Dua jaringan ritel terbesar di Indonesia, Alfamart dan Indomaret, sama-sama bersinar di pasar saham. Meski model bisnisnya mirip, performa keuangannya beda jauh.
Buat kamu yang baru mulai investasi, penting tahu mana saham yang paling cocok dijadikan pegangan. Berikut penjelasannya dilansir dari Bisnis.com.
💡 Jadi, Poinnya…
- Alfamart Lebih Ramah Pemula: AMRT punya kinerja yang stabil dan mudah dipahami. Cocok buat investor baru yang mau belajar sambil tetap dapat potensi keuntungan konsisten.
- Indomaret Punya Risiko Lebih Besar, Tapi Cuan Lebih Menantang: Saham DNET bisa jadi ladang profit tinggi kalau kamu jeli lihat momentum. Tapi ingat, fluktuasinya juga bisa bikin deg-degan!
- Kenali Gaya Investasimu Sendiri: Nggak ada saham terbaik secara universal. Semua tergantung gaya kamu, mau aman dan stabil kayak AMRT, atau ambil risiko buat potensi besar kayak DNET.
Kinerja Saham Alfamart (AMRT): Stabil, Tumbuh, dan Konsisten
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik jaringan Alfamart, terus menunjukkan kinerja solid di tengah daya beli yang melambat.
1. Pertumbuhan Pendapatan yang Merata
- Pendapatan naik 7,75% YoY di paruh pertama 2025 menjadi Rp63,81 triliun, dari Rp59,21 triliun tahun sebelumnya.
- Penjualan di luar Pulau Jawa melonjak signifikan ke Rp24,06 triliun, menunjukkan ekspansi daerah berjalan efektif.
- Wilayah Jabodetabek juga tumbuh jadi Rp16,73 triliun, menandakan daya beli masih kuat di pusat ekonomi.
2. Komposisi Produk: Makanan Masih Mendominasi
- Segmen makanan menyumbang Rp45,48 triliun, naik 7,9% dari tahun sebelumnya.
- Produk non-makanan tumbuh 7,38% YoY menjadi Rp18,32 triliun.
- Artinya, diversifikasi produk Alfamart tetap seimbang dan menopang stabilitas pendapatan.
3. Laba Bersih Terus Naik Tiap Tahun
- Laba bersih 2025 mencapai Rp1,88 triliun, naik dari Rp1,79 triliun pada 2024.
- Laba per saham juga meningkat jadi Rp45,37 per lembar.
- Capaian ini jadi rekor tertinggi paruh pertama dalam lima tahun terakhir.
- Dividen besar yaitu Rp34.11/saham pada 18 Juni 2025.
Konsistensi kenaikan laba menunjukkan efisiensi manajemen yang kuat. Bahkan di 2021, Alfamart sempat mencatat lonjakan laba 72,99% YoY, bukti bahwa bisnis ini tangguh meski ekonomi bergejolak.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Situs Beli Saham Murah 2025, Pemula Bisa Coba
Kinerja Saham Indomaret (DNET): Fluktuatif tapi Masih Menarik
Indomaret beroperasi di bawah PT Indomarco Prismatama, anak usaha dari PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Kinerjanya positif, tapi fluktuatif dalam lima tahun terakhir.
1. Pertumbuhan Penjualan Masih Terjaga
- Penjualan 2025 naik 2,35% YoY ke Rp57,39 triliun dari Rp56,07 triliun pada 2024.
- Kenaikan ini menunjukkan bisnis ritel Indomaret tetap bertahan, meski pertumbuhannya lebih lambat dibanding Alfamart.
2. Laba Bersih Naik tapi Nggak Konsisten
- Laba bersih 2025: Rp1,18 triliun, naik 11,46% YoY.
- Tapi di tahun-tahun sebelumnya, grafiknya naik-turun:
- 2022: laba naik 120% YoY ke Rp1,11 triliun.
- 2023: laba anjlok 36% YoY ke Rp707 miliar.
 
- Meski laba berfluktuasi, penjualan selalu meningkat, artinya masih ada kekuatan di sisi operasional.
- Dividen kecil yaitu Rp5.00/saham pada 30 Juli 2025.
3. Performa Saham di Bursa
- Saham DNET saat ini stabil di Rp9.150 per lembar, dengan market cap Rp129,78 triliun.
- Nilainya lebih besar dari AMRT, tapi volatilitasnya juga tinggi.
- Karakter saham ini cocok buat investor berpengalaman yang siap dengan risiko harga.
Baca Juga: Bocoran Saham Paling Cuan di Akhir Tahun 2025, Apa Aja?
Mana yang Lebih Cocok Buat Investor Pemula?
Kalau kamu baru mulai investasi, Alfamart (AMRT) bisa jadi pilihan lebih aman.
- Pertumbuhannya konsisten, bahkan di tengah tekanan ekonomi.
- Laba stabil dan ekspansi daerah agresif.
- Fluktuasi harga saham relatif rendah.
- Harga masih terjangkau yaitu Rp2.040 (ketika artikel ini diterbitkan).
Indomaret (DNET) tetap menarik buat kamu yang siap ambil risiko lebih tinggi. Potensi cuan besar, tapi volatilitas juga tinggi karena profitnya nggak selalu stabil tiap tahun.
Dari sisi harga per 31 Oktober 2025, AMRT sempat naik 0,49% ke Rp2.040/saham dengan kapitalisasi Rp85,13 triliun. Sementara DNET cenderung stagnan di Rp9.150, tapi punya kapitalisasi lebih besar.
Buat investor pemula, Alfamart (AMRT) unggul karena stabil, efisien, dan mudah diprediksi.
Sementara Indomaret (DNET) cocok untuk yang udah lebih berpengalaman dan paham risiko volatilitas.
Kalau kamu cari saham ritel jangka panjang dengan risiko rendah, AMRT bisa jadi titik awal yang aman sebelum mencoba DNET.
Mau info finansial lebih lengkap? Cek Tuwaga untuk rekomendasi produk finansial seperti kartu kredit, tabungan, KTA, dan deposito biar pengelolaan keuanganmu tetap stabil!
 
							 
											















































