Harga emas selalu jadi sorotan setiap waktu. Emas dikenal sebagai instrumen investasi yang stabil, tahan inflasi, dan pelindung nilai kekayaan jangka panjang.
Berdasarkan data harga-emas.org, harga emas per 21 September 2025 tembus Rp2.079.257 per gram. Padahal, di periode yang sama tahun lalu harganya masih Rp1.374.506 per gram. Artinya, dalam setahun terjadi lonjakan sekitar 51,29% (year to date).
Harga emas memang cenderung naik dari tahun ke tahun. Menurut analisis Pintu, rata-rata keuntungan investasi emas bisa mencapai 5%–20% per tahun, lho, tergantung momentum pasar. Tertarik pengin investasi emas juga?
Nah, biar nggak asal ikutan tren, penting banget memahami cara kerja investasi emas, berapa lama waktu idealnya, dan gimana menghitung potensi cuannya. Yuk, kita bahas lebih dalam 👇
💡 Jadi Poinnya…
- Keuntungannya Tajam: Harga emas per 21 September 2025 tembus Rp2,07 juta/gram, naik 51,29% dibanding tahun lalu.
- Investasi Konsisten: Dengan strategi investasi CDA, dalam setahun bisa kumpulin cukup banyak gram emas yang nilainya berpotensi naik 5%–20% per tahun.
- Instrumen Aman: Emas terbukti jadi aset tahan inflasi, likuid, dan minim risiko, meski butuh waktu 5–10 tahun untuk hasil maksimal.
Berapa Lama Investasi Emas yang Ideal?
Investasi emas bukanlah jalan pintas untuk cepat kaya. Secara umum, periode ideal investasi emas adalah 5–10 tahun. Dalam rentang ini, emas cenderung memberi hasil stabil karena nilainya mengikuti inflasi global.
Dalam jangka pendek di bawah 3 tahun, keuntungan emas kurang terasa signifikan karena fluktuasi harga. Tapi kalau ada krisis ekonomi atau lonjakan inflasi, harganya bisa melonjak dalam hitungan bulan.
Selain itu, ada juga faktor harga beli dan harga jual kembali (buyback) yang perlu diperhatikan. Biasanya, harga jual di hari yang sama selalu lebih rendah dari harga beli. Jadi, butuh waktu sampai selisih itu tertutup dan mulai menghasilkan keuntungan.
Keuntungan Investasi Emas Saat Ini
Kalau bicara angka, investasi emas di 2025 sudah terbukti menguntungkan. Contohnya, yang membeli emas 1 tahun lalu seharga Rp1,37 juta per gram, kini bisa menjualnya dengan harga Rp2,07 juta per gram. Itu setara dengan keuntungan lebih dari Rp700 ribu per gram dalam waktu setahun.
Nah, selain keuntungan nominal, investasi emas juga menawarkan banyak kelebihan lainnya, yaitu:
1. Tahan Inflasi
Emas dikenal sebagai aset pelindung nilai terhadap inflasi. Saat harga-harga barang meroket dan nilai uang makin kecil, emas justru nggak ikut tergerus.
Contohnya, kalau kamu simpan Rp1 juta tahun lalu, nilainya bisa berkurang karena inflasi. Tapi kalau Rp1 juta itu dibelikan emas, justru nilainya cenderung naik seiring waktu.
2. Safe Haven Saat Krisis
Ketika dunia lagi gonjang-ganjing, misalnya perang, resesi, atau krisis politik, banyak investor beralih ke emas. Soalnya, emas dianggap aset yang paling aman (safe haven).
Permintaan melonjak, harganya pun stabil bahkan bisa naik tajam. Jadi, emas sering jadi “tempat berlindung” buat jaga aset tetap aman di tengah badai ekonomi.
3. Likuiditas Tinggi
Emas gampang banget dicairkan jadi uang tunai. Kamu bisa jual ke toko emas, lewat bank, sampai lewat aplikasi investasi digital hanya dengan beberapa klik. Fleksibilitas ini bikin emas jadi pilihan favorit buat kebutuhan dana darurat.
4. Modal Terjangkau
Investasi emas itu inklusif, bisa dimulai siapa saja. Sekarang, kamu bahkan bisa nabung emas mulai Rp50 ribu lewat aplikasi tabungan emas digital, atau beli emas batangan ukuran kecil seperti 0,5 gram. Cocok banget buat pemula atau anak muda yang baru mulai belajar investasi.
5. Diversifikasi Portofolio
Salah satu prinsip investasi adalah jangan taruh semua telur di satu keranjang. Nah, emas punya korelasi rendah dengan aset lain seperti saham atau obligasi.
Artinya, saat saham lagi turun, emas bisa tetap naik atau stabil. Dengan begitu, emas bisa jadi instrumen diversifikasi investasi biar portofolio nggak minus semua.
6. Risiko Minim
Tapi dibanding saham atau kripto yang bisa naik-turun tajam dalam sehari, harga emas relatif stabil. Fluktuasi harganya nggak ekstrem dan jarang sekali harganya anjlok drastis.
Baca Juga: 12 Ciri-ciri Emas Asli dan Tips Belinya Biar Nggak Ketipu!
Simulasi Investasi Emas
Biar lebih kebayang, yuk, kita hitung simulasi sederhana dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA). Prinsip strategi ini yaitu investasi rutin dengan jumlah tetap setiap bulan, tanpa peduli harga emas sedang naik atau turun. CDA sudah banyak dianut oleh investor kelas kakap dunia, seperti Warren Buffett, lho.
Misalnya, kamu mulai Januari 2025 dengan menyisihkan Rp1 juta per bulan untuk beli emas. Asumsikan harga emas rata-rata di 2025 adalah Rp2 juta per gram. Berarti tiap bulan kamu dapat sekitar 0,5 gram emas.
- Dalam 12 bulan, kamu berhasil kumpulkan sekitar 6 gram emas.
- Kalau harga emas naik rata-rata 10% per tahun, maka nilai emasmu di akhir 2026 bisa jadi sekitar Rp13,2 juta dari modal Rp12 juta.
- Kalau pakai asumsi kenaikan jangka panjang 15% per tahun, maka nilai emasmu dalam 5 tahun bisa tembus hampir Rp27 juta hanya dari modal Rp18 juta.
Pahami Juga Kekurangan Investasi Emas
Meski banyak kelebihannya, emas tetap punya sisi minus yang wajib diperhitungkan. Berikut beberapa kekurangan investasi emas:
1. Kurang Cocok untuk Jangka Pendek
Harga emas bisa fluktuatif dalam hitungan bulan. Kalau niatnya buat kebutuhan mendesak, emas kurang pas karena hasilnya bisa kecil.
2. Harga Melambat Saat Ekonomi Stabil
Ketika ekonomi dunia membaik, harga emas biasanya stagnan atau turun karena investor lebih pilih aset berisiko seperti saham.
3. Spread Harga Tinggi
Selisih harga beli dan harga jual kembali cukup besar, bisa mencapai 2%-4% untuk emas digital dan bisa lebih dari 15% untuk emas batangan. Makanya, butuh waktu untuk balik modal.
4. Risiko Kehilangan untuk Emas Fisik
Menyimpan emas di rumah punya risiko dicuri. Alternatifnya, simpan di safe deposit box atau pilih emas digital.
5. Investasi Jangka Panjang
Untuk cuan maksimal, emas butuh waktu minimal 5–10 tahun. Jadi kurang cocok kalau kamu butuh hasil cepat.
Makanya, sebelum memutuskan, pahami dulu cara kerja dan strategi investasi emas agar untung.
Baca Juga: Investasi Emas di Aplikasi DANA vs Pegadaian: Kelebihan & Kekurangan
Melihat keuntungan investasi emas yang bisa mencapai lebih dari 20% per tahun, logam mulia ini terbukti bisa jadi instrumen investasi yang stabil dan menjanjikan untuk jangka panjang.
Kabar baiknya, investasi emas nggak harus beli emas fisik. Kamu bisa pilihan investasi emas digital lewat aplikasi emas digital yang praktis, modal kecil, dan tetap aman.
Siap jadi investor cerdas? Di Tuwaga, kamu bisa temukan berbagai tips investasi, keuangan, sampai rekomendasi produk finansial yang aman dan menguntungkan. Mulai dari tabungan, deposito, hingga kartu kredit dari berbagai bank resmi. Semua aman dan praktis, yuk, eksplore Tuwaga!
