setelah istirahat siang! Ini waktu terbaik karena antrean masih sedikit dan petugas baru mulai bekerja.
- Bawa semua dokumen fisik. Walaupun banyak desa sudah digital, lebih aman membawa fotokopi dan dokumen asli.
- Catat nominal penghasilan dengan jelas. Penghasilan informal tidak punya slip, jadi sebaiknya hitung estimasi realistis dengan rumus pendapatan harian x jumlah hari kerja atau pendapatan mingguan x 4
- Gunakan nomor HP aktif sehingga jika surat belum jadi, petugas akan menghubungi kamu.
- Simpan file scan SKP agar tidak perlu bolak-balik desa jika suatu saat diperlukan lagi.
Yuk, Mulai Urus Dokumen & Finansialmu Lebih Rapi!
Surat keterangan penghasilan bukan hanya formalitas. Dari dokumen ini kamu bisa mulai menghitung cash flow keluarga. Jika penghasilan orang tua tidak tetap, SKP bisa menjadi acuan menghitung rata-rata pemasukan.
Nggak hanya itu, dari informasi penghasilan, kamu bisa merencanakan pengeluaran bulanan rumah tangga atau kebutuhan sekolah, serta membangun dana darurat.
Kalau kamu butuh mengatur keuangan, cek pengeluaran, atau memastikan dana sekolah/beasiswa aman, kamu bisa mulai menggunakan Tuwaga untuk bantu catat, analisis, dan merencanakan kebutuhan finansial keluargamu.
Tuwaga bantu kamu lebih rapi mengelola uang, mulai dari pelajar hingga orang tua.
Kamu juga bisa membandingkan berbagai produk keuangan mulai dari kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA).
Prosesnya gampang, cepat, dan pastinya aman karena Tuwaga sudah bekerja sama secara resmi dengan bank dan lembaga keuangan terpercaya. Yuk mulai dari kecil, karena kebiasaan finansial yang baik itu harus dibangun sejak dini!
















































